Diagnostik pada umumnya h anya berdasar pada gejala klinik, sedangkan diagnosis etiologi lebih sukar ditet apkan karena terbatasnya sarana dalam dana untuk menegakan diagnosis infeksi nos okomial tersebut. Diagnosis klinik pada umumnya diduga ditegakkan bila: 1 a. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda -tanda klinik dari infeksi tersebut. b. Pada waktu penderita mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi dari infeks i tersebut. c. Tanda-tanda infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 3 24 jam sej ak mulai dirawat. d. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi sebelumnya (Hasbullah T, 1992). Skizofrenia akut harus memiliki kriteria diagnosis, yaitu: Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonps ikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik) Gejala gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada u ntuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikoti k kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi Perubahan-perubahan pada paru : 1. Refleks vasokonstriksi akan menyebabkan hipertensi pulmonal 2. Bronkokonstriksi akan meningkatkan resistensi jalan napas DIAGNOSIS INFEKSI NOSOKOMIAL Menegakan diagnosis infeksi nosokomial tidaklah mudah. Diagnostik pada umumnya h anya berdasar pada gejala klinik, sedangkan diagnosis etiologi lebih sukar ditet apkan karena terbatasnya sarana dalam dana untuk menegakan diagnosis infeksi nos okomial tersebut. Diagnosis klinik pada umumnya diduga ditegakkan bila: 1 a. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda -tanda klinik dari infeksi tersebut. b. Pada waktu penderita mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi dari infeks i tersebut. c. Tanda-tanda infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 3 24 jam sej ak mulai dirawat. d. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi sebelumnya (Hasbullah T, 1992). Skizofrenia akut harus memiliki kriteria diagnosis, yaitu: Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonps ikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik) Gejala gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada u ntuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikoti k kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi DIAGNOSIS INFEKSI NOSOKOMIAL Menegakan diagnosis infeksi nosokomial tidaklah mudah. Diagnostik pada umumnya h anya berdasar pada gejala klinik, sedangkan diagnosis etiologi lebih sukar ditet apkan karena terbatasnya sarana dalam dana untuk menegakan diagnosis infeksi nos okomial tersebut. Diagnosis klinik pada umumnya diduga ditegakkan bila: 1 a. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda -tanda klinik dari infeksi tersebut. b. Pada waktu penderita mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi dari infeks i tersebut. c. Tanda-tanda infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 3 24 jam sej ak mulai dirawat. d. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi sebelumnya
(Hasbullah T, 1992). Skizofrenia akut harus memiliki kriteria diagnosis, yaitu: Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonps ikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik) Gejala gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada u ntuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikoti k kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi DIAGNOSIS INFEKSI NOSOKOMIAL Menegakan diagnosis infeksi nosokomial tidaklah mudah. Diagnostik pada umumnya h anya berdasar pada gejala klinik, sedangkan diagnosis etiologi lebih sukar ditet apkan karena terbatasnya sarana dalam dana untuk menegakan diagnosis infeksi nos okomial tersebut. Diagnosis klinik pada umumnya diduga ditegakkan bila: 1 a. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda -tanda klinik dari infeksi tersebut. b. Pada waktu penderita mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi dari infeks i tersebut. c. Tanda-tanda infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 3 24 jam sej ak mulai dirawat. d. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi sebelumnya (Hasbullah T, 1992). Skizofrenia akut harus memiliki kriteria diagnosis, yaitu: Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonps ikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik) Gejala gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada u ntuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikoti k kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi DIAGNOSIS INFEKSI NOSOKOMIAL Menegakan diagnosis infeksi nosokomial tidaklah mudah. Diagnostik pada umumnya h anya berdasar pada gejala klinik, sedangkan diagnosis etiologi lebih sukar ditet apkan karena terbatasnya sarana dalam dana untuk menegakan diagnosis infeksi nos okomial tersebut. Diagnosis klinik pada umumnya diduga ditegakkan bila: 1 a. Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda -tanda klinik dari infeksi tersebut. b. Pada waktu penderita mulai dirawat tidak dalam masa inkubasi dari infeks i tersebut. c. Tanda-tanda infeksi tersebut baru timbul sekurang-kurangnya 3 24 jam sej ak mulai dirawat. d. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa (residual) dari infeksi sebelumnya (Hasbullah T, 1992). Skizofrenia akut harus memiliki kriteria diagnosis, yaitu: Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonps ikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik) Gejala gejala yang memenuhi kriteria untuk skizofrenia (F20.-) harus sudah ada u ntuk sebagian besar waktu sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikoti k kriteria untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi
Migren merupakan gangguan nyeri kepala berulang, serangan berlangsung selama 4-7 2 jam dengan karakteristik khas: berlokasi unilateral, nyeri berdenyut (pulsatin g), intensitas sedang atau berat, diperberat oleh aktivitas fi sik rutin, dan be rhubungan dengan mual dan/atau fotofobia serta fonofobia.1