Anda di halaman 1dari 20

BAB III PEMBELAJARAN DI SMP BERDASARKAN KURIKULUM 2013 B. Pendekatan Pembelajaran K ntek!t"al 1. Pen#ert$an Pembelajaran K ntek!

t"al Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata (konteks kehidupan sehari-hari, seperti konteks pribadi, sosial, dan budaya) dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses demikian akan mengakrabkan siswa dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja. Pembelajaran kontekstual dikembangkan berdasarkan teori belajar konstruktivistik. Dalam pandangan konstruktivistik, belajar adalah kegiatan mengonstruk makna atau memaknai pengetahuan baru melalui proses interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, bahan ajar harus terkait dengan konteks, seperti rumah, masyarakat, ataupun lingkungan kerja; pembelajar harus dapat mengaitkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan nyata; penyajian bahan ajar memungkinkan pembelajar menghadapi konteks nyata atau hal baru, kemudian di asilitasi untuk membangun pemahaman dari konteks atau hal baru yang diamati dan menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam konteks komunikasi nyata; serta penilaian otentik dan perbaikan terhadap berbagai masalah dilaksanakan se!ara alamiah dan terpadu dalam seluruh proses pembelajaran. 2. %"j"an Pembelajaran den#an Pendekatan K ntek!t"al "erangkat dari pengertian pembelajaran kontekstual di atas, tujuan belajar berbasis pendekatan kontekstual adalah sebagai berikut. Pertama, mendorong siswa untuk menemukan pengalaman-pengalaman baru. Kedua, menghubungkan antara kemampuan awal dengan kemampuan baru. Ketiga, membantu siswa agar dapat menyimpulkan titik temu antara pengalaman baru dengan yang lama. Keempat, mendorong siswa untuk mengidenti ikasi kemampuan-kemampuan awal sehingga dapat mengkonstruksi pengetahuan#pengalaman baru yang bermakna. Kelima, mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan permasalahan berbasis kontektual, baik yang bersi at pribadi, sosial, maupun budaya. Keenam, mewujudkan pembelajaran sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa. Ketujuh, mengukur kemampuan siswa berbasis kinerja (proses dan hasil). Kedelapan,

mem asilitasi siswa agar memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi ( higher order thinking skills/HOTS) . $. Prinsip-prinsip Pembelajaran berdasarkan Pendekatan %ontekstual Prinsip-prinsip dasar di dalam pendekatan kontekstual adalah belajar berbasis masalah, belajar berbasis konteks, belajar berbasis perbedaan, belajar berbasis individu, belajar berbasis kelompok, dan belajar berbasis penilaian otentik (&ohnson, '(('). Pertama, pembelajaran menekankan pada peme!ahan masalah. Pengajaran kontekstual dapat dimulai dengan suatu simulasi atau masalah nyata. Dalam hal ini siswa menggunakan keterampilan berpikir kritis dan pendekatan sistematik untuk menemukan dan mengungkapkan masalah atau isu-isu dan mungkin juga menggunakan berbagai isi materi pembelajaran untuk menyelesaikan masalah. )asalah yang dimaksudkan adalah relevan dengan siswa, pengalaman, sekolah, tempat tinggal, dan masyarakat yang memiliki arti penting bagi siswa. Kedua, mengakui kebutuhan pembelajaran terjadi di berbagai konteks, misalnya rumah, masyarakat, dan tempat kerja. Pembelajaran kontekstual menyarankan bahwa pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari isik dan konteks sosial tempat siswa berkembang. "agaimana dan di mana siswa memperoleh dan memun!ulkan pengetahuan selanjutnya menjadi sangat berarti serta pengalaman belajarnya akan diperkaya jika ia mempelajari berbagai keterampilan di dalam konteks yang bervariasi (rumah, masyarakat, dan tempat kerja). Ketiga, mengontrol dan mengarahkan pembelajaran sehingga siswa akan menjadi pembelajar yang mandiri (Self-Regulated Learners). *khirnya, siswa harus menjadi pembelajar sepanjang hayat yang mampu men!ari, menganalisis, serta menggunakan in ormasi tanpa atau dengan sedikit bimbingan dan semakin menyadari bagaimana mereka memproses in ormasi, menggunakan strategi peme!ahan masalah, serta meman aatkannya. +ntuk men!apai itu, siswa harus melakukan uji!oba (trial and error) dengan menggunakan waktu dan struktur materi yang re lekti dan memperoleh dukungan yang !ukup serta bantuan untuk berubah dari pembelajar yang dependen menjadi pembelajar yang independen. Keempat, bermuara pada keragaman konteks hidup yang dimiliki siswa. ,e!ara menyeluruh populasi siswa sangatlah beragam, baik ditinjau dari perbedaan dalam nilai, adat istiadat, sosial, maupun perspekti . Di dalam proses pembelajaran kontekstual perbedaan tersebut dapat menjadi daya dorong untuk belajar dan sekaligus menambah kompleksitas pembelajaran itu sendiri. %erja sama tim dan aktivitas kelompok belajar di dalam proses pembelajaran kontekstual sangatlah menghargai keragaman siswa, memperluas perspekti ,
2

dan membangun keterampilan interpersonal (berpikir melalui berkomunikasi dengan orang lain). )endorong siswa untuk belajar dari sesamanya dan bersama-sama atau menggunakan kelompok belajar interdependen (Interdependent Learning Group). ,iswa akan dipengaruhi dan sekaligus berkontribusi terhadap pengetahuan dan keper!ayaan orang lain. %elompok belajar atau komunitas pembelajaran akan terbentuk di tempat kerja dan sekolah kaitannya dengan suatu usaha untuk bersama-sama memakai pengetahuan, memusatkan pada tujuan pembelajaran, dan memperkenankan semua orang untuk belajar dari sesamanya. Dalam hal ini, para pendidik harus bertindak sebagai asilitator, pelatih, dan pembimbing akademis. Kelima, menggunakan penilaian otentik (autenti assessment). Pembelajaran kontekstual diharapkan membangun pengetahuan dan keterampilan dengan !ara yang bermakna melalui pengikutsertaan siswa ke dalam kehidupan nyata atau konteks otentik. +ntuk proses pembelajaran yang demikian itu diperlukan suatu bentuk penilaian yang didasarkan pada metodologi dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri (penilaian otentik). Penilaian otentik menunjukkan bahwa pembelajaran telah terjadi; menyatu ke dalam proses belajar mengajar; memberikan kesempatan dan arahan kepada siswa untuk maju; serta sekaligus dipergunakan sebagai alat kontrol untuk melihat kemajuan siswa dan umpan balik bagi praktik pengajaran. "erdasarkan prinsip-prinsip di atas, dapat dibedakan antara pendekatan kontekstual dengan pendekatan tradisional. Dalam pembelajaran kontekstual, hal yang lebih penting adalah bagaimana guru dapat mendorong dan menerima otonomi siswa, investigasi bertolak dari data mentah dan sumber-sumber primer, menghargai pikiran siswa, dialog, pen!arian, dan teka-teki sebagai pengarah pembelajaran. Dalam pembelajaran tradisional, pembelajaran dianggap sebagai bagian -menirukan. suatu proses yang melibatkan pengulangan siswa atau meniru-niru in ormasi yang baru disajikan dalam laporan atau kuis dan tes. )enurut paradigma konstruktivistik, pembelajaran lebih diutamakan untuk membantu siswa dalam menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentrans ormasi in ormasi baru. &. Lan#ka'(lan#ka' Pembelajaran Berda!arkan Pendekatan K ntek!t"al %egiatan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat dengan menggunakan salah satu model pendekatan kontekstual atau memadukan dengan model lainnya. /angkah-langkah pembelajaran berdasarkan pembelajaran kontekstual men!akup apa saja, dapat di!ermati pada setiap model pembelajaran kontekstual berikut ini.

a. M del Pembelajaran K n!tr"kt$) %onstruktivisme merupakan landasan berpikir pembelajaran kontekstual. Dalam pandangan konstrukvisme pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. )anusia harus mengonstruksi pengetahuan dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam pandangan konstruktivisme strategi untuk mem*er le' lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa men#$n#at *en#eta'"an. 0ugas guru adalah men asilitasi proses tersebut dengan menjadikan pengetahuan itu bermakna dan relevan bagi siswa, memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar. "eberapa langkah model pembelajaran konstrukti adalah siswa menemukan pengetahuan melalui tahapan pengalaman (pribadi, kolaborati ); mengonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan (bukan menerima pengetahuan); dan menerapkan hasil konstruksi temuan dalam rangka untuk mengambil suatu keputusan atau diterapkan dalam kehidupan nyata atau seharihari. ,ebagai ilustrasi dapat dikemukakan melalui !ontoh berikut ini. )isalnya, siswa mengungkapkan pengalamannya dalam kehidupan masyarakatnya dalam praktik berdemokrasi. Dia menemukan bahwa persamaan, kebebasan, dan penghargaan terhadap kemajemukan, serta kehidupan yang tertib merupakan nilai dalam praktik berdemokrasi. %emudian, dia menerapkan hasil temuannya itu untuk menjawab permasalahan tentang arti berdemokrasi. )isalnya, berdemokrasi harus menerapkan prinsip nilai persamaan, kebebasan, dan penghormatan terhadap hukum yang berlaku. b. M del Pembelajaran Bertan+a Pengetahuan yang dimiliki seseorang dapat bermula dari bertanya. "ertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. "agaimana penerapannya di kelas1 Pada semua aktivitas belajar bertanya dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan orang lain yang didatangkan di kelas, dan sebagainya. "erikut ini salah satu !ontoh prosedur untuk mengembangkan pembelajaran melalui bertanya. 2) ,iswa mengamati#memba!a suatu kasus yang diberikan guru3mungkin saja satu halaman dari suatu buku teks yang !akupannya luas tetapi kurang mendalam seperti gambar atau tabel yang bersumber dari lingkungannya (pribadi, sosial, budaya).
4

') ,iswa mengidenti ikasi masalah dan kemudian mengajukan pertanyaan atas salah satu bagian dari gambar atau tabel. $) ,iswa memprediksi jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam rangka penyelesaian masalah. 4) ,iswa membuat laporan singkat sebagai bagian dari penyelesaian masalah se!ara logis dan sistematis. "erikut ini adalah !ontoh ilustrasi bertanya. )isalnya, disediakan ba!aan yang dilengkapi dengan gambar anatomi tubuh manusia. %emudian, siswa memulai dengan mempertanyakan bagaimana darah dapat mengalir ke seluruh tubuh kita dan mengapa sistem peredaran darah harus berkaitan dengan sistem perna asan, sistem pen!ernaan, dan sistem ekskresi. )engapa seseorang dapat mengidap penyakit hipertensi, penyakit jantung koroner, dan berbagai pertanyaan lainnya yang mampu merangsang siswa berpikir dan ingin tahu untuk men!ari jawabannya. "erdasarkan paparan dalam ba!aan, siswa memberikan jawaban. %emudian, guru dapat mengajukan pertanyaan yang harus dijawab siswa -"agaimana *nda dapat menggunakan jawaban itu dalam kehidupan sehari-hari1. 0entulah, jawaban itu mungkin masih terbatas. ,iswa diminta untuk memberikan jawaban lain dari sumber lain, seperti internet, media massa !etak, dan buku di perpustakaan. ,. M del Pembelajaran Menem"kan )enemukan (inkuiri) merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya dihasilkan dari mengingat seperangkat 2. merumuskan masalah; '. mengamati atau melakukan observasi untuk mendapatkan in ormasi pendukung; $. menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lain; serta 4. mengomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pemba!a, teman sekelas, guru, atau audien yang lain. "erikut ini adalah !ontoh ilustrasi bertanya. )isalnya, masalah kerusakan lingkungan dipahami siswa berdasarkan temuan-temuannya. "erikut ini adalah prosedur untuk pembelajaran tersebut. 2) )erumuskan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sekitarnya. akta- akta, tetapi lebih daripada itu, yakni dihasilkan dari menemukan sendiri. ,e!ara umum, langkah-langkah kegiatan inkuiri terdiri atas5

') )engamati atau melakukan observasi kehidupan sekitar untuk mendapatkan in ormasi pendukung mengenai masalah kerusakan lingkungan. $) )enganalisis dan menyajikan hasil observasi kehidupan sekitar dalam bentuk tulisan, gambar atau laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis. 4) )engomunikasikan atau menyajikan hasil temuan mengenai masalah kerusakan lingkungan sekitar pada pemba!a, teman sekelas, guru atau audiens yang lain. d. M del Ma!+arakat Belajar %onsep masyarakat belajar (learning ommunit!) menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan orang lain. Dalam kelas kontekstual guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Praktik tersebut dapat terwujud melalui pembentukan kelompok ke!il, pembentukan kelompok besar, mendatangkan ahli#tokoh ke kelas (tokoh masyarakat, pakar, dokter, politisi, polisi, hakim, pejabat pemerintah, petani, nelayan, dan buruh), bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, serta bekerja dengan masyarakat. Penemuan-penemuan dalam pembelajaran amat jarang diperoleh se!ara individual. "ahkan, sebaliknya penemuan-penemuan individual lebih banyak dihasilkan dari suatu komunitas. Dalam hal ini, peran masyarakat belajar amat strategis bagi pengembangan penemuan belajar. "erikut ini beberapa langkah yang dapat dijadikan prosedur dalam masyarakat belajar. 2) ,iswa melakukan !urah gagasan terkait dengan masalah yang ada di sekitarnya dalam kelompok. ') ,iswa mengembangkan gagasan tersebut dalam kelompok belajar yang dalam berbagai bentuk sesuai dengan kepentingannya. $) ,iswa menentukan bentuk kelompok belajar yang dipilih dengan memperhatikan berbagai keragamannya, misalnya latar belakang suku, status sosial-ekonomi, serta agama dengan berbagai kekurangan dan kelebihan yang mungkin mereka miliki. 4) )enyimpulkan hasil dari temuan individual menjadi pengetahuan bersama. "erikut ini adalah !ontoh ilustrasi bertanya. )isalnya, siswa menemukan sebuah batu seperti kapak, kemudian siswa melakukan !urah gagasan melalui kelompok ke!il dan kelompok besar sambil mendatangkan ahli sejarah#arkeolog. yang berasal dari 6aman 7eolithi!um.
6

Dari hasil belajar bersama

dengan melihat !iri-!irinya dapat disimpulkan bahwa temuan tersebut adalah kapak lonjong

e. M del Pembelajaran Pem delan Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan, ada model yang dapat ditiru. )odel itu bisa berupa !ara mengoperasikan sesuatu, !ontoh karya tulis, atau guru memberikan !ontoh mengerjakan sesuatu. )odel juga dapat didatangkan dari luar, misalnya guru mendatangkan seorang %epala Desa#/urah, 8amat, 9akim, *nggota "PD#DP:D#DPD, Penga!ara, ;ali %ota, "upati, Pimpinan Partai Politik, kemudian peserta didik diminta bertanya dengan tokoh-tokoh itu. Pertanyaan itu, misalnya,n mengenai !ontoh apa yang dikerjakan mereka dengan tugas- tugas dan kewenangan yang dimilikinya. Para peserta didik dapat men!ontoh peran yang telah dilakukan model-model tersebut. "erdasarkan ilustrasi tersebut, dapat ditentukan bahwa langkah dalam pembelajaran pemodelan adalah sebagai berikut. 2) ,iswa mengamati model yang telah disediakan. ') ,iswa terlibat akti dalam menghasilkan model atau melakukan peniruan sesuai dengan model. Praktik pembelajaran melalui pemodelan dapat di!ontohkan melalui ilustrasi berikut ini. ,iswa memba!a novel -*yahku Pemain "ola., kemudian siswa membuat bagan tokoh, mengidenti ikasi waktu dan tempat kejadian, membuat ilustrasi visual setiap tokoh, serta menentukan pokok permasalahan yang di!eritakan dan menentukan jalan !erita. ,iswa diminta mengganti tokoh dengan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari-hari, membuat bagan hubungan antartokoh, mengganti waktu dan tempat kejadian, mengganti permasalahan yang dialami siswa dan menentukan jalan !erita, menguraikan ran!angan dalam bentuk tulisan narasi. 8ontoh lain dari penerapan pemodelan adalah dalam tradisi pembelajaran di 8ina. "anyak guru di 8ina mengembangkan suatu model pembelajaran yang dikenal dengan the op! master. )odel ini mula-mula diterapkan dalam seni lukis. <uru menghadirkan sebuah lukisan yang dianggap master. %emudian, siswa meniru master lukisan itu sampai dapat meniru persis dengan lukisan tersebut. )odel ini dianggap sukses di dalam mengembangkan pembelajaran yang e ekti . )odel ini merupakan salah satu varian dari pemodelan di dalam pendekatan kontekstual. ). M del Pembelajaran Re)lek!$ :e leksi adalah !ara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan. ,iswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari
7

pengetahuan sebelumnya. )isalnya, ketika pelajaran berakhir, siswa merenung -&ika begitu, pemahaman saya selama ini bahwa bupati#gubernur dalam rangka otonomi daerah harus berasal dari putra daerah adalah salah= )estinya, dengan pengetahuan yang baru saya pelajari ini, bupati#gubernur dalam rangka otonomi daerah bisa berasal dari daerah mana saja dari wilayah 7%:> yang penting mampu memimpin dan memajukan daerah serta menyejahterakan rakyat.. 8ontoh lain, misalnya, nilai memba!a seorang siswa tidak memenuhi %%). "erdasarkan hasil re leksi penyebabnya adalah karena kurang latihan. Dalam rangka memperbaiki nilai memba!a yang akan datang tersebut, siswa mulai melakukan latihan memba!a se!ara terjadwal. "eberapa langkah yang dapat dijadikan prosedur re leksi adalah sebagai berikut. 2) ,iswa diajak membayangkan, memikirkan, dan merasakan hal-hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama). ') ,iswa merenungkan struktur pengetahuan baru sebagai hasil revisi pengetahuan lama. $) Dari hasil re leksi siswa dapat menentukan pengetahuan yang lebih baik di masa yang akan datang. #. M del Pembelajaran Pen$la$an -tent$k Penilaian otentik adalah proses pengumpulan data yang bisa memberikan gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Data yang dikumpulkan melalui penilaian ditekankan untuk membantu siswa agar mampu mempelajari (learning ho" to learn), bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin in ormasi di akhir periode pembelajaran. %arena asesmen menekankan proses pembelajaran, data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Data yang diambil dari kegiatan siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas itulah yang disebut data otentik. "erikut ini adalah !ontoh ilustrasi bertanya. )isalnya, ketika membahas konsep pen!emaran, siswa dapat dinilai berdasarkan kinerjanya dalam meneliti pengaruh lingkungan terhadap tingkat pen!emaran sungai di sekitarnya. *rtinya, penilaian didasarkan atas laporan tertulis maupun saat siswa melalukan presentasi hasil. ,elain penilaian kogniti , kemampuan psikomotorik siswa dalam menggunakan alat-alat untuk mengukur parameter lingkungan seperti termometer atau higrometer menjadi bagian dari penilaian. Dengan demikian, penilaian tidak hanya untuk mengukur kemampuan kogniti , tetapi juga menilai keberlangsungan proses belajar mengajar.

.. / nt '(, nt ' Ke#$atan Pembelajaran Berda!arkan Pendekatan K ntek!t"al +ntuk lebih mengongkretkan ren!ana implementasi pembelajaran berbasis pendekatan kontekstual, berikut ini disajikan !ontoh untuk setiap modelnya. a. / nt ' ke#$atan *embelajaran berda!arkan m del k n!tr"kt$) Proses pembelajaran meliputi tahap-tahap pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam proses pembelajaran dengan m del k n!tr"kt$), tujuan umum kegiatan-kegiatan pembelajaran pada ta'a* *enda'"l"an adalah guru dapat menjelaskan uraian kegiatan pembelajaran yang menggambarkan proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. ,ementara itu, tujuan umum kegiatan-kegiatan pembelajaran pada ta'a* $nt$ adalah peserta didik (2) menemukan pengetahuan melalui tahapan pengalaman; (') mengonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan; dan ($) menerapkan hasil konstruksi temuan dalam situasi yang nyata. ,elanjutnya, tujuan umum kegiatan-kegiatan pembelajaran pada ta'a* *en"t"* adalah guru bersama peserta didik dapat melakukan re leksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran berdasarkan model konstrukti dan hasil yang diperoleh, serta guru dapat memberikan umpan balik, dan mengin ormasikan ren!ana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. 10 Penda'"l"an a) <uru mem*er!$a*kan peserta didik dalam pembelajaran dengan menata kelas, kebersihan kelas, menge!ek presensi, dan berdoa. b) <uru mem t$1a!$ peserta didik bahwa menyusun pengetahuan baru se!ara sendiri maupun berkelompok berdasarkan pengalaman atau pengamatan sangat berman aat bagi kehidupan sehari-hari. !) <uru bertan+a ja2ab dengan peserta didik mengenai pengalaman atau hasil pengamatan di lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat terkait dengan topik yang akan menjadi obyek pembelajaran. d) 3"r" menjela!kan t"j"an pembelajaran bahwa peserta didik diharapkan mampu mengonstruk pengetahuan baru dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan topik yang akan menjadi obyek pembelajaran. e) 3"r" men+am*a$kan ,ak"*an materi yang menjadi obyek pembelajaran dan materi baru yang diharapkan ditemukan oleh peserta didik. ) 3"r" menjela!kan "ra$an ke#$atan *embelajaran yaitu peserta didik menemukan materi yang dipelajari, kemudian menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata (mengonstruksi) serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 20 Int$ a) Peserta didik menemukan pengetahuan melalui pengalaman atau pengamatan se!ara individual atau kerja sama (kolaborati ). +ntuk menemukan pengetahuan baru tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan memba!a buku teks, surat kabar, majalah,
9

men!ermati poster, melihat ilm, mengamati kegiatan masyarakat di lingkungannya, dan melakukan wawan!ara. b) Peserta didik membuat !atatan mengenai pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman atau pengamatan. !) Peserta didik mengonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan melalui aktivitas sendiri atau diskusi kelompok. d) Peserta didik se!ara individual atau perwakilan kelompok mempresentasikan atau mengkomunikasikan hasil mengonstruksi pengetahuan atau ketrampilan baru. e) Peserta didik yang lain menanggapi presentasi (butir d) se!ara individual atau kelompok. ) Peserta didik menerapkan hasil konstruksi temuan dalam situasi yang nyata, baik se!ara individual maupun se!ara kelompok. 30 Pen"t"* a) <uru bersama peserta didik melakukan re leksi untuk mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran konstrukti isme. b) <uru bersama peserta didik menemukan man aat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung. !) <uru memberikan umpan balik dengan mengajukan pertanyaan terhadap proses dan hasil pembelajaran. d) <uru mengin ormasikan ren!ana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. "erikut ini adalah !ontoh kegiatan pembelajaran dengan metode konstrukti untuk tujuan penguatan#pengayaan dan remedi. 1. Pen#"atan4*en#a+aan Dalam proses pembelajaran, sejumlah peserta didik memerlukan penguatan#pengayaan dan lainnya membutuhkan remedi. 0ujuan dari pemberian penguatan#pengayaan adalah agar peserta didik dapat memiliki kemampuan yang mendalam dan luas dalam proses menemukan materi pelajaran baru, mengkonstruksi sendiri dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. "erikut ini adalah kegiatan pengayaan yang dilakukan peserta didik. a) )elakukan kegiatan pengayaan atau penguatan pada aspek proses menemukan materi pelajaran. )isalnya, yang semula hanya dengan memba!a buku teks, dapat diperkuat dengan wawan!ara, observasi terhadap lingkungan sekitar, dan memperkaya melalui internet. b) )elakukan kegiatan pengayaan dalam aspek mengonstruksi pengetahuan baru. )isalnya, yang tadinya hanya mengonstruksi se!ara kolaborati kemudian dilakukan se!ara individual; yang semula dilakukan se!ara lisan dikembangkan dengan tulisan; yang semula tidak bermedia dilakukan melalui powerpoint, gambar, dan poster. !) )elakukan kegiatan memperkuat penerapan dalam kehidupan sehari-hari. )isalnya, yang
10

awalnya penerapan se!ara kelompok kemudian se!ara individual, yang awalnya penerapan hanya di lingkungan kelas kemudian ke lingkungan sekolah, yang awalnya di lingkungan desa berkembang ke ke!amatan, kabupaten, dan seterusnya. 8ontoh lain adalah meperkuat penerapan yang tadinya terbatas pada aspek kehidupan sosial berkembang ke kehidupan politik dan ekonomi. 2. Remed$ 0ujuan pemberian remedi adalah agar peserta didik dapat memenuhi %%). *dapun kegiatan peserta didik dalam remedi dapat dikemukakan ke dalam beberapa hal berikut ini. a) )engulang kegiatan pada proses menemukan pengetahuan dengan sumber yang lebih menarik dan sederhana. b) "erlatih mengonstruksi pengetahuan baru dengan teman yang telah memenuhi %%). !) "erlatih menerapkan pengetahuan baru pada kehidupan sehari-hari pada lingkungan yang lebih menarik baginya. b. / nt ' ke#$atan *embelajaran berda!arkan m del ma!+arakat belajar Dalam !ontoh ini proses pembelajaran dikembangkan berdasarkan model masyarakat belajar. 7amun, di dalam praktiknya, model ini dikombinasikan dengan model kontekstual yang lain, baik pada langkah pendahuluan, inti, sampai pada penutup karena semua itu saling melengkapi. 7amun demikian, yang dominan dalam kegiatan inti adalah masyarakat belajar (learning ommunit!). 10 Penda'"l"an Diawali dengan memberi salam oleh guru, memeriksa kehadiran peserta didik dan kebersihan kelas. ,ebagai langkah apersepsi dan motivasi, guru memberikan ilustrasi dan pertanyaan-pertanyaan (#uestioning$ yang menghubungkan tentang materi yang akan disampaikan serta menyampaikan tujuan pembelajaran. 20 Ke#$atan Int$ a0 Men#amat$ Peserta didik mengamati gambar (tayangan gambar#video) peristiwa tertentu di suatu tempat. Dengan pengamatan ini peserta didik dapat menemukan (in#uir!) aktoraktor penyebab terjadinya peristiwa tertentu yang terjadi disekitarnya. b0 Menan+a Dengan tayangan gambar#video peserta didik diajak berpikir sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk bertanya (#uestioning$. Dengan kemampuan bertanya kritis dapat memperkaya kemampuan materi yang dibahasnya. ,0 Pen#"m*"lan Data4Ek!*l ra!$4Men, ba Peserta didik mengamati gambar#video, memba!a buku teks#buku#re erensi lain yang relevan dengan materi pembelajaran, wawan!ara dengan narasumber %modelling). Dari kegiatan ini peserta didik kemudian mendiskusikan (learning ommunit!) untuk meme!ahkan masalah. d0 Men#a! !$a!$ Peserta didik melakukan aktivitas kelompok (learning ommunit!)untuk menganalisis materi, kemudian menyimpulkan bersama-sama. e0 Men# m"n$ka!$kan Peserta didik menyusun laporan hasil kelompok dan mempresentasikanya di depan kelas. Dalam kegiatan ini peserta didik yang lain bertanya (#uestioning) dengan
11

harapan akan menemukan pengetahuan baru (in#uir!) serta melakukan re leksi (refle tion) terhadap temuannya(individu#kelompok). 30 Pen"t"* Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan, melakukan re leksi(refle tion). <uru memberikan tugas individu untuk mengetahui sejauh mana materi yang diberikan dapat diterima sebagai bentuk penilaian otentik (&uthenti &ssesment). "erikut adalah !ontoh kegiatan pembelajaran dengan model masyarakat belajar konstrukti isme untuk tujuan penguatan#pengayaan dan remedi. &0 / nt ' *en#a+aan4*en#"atan *pabila terdapat sejumlah peserta didik dalam satu kelas sudah men!apai %riteria %etuntasan )inimal (%%)) maka seorang guru dapat melakukan pengayaan materi pertemuan ber$k"tn+a dengan memberikan tugas se!ara kelompok maupun individu. Di bawah ini adalah !ontoh pada mata pelajaran >P, berdasarkan buku siswa. *dapun ormatnya (guru dapat mengembangkan sendiri) sebagai berikut5 N 2 / nt ' mater$ *en#a+aan dan4ata" *en#"atan *matilah bentukbentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar "erdasarkan pengalamanmu, bagaimanakah pola interaksi antarmanusia di lingkungan tempat tinggalmu1 %ekn$k Pen#a+aan Penugasan kelompok S"mber Belajar 5aj$b >lmu Pengetahuan ,osial ,)P#)0s. %elas ?>>. '(2$. &akarta5 %emendikbud >ndonesia, halaman @s.d.2A. >lmu Pengetahuan ,osial ,)P#)0s. %elas ?>>. '(2$. &akarta5 %emendikbud >ndonesia, halaman @ s.d. 2A. 2. '. $. 4. Pen"njan# )ajalah %oran ,itus internet /ingkungan sekitar. B. 7arasumber

'

Penugasan individu

2. '. $. 4.

)ajalah %oran ,itus internet /ingkungan sekitar. B. 7arasumber

.0 / nt ' ke#$atan *embelajaran den#an t"j"an rem$d$ 9asil ulangan harian diin ormasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum men!apai %%) pada pertemuan pertama harus mengikuti pembelajaran remidi dengan materi yang sama tetapi dengan model,
12

metode yang berbeda. *pabila tes awal dengan model tugas memba!a re erensi, pemberian tugas dsb. maka untuk remidi seorang guru dapat memilih metode yang lain seperti kerjasama (learning ommunit!), bertanya (#uestioning) kepada narasumber, menemukan sendiri (in#uir!$dsb. Di bawah ini adalah !ontoh ormat remidi pada mata pelajaran >P,. (guru dapat mengembangkan sendiri) 6-RMA% PR-3RAM REMIDI )atapelajaran 5............. ,emester 5......................... %elas 5............ 0ahun Pelj. 5..................... <uru 5............. NKI4KD MA%ERI4INDIKA%-R 5AK%U KE%ERAN3AN 2 '.' )enunjukkan '.'.2. Peserta didik "erisi "erisi5 perilaku rasa memiliki rasa ingin waktu 2. ingin tahu, tahu terhadap pelaksanaa 7ama peserta didik#kls#no.absen terbuka dan kritis permasalahan n remidi '. terhadap sosial sederhana 7ilai permasalahan yang terjadi di $. sosial sederhana. lingkungan 0C0untas# 00C0idak sekitarnya. 0untas 4. 8ontoh ,oal5 %alau 00, tetapkan 2. ........................... waktu remidi '............................. berikutnya. Dst. B. "entuk remidi (tugas#tes dsb.) A. )odel yang digunakan (learning ommunit!' #uestioning' in#uir!' konstrukti(ism ds)*$ @. ' 4.$ )engobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di 4.$.2. Peserta didik dapat mengobservasi bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar 8ontoh ,oal5 2. ........................... idem idem

13

lingkungan masyarakat sekitar $ Dst

'............................. Dst.

14

,. / nt ' ke#$atan *embelajaran berda!arkan m del $nk"$r$ )enemukan (inkuiri) merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik diharapkan bukan hanya didasarkan atas hasil mengingat seperangkat akta- akta, melainkan dari hasil menemukan sendiri. "eberapa prinsip yang mendasari inkuiri adalah pengembangan >ntelektual dengan tujuan utama pengembangan kemampuan berpikir; proses interaksi yang didasari asumsi bahwa belajar sebagai proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan; pengembangan kemampuan bertanya dengan penekanan pada kegiatan bertanya, baik guru maupun siswa untuk mengembangkan sikap kritis sehingga siswa selalu mempertanyakan segala enomena yang ada; belajar untuk berpikir yang didasari asumsi bahwa belajar adalah proses berpikir, yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak se!ara optimal; keterbukaan agar terjadinya pembelajaran yang bermakna melalui penyediaan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya se!ara terbuka. "erdasarkan prinsip-prinsip tersebut, !ontoh wujud operasional dari pembelajaran inkuiri diimplementasikan ke dalam tiga kegiatan, yakni pendahuluan, inti, dan penutup. 10 Penda'"l"an Pembelajaran dimulai dari suatu kondisi yang menyenangkan. "eberapa langkah pendahuluan meliputi hal-hal berikut ini. a) )enyiapkan peserta didik, baik se!ara psikis maupun isik untuk mengikuti proses pembelajaran5 berdoa, menge!ek kehadiran siswa, mengaitkan kompetensi dengan dunia nyata (misalnya tayangan pemandu dialog di tv, sebagai gambaran bahwa belajar berbi!ara terkait erat dengan pro esi dalam dunia jurnalistik). b) )emberi motivasi belajar siswa se!ara kontekstual sesuai man aat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, menyanyikan lagu berpola pantun). !) )engajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari5 menanyakan ungsi sesuatu (pantun, misalnya) dalam kehidupan sehari-hari. d) )enjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan di!apai. e) )enyampaikan !akupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus. 20 Ke#$atan Int$ /angkah-langkah kegiatan inkuiri terdiri atas merumuskan masalah; mengamati atau melakukan observasi untuk mendapatkan in ormasi pendukung; menganalisis dan menyajikan hasil (misalnya, dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lain);
15

serta mengomunikasikan atau menyajikan hasil karya (misalnya, pada pemba!a, teman sekelas, guru, atau audien yang lain). )isalnya, masalah kerusakan lingkungan dipahami peserta didik berdasarkan temuan-temuannya. a0 Per"m"!an Ma!ala' )erumuskan masalah merupakan langkah untuk memandu meme!ahkan masalah. Di dalam praktiknya, permasalahan dapat disiapkan oleh guru. "eberapa hal yang perlu di!ermati jika permasalahan berasal dari guru. Pertama, permasalahan yang diajukan haruslah persoalan yang jelas sehingga mudah dipahami. Kedua, permasalahan dapat dianalisis, dipikirkan dan didalami, serta dapat dipe!ahkan oleh siswa. Ketiga, permasalahan itu nyata dan dapat dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. P erlu menj adi !atatan bahw a permas a lahan yang terlalu berat berdampak pada melemahkan semangat siswa belajar, jika terlalu ringan, berdampak pada menurunnya minat siswa. *rtinya, permasalahan yang diajukan harus dipertimbangkan dari segi-segi kehidupan siswa itu sendiri. b0 Men+"!"n '$* te!$! )enyusun hipotesis merupakan langkah kedua di dalam model inkuiri. /angkah ini mengajak siswa untuk menjawab pertanyaan sementara atas rumusan masalah. &awaban sementara (hipotesis) harus ditelaah dari segi ketepatannya, baik dari segi isi, rumusan, maupun kejelasannya. <uru perlu mem asilitasi atas masalah yang dihadapi siswa terkait dengan hipotesis yang masih mengandung masalah. ,0 Men#"m*"lkan data 9ipotesis yang dirumuskan siswa harus dibuktikan kebenarannya. /angkah untuk membuktikan kebenaran adalah mengumpulkan data. 0entulah guru mem asilitasi siswa terkait dengan alat untuk mengumpulkan data (misalnya, alat yang dipakai adalah kamera untuk memotret ombak laut, da tar wawan!ara untuk menulis riwayat hidup). <uru perlu membantu bagaimana siswa men!ari peralatan, merangkai peralatan, dan mengoperasikan peralatan sehingga ber ungsi dengan baik. ,iswa menemukan berbagai jawaban dan kemudian men!atatnya. d0 Men#anal$!$! data Data-data yang sudah dikumpulkan k e m u d i a n dikelompokkan dan d i s a j i k a n k e d a l a m b e n t u k tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya. %emudiaan, dianalisis s e h i n g g a d a p a t d i j a d i k a n d a s a r untuk membuktikan hipotesis yang dibuat sebelumnya benar atau salah. e0 Men+$m*"lkan
16

%egiatan menyimpulkan selalu didasarkan atas temuan yang dihubungkan dengan keadaan-keadaan nyata di lingkungan siswa. Pengaitan menjadi satu rumusan itulah yang kemudian disebut dengan kesimpulan. 30 Pen"t"* Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik se!ara individual maupun kelompok melakukan re leksi untuk mengevaluasi hal-hal berikut ini. a) ,eluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya se!ara bersama menemukan man aat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung. b) )emberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. !) )elakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok. d) )engin ormasikan ren!ana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. &0 / nt ' *en#a+aan4*en#"atan &ika terdapat sejumlah peserta didik dalam satu kelas sudah men!apai %riteria %etuntasan )inimal (%%)), seorang guru dapat melakukan pengayaan#penguatan. 8ara yang dapat digunakan adalah memberikan tugas se!ara kelompok maupun individu. *dapun !ontoh ormatnya (guru dapat mengembangkan sendiri) sebagai berikut. N 2 / nt ' mater$ *en#a+aan dan4ata" *en#"atan *matilah kegiatan jual-beli yang terjadi di pasar tradisional#modern dan kemudian buat !atatan %ekn$k Pen$la$an Penugasan kelompok S"mber Belajar 5aj$b 7arasumber Pen"njan# )ajalah ,urat kabar ,itus internet /ingkungan sekitar

.0

/ nt ' ke#$atan *embelajaran den#an t"j"an remed$ 9asil ulangan harian diin ormasikan kepada peserta didik sebelum diadakan

ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum men!apai %%) pada pertemuan pertama harus mengikuti pembelajaran remedi dengan materi yang sama tetapi dengan model. &ika tes awal dengan model tugas memba!a re erensi, pemberian tugas untuk remedi dilakukan seorang guru dengan memilih model lain, seperti kerja sama (learning ommunit!), bertanya (#uestioning) kepada narasumber, dan kontrukti . Di bawah ini adalah !ontoh ormat (guru dapat mengembangkan sendiri) untuk melakukan remedi.
17

6-RMA% PR-3RAM REMEDI )atapelajaran 5............. ,emester 5......................... %elas 5............ 0ahun Pelj. 5..................... <uru 5............. NKI4KD MA%ERI4INDIKA%-R 5AK%U KE%ERAN3AN 2 4.' )enyusun teks 4.'.2. Peserta didik "erisi "erisi5 hasil observasi, menyusun teks waktu !. 7ama peserta tanggapan didik#kls#no.absen hasil observasi pelaksanaa deskripti , d. 7ilai kegiatan di pasar n remedi eksposisi, e. 0C0untas# tradisional#modern eksplanasi, dan 00C0idak 0untas ke dalam bentuk !erita pendek sesuai . %alau 00, tetapkan deskripti . dengan karakteristik waktu remidi teks yang akan 8ontoh ,oal5 berikutnya. dibuat baik se!ara g. "entuk remidi 2. ........................... lisan maupun (tugas#tes dsb.) '............................. tulisan h. )odel yang Dst. digunakan (learning ommunit!' #uestioning' in#uir!' konstrukti(ism ds)*$ 2. ' Dst

18

70 %ekn$k *en$la$an dalam Pembelajaran K ntek!t"al Penilaian dalam Pembelajaran %ontekstual dalam bentuk penilaian nyata (authenti assessment$. Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan perkembangan belajar peserta didik. Penilian ini untuk mengetahui apakah peserta didik belajar atau tidak, pengalaman belajarnya berpengaruh se!ara positi atau sebaliknya terhadap perkembangan sikap, pengetahuan (intelektual) dan ketrampilannya. Pen$la$an n+ata d$lak"kan !e,ara ter$nte#ra!$ dan ter"! mener"! !elama *r !e! *embelajaran. Oleh karena itu penilaian dalam pembelajaran kontekstual men!akup input-proses-output. Dengan demikian teknik penilaian dalam pembelajaran kontekstual antara lain dapat digunakan teknik penilain kinerja, proyek, tes, porto olio.

19

DA6%AR RUJUKAN 9ermana, D., ,upardan, D., D +ndang, <. ('(2(). +onte,tual Tea hing and Learning %se)uah panduan a"al dalam pengem)angan P-.$* Eogyakarta5 P0. Diandra Primamitra )edia. &ohnson, ". F. ('(('). +onte,tual tea hing and learning/ "h! it is and "h! it is here to sta!* 8ali ornia5 ,age Publi!ations /td. 8raw ord, /. ). ('((2). Tea hing onte,tuall!/ Resear h' rationale' and te hni#ues for impro(ing student moti(ation and a hie(ement* 0eGas5 88> Publishing, >n!. "erns, :. D Fri!kson, P. ('((2). +onte,tual tea hing and learning/ Preparing students for the ne" e onom!* :etrieved on 2'-2'-'(22 rom (http5##www.!ord.org#uploaded iles#7880FH9ighlight(B8onteGtual0ea!hing/earnin g.pd ). 9amruni ('(2'). Strategi Pem)elajaran. Eogyakarta 5 >nsan )adani. %ementerian Pendidikan dan %ebudayaan. Permendikbud :> 7o. AB 0ahun '(2$ tentang ,tandar Proses Pendidikan Dasaar dan )enengah

20

Anda mungkin juga menyukai