Anda di halaman 1dari 7

STEP 1 1. Albothyl : Obat luar yang berfungsi sebagai antiseptic, hemostatik, dan astringent menutup luka terbuka! ".

#lser : luka ternuka pada permukaan kulit atau selaput lender, lesi berupa penurunan yang berbatas $elas karena ada defek epithelium.

STEP " 1. %engapa pasien sering mengalami saria&an dengan lokasi yang berpindah' pindah tanpa diketahui penyebabnya( ". ). %engapa saria&an sudah diobati dengan albothyl tetapi tidak ada perbaikan( Pemeriksaan apa sa$a yang dilakukan untuk mendiagnosa kasus pada scenario( *. +. -. Apakah diagnose dari penyakit yang diderita pasien( ,agaimana prognosa dari kasus tersebut( ,agaimana rencana pera&atan dari penyakit pada scenario(

STEP ) 1. Pasien sering mengalami saria&an yang berpindah'pindah kemungkian dipengaruhi oleh siklus menstruasi, kelelahan, dan ,%. pasien. ,%. 1/ termasuk dalam kategori under&eight. ,iasanya pada indi0idu under&eight ter$adi kekurangan intake nutrisi yang besar sehingga kebutuhan nutrisi tiap indi0idu tidak tercukupi dengan baik. Epitel mengalami turno0er secara berkala. 1efisiensi nutrisi dapat mengganggu mitosis dari epitel

sehingga resistensi host terhadap in0asi bakteri menurun. Akibatnya mudah ter$adi saria&an. 2elelahan merupakan stressor bagi tubuh. Stress direspon oleh hipotalamus dengan mengeluarkan 345. 345 menginduksi klen$ar pituitary untuk menyekresikan A3T5 yang kemudian akan direspon oleh korteks adrenal dengan melepaskan se$umlah besar glukokortikoid. 6lukokortikoid merupakan imunosupresan sehingga dapat menurunkan resistensi host dari in0asi bakteri sehingga mudah mengalami ulserasi. 1alam siklus menstruasi terdapat beberapa fase yang memengaruhi fluktuasi dari hormone dalam tubuh. Saat pra'menstruasi, P%7 leukosit mengalami penurunan $umlah dan kadar prostaglandin meningkat. 5al ini diakibatkan karena pada saat pra'menstruasi hormon progesterone memberi umpan balik negati0e pada hipotalamus sehingga sekresi hormone dari hipofisis menurun. Pada fase luteal hormone progesterone mengalami peningkatan yang tinggi dengan estrogen yang fluktuatif. Pada fase menstruasi ter$adi perubahan hormone yang menyebakan ketidakseimbangan. Saat menstruasi, hormone progesterone dan estrogen mengalami penurunan. Penurunan $umlah hormone estrogen menyebabkan aliran darah $uga menurun. Aliran darah yang menurun mengakibatkan penurunan aliran nutrisi pada epitel sehingga epitel tidak mengalami maturasi dan memperlambat pembentukan keratin, padahal keratin merupakan barrier pertahanan tubuh yang pertama.

". Tidak adanya perbaikan dari keadaan ulser berkaitan dengan defisiensi nutrisi, terutama 0itamin , dan 8at besi 9e!. :at besi membantu pembentukan 0ascular channel. 9e yang kurang mencukupi mempengaruhi proses angiogenesis sehingga suplai perbaikan $aringan mengalami gangguan, akibatnya proses healing men$adi terhambat. Selain defisiensi nutrisi, $ika ada factor predisposisi dari hormone sistemik! maka tidak adanya perbaikan

dikarenakan albothyl hanya mengobati lesi local! dan tidak menghilangkan factor predisposisi yang menyebabkan.

). Pemeriksaan yang dilakukan : a. Penampakan fisik b. Anamnesa 2eluhan utama Se$ak kapan( 9rekuensi ;ama keluhan 2eluhan terasa saat apa < ketika kapan( Sudah pernah diobati( Obat apa( 2ebiasaan buruk

c. Tanda'tanda 0ital d. Pemeriksaan 0isual : gambaran, ukuran, dll ' ' Ekstra Oral : kesimetrisan &a$ah, limfonodi, T%= .ntra Oral : gigi dan mukosa 6igi : karies, tumpatan, protesa, alat ortho, oklusi maloklusi! %ukosa : &arna, ulcer &arna, single<multiple, tepi, sakit<tidak, diameter! e. Pemeriksaan penun$ang

5ematologi .munologi %ikrobiologi 5istopatologi

*. 1iagnosa 4ecurrent Aphtous Stomatitis mayor diameter > 1? mm! ;inea alba bukalis hiperkeratinisasi akibat friksi<trauma kronis sebagai respon fisiologis!

+. Prognosa bagus, karena masiih bisa dilakukan control etiologi pada pasien, pasien kooperatif, dan tidak ada penyakit sistemik, serta factor lingkungan yang terkontrol. Prognosa tergantung pada tingkat oral hygiene pasien dan keadaan ulkus yang dialami.

-. 4encana pera&atan dibagi men$adi *, yaitu :

3ausatif Simptomatis Suportif Paliatif

1ari scenario, penderita 4AS dapat diberi obat berbentuk salep, obat tetes, atau obat kumur. Obat yang berbentuk krim dan gel lebih baik digunakan karena mudah berikatan dengan mukosa. seperti 8ilaktin membuat lapisan tipis di permukaaan mukosa. Obat yang diberikan biasanya mengandung antibiotic, kortikosteroid, dan anestetikum topical. Selain obat, pasien $uga diberi tambahan 0itamin seperti 0itamin , kompleks dan 8at besi. Pasien uga diberikan edukasi mengenai memerbaiki oral hygiene dan diberikan saran diet.

STEP *

KELUHAN

PEMERIKSAAN

LOKAL UMUM
EKSTRA ORAL INTRA ORAL

DIAGNOSA

PROGNOSA

RENCANA PERAWATAN

STEP + ;earning Ob$ecti0es : %ahasis&a mampu memahami 1. Etiologi dan factor predisposisi ". 3ara mendiagnosa penyakit mulut ). %enentukan prognosis *. 4encana pera&atan

Anda mungkin juga menyukai