Anggota Kelompok
: Ayu Nandini Wulandari Ida Lailatul Bardiyah Marisya Susanti Muthi Ahd Askarina Amaliah Ratu Madu Sekar Arum Nalat Ula Salsabilla Isad
Materi Pembahasan
: BAB XII [ MEMBUAT WACA BERCORAK NARATIF, DESKRIPTIF, EKSPOSITORIS DAN ARGUMENTATIF
A. Pengertian Wacana
Wacana adalah sebuah tulisan yang teratur menurut urut-urutan yang semestinya atau logis. Dalam wacana setiap unsurnya harus memiliki kesatuan dan kepaduan. Sebelum menulis wacana, seseorang harus terlebih dahulu menentukan tema, tujuan yang sesuai dengan bentuk wacana, dan menyusun kerangka karangan. Kerangka karangan bermanfaat sebagai berikut :
1. Pedoman agar penulisan dapat teratur dan terarah. 2. Penggambaran pola susunan dan kaitan antara ide-ide pokok/topik. 3. Membantu pengarang melihat adanya pokok bahasan yang menyimpang dari topik dan adanya ide pokok yang sama. 4. Menjadi gambaran secara umum struktur ide karangan sehingga membantu pengumpulan bahan-bahan pustaka yang diperlukan.
Agar penyusunan kerangka karangan dapat efektif menjadi acuan pembuatan karangan, langkah yang mesti ditempuh oleh pengarang untuk menyusun kerangka karangan adalah seperti berikut :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menentukan tema/topik karangan Menjabarkan tema ke dalam topik-topik/subtema Mengembangkan topik-topik menjadi subtopik Menginvestaris sub-sub topik Menyeleksi topik dan sub-subtopik yang cocok Menentukan pola pengembangan karangan
Kerangka karangan dapat ditulis dalam dua bentuk, yakni : 1. Kerangka kalimat 2. Kerangka topik
B. Jenis-Jenis Wacana
1. Narasi Narasi adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa. Narasi dapat berisi fakta, misalnya biografi (riwayat seseorang), otobiografi/riwayat hidup seseorang yang ditulisnya sendiri, atau kisah pengalaman.
Narasi bisa juga berisi cerita khayal/fiksi atau rekaan seperti yang biasanya terdapat pada cerita novel atau cerpen.
Novel
Cerpen
Narasi ini disebut dengan narasi imajinatif. Narasi diuraikan dalam bentuk penceritaan yang ditandai oleh adanya uraian secara kronologis (urutan waktu). Seperti lalu, selanjutnya, keesokan harinya, atau setahun kemudian kerap dipergunakan.
2. Deskripsi Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek berdasarkan hasil pengamatan, perasaan dan pengalaman penulisnya. Deskripsi di bagi menjadi 3, yaitu. * Deskripsi Tempat * Deskripsi Orang * Deskripsi Suasana Dilihat dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam. 1) Deskripsi Imajinatif/Impresionis 2) Deskripsi faktual/ekspositoris
Karangan deskripsi dapat juga dibuat dengan mengamati bentuk informasi nonverbal seperti grafik, tabel, atau bagan. 6 5 4 3
KODE BARANG NAMA BARANG HARGA DISKON SATUAN 10% 12% 11% 10%
P101
MOTOROLA
Rp
1.250.000,00
P102
P103
NEC
NOKIA ERICSON
Rp
Rp Rp
650.000,00
1.300.000,00 1.050.000,00
2
P104
1 0
Grafik Bagan
Tabel
3. Eksposisi Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan) sesuatu.Karangan eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran.
Simposium
Makalah
Karangan eksposisi juga dapat ditulis berdasarkan fakta suatu peristiwa, misalnya, kejadian bencana alam, kecelakaan, atau sejenis liputan berita. Meskipun bentuk karangannya cenderung narasi, namun kita dapat membuatnya menjadi bentuk paparan dengan memusatkan uraian pada tahapan, atau cara kerja
Pengembangan kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian berikut: 1) 2) Urutan topik yang ada Urutan klimaks dan antiklimaks
4. Argumentasi Karangan argumentasi ialah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang logis. Pengembangan kerangka karangan argumentasi dapat berpola : 1. Sebab-akibat 2. Akibat-sebab 3. Urutan Pemecahan Masalah