Anda di halaman 1dari 9

MODUL 7 STRUKTUR BAJA II (3 SKS)

7.1 TUJUAN INSTRUKSIONAL 7.1.2 Tujuan Instruksi na! U"u" (TIU) Memahami dasar perencanaan struktur rangka batang Memahami metoda perhitungan gaya-gaya batang secara analitis dan grafis 7.1.2 Tujuan Instruksi na! K#usus (TIK) Menghitung gaya-gaya Batang dengan metoda Analitis (irisan) dan metoda Grafis (Cremona)

7.2 MAT$RI KULIA% Tipe-tipe Struktur Ba a untuk bangunan !ndustri dan perhitungan gaya batang pada struktur "angka Ba a# Metoda Analitis$ keseimbangan gaya dan momen pada titik buhul# Metoda Grafis$ diagram gaya keseimbangan gaya pada titik buhul

7.3 &OKOK BA%ASAN 7.3.1 Struktur Ran'ka Batan' Baja Struktur "angka Ba a Tipikal

*11

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

"angka Batang Ba a Sederhana %elengkapan Sarana &endukung Struktur "angka Ba a untuk Bangunan !ndustri$ &enampilan '(ternal $ harmonisasi dengan lingkungan sekitar (kondisi angin) kegempaan)) penampilan yang menarik (aspek arsitektural) %ondisi !nternal $ enis proses industri sangat mempengaruhi lay-out pengaturan ruangan bangunan %omponen Struktur &enun ang$ Atap * Talang (drainase atap) +inding &enutup (dinding bata atau dinding beton)) &intu (industrial door)) ,endela (window) &enerangan (Lighting) $ elektrikal) natural -entilasi (Venting) $ mekanikal) natural) asap (smoke) !nsulasi (Insulation) 7.3.2 B()an +a,a Struktur Ran'ka Batan' Baja Beban yang dapat beker a pada struktur ba a$ Beban Mati (Dead Load) $ berat sendiri elemen-elemen struktur Beban .idup (Live Load) $ beban operasional yang beker a pada struktur Beban Angin (Wind Load) Beban Gempa (Earthquake Load)

*11

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

Gaya batang pada 'lemen Batang (Truss Element) Batang Tarik $ Tegangan Tarik Batang Tekan $ Tegangan Tekan Alat Bantu Analisa Struktur (termasuk Analisa Tegangan dan "egangan) $ &erangkat /unak Analisa Struktur (berbasis Metoda 'lemen .ingga 0 Finite Element Methods) SA&12) SA&34) SA&5444 MSC06AST"A6 A6S7S 6!SA

7.3.2 M(t ,a Ana!itis &enggunaan &ersamaan +asar %eseimbangan pada titik kumpul dengan ma(imum hanya 5(dua) gaya batang yang tidak diketahui# &enggunaan irisan pada struktur batang untuk menghitung gaya-gaya batang yang tidak diketahui dengan menggunakan keseimbangan momen# M(t ,( K(s(i")an'an Titik Bu#u! &enghitungan gaya batang pada bangunan rangka batang didasari sebagai berikut$ 89: Gaya luar (beban) beker a pada titik hubung atau titik kumpul# Titik hubung bersifat sendi bebas tanpa gesekan (friction)) sedangkan sumbu batang yang ber umpa di situ melalui titik pusat sendi itu# Berdasarkan anggapan tersebut) sebagai akibat muatan timbullah beberapa gaya di dalam batang yang garis-ker anya bersatu dengan sumbunya) dan dengan demikian gaya itu bersifat gaya normal memusat pribadi) menarik (&ositif) atau menekan (negatif)) tidak disertai oleh momen dan #gaya lintang# Gaya termaksud kita sebut gaya-batang# &ada hakekatnya ada sedikit pertentangan) oleh karena berat batang sendiri dan tekanan angin misalnya) tidak beker a melulu pada titik hubung (anggapan a)# Ju'a #u)un'an antara ujun' )atan' itu ti,ak ,is(!(n''arakan s()a'ai s(n,i)()as.
*11 3

t(ta+i

)iasan/a

,(n'an

+(!at-+(n'#u)un'

()u#u!)0

)atan'n/a

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

,i#u)un'kan +a,a +(!at ini dengan paku sumbat (dikeling)) sehingga sifat sendi yang bebas tadi lenyap# Na"un )('itu. asa! saja su")u in(rsia )atan' )(tu! )(r+ t n'an +a,a satu titik. +(rt(ntan'an itu /an' "(ni")u!kan t('an'an sekunder di samping gaya batang normal memusat) boleh diabaikan# Muatan dan gaya reaksi yang dianggap sebagai gaya luar harus membentuk keseimbangan satu sama lain) yang disebut keseimbangan luar!" Supaya bangunan dapat menahan muatan) atau supaya sebagai akibat muatan itu bentuk bangunan dapat dipertahankan) titik hubung masing-masing harus dalam keadaan seimbang# !ni dapat tercapai karena timbulnya tegangan (normal memusat) tarik atau tekan) pada batang# "esultannya) yang disebut gaya batang) membentuk keseimbangan pada titik hubung) bersamasama dengan gaya luar) ika ini uga ada di situ# %eseimbangan pada titik hubung itu disebut keseimbangan dalam) sebab)di amin oleh gaya batang yang bersifat gaya dalam# Berhubung dengan itu) salah satu cara penghitungan ialah dengan menyelidiki keadaan keseimbangan tiap-tiap titik hubung) baik secara grafis maupun analisa# Cara ker a demikian disebut #ara keseimbangan titik hubung $method o% oints&! Cara lain ialah dengan mengadakan pemotongan pada beberapa batang (misalnya tiga batang)) dan menyelidiki keseimbangan yang dibentuk oleh gaya luar yang beker a pada bagian di sebelah potongan; ini disebut #ara 'otong $method o% se#tion&! Ada cara lain lagi yang berdasarkan 'eker aan maya atau 'eralihan maya $virtual dis'la#ements& +i ba<ah ini tiap-tiap cara itu akan diuraikan#

Sebagai contoh yang termudah kita ambil susunan segitiga batang ABC (Gambar 5#=)# Gaya luarnya ialah & = di A) &> di B dan &? di C yang harus seimbang satu den@an yang lain (berpotongan pada satu titik)# %ita menentukan sarat-imbang pada masing-masing titik hubung secara grafis#

*11

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

*11

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

7.3.3. M(t ,a 1ra2is M(t ,( 3r(" na

Sebagai contoh yang termudah kita ambil susunan segitiga batang ABC (Gambar 5#=)# Gaya luarnya ialah & = di A) &> di B dan &? di C yang harus seimbang satu den@an yang lain (berpotongan pada satu titik)# %ita menentukan sarat-imbang pada masing-masing titik hubung secara grafis# Titik (! Gaya batang S= dan )? mengimbangi *=! +engan perantaraan segitiga kekuatan (atau gaya)) kita dapat menentukan besar dan arah gaya S = dan S? tersebut(Gambar 5#=a)# ,ika arah itu menu u ke titik hubung) berarti gaya batangnya bersifat menekan+ sebaliknya arah menarik (*)# Titik ,! Beranalogi dengan A) terdapat gaya batang S = dan S5# Sebagai kontrol) S = harus sama besar dan sifatnya dengan yang dihasilkan di A (sekarang ke kiri terhadap B dan tadi ke kanan terhadap A) selalu meninggalkan titik hubung yang bersangkutan)# Ternyata S> itu menekan# Titik -! &eker aan di sini hanya bersifat mengontrol) sebab S = S> dan S ? telah didapat lebih dulu# +i sini terbukti) hasil untuk )A dan S? cocok satu sama lain#
s

menarik apabila gaya meninggalkan titik

hubung yang bersangkutan# ,adi terdapat S = dan S? yang kedua-duanya beker a

*11

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

Cara ini lebih cepat dapat dilaksanakan ika lukisan menurut gambar a) b) dan c itu digabungkan pada segitiga gaya luar# Sebagai hasil diperoleh lukisan yang disebut +!AG"AM C"'MB6A (atau C"'MB6A sa a) atau +!AG"AM MACD'//# Cara memperoleh diagram itu sebagai berikut#

Gambarlah poligon gaya luar (yang harus tertutup berhubung dengan sarat keseimbangan luar)) dengan mengingat bagaimana menentukan urutan Eektor gaya luar sebagai sisi poligon tersebut# Menurut contoh di atas urutan itu ialah & .) *5/ *? (dari A) ke B) ke C) kembali ke A)# !ni berarti 'utaran berarah ke kiri atau berla<anan dengan putaran arum am# Frutan secara ini dipertahankan secara

*11

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

konsek<en# ,adi ketika mempela ari titik A umpamanya) kita mengambil urutan gaya di situ yang akan dilukiskan- uga secara berputar ke kiri$ & =) S=) S?) &=# Maka di dalam Cremona kita menggambar segitiga dengan Eektor & = sebagai satu sisi) sisi se a ar dengan S = /an' "u!ai ,ari ujun' 4(kt r & ! ,an sisi s(jajar ,(n'an G? yang melalui pangkal Eektor & = (gambar G"'MB6A !)# +i sini arah gaya batang tidak diperlihatkan) sebab pada u ung batang

la<annya Huntuk S= ialah titik B) arah ker anya berla<anan (lihat S pada Gambar a dan b)# +alam hal ini cukup dituliskan tanda * atau - padanya) yaitu untuk mengetahui apakah gaya = bersifat menarik atau menekan# &ada titik B urutan gaya ialah &> ) G5 ) S= ) &> (tetap ke kiri)) dan urutan "(n''a")ar s('iti'a +a,a 4(kt r &> di dalam Cremona) uga selaras demikian dan seterusnya# ,ika diambil putaran ke kanan terdapat gambar C"'MB6A !!# /ukisan Cremona itu menun ukkan Eektor gaya luar dan gaya dalam semuanya) yang satu sama lain membentuk keseimbangan# !ni berarti lukisan tersebut harus bersi%at tertutu'! &enggunaan keseimbangan grafik keseimbangan gaya pada titik kumpul dengan ma(imum hanya 5(dua) gaya batang yang tidak diketahui#

*11

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

*11

Struktur Baja II Ir. Edifrizal Darma MT.

&usat &(n'(")an'an Ba#an Ajar Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai