Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KOMPETENSI PENGAJAR, SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI SISWA DENGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR SEBAGAI

VARIABEL INTERVENING (Studi pada Taruna Di Balai Diklat Transportasi Darat Tegal)

Iswanto Magister Manajemen, iswanto_diklat@yahoo.co.id Purbayu Budi Santosa Purifada@yahoo.com Siti Puryandani sitipuryandani@yahoo.com

ABSTRACT Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi siswa, diantaranya adalah kompetensi pengajar, kualitas sarana dan prasarana yang ada serta kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah (1). Menganalisis pengaruh kompetensi pengajar terhadap kegiatan belajar mengajar. (2). Menganalisis pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar. (3). Menganalisis pengaruh kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi peserta didik atau taruna. Jenis data yang digunakan adalah berupa Cross-Sectional data. Lokasi Penelitian ini berfokus di Balai Diklat Transportasi Darat Tegal dengan 171 Orang sebagai responden. Model yang digunakan adalah model kausalitas, dimana untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah SEM (Structure Equatio Modeling) yang dioperasikan melalui program AMOS 18.0 Berdasarkan Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa (1). Kompetensi Berpengaruh Positif terhadap Kualitas PBM. (2). Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM. (3). Kegiatan Belajar Berpengaruh positif terhadap prestasi peserta didik atau taruna. Kata Kunci : Kompetensi, Sarana dan Prasarana, Kualitas Pembelajaran, prestasi belajar siswa.

1. Pendahuluan Tantangan yang dihadapi oleh Balai Diklat Transportasi Darat Tegal seperti halnya tantangan sebagian besar lembaga pendidikan di Indonesia, yaitu terkait sejauh mana kompetensi pengajar. Menjadi sebuah tema penelitian yang menarik manakala mencoba menggali tentang bagaimana pengaruh kompetensi pengajar terkait dengan upaya untuk melihat bagaimana prestasi siswa. Selain itu juga ada salah satu aspek yang tidak dapat kita lupakan yaitu dengan adanya sarana dan prasarana dalam lingkungan sekolah juga mungkin sangat menarik untuk di telusuri. Sebagaimana yang digariskan dalam kurikulum, bahwa agar pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dapat dilakukan secara lebih maksimal, maka perubahan-perubahan yang harus dilakukan adalah perubahan pada peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas, menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang, kontektual, menyediakan pengalaman belajar yang beragam dan belajar melalui berbuat (Sumiyati, 2007:4). sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan sekiranya dapat menajadi pertimbangan agar istitusi pendidikan selalu memprioritaskannya. Hal ini mungkin akan sangat mempengaruhi kemaksimalan dalam proses kegiatan belajar mengajar, terutama yang ada di Balai Diklat Transportasi Darat Tegal. Terutama bagaimana seluruh elemen yang ada di lembaga pendidikan tersebut mampu secara kongkrit menerapkan apa yang mereka ajarkan hingga kedalam tataran praksis. Baik itu melalui perubahan tingkah laku siswa, dengan tolok ukur perubahan sifat, karakter setelah mereka mendapatkan proses pengajaran dari sekolah dalam hal ini adalah Balai Diklat Transportasi Darat Tegal Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas maka dapat dirumuskan menjadi sebagai berikut : 1. kompetensi pengajar berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar?

2. Apakah sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar? 3. Apakah sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi siswa atau Para Taruna? 4. Apakah kualitas kegiatan belajar mengajar berpengaruh terhadap prestasi siswa atau Para Taruna? Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis pengaruh kompetensi pengajar terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar, menganalisis pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar, menganalisis pengaruh sarana dan prasarana pembelajaran terhadap prestasi siswa atau para taruna dan menganalisis pengaruh kualitas kegiatan belajar mengajar terhadap prestasi siswa atau para taruna. Rivai (2009 : 331) mengungkapkan sebelum memilih seseorang untuk melakukan pekerjaan, langkah pertama yang harus diambil adalah menentukan mutu pelamar. Dalam sebuah organisasi, perusahaan atau institusi dalam hal ini organisasi pendidikan seperti Balai Diklat Transportasi Darat Tegal tentunya dalam proses penyeleksian seorang pengajar adanya kompetensi menjadi salah satu hal yang sangat urgen. Hal ini tentunya terkait dengan aspek sustainable untuk organisasi kedepannya. Manajemen menurut Harold Koontz dan Cyril ODoniel di dalam buku pengelolaan pendidikan (2008 : 197) adalah : Usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian. Dari pendapat di atas, jelas bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan pengaturan serta mempergunakan/mengikutsertakan semua potensi yang ada baik personal maupun material secara efektif dan efisien. Beberapa penelitian terkait telah dikembangkan oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya studi yang dilakukan

oleh Yoon, Duncan, Lee, Scarloss, dan Shapley (2007), penelitian ini didasarkan pada teori bahwa: (a) pengembangan profesionalisme akan meningkatkan pengetahuan pedagogik, (b) pengetahuan konten peningkatan pedagogis akan mengarah pada peningkatan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru, dan (c) peningkatan instruksi-praktek internasional akan menghasilkan peningkatan prestasi akademik untuk siswa. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan beberapa paparan tersebut diatas maka diajukan hipotesis sebagai berikut : 1. Apakah kompetensi pengajar berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar? 2. Apakah sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh terhadap kualitas kegiatan belajar mengajar? 3. Apakah sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi siswa atau Para Taruna? 4. Dan apakah kualitas kegiatan belajar mengajar berpengaruh terhadap prestasi siswa atau Para Taruna? 2. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan dalam kurun waktu Februari Mei 2013. Pengumpulan data sebagai bahan penelitian dilakukan menggunakan teknik wawancara, kuesioner dan observasi. Angket diberikan kepada sampel dari populasi sejumlah 299 peserta didik, dimana dengan menggunakan metode Slovin maka diperoleh sampel sebanyak 171 responden. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Pengujian Data Reliabilitas, Metode Analisis data Deskriptif Presentase dan analisis SEM (Structure Equation Modeling). 3. Hasil dan Pembahasan Sebelum pengujian kesesuaian model dan hipotesis, dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dilihat karakteristik data yang akan

digunakan dalam analisis. Pengujian terhadap karakteristik data meliputi pengujian normalitas data, evaluasi outliers dan evaluasi multikolinearitas. Nilai statistik untuk menguji normalitas tersebut z value (Critical Ratio atau C.R pada output AMOS 18) dari ukuran skewness dan kurtosis sebaran data. Bila nilai C.R. lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifiknsi 1% yaitu sebesar 2,58. Hasil uji normalitas data terlihat secara univariate, C.R. skewness konstruk hampir seluruhnya mempunyai nilai C.R. berada di atas 2,58 kecuali untuk X1 yang berarti bahwa secara univariate sebaran dianggap tidak normal dan dapat digunakan untuk estimasi pada analisis selnjutnya. Sementara secara multivariate nilai C.R. sebaran kurtosis menunjukan 37,177 yang berarti data dapat dikatakan terdistribusi tidak normal secara multivariate. Uji terhadap multivariate outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan c2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel indikator yang digunakan dalam penelitian (Ferdinand, 2006). Jika dalam penelitian ini digunakan 19 variabel indikator, semua kasus yang mempunyai jarak mahalanobis lebih besar dari 2 (19, 0.05) = 30,144 adalah multivariate outlier. Dalam program AMOS akan memberikan warning bila ternyata matriks kovariannya menunjukkan adanya singularitas atau multikolinearitas (Ferdinand, 2006). Dalam olah data, hasil uji multikolinieritas yang menggunakan software AMOS tidak memberikan tanda warning sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini tidak terdapat masalah multikolinearitas Proses analisis data dan pengujian model penelitian dengan menggunakan Structural Equation Model akan mengikuti beberapa langkah proses analisis (Ferdinand, 2002, p.34).

Untuk pengujian dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM), estimasi dilakukan dengan teknik Full Structural Equation Model (Ferdinand, 2006, p.280). Adapun hasil pengujian terhadap model yang dikembangkan dalam penelitian ini, dijelaskan sebagai berikut :

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut: H1.Kompetensi pengajar berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Kompetensi pengajar terhadap Kualitas PBM menunjukkan nilai CR sebesar 4,249 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Kompetensi pengajar berpengaruh positif terhadap Kualitas PBM. H2 Sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Sarana dan Prasarana terhadap kualitas PBM menunjukkan nilai CR sebesar 10,825 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM. H3. Kompetensi pengajar berpengaruh positif terhadap prestasi siswa Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Kompetensi pengajar terhadap prestasi belajar menunjukkan nilai CR sebesar 5,695 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Kompetensi pengajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. H4. Sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh positif terhadap prestasi siswa. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Sarana dan Prasarana terhadap kualitas PBM menunjukkan nilai CR sebesar 7,894 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM.

Pengujian Kelayakan Model pada Full Model


Goodness-of-fit Indices Chi-Square (df=51) Significance (p) Probability CMIN/DF GFI AGFI TLI CFI RMSEA Cut-off Value (< 330,144) ,0 05 2,00 0,90 0,90 0,90 0,90 ,0 08 hasil 556,130 0.000 3,809 0,765 0.695 0.803 0,832 0.122 kesimpulan Tidak fit Fit Tidak Fit Tidak Fit Marginal Marginal Tidak Fit

Setelah dilakukan Analisis maka langkah selanjutnya adalah Pengujian Hipotesis, dimana dalam penelitian ini model yang digunakan adalah Pengujian Kausalitas, yaitu dengan memerhatikan dengan Critical Ratio dari nilai hubungan kausalitas.
Kualitas PBM Kualitas PBM Prestasi Prestasi Prestasi <--<--<--<--<--Sarpras Kompete nsi Sarpras Kompete nsi Kualitas PBM Estimate ,828 ,105 ,610 ,131 ,262 S.E. ,077 ,025 ,077 ,023 ,041 C.R. P 10,825 *** 4,249 7,894 5,695 6,342 *** *** *** ***

Sumber: Data primer diolah (2013)

H5.Kegiatan belajar mengajar berpengaruh positif terhadap prestasi siswa. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Sarana dan Prasarana terhadap kualitas PBM menunjukkan nilai CR sebesar 7,894 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM. Analisa pengaruh dilakukan untuk menganalisis kekuatan pengaruh antar konstruk. Efek/pengaruh langsung (direct effect) tidak lain adalah koefisien dari semua garis koefisien dengan anak panah satu ujung (Ferdinand, 2006, p.296). Tabel 13 Pengaruh/Efek Langsung Antar Variabel
Sarpras Kualitas PBM Prestasi ,828 ,610 Kompetensi ,105 ,131 Kualitas PBM ,000 ,262 Prestasi ,000 ,000

disimpulkan bahwa Kompetensi pengajar berpengaruh positif terhadap Kualitas PBM. H2 Sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Sarana dan Prasarana terhadap kualitas PBM menunjukkan nilai CR sebesar 10,825 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM. H3. Kompetensi pengajar berpengaruh positif terhadap prestasi siswa Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Kompetensi pengajar terhadap prestasi belajar menunjukkan nilai CR sebesar 5,695 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Kompetensi pengajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. H4. Sarana dan prasarana pembelajaran berpengaruh positif terhadap prestasi siswa. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Sarana dan Prasarana terhadap kualitas PBM menunjukkan nilai CR sebesar 7,894 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM. H5. Kegiatan belajar mengajar berpengaruh positif terhadap prestasi siswa. Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Sarana dan Prasarana terhadap kualitas PBM menunjukkan nilai CR sebesar 7,894 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa Sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap kualitas PBM. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa dari kelima hipotesis yang diuji dalam penelitian ini seluruhnya dapat dibuktikan dan diterima secara statistik.

Sumber: Data primer diolah (2013) Dari Tabel 13 dapat diketahui, bahwa pengaruh langsung Kompetensi pengajar ke Prestasi belajar adalah sebesar 0,131, pengaruh langsung Kompetensi pengajar ke Kualitas PBM adalah sebesar 0,105. Pengaruh langsung sarpras ke Prestasi belajar adalah sebesar 0,610, pengaruh langsung Kompetensi pengajar ke Kualitas PBM adalah sebesar 0,828. Pengaruh langsung kualitas PBM ke prestasi siswa sebesar 0,262. 4. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari bab 4 ini disajikan dalam tabel berikut ini: H1. Kompetensi pengajar berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar Parameter estimasi untuk pengujian pengaruh Kompetensi pengajar terhadap Kualitas PBM menunjukkan nilai CR sebesar 4,249 dengan probabilitas sebesar 0,000 pada model. Oleh karena nilai probabilitas < 0.05 maka dapat

5. Saran Berdasarkan hasil pembahasan, serta kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Mengingat bahwa kompetensi pengajar memiliki pengaruh yang positif, signifkan dan dominan terhadap prestasi siswa, sedangkan pada kenyataannya mereka hanya berbekal pendidikan umum, dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaannya, maka kompetensi para pengajar ini perlu ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan seperti pelatihan metodologi pembelajaran dan pembuatan silabus mengajar. 2. Perlu upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan agar kualitas pelaksanaan pembelajaran dapat dipertahankan dengan baik sehingga prestasi belajar para taruna mampu ditingkatkan pula 3. Upaya-upaya perbaikan pada faktor-faktor kompetensi, sarana dan prasarana, dan kualitas pelaksanaan pembelajaran perlu dikombinasikan dan diarahkan untuk meningkatkan prestasi siswa secara keseluruhan. Dan faktor sarana dan prasarana perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar daripada faktor-faktor lainnya mengingat faktor ini memiliki

Anas

Sudijono. 1984. Teknik Evaluasi Pendidikan (Pokok-pokok), Yogyakarta : UD. Rama.

----- 1989. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta. CV. Rajawali. Arikunto, S. 1989. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. ----2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta. Carnegie Foundation for the Advancement of Teaching. (1988). An imperiled generation: Saving urban schools. Princeton, NJ: Author. (ERIC Document Reproduction Service No. ED 293940). Cash, C. S. (1993). Building conditions and student achievement and behavior. Dissertation Abstracts International. (UMI No. AAT 9319761). Castronuovo, J. A. (2007). Building community from within and without: A return to small urban schools. Doctoral dissertation, University of Maryland, College Park. Retrieved October 13, 2008, from Dissertations & Theses: Full Text database. (Publication No. AAT 1443360). Chan, T. C. (1988). The aesthetic environment and student learning. School Business Affairs, 54(1), 26-27. (ERIC Document Reproduction Service No. EJ364814). Chan, T. C. (1982). A comparative study of pupil attitudes toward new and old school buildings. Greenville, SC: School District of Greenville County. (ERIC Document Reproduction Service No. ED222981). Clark, M., Hager. G., & Nikolova, N. (2006). Program review and investigations

pengaruh yang prestasi taruna.


DAFTAR PUSTAKA

dominan

terhadap

Abraham, M. And Renher W, J., 1986. The sequence of Learning Cycle Acitivities in High School Chemectry, Journal of Research in Science Teaching, 23 (3), 121-143. Agnew, W.P., Kellerman, S. A. dan Meyer, J. 1996. Multimedia in the Classroom, Boston, London : Allyn and Bacon. Ahmadi dan Supriyono w., 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

committee. Research Report No. 334. Frankfort, KY: Legislative Research Commission. Darmaningtyas & Subkhan, Edi (2012) Manipulasi Kebijakan Pendidikan, Yogyakarta: Resist Book. Dash, Sheralyn. & Magidin de Kramer, Raquel, at.al (2012) Impact of online professional development on teacher quality and student achievement in fifth grade mathematics, Journal of Research on Technology in Education Volume 45 Number 11, ISTE (International Society for Technology in Education). Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Panduan Penyusunan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (Berdasarkan KTSP) Sekolah Menengah Atas (SMA). Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan SMA. Depdiknas, 2003a. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Tenaga Kependidikan. Depdiknas, 2003b. Kurikulum 2004 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Derek R, 1990. Teaching Through SelfInstruction, How to Develop Open Learning Material, Revised Edition, Nocholas Publishing, New York. Detken Scheepers, 2000. Learning Theories : Individual Learning, http://hangar.up.ac.za/catts/learner/2000/s cheepers_md/projects/1oo/theory/individ. html, 11 September 2007. Dwijanto. 2007. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer Terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Berpikir Kreatif Matematik Mahasiswa. Disertasi. Bandung.

Enteng, M. 1985. Diagnosa Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remidial. Jakarta : Depdikbud. Ferdinand, A. T., 2006. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen, Semarang: BP UNDIP Ferdinand, Augusty T, 2006, Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen, Badan Penerbit UNDIP, Semarang Ferdinand, Augusty T, 2011, Metode Penelitian Manajemen : Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen, Edisi ke 3, Badan Penerbit UNDIP, Semarang. Fitriyati, E. 2004. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Topik Uang Dalamperdagangan Kelas I SLTP. Surabaya : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Gagne, M. R. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction. Florida State University. Ghozali, Imam, 2008, Model Persamaan Struktural : Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 16, Badan Penerbit UNDIP, Semarang Ghozali, Imam, 2009, Ekonometrika : Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17, Badan Penerbit UNDIP, Semarang Hair, J., Anderson, R., Tatham, R, Black, W.,2010. Multivariate Data Analysis, 10th ed., PrenticeHall, Englewood Cliffs, NJ. --------Anderson, R., Tatham, R., Black, W., 2006. Multivariate Data Analysis, 6th ed., PrenticeHall, Englewood Cliffs, NJ.

Hamalik, O,2006. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara. Marzano, R.J., et al. (2003). Assessing students outcomes. New York: AmericanPress. Megawangi, Ratna.2005. Pendidikan Holistik. Jakarta : Indonesia Heritage Foundation. M. Ihsan, 2006. Prinsip Pengembangan Media Pendidikan Sebuah Pengantar, Jurnal Pendidikan. Mulyana, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. Molefe .P.L.J, et al. (2005). Comparison of the learning effectiveness of computerbased and conventional experiments in science education. South African Journal of Education Vol 25(1)5055. Nasution, S. (1996). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41. (2007). Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, Jakarta : Mendiknas Polla, G., 2004. Kompetensi Guru Dalam Pengelolaan Kelas, Buletin Pelangi Pendidikan, Vol. 3, No. 1 hlm 14-16. Purwanto, M. Ngalim. (1990). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung: CV.Remaja Karya. Rencana Strategis (Restra) Pendidikan Naional Tahun 2005-2009. Rowntree, D. Teaching Through SelfInstruction, How to Develop Open Learning Material, Revised Edition, New York : Nocholas Publishing. Sardiman,A.M, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo Persada : Indonesia.

Schramm, 1984. Media Besar Media Kecil, Alat dan Teknologi untuk Pengajaran, Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 5. IKIP Semarang. Seezink, Audrey & Poell, Rob F, 2009, Continuing professional development needs of teachers in schools for competence-based vocational education A case study from The Netherlands, Journal of European Industrial Training Vol. 34 No. 5, 2009 pp. 455-474. Soeharto, K. 1995. Teknologi Pembelajaran. SIC. Surabaya. Solihin, L. 2001. Aktivitas Belajar Anak-anak, 7 Juli 2007. Sudjana, 1989. Metoda Startistika. Bandung: Tarsito. ----- 1990. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sugiyono, 2005. Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Suparno, Paul. 1977. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Syah, M. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru, Bandung : Remaja Rosdakarya. ----- 2003. Psikologi Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Thorndike, Robert L., and Elizabeth Hugen. 1961. Measurement and Evaluation in Psychology and Education, New York : John Willey & Sons, Inc. Usman, 1995. Menjadi Guru yang Profesional. Bandung, Remaja Rosdakarya. Undang-undang Tahun 2012, Pasal 29 ayat 1 dan ayat 2 Tentang APBN untuk Pendidikan Nasional. Winkel, W.S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo

Zainuddin, Agus (2012). Hubungan antara Potensi Pembelajaran Guru dan Fasilitas Sarana Prasarana Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa di MTS Sultan Agung Sumbergempol Tulungagun, Jurnal OTONOMI Vol. 12 No.1. Januari 2012.

Anda mungkin juga menyukai