Anda di halaman 1dari 37

SELAMAT DATANG

DINAS KESEHATAN KAB. MAGELANG MUNGKIDAN, 2012

KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN KABUPATEM MAGELANG 2012 DAN KONSEP DESA SIAGA

MAGELANG SEHAT

Disampaikan oleh : Dr Hendarto, MKes

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG

UU No. 17/2007 tentang RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL 2005-2025


MENTERI KESEHATAN

Pemb.Pendidikan dan Kesehatan: investasi peningkatan Sumber Daya Manusia Arah Pemb. Kesehatan: meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bg setiap orang agar peningkatan der kes setinggi2nya dpt terwujud Dasar Pemb Kes: perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dg perhatian khusus pd penduduk rentan

ARAH BANGKES JANGKA PANJANG (2005-2025)


1. Bangnas wawasan kes. 2. Pemberdayaan Mas & daerah 3. Pengembangan upaya & pembiayaan kes. 4. Pengembangan & pemberdayaan SDM-Kes 5. Penangg. Kead Darurat Kes

STRATEGI

SASARAN
NO

INDKT UHH IMR MMR KR GIZI

2010 2025 ** 34 202 ** 73,7 15,5 74 9,5


3

UPAYA POKOK

1 2 3 4

TUJUAN BANGKES

MENTERI KESEHATAN

HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)

Peringkat Indonesia diantara negara lain

MENTERI KESEHATAN

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)

Goal 1 : Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan Goal 2 : Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua Goal 3 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Goal 4 : Menurunkan Kematian Anak Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu Goal 6 : Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria Dan (TB) Goal 7 : Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup Goal 8 : Mengembangkan Kemitraan Pembangunan Di Tingkat Global

MENTERI KESEHATAN

UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025


RPJM 2 (2010-2014)
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian

RPJM 1 (2005-2009)
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

RPJM 3 (2015-2019)
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek

RPJM 4 (2020-2024)
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.

MDGs

2015

NILAI-NILAI KEMENTERIAN KESEHATAN


MENTERI KESEHATAN

1. 2.

3. 4.

5.

Pro Rakyat (P) Mendahulukan kepentingan rakyat & yg terbaik utk rakyat Responsif (R) Semua program haruslah sesuai dgn kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dlm mengatasi masalah di daerah, sityasi kondisi setempat, sosial, budaya dan geografis Inklusif (I) Program kesehatan haruslah melibatkan semua pihak Bersih (C) Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari KKN, transparan dan akuntabel Efektif (E) Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien

MENTERI KESEHATAN

VISI
MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN

MISI
1.Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. 2.Melindungi kesehatan masyarakat dgn menjamin tersedianya upaya kesehatan yg paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. 3.Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan. 4.Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

MENTERI KESEHATAN

SASARAN STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN 2010-2014

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat. 2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular. 3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antarwilayah dan antar tingkat sosial ekonomi serta Gender 4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin. 5. Meningkatnya PHBS pada tingkat rumah tangga dari 50% menjadi 70% 6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di DTPK. 7. Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular. 8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan SPM.

MENTERI KESEHATAN

ROADMAP REFORMASI KESEHATAN MASYARAKAT

1. Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Dasar

2. Distribusi SDM Kesehatan di DTPK


3. Pemanfaatan obat generik 4. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) 5. Pelayanan Kesehatan di Daerah yang Bermasalah Kesehatan (PDBK)

6. Reformasi Birokrasi
7. World Class Health Care

PROFIL DINAS KESEHATAN KAB. MAGELANG

Keadaan Geografis

LUAS : 108.573 Ha ( 1.085,73 Km )


Batas Administrasi :
Sebelah Utara: Kab. Temanggung dan Kab. Semarang Sebelah Timur : Kab. Semarang & Kab.Boyolali Sebelah Selatan : Kab. Purworejo & DIY Sebelah Barat : Kab. Temanggung & Kab.Wonosobo

JUMLAH KECAMATAN - KECAMATAN : 21 - DESA : 367 - KELURAHAN : 5

& DESA KEC DESA KEL.

RENSTRA DINAS KESEHATAN KAB. MAGELANG Th 2009 - 2014


VISI / MISI TUJUAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM / TARGET

Terwujudnya Kabupaten Magelang Sehat Melalui Pelayanan Kesehatan Profesional didukung Kemandirian Masyarakat

14

1. Meningkatkan profesionalisme sumberdaya kesehatan 2. Peningkatan aksesibilitas, pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat 3. Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau 4. Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
15

5.

6.
7.

Mewujudkan lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan dan mencegah penyakit serta penanggulangan penyakit luar biasa dan bencana Mewujudkan pembiayaan kesehatan masyarakat Mengembangkan sistim informasi sistim informasi dan perencanaan kesehatan yang terpadu dan terintegrasi.
16

TUJUAN
1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya kesehatan melalui pengembangan mutu dan implementasi regulasi SDM yang berbasis kompetensi. 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. 3. Meningkatkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan obat, makanan minuman dan perbekalan kesehatan 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta kemandirian individu, keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan. 5. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit serta mencegah meluasnya kejadian luar biasa (KLB) dan penanggulangan bencana. 6. Mewujudkan pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan. 7. Mengembangkan sistem informasi dan perencanaan kesehatan yang terintegrasi dan terpadu

STRATEGI
1. Pengembangan kualitas sumberdaya kesehatan menuju profesionalis yang berbasis kompetensi 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan serta peningkatan cakupan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart mutu pelayanan kesehatan. 3. Meningkatkan kemitraan dalam pengawasan peredaran obat termasuk makanan dan perbekalan kesehatan. 4. Meningkatkan peran serta masyarakat, kemandirian masyarakat, pengembangan desa siaga dan peningkatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) untuk berperilaku hidup bersih dan sehat 5. Pengembangan pengelolaan kesehatan lingkungan dan surveilans penyakit dengan pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna dalam mengendalikan dan mencegah penyakit serta penaggulangan kejadian luar biasa dan bencana 6. Mengembangkan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dan jaminan pemeliharaan kesehatan dengan menerapkan sistem iur / sharing yang dikelola oleh suatu badan amanah. 7. Mengembangkan sistem perencanaan dan informasi kesehatan online yang terintegrasi dan terpadu sebagai dasar pengambilan keputusan dan regulasi.

KEBIJAKAN
1. Pemanfaatan tenaga kesehatan yang profesional berbasis kompetensi dan pengembangan sumber daya kesehatan yang berstandar Nasional dan mengarah pada standar Internasional 2. Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu, pemerataan dan aksesibilitas pelayanan kesehatan, serta pengelolaan pelayanan kesehatan berbasis kinerja dan sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan 3. Pengawasan mutu dan legalitas sarana dan prasaranan pelayanan kesehatan swasta untuk mendukung aksesibilitas dan pemerataan pelayanan kesehatan.

4. Peningkatan cakupan pelayanan Anak dan ibu hamil serta melahirkan termasuk pelayanan gizi masyarakat. 5. Pengawasan di bidang ketersediaan, pemerataan, mutu dan pelayanan kesehatan di bidang farmasi termasuk obat, makanan minuman dan perbekalan kesehatan 6. Peningkatan kemitraan dan peranserta masyarakat dalam penyebaran informasi kesehatan dan pengembangan Upaya Kesehatan berbasis masyarakat

7. Perbaikan sanitasi lingkungan, pencegahan dan penanggulangan penyakit, kejadian luar biasa dan bencana melalui pengembangan pengelolaan kesehatan lingkungan dengan pendekatan surveilan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna. 8. Terjamin pembiayaan kesehatan bagi seluruh masyarakat. 9. Penggalian informasi dan penyusunan perencanaan dalam pengambilan keputusan berdasarkan bukti (evidence based) dan kebutuhan riil yang dilaksanakan secara integral dan terpadu.

KONDISI DEMOGRAFI 2010


PENDUDUK : JUMLAH PDDK : 1.217.672 JIWA KEPADATAN PDDK : 1.110 / KM2

SEX RATIO : LAKI LAKI PEREMPUAN

: 608.710 JIWA (49,96 %) : 608.962 JIWA (50,04 %)

INDIKATOR KAB. MAGELANG


No 1 KONDISI Umur Harapan Hidup (thn) 2004 69,40 2005 69,70 2006 69,90 2007 72,11 2008 72,11 2009 ? 2010 ?

2
3 4 5 6

Angka Kematian Ibu (per 100.000 KH)


Angka Kematian Bayi (per 1.000 KH ) Jumlah Balita Gizi Buruk IR DBD (per 100.000 penduduk) API Malaria (per 1.000 penduduk) Ket : KS = Kasus

76,56 ( 16 kas)
8,75 (183 ks) 216 ks 3,68 (41 Ks) 0,76 (758 ks)

72,88 ( 15 ks)
7,04 (145 ks) 171 ks 1,17 (13 Ks) 0,08 (92 ks)

62,87 ( 13 ks)
6,09 (128 ks) 170 ks 3 (36 Ks) 0,01 (10 ks)

59,82 ( 12 ks)
4,98 (106 ks) 143 ks 17 (197 Ks) 0,01 (12 ks)

59,82 ( 12 ks )
6,78 (141 ks) 141 ks 18 (207 ks) 0,03 (32 ks)

121,01 (25 ks)


6,3 (131 ks) 0,14 (137 ks) 21,62 (263 ks) 0,03 (31 ks)

110,27 (23 ks)


7,38 (153 ks) 0,17 (166 ks) ? 0,22 (217 ks)

STRUKRUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG

KEPALA DINAS

Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Sekretaris

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

BIDANG Kemitraan dan Promosi Kesehatan

BIDANG Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

BIDANG Sumber Daya Kesehatan

BIDANG Pelayanan Kesehatan

SEKSI

SEKSI omosi Kesehatan

SEKSI Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Seksi Penyehatan Lingkungan SEKSI Surveilance dan KLB

SEKSI Pengembangan SDM dan Org Profesi

SEKSI Upaya Kesehatan dan Rujukan Sekai Gizi SEKSI Kesehatan Keluargaga

SEKSI Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan

SEKSI Farmasi, Makanan dan Perbkl Keshtn

SEKSI mbiayaan JPKM

Unit Pelaksana Teknis

PUSKESMAS, IFK, LAB KES, DAN PMIK

UPT DINAS KESEHATAN


PUSKESMAS
29 PUSKESMAS - 26 PUSKESMAS RAWAT JALAN - 3 PUSKESMAS RAWAT INAP

IFK ( Instalasi Farmasi Kesehatan ) PMIK (Pusat Informasi dan Manajemen Kesehatan) LAB KES MAS

Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri

Desa Siaga Aktif adalah bentuk pengembangan dari Desa Siaga yang dimulai sejak tahun 2006 secara bertahap Desa Siaga aktif memiliki komponen : Terdapat Pelayanan Kesehatan Dasar Permberdayaan Masyarakat melalui pengembangan UKBM dan mendorong upaya surveilans Berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan. Dilaksanakannya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

KRITERIA : Untuk menjamin kemantapan dan kelestarian pengembangan Desa Siaga Aktif perlu memperhatikan kriteria atau unsur yang harus dipenuhi yaitu : 1. Kepedulian Pemerintah desa dan Pemuka Masyarakat terhadap Desa siaga Aktif yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan Forum Kesehatan Desa (FKD) 2. Adanya Kader Pemberdayaan Masyarakat/Kader teknis Desa Siaga Aktif 3. Ada kemudahan akses masyarakat terhadap Yankesdas yang memberi pelayanan setiap hari.

4.

5. 6. 7.

8.

Adanya UKBM yang dapat melaksanakan : (a) Surveilans Berbasis Masyarakat, (b) Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Kesehatan, (c) Penyehatan lingkungan. Adanya Pendanaan untuk pengembangan Desa Siaga Aktif dari Anggaran Pembangunan Desa, serta dari masyarakat atau dunia usaha. Adanya Peran serta aktif masyarakat & Ormas dalam Pengembangan Desa Siaga Aktif. Ada Peraturan di tingkat Desa yang melandasi dan mengatur tentang pengembangan Desa Siaga Aktif. Adanya Pembinaan Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga di Desa.

Berdasarkan kriteria Desa Siaga Aktif yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan pentahapan dalam pengembangan Desa Siaga Aktif sehingga akan dapat dicapai tingkatan-tingkatan atau kategori Desa Siaga Aktif sebagai berikut : 1. Desa Siaga Aktif Pratama 2. Desa Siaga Aktif Madya 3. Desa Siaga Aktif Purnama 4. Desa Siaga Aktif Mandiri

1. Ada Forum Kesehatan Desa (FKD) tapi belum aktif 2. Memiliki Kader Desa Siaga Aktif minimal 2 orang. 3. Ada Kemudahan akses masyarakat thdp YanKesDas yg memberikan pelayanan setiap hari. 4. Memiliki Posyandu tapi UKBM lain tidak aktif. 5. Ada pendanaan untuk Desa Siaga Aktif dari APBDes tapi belum ada sumber dana lain 6. Ada peran aktif dari masyarakat dalam pengembangan Desa Siaga, namun belum ada peran aktif dari Ormas dalam kegiatan 7. Belum ada peraturan di tingkat Desa yg melandasi & mengatur ttng Pengembangan Desa Siaga Aktif. 8. Jumlah Rumah Tangga di Desa yang mendapat pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kurang dari 20%

1. Forum Kesehatan Desa (FKD) aktif tapi belum berjalan rutin triwulan. 2. Memiliki Kader Desa Siaga Aktif 3 5 orang 3. Ada Kemudahan akses masyarakat terhadap YanKesDas yg memberikan pelayanan setiap hari 4. Memiliki Posyandu & tdpt 2(dua) UKBM lain aktif 5. Ada pendanaan Desa Siaga Aktif yg bersumber APBDes & ada pendanaan bersumber lain (baik masyarakat maupun dunia usaha) 6. Ada peran aktif masyarakat dlm pengembangan Desa Siaga, serta dari satu organisasi masyarakat 7. Memiliki peraturan di tingkat Desa yg melandasi & mengatur ttg Pengembangan Desa Siaga Aktif Namun belum direalisasikan. 8. Jumlah Rumah Tangga yg mendapat pembinaan Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) Min 20%

1. Forum Kesehatan Desa (FKD) berjalan rutin setiap triwulan. 2. Memiliki Kader Desa Siaga Aktif 6 8 orang. 3. Ada Kemudahan akses masyarakat terhadap YanKesDas yg memberikan pelayanan setiap hari 4. Memiliki Posyandu & tdpt 3(tiga) UKBM lain yang aktif. 5. Ada pendanaan untuk Desa Siaga Aktif bersumber APBDes & ada pendanaan dari sumber lain baik masyarakat maupun swasta 6. Ada peran aktif masyarakat dlm pengembangan Desa Siaga & ada peran aktif 2 (dua) Ormas 7. Memiliki peraturan di tingkat Desa yg melandasi & mengatur ttg Pengembangan Desa Siaga Aktif 8. Jumlah Rumah Tangga yg mendapat pembinaan Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) Min 40%

1. Forum Kesehatan Desa (FKD) berjalan rutin tiap Bln 2. Memiliki Kader Desa Siaga Aktif > 9 orang. 3. Ada Kemudahan akses masyarakat thd YanKesDas yg memberi pelayanan setiap hari 4. Memiliki Posyandu dan terdapat 4 (empat) UKBM lain yang aktif 5. Pendanaan Desa Siaga Aktif bersumber APBDes & sumber dana lain baik masyarakat /swasta 6. Ada peran aktif masyarakat dlm pengembangan Desa Siaga serta peran aktif lebih dari min 2(dua) organisasi masyarakat dlm kegiatan Desa Siaga 7. Sudah memiliki peraturan formal (tertulis) di tingkat Desa yang melandasi dan mengatur tentang Pengembangan Desa Siaga Aktif. 8. Jumlah Rumah Tangga yg mendapat pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Min 70 %.

carilah ilmu walau sampai ke negeri china

Anda mungkin juga menyukai