Anda di halaman 1dari 3

Tulang pada kepala Dibagi dalam 2 bagian : Neurocranium (tulang yang melindungi wajah) Splanchnocranium (tulang yang membentuk

uk wajah) Tulang tulang pada Neurocranium (Tulang yang melindungi otak) : Os occipitale Os temporale Os sphenoidale Os ethmoidale Os parietale Os !rontale Tulang tulang Splanchnocranium (Tulang yang membentuk wajah) : "a#ila "andibula Os $ygomaticum %oncha nasalis Os nasale Os lacrimalis Os &omer Os 'alatina : (ntara Neurocranium dan Splanchnocranium Otot otot pada kepala Otot)otot daerah kepala dibagi menjadi dua : Otot wajah Otot pengunyahan * Otot wajah terdiri dari : Origo : +ascia *nsersi : ,ulit N -**.Ner&us !acialis ** Otot)otot pengunyahan terdiri dari : / " masseter : 'ars super!icialis origo : proc 0ygomaticus ma# insersi : angulus mand !aal : menutup rahang 'ars pro!unda : origo: Os 0ygomaticum1 proc 0ygomaticus1 Os temporalis *nsersi : angulus mandibula / " pterygoideus e#ternus : %aput cranial origo : crista in!ratemporalis insersi : !o&ea pterygoidei

!aal : membuka rahang protectio mandibula1menggerakan mandibula dari satu sisi ke sisi lain %aput caudal origo : lamina lateralis1procesi pterygoidei insersi : capsula 2 discus aricularis sendi rahang (art temporo mandibularis) / " pterygoideus *nternus origo : +ossa pterygoidea 1tuber ma#illare insersio : amgulus mandibulae !aal: menutup rahang / " temporalis origo : seluruh !ossa temporalis1 permukaan dalam !ase temporalis1 *nner&asi : N mandibularis1 N -3 portio minor Articulatio temporomandibularis 4aitu persendian antara basis cranii dan mandibula %aput art: 'roc condyloideus +ossa art: !ossa mandibularis 2 tubercullum articulatio 5erakan pada (rticulatio temporomandibularis : / Occlusio normal deretan gigi atas dan bawah akan bertemu dan saling menekan / 'rotatio (menggeser mandibula ke &entral.depan) Otot2 yg bekerja : 'terygoideus medialis 2 lateralis1dihambat " temporalis1 bagian dorsal dari capsula articularis / Depressi (membuka mulut) Otot)otot yg bekerja : " pterygoideus lateralis .e#t 1 dibantu "m suprahyoid 1 "m in!rahyoid1 gra&itasi / 6le&asi (menutup mulut) Otot)otot yg bekerja : " temporalis1 " masseter1 " pterygoideus medialis / 7etraksi (menggeser mandibula kebelakang) Otot)otot yg bekerja : " temporalis1 " pterygoideus sisi yang berlawanan1 " masseter1 " digasstricus sisi yg sama 8u#atio "andibula : bila mulut dibuka terlalu lebar dapat mengakibatkan mulut itu tidak dapat menutup kembali

Aktivitas Otot 9erko&it0 (/::;) dan <illiam (/::;) menyatakan bahwa otot)otot yang berperan dalam proses penelanan adalah otot)otot didalam ka&um oris proprium yang bekerja secara

&olunteer1 otot)otot !aring dan laring bekerja secara in&olunter ,a&um oris terbagi menjadi dua bagian yaitu &estibulum oris dan ka&um oris proprium -estibulum oris adalah ruang antara gigi)geligi dan batas mukosa bagian dalam dari pipi dan labium oris Sedangkan ka&um oris proprium merupakan ruang antara arkus dentalis superior dan in!erior 9atas anterior dan lateral ka&um oris proprium adalah permukaan lingual gigi geligi dan prosesus al&eolaris (Andriyani, 2001) Otot di dalam kavum oris proprium Otot yang termasuk didalam kelompok ini adalah otot = otot lidah dan otot = otot palatum lunak Otot) otot intrinsic lidah : m longitudinalis lingua super!isialis1 m longitudinalis lingua pro&unda1 m trans!ersus lingua dan m &ertikalis lingua Otot ekstrinsik lidah (di bawah lidah) : m genioglossus untuk mengerakan bagian tengah lidah ke belakang dan m styloglossus yang menarik lidah keatas dan kebawah otot) otot palatum lunak : m tensor dan m le&ator &eli palatini untuk mengangkat !aring dan m palatoglossus yang menyebabkan terangkatnya u&ula (Evelyn, 1992) Otot laring. Terbagi dua yaitu otot laring instrinsik dan otot laring ekstrinsik Otot laring ekstrinsik : m krikotiroideus1 sedangan otot) otot laring intrinsic : m tireoepiglottikus dan m aritenoideus pada laring terdapat dua s!ingter yaitu aditus laringis dan rima glottidis (ditus laringis ber!ungsi hanya pada saat menelan rima glottidis ber!ungsi sebagai s!ingter pada saat batuk atau bersin tetapi yang terpenting adalah epiglottis membantu mencegah makanan agar sejauh mungkin dari pita suara1 dimana akan mempengaruhi tegangan pita suara pada waktu bicara (Evelyn, 1992) Disfagia Dis!agia adalah keadaan terganggunya peristiwa deglutasi (menelan) ,eluhan ini akan timbul bila terdapat gangguan gerakan otot)otot menelan dan gangguan transportasi makanan dari rongga mulut ke lambung Dis!agia umumnya merupakan gejala dari kelainan atau penyakit di oro!aring dan esophagus dis!agia karena trauma akut benda asing yang masuk ke dalam !aring dan laring1 disertai rasa sakit yang hebat sehingga penderita mengalami kesulitan menelan makanan 'embagian gejala dapat menjadi dua macam yaitu dis!agia oro!aring dan dis!agia esophagus 5ejala dis!agia oro!aringeal : kesulitan mencoba menelan1 tersedak atau menghirup air liur ke dalam paru)paru saat menelan1 batuk saat menelan1 muntah cairan melalui hidung1 bernapas saat menelan makanan1 suara lemah1 dan berat badan menurun gejala dis!agia eso!agus : sensasi tekanan dalam dada tengah1 sensasi makanan yang menempel di tenggorokan atau dada1 nyeri dada1 nyeri menelan1 rasa terbakar di dada yang berlangsung kronis1 belching1 dan sakit tenggorokan Tersedak (chocking) Tersedak adalah tersumbatnya trakea seseorang oleh benda asing1 muntah1 darah atau cairan lain Tersedak bisa terjadi jika sumber udara tersumbat Tersedak juga bisa terjadi jika adaya benda asing disaluran na!as yang menghalangi udara masuk keparu)paru Tersedak mungkin disebabkan oleh kelainan otot)otot &olunter dalam proses menelan khususnya pada klien dengan penyakit)penyakit (otot rangka) atau persara!an yaitu penderita adermatomiiositis1 miastenia gra!is1 distro!i otot1 polio Tersedak merupakan salah satu gejala klini dari dispagia dan terjadi bila ada problem dari bagian proses menelan1 misalnya kelemahan otot pipi atau lidah yang menyebabkan kesukaran untuk memindahkan makanan ke sekeliling mulut untuk dikunyah Bruksism 9ruksism adalah kebiasaan seseorang mengkerot)kerotkan giginya atau menggertakkan gigi)geligi serta menekan kuat gigi)geligi tanpa !ungsi ,eadaan ini sering terjadi secara tidak sadar dan terutama pada malam hari disaat sedang tidur (Andriyani, 2001) ,eadaan ini akan menyebabkan bunyi gemerutuk gigi1 rasa capai pada otot saat bangun pagi1 rahang terasa terkunci sehingga akan merasakan rasa sakit pada daerah sendi rahang

dan kecenderungan untuk menggigit pipi1 bibir atau lidah Selain itu1 gigi akan menjadi cepat aus sehingga akan berpengaruh pada pengunyahan dan penelanan makanan ,ebanyakan proses mengunyah dikarenakan oleh re!leks mengunyah1 yang dapat dijelaskan sebagai berikut : / kehadiran bolus dari makanan di mulut pertama kali menginsiasi re!leks penghambat dari otot mastikasi yang membuat rahang bawah turun 2 penurunan rahang ini selanjutnya menginisiasi re!laks melonggarkan otot rahang memimpin untuk mengembalikan kontraksi 3 secara otomatis mengangkat rahang untuk menutup gigi1 tetapi juga menekan bolus lagi1 melawan lining mulut1 yang menghambat otot rahang sekali lagi1 membuat rahang turun dan mengganjal (rebound) di lain waktu >al ini berulang terus menerus

Anda mungkin juga menyukai