Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keragaman Dampak Globalisasi tidak terasa telah merasuki
setiap kegiatan manusia modern dewasa ini. Berbagai
perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat dan seolah tidak
mengenal batasan sehingga dari tempat manapun di bumi dan oleh
siapapun ilmu pengetahuan dapat berkembang. Tidak hanya orang
berlatar belakang pendidikan cukup tetapi merka yang kurang
beruntung pun dapat berkesempatan berkontribusi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan tinggi tidak menjamin
seseorang berprestasi membanggakan akan tetapi mereka yang
tidak mengenyam pendidikan sekalipun sering memiiki prestasi
yang membanggakan. Pendidikan selama ini hanya mampu
memberikan pengetahuan edukatif dan normatif sehingga para
siswa hanya menyelesaikan soal yang diberikan oleh pendidik tetapi
kurang memberikan pengembangan diri untuk menghadapi
kehidupannya.
Seakan sudah menjadi hal yang biasa di masyarakat indonesia
bahwa siswa yang rajin maka akan mendapat peringkat yang baik
ataupun indeks prestasi yang baik. Sehingga model Pendidikan yang
harusnya memberikan nilai sejauh mana kemampuan
perkembangan seseorang mampu dan cakap seolah terhalangi
dengan angka peringkat maupun indeks prestasi kumulatif.
Sehingga Hal tersebut menjadikan bias antara prestasi dan
kemampuan.

Lazim dimasyarakat ketika seseorang yang mempunyai


prestasi yang baik maka di anggap juga mampu. Sehingga timbul
pertanyaan sejauh mana kemampuannya? Sedangkan semasa
pendidikan yang bersangkutan hanya menjawab pertanyaan dari
soal yang diberikan sesuai formula yang telah diajarkan.
Tidak dapat diingkari bahwa dalam Dunia bekerja dibutuhkan
pekerja yang mampu secara fisik dan cakap secara mental. Mampu
fisik bukan berarti memiliki fisik yang lengkap tetapi mampu secara
fisik dapat diartikan apabila yang bersangkutan mampu
menjalankan tugas sesuai standar hasil yang di tentukan, sebagai
contoh seorang dengan kebutuhan khusus mampu menjadi seorang
penjahit, sopir ojek dan lain sebagainya.
Berangkat dari berbagai persitiwa maka seyogyanya model
pendidikan tinggi haruslah bertransformasi menjadi agen perubahan
yang dinamis sehingga tidak hanya memberikan pengetahuan
teoritis tetapi juga memberikan bekal pengetahuan praktis.
B. KAJIAN PERMASALAHAN
Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan bidang
transportasi kekhususan Keselamatan Transportasi Darat dibawah
Kementrian Perhubungan sudah tentu diharapkan mampu
memberikan kontribusi akademis dan non akademis sesuai dengan
rumpun tugas pokok dan fungsi daripada kementrian Perhubungan
bidang keselamatan transtportasi darat.
Sebagai bagian dari stakeholder manajemen regulator
peraturan peraturan maka diharapkan lembaga mampu berperan

secara akademis melalui tri darma perguruan tinggi berupa kajian


kajian ilmiah dalam rangka pengambilan keputusan.
Dalam rangka mewujudkan tri darma perguruan tinggi yakni
pengabdian masyarakat diharapkan lembaga mampu berperan
serta memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat umum.

PEMBAHASAN
Sebagaimana keadaan lembaga yang telah mendapatkan predikat
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) Maka diharapkan
lembaga pemerintahan tersebut mampu secara mandiri dalam
melaksanakan kegiatan operasional sehingga tidak mengandalkan
anggaran belanja dan pendapatan negara. Selain daripada itu, dengan
predikat tersebut maka lembaga mampu berkontribusi melalui
Pendapatan Negara Bukan Pajak yang disetorkan kepada negara.
Lembaga dapat menerima dan menghimpun dari masyarakat
sebagai PNBP yang besarannya sudah ditentukan. Dan dalam rangka
memenuhi kontribusi tersebut maka pemerintah menetapkan target
capaian kontribusi tersebut.
Sebagai upaya untuk pencapaian target tersebut maka diperlukan
kebijakan kebijakan bisnis strategis yang harus sesuai dengan aturan
yang berlaku dan kebijakan tersebut diharapkan tidak membebani
masyarakat.
Sebagaimana kegiatan bisnis ada umumnya maka terlebih dahulu
diperlukan studi kelayakan bisnis tentang peluang dan tantangan dari

masing masing prosesnya. Identifikasi peluang dan tantangan dapat


dijadikan sebagai pertimbangan dalam rangka memulai dan
pengembangan usaha itu sendiri. berdasarkan prinsip manajemen
permodalan maka identifikasi tersebut dapat di uraikan sebagai berikut :
1. Man
Man atau sumber Daya Manusia meliputi tenaga kerja yang
tersdia pada lembaga. Tenaga kerja memberikan kontribusi pada
setiap kegiatan bisnis yang dijalankan oleh lembaga. Tenaga kerja
pada lembaga ini terdiri dari 2 kelompok inti, yaitu Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil.
2. Machine
Machine atau Mesin merupakan fasilitas penunjang kegiatan
bisnis lembaga baik mekanik maupun elektrik. Dalam kegiatan
bisnisnya lembaga harus memperhitungkan hal ini, sebab dalam
setiap mesin tersebut memiliki nilai keekonomian sehingga ketika
digunakan saat kegiatan bisnis maka tidak menimbulkan kerugian
baik bagi pengelola ataupun kosumen. Misal, Air Conditioner
memerlukan perawatan tertentu sehingga diharapkan dalam
penyusunan harga pokok pelayanan manampung biaya untuk
perawatan tersebut.
3. Method
Method, atau Metode yakni cara yang meliputi cara kerja dan
prosedur yang akan di gunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis
lembaga. Selama ini belum jelas bagaimana cara kerja dan prosedur
yang dijalankan dalam bisnis lembaga. sebagai contoh belum
adanya metode pemasaran yang pas, baik dan efektif sehingga
belum dapat tercapainya target kegiatan, belum adanya

pelaksanaan prosedur/Standar Operasi yang jelas dalam


pelaksanaan kegiatan bisnis sehingga belum tercipta akuntabilitas
publik yang baik.
4. Money
Money atau dapat diartikan Pendanaan, dalam kaitannya
bisnis lembaga pemerintah maka masih terdapat subsidi pendanaan
dari APBN untuk Operasional Kegiatan Bisnis sehingga hal ini akan
mempengaruhi berbagai hal seperti metode pemasaran, metode
operasional sehingga akan berpengaruh signifikan pada biaya dan
pendapatan.
5. Material
Material, Atau Bahan yang digunakan dalam kegiatan bisnis
lembaga. bahan tersebut meliputi barang konsumsi dan Non
Konsumsi, Barang Konsumsi berarti barang yang
diberikan/diserahkan kepada Masyarakat/Konsumen.
Sedangka non konsumsi dpat diartikan asset yang di gunakan
dalam kegiatan bisis tapi bersifat tetap.
Berdasarkan gambaran kecil kondisi seperti diatas maka
dengan menggunakan TOWS Analisis dapat di rumuskan menjadi
sebagai berkut :
SD

KEKUATAN (STRENGTHS)

KELEMAHAN (WEAKNESSES)

Strategi SO: mengandung


berbagai alternatif strategi yg
bersifat memanfaatkan
peluang dgn mendaya
gunakan keluaran/ kelebihan

Strategi WO:
Bersifat memanfaatkan
peluang eksternal untuk
mengatasi kelemahan lembaga

Internal
PENINGKATAN
KERJA
SD Eksternal
PELUANG
(OPPORTUNITIES)

yg diminta perusahaan

TANTANGAN
(THREATS)

Strategi ST:
Katagori alternatif strategi yg
memanfaatkan atau
mendayagunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman

Strategi WT:
Katagori alternatif strategi sbg
solusi dari assessment atas
kelemahan perusahaan dan
ancaman yg dihadapi atau
usaha menghindari ancaman
utk mengatasi kelemahan
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai