=
Pa
Pb
Sw
k
B
Sw
RE
ob ob
|
Menggambarkan
cadangan minyak
Menggambarkan
solution drive
(minyak bergerak
karena adanya
ekspansi)
C. Produksi
Di tahap ini kita akan melakukan proses
produksi meliputi
Tahap Produksi Primer
Tahap Produksi Sekunder
Tahap Produksi Tersier
Kriteria pemilihan
Kriteria
Pemilihan
Gas Lift Pompa
Angguk
Pompa
Sentrifugal
Pompa
Hidrolik
Pompa Jet
Laju prod yg
diharapkan
> 10000 <2000 >10000 <10000 <10000
Kedalaman
Sumur, ft
<12000 <12000 <8000 <20000 <12000
Kemiringan
Sumur
Tegak/
miring
Tegak/
miring
Tegak/
miring
Tegak/
miring
Tegak/
miring
Media
Pengangkat
Gas - -
Power fluid Power Fluid
Sumber
tenaga
Gas
Gas/listrik/
diesel
Listrik Diesel Diesel
Penggunaan
pd sumur
Pasir
Parafin
Korosi
Scale
GOR tinggi
Emulsi
Baik sekali
Buruk
Sedang
Sedang
Baik sekali
Buruk
Sedang
Buruk
Baik
Baik
Sedang
Baik
Sedang
Baik
Sedang
Buruk
Sedang
Buruk
Sedang
Baik
Baik
Sedang
Sedang
Baik
Sedang
Baik
Baik
Sedang
Sedang
Buruk
Mengubah laju
prod
Mudah Mudah Mudah Sukar Sukar
Tahap produksi dibagi dalam tiga tahapan,
1. Tahap produksi primer (Primary recovery)
Minyak mengalir ke sumur akibat tenaga yang dikandung
oleh reservoar dan fluida di dalamnya,
Tidak ada penambahan energi ke dalam reservoar.
2. Tahap produksi sekunder (Secondary recovery)
Minyak mengalir kedalam dasar sumur selain akibat dari
tenaga yang dikandung reservoar
Dilakukan penambahan energi ke dalam reservoar,
Injeksi air (water flooding).
3. Tahap produksi tersier (Tertiery recovery)
Dilakukan perubahan sifat fisik fluida dan batuan dalam
reservoar
Minyak akan menjadi relatif lebih mudah mengalir menuju
dasar sumur,
Injeksi secara kimiawi dan thermal..
4/14/2014 18
Natural flow
Aquifer drive
Primary recovery
Artificial lift
Pump gas lift etc.
IOR
Water Injection Dry HC Gas injection
Secondary recovery
EOR
Thermal Gas miscible/ immiscible Chemical & Other
Combustion
Steam soak
Steam drive
Hot water drive
Electromagnetic
SAGD
Hydrocarbon
CO2
Nitrogen
Flue gas
VAPEX
Alkaline / Surfactants
Polymer
Microbial
Tertiary recovery
Metoda yg sesuai dg kondisi res ditentukan
dg TABLE LOOK UP
Cara ini digunakan pd res dg karakteristik
batuan yg relatif homogen
Faktor yg penting dlm pemilihan metoda
EOR
Karakteristik minyak : Gravity, visk
Karakteristik reservoar : Por, Permeab, Kedlm-an,
tek res, Sat minyak, Temp, Tebal lap, Jenis batuan
Karakteristik air formasi : Kegaraman, Solid
content
Parameter Sat
Injeksi Kimia
Pendesak
Tercampur
Injeksi Termal
Inj Surf
Inj
Polimer
Inj Alkali
Karbon
dioksida
Inj Uap
Insitu
Combas
Grav Minyak
o
API - - <30 >25 10-35 10-35
Visk oil dires cp <50 <100 <90 - <15000 <5000
Transmisibillity
md-ft/cp
- - - - >5 >5
Kedalaman ft - - - - <3000 <11500
Tebal lap (netpay) ft - - - - >20 >20
Temperatur
o
F <200 <200 <200 - - -
Permeabilitas mD >40 >20 >20 - >250 >35
Porositas fraksi - - - - >0.2 >0.2
Tek. Reservoar psi - - - >1000 <1500 <2000
Juml oil min pd
permulaan
proses (SoxC)
fraksi - - - - >0.1 >0.08
Jenis batuan sandstone SS, Carb SS, Carb SS, Carb SS, Carb SS, Carb
Salinitas ppm <100000 <100000 <100000 - - -
Pasang choke untuk mengurangi GOR
yang terlalu besar, tujuannya untuk
menciptakan back pressure test ke dalam
sumur supaya terkontrol
Pressure maintenance dengan
menginjeksikan fluida ke dalam reservoir
dengan maksud untuk menambah energi
ke reservoir untuk memperoleh minyak
dan gas