Anda di halaman 1dari 40

MASALAH LINGKUNGAN

MASALAH LINGKUNGAN

Pencemaran air Pencemaran udara di kota-kota besar

Pencemaran limbah domestik dan sampah


Kontaminasi dari bahan berbahaya dan beracun (B3) Kerusakan ekosistem hutan hujan tropika Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kerusakan ekosistem danau Kerusakan ekosistem pesisir dan laut Kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan

Pemanasan bumi
Penipisan lapisan ozon Bencana lingkungan: banjir dan longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan

Pencemaran Air

Sampah

liter/orang/hari

0,5 1 2

1,5

2,5

et ro po lita n Be sa r Se da ng Ke cil Ra ta -ra ta

Timbulan sampah perkapita

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


Konsentrasi Tertinggi POPs yang Terdeteksi dalam Tanah Tahun 2004
Ko 10000 ns 1000 en tra 100 si (p 10 pb ) 1 0.1
Cianjur Kerawang Brebes Malang Bali Lampung Padang Medan Makasar Surabaya Semarang

Lokasi
heptachlor Aldrin Endrin Dieldrin pp-DDD pp-DDE op-DDT

BogorJakarta

pp-DDT

Konsentrasi Tertinggi POPs yang Terdeteksi dalam Air Tahun 2004

Sumber : Kerjasama KLH dengan UNU, 2004.

Pencemaran Udara

Pencemaran dari kegiatan industri

Asap akibat kebakaran hutan dan lahan

Emisi kendaraan bermotor

Grafik Banyaknya Kendaraan Bermotor


(Sumber : Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia)

Kerusakan Danau

Banjir dan Longsor

Banjir

60 52 50

Kejadian Banjir dan Tanah Longsor Per Bulan Periode Oktober 2003 S/D September 2004

Banjir Longsor

40

30

26

27 18

20 10 10 5 1 0 Okt Nop Des Jan Feb 1 4 5 5

9 6 1 Mar Apr 4 1 Mei 00 Jun 00 Jul 0 0 Ags 2 0

Sep

BERITA BANJIR/LONGSOR 2005 DALAM "KOMPAS" 12 10 8 6 4 2 0 Jan Mar Mei Jul Sep Nov
SUMBER: 9 SURAT KABAR HARIAN NASIONAL KOMPAS, MEDIA INDONESIA, SUARA PEMBAHARUAN, THE JAKARTA POST, REPUBLIKA, SUARA KARYA, KORAN TEMPO, BISNIS INDONESIA, BISNIS NEWS

BERITA BANJIR DAN LONGSOR 2005 DALAM "KOMPAS" PER REGION

1% 38% JAWA SUMATERA 61% KALIMANTAN

BERITA BANJIR/LONGSOR 2005 DALAM "KOMPAS"


16%

BERITA BANJIR DAN LONGSOR 2005 DALAM "KOMPAS" DI P. JAWA

16%

JAWA TENGAH 36% JAWA BARAT JAWA TIMUR DIY

10% 22%

DKI & BANTEN

Kekeringan

Kebakaran hutan
Luas Kebakaran Hutan Menurut Fungsi Hutan Tahun 2003 (Ha)

3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 HL 0.5

3,277

58.75 28.5 169.7 HP HSA TWA TN

11 THR

Sumber : Dephut, 2004 Keterangan: HL = hutan lindung TN = taman nasional HP = hutan produksi THR = taman hutan raya HSA = hutan suaka alam

Pembalakan Liar
Laju deforestrasi hutan selama 10 tahun terakhir diperkirakan 1,6 juta ha/tahun, sebagian besar disebabkan pembalakan liar (Renstra Dephut 20012005). Negara tujuan penyelundupan kayu ilegal adalah Jepang, Eropa, Cina serta Asia dan Australia.

Kerusakan Lahan Akibat Pertambangan

Kerusakan dan Pencemaran Pantai

Stasiun Pemantauan Terumbu Karang oleh P2OLIPI untuk Program COREMAP

Penipisan Lapisan Ozon di Atmosfir

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN

Perubahan dengan skala beragam

Ketidakpastian
Rumit dan berpotensi konflik Lokal, Nasional, Global Bencana mengancam umat manusia Multidimensi: Sosial, Ekonomi, Budaya dan Politik

PENYEBAB PERSOALAN
Sikap dan Perilaku
Jumlah dan Distribusi Penduduk Globalisasi Desentralisasi

Lingkungan Hidup dan Alokasi APBD


(APBD Tahun 2005 untuk Pengelolaan Lingkungan Hidup di 129 Kab/Kota)
30
25

25 23 17

24

25
Jumlah (Kab/Kota)

20 15 10 5 0
J 75 t J 50 1 t t 1J 15 J 00 3 t t 1J 30 J 00 5 t

6 4 1

1 50

Jt

1M

M 1.1

-3

-6 3.1

M M 6.1

-1

0M

0M 1 >

S umbe r : H a si l P e ngol a ha n D a t a K ue si one r P e me t a a n da n P e na t a a n P LH D a e r a h 2 0 0 5

Lingkungan Hidup dan Kelembagaan di Daerah


(Kelembagaan PLH pada 129 Kab/Kota)
50 43 40
Jumlah (puluhan)

30 23 20

29 22

10

8 4

0 Badan Dinas LH Dinas Gabungan Kantor Bagian Sub Bagian

Sumb er: Hasil Peng o lahan D at a Kuesio ner Pemet aan d an Penat aan PLH D aerah 2 0 0 5

Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Manusia Institusi PLH di Daerah


(Institusi PLH Daerah di 129 Kab/Kota)
S3 0.03% SD 15.32% S2 7.45%

S1 4.60%

SLTP 10.60%

D3 7.95%

SLTA 54.05%

Alokasi APBN 2006 (Jutaan Rupiah)


250,000,000 200,973,215 200,000,000 150,000,000 100,000,000 50,000,000 3,263,468 0 APBN Non Fungsi LH APBN Fungsi LH Total APBN 2006 204,236,683

Lingkungan Hidup dan Alokasi APBN


Penanganan masalah lingkungan hidup tidak didukung dengan alokasi anggaran yang memadai

Prosentase APBN Tahun 2006


120.00% 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% APBN Non Fungsi LH APBN Fungsi LH Total APBN 2006 1.60% 120.00%

Prosentase APBN 2006

98.40%

100.00%

99.80% 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.20% 0.00% APBN KLH

100.00%

APBN Non KLH Total APBN 2006

Lingkungan Hidup dan Dana Alokasi Khusus (DAK)


Perbandingan DAK Lingkungan Hidup dengan DAK Lainnya Tahun 2006 (Jutaan Rupiah)
4,500,000 4,000,000 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 DAK Pendidikan DAK Kesehatan DAK Infrastruktur DAK Prasarana Pemerintahan DAK Kelautan dan Perikanan DAK Pertanian DAK Lingkungan Hidup

3,811,380

2,919,795 2,406,795

1,094,875 775,675 448,675 112,875

TANTANGAN DAN KEKUATAN


Tantangan

Kekuatan
Dokumen kebijakan strategis

Sumber daya manusia belum memadai. Kapasitas kelembagaan belum memadai. Terbatasnya data dan informasi. Lemahnya sistem penegakan hukum. Sarana dan prasarana kerja yang belum memadai. Pendanaan yang relatif kecil dibanding dengan masalah lingkungan.

(Kesepakatan Nasional Pembangunan Berkelanjutan, Agenda 21, KTT Johannesburg, dan lainnya).
Peraturan perundangan. Jejaring kerja dalam dan luar

negeri.
Program-program inovatif

(Adipura, Kalpataru, AMDAL, PROPER, Kendali B3, PROKASIH, CDM dan lainnya)

KEBIJAKAN NASIONAL

RPJMN 2004-2009 BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


Sasaran
Membaiknya fungsi lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pengarusutamaan prinsip pembangunan berkelanjutan di seluruh sektor dan bidang pembangunan

Prioritas :
Perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup

SOLUSI
Visi
Terwujudnya perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup melalui Kementerian Negara Lingkungan Hidup sebagai institusi yang handal dan proaktif untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui penerapan prinsipprinsip Good Enviromental Governance, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia

Misi
1.
2.

Mewujudkan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan Lingkungan Hidup guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan.
Membangun koordinasi dan kemitraan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara efisien, adil dan berkelanjutan. Mewujudkan pencegahan kerusakan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup.

3.

Nilai Tambah Publik (Global, Regional, Nasional, Lokal)

CUSTOMER VALUE ADDED

Advisory Facilitating Coordinating Monitoring Building Awareness Information

People FOLLOWERSHIP

BUSINESS PROCESS
Pengendalian Kerusakan dan Konservasi

Mental Model & System Thinking : Values & Culture (Jujur, Peduli, Profesional, Produktif, Inovatif)

Operational Excellence Customer & Public Intimacy Product Leadership Administrative Capacity Building

Pengendalian Pencemaran Tata Lingkungan

Pengelolaan B3 dan Limbah B3

Penaatan Lingkungan

Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat

Pembinaan Sarana Teknis dan Kapasitas

Pengembangan Kelembagaan dan Instrumen Pendukung Perlindungan LH Berdasarkan Good Governance

PROGRAM UTAMA

Pemantauan Kualitas Lingkungan Tata Lingkungan Pengkajian AMDAL Adipura Langit Biru Prokasih/Superkasih Proper Pengelolaan B3 dan Limbah B3

Menuju Indonesia Hijau Pengendalian Dampak Perubahan Iklim dan Penipisan Lapisan Ozon Pengendalian Kerusakan Pantai dan Laut Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Penegakan Hukum

PROGRAM PENDUKUNG

Komunikasi, informasi dan edukasi serta pemberdayaan masyarakat : Kalpataru, Environmental Parliament Watch, Kaukus Lingkungan, dan Duta Lingkungan, Adiwiyata Pendidikan dan pelatihan Pengembangan sistem dan mekanisme pendanaan: Kredit Lunak, Debts for Nature Swaps (DNS), Clean Development Mechanisms (CDM), Payment of Environmental Services (PES); Penyusunan peraturan perundangan : RUU PSDA, Revisi UU No. 23 Tahun 1997 (UU no 32 Tahun 2009), RUU Sampah; Dana Alokasi Khusus (DAK) Lingkungan Hidup

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai