Anda di halaman 1dari 14

TANGGAPAN BENIH KEDELAI (Glycine max [L] Merr) TERHADAP INVIGORISASI OLYETHILENE GLYCOL 6000 (PEG-6000) DAN PUPUK

NPK SUSULAN
Oleh Kelompok 10

Emma Halimaturrosidah Elta Puspita Erry Hendra Kesuma Rizka Sulung Antika Untung Sakinata

0914013 0914013 0914013 0914013 0914013

Latar Belakang
Kebutuhan Meningkat

Produksi rendah

Impor

Kedelai Penting

Penggunaan benih berkualitas rendah

Luas areal berkurang

Produktivitas lahan rendah

Viabilitas rendah cepat mengalami kemunduran


Invigorasi Polyethilene glycol 6000

Persentase dan keserempakan perkecambahan benih menurun. Meningkat Pupuk NPK susulan

Rumusan Masalah
Bagaimana tanggapan tanaman kedelai Varietas Anjasmoro terhadap perlakuan benih Invigorasi dengan PEG-6000?

Bagaimana tanggapan tanaman kedelai Varietas Anjasmoro terhadap dosis NPK susulan yang diberikan pada saat tanaman kedelai mulai berbunga?

Apakah terdapat perbedaan tanggapan tanaman kedelai Varietas Anjasmoro terhadap perlakuan invigorasi PEG-6000 pada berbagai konsentrasi dengan perlakuan berbagai dosis NPK sususlan yang diberikan?

Tujuan
Mengetahui tanggapan tanaman kedelai Varietas Anjasmoro terhadap pemberian PEG-6000.

Mengetahui tanggapan terhadap berbagai dosis pupuk NPK susulan yang diberikan pada kedelai Varietas Anjasmoro pada saat pembungaan.

Mengetahui perbedaan tanggapan benih kedelai terhadap berbagai konsentrasi PEG-6000 dengan bebagai dosis pupuk NPK susulan
.

Landasan Teori
Penurunan viabilitas benih tidak dapat dikembalikan, namun dapat diperbaiki dengan perlakuan invigorasi khususnya pada benih yang memiliki tingkat vigor sedang (Sutariati,1998). Polyethilene glycol 6000 (PEG-6000) salah satu senyawa yang digunakan dalam priming, karena PEG mempunyai kemampuan mengontrol imbibisi dan dehidrasi benih (Hardegree and Emmerich, 1992). Untuk mendapatkan produksi yang maksimal, tanaman harus tumbuh dengan baik, yaitu dengan cara mencukupi ketersediaan unsur hara, baik makro maupun mikro. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tersebut yaitu dengan pemberian pupuk susulan

Kerangka Pemikiran
Perkecambahan Invigorasi Polyethylene glycol-6000
Viabilitas meningkat

Kedelai

Produksi meningkat Generatif NPK Susulan

Hipotesis
Pemberian perlakuan berbagai konsentrasi PEG-6000 akan menghasilkan tanggapan yang berbeda pada tanaman kedelai Varietas Anjasmoro. Pemberian pupuk NPK susulan pada fase pembungaan dengan dosis tertentu mampu memberikan tanggapan yang berbeda pada tanaman kedelai.

Terdapat tanggapan yang bebeda antara perlakuan invigorasi pada konsentrasi PEG-6000 dengan perlakuan berbagai taraf dosis pupuk NPK susulan pada fase pembungaan

Bahan & Metode


Tempat : Kebun percobaan Politeknik Negeri Bandar Lampung Waktu: Maret -Juni 2009

Bahan Benih kedelai Varietas Anjasmoro yang telah mengalami penyimpanan sembilan bulan, Polyethylene glycol-6000, aquades, pupuk Urea, KCl, dan SP-36, pupuk majemuk NPK (15:15:15)

dan pestisida

Lanjutan...
Sprayer
traktor cangkul oven selang air

A L A T

meteran tali raffia timbangan

pengaduk
gelas ukur label

alat penghitung bibit


karet gelang

alat tulis.

Metode penelitian
Rancangan perlakuan faktorial 3x3 Diulang 3 kali

Petak Percobaan 2 m x 3 m Jarak tanam 30 cm x 30 cm

Tata letak percoban


B2P0 B1P1 B1P2 B2P1 B0P2 B0P0 B1P0 B0P1 B2P2

B1P1

B0P1

B2P1

B1P2

B0P0

B2P0

B1P0

B2P2

B0P1

B2P1

B2P0

B0P1

B0P2

B2P2

B1P2

B0P0

B1P1

B1P0

Keterangan

: B0, B1, B2 : konsentrasi PEG 6000 0%, 10%, 20% : P0, P1, P2 : dosis pupuk NPK 0 kg, 75 kg, 100 kg

Pelaksanaan Penelitian
1 2
Pengolahan tanah

Dicangkul dua kali 2x3 m/petak jarak 30x30 cm

Membuat petak percobaan

Penanaman

Dua benih per lubang


Hasil invigorasi PEG-6000

Pelaksanaan Penelitian (Lanjutan)


Fase Vegetatif
Urea 25 kg/ha KCl 100 kg/ha SP-3625 kg/ha

4
5 6

Pemupukan

Fase Generatif 1 tanaman per lubang

NPK (15:15:15)

Penjarangan

Pengendalian hama & penyakit

seminggu sekali

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai