Anda di halaman 1dari 3

1b Dimetilamina Metilamina Sikloheksilamina Piridin 1a

CH3COCOOH

(CH3)2 NH CH3NH2 C6H11NH2 C6H5N


pH = 2.50 pH = 3.18/3.32 pH = 4.87 pH = 4.76 [1] pH = 2.83 [1] pH2 = 5.69

3.27 pOH = 14- 3,27 = 10,73 3.35 pOH = 14- 3,35 = 10,65 3.35 pOH = 14- 3,35 = 10,65 8.75 pOH = 14- 8,75 = 5,25

CHOCOOH
CH3CH2COOH
CH3COOH CH3OOCCOOH

1c. CH3CH2OH = 78 c CH3COOH = 118,1 C CH3CHO = 20,2 C HOOCCOOH = 149-160 c HOCH2COOH = 112 C

2. Permanganometri merupakan titrasi redoks menggunakan larutan standar Kalium

permanganat. Reaksi redoks ini dapat berlangsung dalam suasana asam maupun dalam suasana basa. Dalam suasana asam, kalium permanganat akan tereduksi menjadi Mn2+ dengan persamaan reaksi : MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4 H2O
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen.
Penambahan asam maka pH menjadi turun dan harga E naik. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya asam, iob H+ semakin banyak. Ini membuktikan bahwa larutan semakin asam, maka pH semakin kecil dan semakin banyak H+ maka muatan ion semakin positif dan tentunya potensial semakin besar. Begitu sebaliknya, jika adanya penambahan basa maka pH menjadi naik dan harga E turu. Ini menyebabkan pH semakin besar dan semakin banyak OH- maka muatan ion semakin negatif dan tentunya potensial semakin kecil. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa E berbanding terbalik dengan pH. Sedangkan untuk proses titrasi jika zat penitrannya bersifat basa maka pH zat titran akan naik. Sebaliknya jika zat penitrannya bersifat asam maka pH zat titran akan turun (Underwood, 1995). Kelebihan utama potensiometer adalah pada saat potensial dibaca, tidak ada arus yang mengalir dalam larutan (arus residual akibat tanan sel dan efek polarisasi dapat diabaikan). Sel standar yang biasanya digunakan untuk mengkalibrasi potensiometer adalah sel Weston jenuh dengan potensial 1,01864 V pada 200C yang berkurang sebanyak 410-5 V tiap kenaikan temperatur 10C. Suatu pH meter adalah seperangkat alat pengukur potensial elektroda tanpa aliran arus dan sekaligus menguatkan sinyal yang ditimbulkan pada elektroda gelas dengan

suatu tabung vakum elektrik. Suatu pH meter dengan tipe defleksi, paling tidak mempunyai tipe panel kendali berupa tombol operasi, tombol standarisasi dengan beffer standar, tombol kompensator temperatur yang memungkinkan untuk memperbaiki kepekaannya berdasarkan ketergantungan potensial Nerst terhadap temperatur. Beberapa model dilengkapi juga dengan suatu tombol seleksi skala, dan ini dikenal sebgai pH meter dengan skala diperluas (Khopkar, 2003).

Hubungan antara Potensial Sel dan pH Untuk menentukan pH suatu larutan, maka elektroda standar yang digunakan dipasang sebagai katoda. Sebagai contoh bila menggunakan elektroda hidrogen standar sebagai katoda, maka reaksi yang terjadi pada : anoda : H2(g) + ekatoda : H+ (standar) + e- H2 (g) sehingga E selnya menjadi : E sel = E0 sel 2,303 RT/F*log [H+]*PH21/2 [H+]std*PH21/2 untuk R = 8,314 J/mol; T = 298 K dan F = 96500 coulomb dan P H2 = 1 atm serta [H+] std = 1, dan E0 sel = 0 (perjanjian) maka E sel = 0-0,059 log [H+] Atau E sel = 0,059*pH d.

2c.Pada saat reaksi dalam keadaan setimbang, maka harga Q = K, K adalah konstanta kesetimbangan reaksi sel. Pada kesetimbangan reaksi kimia tidak melakukan kerja sehingga besarnya beda potensial antara kedua elektroda adalah nol sehingga 0 = E0 RT *ln K nF

ln K= nFE0 RT

Anda mungkin juga menyukai