Anda di halaman 1dari 6

RESUME PTCA STENT 1.

Pengkajian Data Ruangan Tanggal Pengkajian Identitas Pasien Nama Pasien Umur Alamat TB BB RM Jenis Tindakan Tanggal Pengkajian 2. Patien Information Ny SS berumur 67 tahun, beragama islam. BB klien 57 kg, TB klien : 155 cm. Klien datang ke RS dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri dan kadang-kadang tembus ke belakang/ dan di rawat di lontara 1 bawah depan dengan Diagnosa CAD 3 VD Pada tanggal 06 Maret 2014 klien telah melakukan pemeriksaan angiografi koroner. Pemeriksaan angiografi ini dilakukan atas indikasi angina pectoris berulang dan treadmill test positif. Tindakan angiografi ini dilakukan di regio femoralis dekstra. Dari hasil pemeriksaan diagnostik ini, ditemukan :
LM LAD LCX : Normal : Stenosis 95% di proximal d : Normal

: Kateterisasi Jantung/Cardiac Center : 13 Maret 2014 : Ny SS : 67 Tahun :: 155 cm : 57 Kg : 510793 : PTCA STENT : 13 Maret 2014 jam 10.00 WITA

OM1 RCA Kesan Anjuran

: Proximal stenosis 95 % : Stenosis 95 % di percabangan PL dan PDA : CAD 3 vessel disease : PTCA di LAD dan OM 1

3. Persiapan Pasien Pra-Tindakan a. Fisik : 1) Klien dipuasakan 4-6 jam sebelum tindakan 2) Hasil pemeriksaan diagnostik diperiksa 3) TTV klien sebelumnya : TD : 120/90 mmHg N : 85 x/mnt 4) Test Allen untuk persiapan arteri radialis 5) Mengecek sirkulasi ke perifer untuk persiapan arteri femoralis. b. Administrasi Informed Consent klien yang telah ditandatangani oleh keluarganya c. Mental Melakukan pend. Kes. Tentang prosedur tindakan agar klien tidak cemas. 4. Laporan Pemasangan Stent Klien Pasien masuk keruangan lab kateter jantung pada pukul 09.30 WITA. Sebelum memasuki ruang tindakan, pasien dipersiapkan diruang RR untuk di pasangi infus NaCL 0,9% 16 tpm. Selanjutnya Klien dibawa ke ruang cath Lab; kemudian klien dibaringkan di meja. Setelah itu, klien dipasangkan elektroda di bagian dada dan kaki. Dilakukan preparasi di regio arteri femoralis dekstra dengan larutan betadin. Anestesi lokal di berikan di daerah femoralis kanan dengan lidocain 2 %, punksi arteri femoralis kanan berjalan lancar , lalu sheath 6F di P : 22x/mnt

masukan. Di lakukan kanulasi LAD dengan guiding kateter JL 4/6F, diperoleh LAD Proximal stenosis 95% dan OM1 Stenosis 95%. Wiring LAD dengan wire runtrough NS, kemudian dilakukan predilatasi di proksimal LAD dengan balon Tazuna 1,5x15 mm dengan nominal 16 atm, dilanjutkan dengan pemasangan stent CRE8 2,5x16 mm nominal 9 atm di proksimal LAD. Selanjutnya dilakukan pemasangan stent AVANTCARDE 2,25x16 mm di OM1 10 atm. Setelah tindakan tidak di dapatkan komplikasi, tindakan selesai dan selama tindakan tidak di temukan penyulit. Kesimpulan akhir terpasang 1 stent DES di proksimal LAD dan 1 stent BMS di OM1. Prosedur diakhiri tanpa komplikasi dan pasien diobservasi di ruang pemulihan. Pasien dalam keadaan hemoninamik stabil dan tanpa keluhan.. Prosedur diakhiri dan pasien dipindahkan ke ruang pemulihan (RR). 5. Perawatan Klien Pasca Kateterisasi a. Tindakan selesai dilakukan pada pukul 10:15 WITA b. Kateter dikeluarkan, pasien dirapihkan dan dipindahkan ke ruang pemulihan c. Sheat dilepas setelah tindakan dan dilakukan penekanan pada arteri radialis dengan menggunakan ichiban. d. Anjurkan pasien untuk tidak menekuk daerah tangan kanan dan tidak dijadikan sebagai tumpuan dulu setelah 2-4 jam dan tidak mengangkat beban > 5 kg selama seminggu ke depan. 6. Asuhan Keperawatan Klien a. Keluhan Kesehatan Saat Ini 1. Pre Operasi Data Subjektif a. Klien menanyakan tentang jenis tindakan yang akan dilakukan

b. Klien menanyakan berapa lama prosedur akan berlangsung Data Objektif a. Klien terlihat gelisah b. Akral klien teraba dingin c. Ekspresi wajah klien tampak tegang d. Nadi teraba kuat dan cepat 85x/i 2. Post Operasi Data Subjektif a. Klien mengeluh sedikit rasa nyeri pada daerah pemasangan kateterisasi/ STENT b. Klien mengatakan takut bergerak Data Objektif a. Ekspresi wajah sedikit meringis bila nyeri muncul b. Scala nyeri 2-3 (Nyeri ringan) c. Pasien dianjurkan untuk bedrest selama 2-4 jam post pengangkatan kateterisasi b. Diagnosa Keperawatan 1. Ansietas b.d prosedur tindakan 2. Nyeri b.d post pemasangan STENT c. Tindakan Keperawatan 1. Ansietas b. Prosedur tindakan Mengkaji tingkat kecemasan klien Menjelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan, manfaat, dan efek dari tindakan. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien

Anjurkan keluarga untuk menemani klien

2. Nyeri b.d Pot pemasangan STENT - Mengeluarkan kateter, pasien dirapikan dan dipindahkan ke ruang observasi (RR). - Observasi tanda-tanda vital: TD : 120/90 mmHg x/mnt N : 94 x/mnt - Observasi adanya perdarahan dan hematoma - Mengidentifikasi kejadian yang menyebabkan, jika ada frekwensi, durasinya, intensitas dan lokasi dari nyeri - Menganjurkan pasien untuk tidak menekuk tangan yang telah selesai diaff sheatnya dan tidak dijadikan sebagai tumpuan. - Menganjurkan kepada keluarga untuk dapat memberitahukan kepada keluarga apabila keluhan tidak teratasi sebaiknya laporkan kepada petugas - Mengajarkan klien untuk teknik napas dalam bila nyeri muncul. - Menganjurkan untuk menghindari ketegangan psikis - Menganjurkan kepada klien untuk minum obat secara teratur - Menganjurkan untuk rajin kontrol di RS. - Menjelaskan kepada klien tentang proses penyakit d. Evaluasi - Klien mengatakan dapat memahami semua anjuran yang diberikan dan mau mengikuti anjuran yang disampaikan - Klien mengatakan akan mengurangi kerja berat - Klien mengatakan akan selalu memperhatikan pola hidup dengan baik dan benar - Klien mengatakan akan selalu rajin untuk kontrol di RS tentang penyakitnya P : 22

- Adanya respon positif dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai proses penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai