Anda di halaman 1dari 2

FUNGSI VITAMIN Fungsi vitamin D

Vitamin D mengatur absorbansi kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan makanan, mengatur klasifikasi tulang dan gigi, dan diperkirakan membuat mukosa usus halus menjadi lebih permeabel untuk kalsium dan fosfor. Diperkirakan pula bahwa vitamin D dapat membantu kelancaran terjadinya transpor aktif kalsium melalui membran. Fungsi vitamin E

Peranan vitamin E terutama karena sifatnya sebagai zat antioksidan. Dengan menerima oksigen, vitamin E dapat membantu mencegah oksidasi terhadap vitamin A dalam saluran pencernaan. Dalam jaringan, vitamin E menekan terjadinya oksidasi asam lemak tidak jenuh sehingga membantu dan mempertahankan fungsi membran sel. Vitamin E mungkin juga terlibat dalam proses sintesis, khususnya dalam proses pemasangan pirimidina ke dalam asam nukleat, serta dalam pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang. Vitamin E juga diperlukan dalam sintesis koenzim A yang penting dalam proses pernapasan. Fungsi vitamin A

Vitamin A berperan dalam proses melihat, yaitu pada proses fotokimia pada retina. Pada retina mata terdapat pigmen yang sensitif terhadap cahaya, yaitu rodopsin, suatu protein gabungan yang dapat berdisosiasi menjadi protein opsin dan retinen trans (vitamin A dalam bentuk aldehida). Disosiasi ini terjadi apabila rodopasin terkena cahaya. Dalam proses reproduksi vitamin A berfungsi sebagai salah satu faktor pertumbuhan. Tikus yang kekurangan vitamin A ternyata sering kurang subur, dan mengalami gangguan dalam sintesis androgen. Vitamin A berperan pada sintesis mukoprotein dan mukopolisakarida yang berfungsi mempertahankan kesatuan epitel, khususnya jaringan mata, mulut, alat pencernaan, alat pernapasan, dan saluran genital atau urin. Gangguan pembentukan mukosa ini dapat menyebabkan tubuh mudah terkena infeksi. Dalam pertumbuhan tulang dan gigi vitamin A juga merupakan faktor yang esensial. Fungsi vitamin C

Peranan utama vitamin C adalah dalam pembentukan kolagen interseluler. Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang rawan, kulit bagian dalam tulang, dentin, dan vascular endothelium. Asam askorbat sangat penting peranannya dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin menjadi hidroksi prolin dan hidroksilisin. Kedua senyawa ini merupakan komponen kolagen yang penting. Penjagaan agar fungsi ini tetap mantap banyak dipengaruhi oleh cukup tidaknya kandungan vitamin C dalam tubuh. Peranannya adalah dalam penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stress. Vitamin C juga banyak hubungannya dengan berbagai fungsi yang melibatkan respirasi sel dan kerja enzim yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti. Di antara peranan-peran itu adalah oksidasi fenilalanin menjadi tirosin, reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran

pencernaan sehingga besi lebih mudah terserap, melepaskan besi dari transferin dalam plasma agar dapat bergabung ke dalam feritin jaringan, serta pengubahan asam folat menjadi bentuk yang aktif asam folinat. Diperkirakan vitamin C berperan juga dalam pembentukan hormon steroid dari kolesterol.

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F. M. Titin. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press) : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai