Anda di halaman 1dari 12

"EVALUASI PROYEK, PENGERTIAN DAN CARA MENGANALISIS"

PENGERTIAN PROYEK
Suatu aktivitas dimana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil (returns) diwaktu yang akan datang, yang direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai salah satu unit dimana biaya maupun hasilnya dapat diukur. Proyek atau kegiatan proyek dapat dibagi atas 2 (dua) tujuan yaitu : . !omersil "ertujuan komersil (mendapat untung) langsung dalam bentuk uang, ialah kegiatan dibidang produksi misalnya pertanian, perkebunan, industri dan sebagainya. 2. #idak !omersil #idak komersil ialah kegiatan dibidang kepentingan umum seperti pengadaan prasarana $isik seperti %aduk, &alan, dan sebagainya.

EVALUASI PROYEK
"ertujuan untuk memperbaiki pemilihan investasi. !arena sumber'sumber yang tersedia bagi pembangunan adalah terbatas, sehingga diperlukan sekali adanya pemilihan antara berbagai macam proyek. (valuasi proyek menekankan pada 2 (dua) macam analisis yaitu : 1. Analisis Finansil )pabila proyek dilihat dari sudut badan atau orang yang menanam modalnya didalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. *alam analisis ini sangat diperhatikan hasil untuk modal saham ((+uity ,apital) yang ditanam dalam proyek yaitu hasil yang harus diterima oleh para petani, pengusaha swasta, badan usaha pemerintah atau siapa saja yang berkepentingan dalam pembangunan proyek. -asil $inansil ini sering disebut .P/01)#( /(#2/3S.

2. Analisis Ek n !is *imana proyek dilihat dari segi perekonomian secara keseluruhan. *alam analisa ekonomi yang diperhatikan ialah hasil keseluruhan berupa produktivitas atau keuntungan yang diperoleh dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat, atau perekonomian secara menyeluruh tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber'sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil dari proyek tersebut. -asil ekonomi ini disebut .#he Social /eturns. atau .#he (conomic /eturns.. "eberapa unsur yang berlainan penilaiannya dalam kedua macam analisis tersebut ialah : 1. "a#$a *alam analisa $inansil selalu dipakai harga pasar (market price), sedangkan dalam analisis ekonomis digunakan harga bayangan (shadow price) atau disebut juga .accounting prices. yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomis yang sesungguhnya (the true social o$ economic value) daripada unsur'unsur biaya maupun hasil4man$aat 2. P%!&a'a#an T#ans(%# a. Pajak *alam analisa ekonomis, pajak tidak dikurangi dalam perhitungan bene$it daripada proyek. Pajak adalah bagian daripada hasil bersih proyek yang diserahkan kepada pemerintah untuk digunakan bagi masyarakat sebagai keseluruhan, karenanya tidak dianggap biaya. b. Subsidi Subsidi sesungguhnya adalah suatu trans$er payment dari masyarakat kepada proyek sehingga dalam analisa : ' 5inansil : mengurangi biaya proyek, jadi menambah bene$it. ' (konomis : harga pasar harus disesuaikan untuk menghilangkan e$ek dari subsidi. &ika subsidi menurunkan harga barang input, maka besarnya subsidi harus ditambahkan pada harga barang input tersebut. c. "unga )nalisis (konomi

"unga modal tidak dipisahkan4dikurangi dari hasil bruto. !ecuali Social opportunity ,ost o$ ,apital (6,,) dari investasi tersebut dianggap terdiri dari arus pelunasan hutang 7 bunganya maka diperhitungkan sebagai biaya (dikurangkan dari hasil bruto) )nalisis 5inansil
o

"unga yang dibayarkan kepada orang'orang luar yang meminjamkan kepada proyek dan dianggap cost sehingga dikurangkan dari hasil bruto sebelum diperoleh arus bene$it. "unga tidak dianggap sebagai biaya, karena bunga merupakan bagian dari $inancial returns yang diterima modal proyek.

P%n$a#)* In(lasi +%#*a,a- .%n%(i+ ,an .ia'a


8aju in$lasi akan menyebabkan semakin besarnya ukuran bene$its yang dinyatakan dalam uang atas harga dasar yang berlaku, dipihak lain terjadi pula dalam biaya. Pada hal tujuan dasar dari evaluasi proyek ialah menentukan bagaimana cara menggunakan sumber'sumber yang ada demi memaksimumkan kenikmatan masyarakat terhadap barang dan jasa yang riil dalam waktu mendatang. &adi baik arus bene$it maupun biaya hendaknya diukur atas dasar tingkat harga umum yang berlaku tetap pada waktu diambil keputusan tentang dilaksanakannya proyek. ,uma seberapa jauh diduga bahwa perkembangan harga pada unsur bene$it atau biaya tertentu akan menyimpang dari laju kenaikan harga umum, sehingga pengukuran terhadap unsur'unsur tersebut hendaknya memperhitungkan penyimpangan tersebut.

K#i+%#ia In/%s+asi
2ntuk mendapatkan gambaran'gambaran yang rasional dari sesuatu proyek untuk diputuskan dapat atau tidaknya dibiayai dalam program, telah dikembangkan berbagai macam indeks. 0ndeks'indeks tersebut disebut !riteria 0nvestasi. &enis kriteria investasi tersebut adalah : . 3et Present 1alue (3P1) 2. 0nternal /ate o$ /eturn (0//) 9. 3et "ene$it ,ost /atio (3et "4,) :. ;ross "ene$it ,ost /atio (;ross "4,) <. Pro$itability /atio (P/ = P1>4!) 3amun yang akan penulis kemukakan disini terbatas hanya cara menghitung 0nternal /ate o$ /eturn (0//)

0nternal /ate o$ /eturn (0//) 0// dapat dianggap tingkat keuntungan (Pengembalian hasil investasi) ) bersih dari se'suatu proyek asalkan setiap bene$it bersih dari sesuatu proyek asalkan setiap bene$it bersih ("t',t) yang positi$ secara otomatis ditanam kembali dalam tahun berikutnya. 0// adalah nilai discount rate i yang membuat 3P1 daripada proyek sama dengan ? (3ol) 5ormula matematisnya : n "t ' ,t 3P1 = @ = ? t= t ( 70//)

) 8ittle and Airrless dalam bukunya .Project )ppraisal and Planning $or *eveloping ,ountries. hal. 9, mengartikan 0nternal /ate o$ /eturn sebagai Bield (produktivitas) daripada proyek.

)dalah sangat kebetulan apabila kita mendapatkan angka 0// dengan mendiscount arus "ene$it dan arus ,ost2) langsung memberikan hasil pengurangan =? !arena itu ditempuh cara coba'coba dengan mengadakan perhitungan 2 (dua) kali dimana hasil 3P1 percobaan pertama adalah (7) dan percobaan kedua adalah (') atau sebaliknya. *engan $ormula matematis berikut ini kita peroleh angka 0// nya. 3P1> 0// = i> 7 ( i. C i> ) (3P1>'3P1.) dimana i> = *iscount rate yang digunakan pada percobaan pertama i. = *iscount rate yang digunakan pada percobaan kedua 3P1> = 3P1 pada percobaan pertama 3P1. = 3P1 pada percobaan kedua

&ika ternyata 0// dari sesuatu proyek sama dengan nilai i yang berlaku sebagai Social *iscount /ate, maka 3P1 daripada proyek itu adalah sebesar ?. &ika 0// D Social *iscount /ate, berarti 3P1 D ?. 6leh karena itu maka nilai 0// yang lebih besar dari4sama (E ) dengan Social *iscount /ate, menyatakan tanda ;o untuk proyek, sedangkan 0// kurang dari Social *iscount *iscount /atenya memberikan tanda 3o ;o.

P%n%+a-an Dis0 )n+ Ra+% )n+)k P#%s%n+ Val)%


*isebabkan antara lain penggunaan modal yang belum berdaya guna (e$isien), sedangkan di masyarakat berlaku tingkat bunga yang berbeda'beda dipasaran modal bebas. *alam memilih tingkat discount rate ialah, berapakah tingkat keuntungan yang diharapkan andaikata sumber'sumber yang diperlukan untuk sedang dinilai tidak jadi dipakai, melainkan dipakai pada kesempatan investasi yang lain. -al ini menyebabkan tingkat opportunity cost o$ capital yang berlaku untuk masing' masing penanam modal4proyek tidak seragam. Social 6pportunity cost o$ capital biasanya dianggap sama dengan tingkat keuntungan social yang dihasilkan proyek yang terdapat pada batas (margin) dalam rangka penentuan susunan anggaran pembangunan negara. #idak seragamnya social opportunity cost o$ capital yang disebabkan juga antara lain perkembangan ekonomi daerah yang berbeda, oleh karena itu (neF ,onsortium 9:G yang menjadi konsultan *itjen "ina Aarga (c+ "agpro Studi !elayakan &alan dan &embatan, *it "ipran) dalam mengevaluasi kelayakan usulan peningkatan jalan seluruh 0ndnesia pada tahun HIG' HIH menggunakan #entative 0ncremental 0// #hreshold per Propinsi9) yang besarnya antara <,?J ' 2<,?J sebagai berikut :
2) *alam evaluasi proyek dibidang industri, dikenal istilah ! = !apital (Aodal4investasi awal) proyek dan , = ,ost yang merupakan biaya 6perasi. Sedangkan dalam proyek &alan, dikenal istilah , = ,onstruction ,ost dan ,> (/A,) = /oad Aaintenance ,ost.

9) (conomic and social )nalysis .methodology Statement. halaman 4 ?, (neF ,onsortium 9:G, HII.

<,?J (*0 )ceh, Sumatera "arat, /iau, &ambi, "engkulu, seluruh !alimantan, seluruh Sulawesi dan seluruh 3usa #enggara) 2?,?J (Sumatera Selatan, 8ampung, &awa #imur dan "ali) 2<,?J (&awa "arat, &awa #engah dan *0 Bogyakarta)

Aisalnya hasil perhitungan 0// di &awa "arat sebesar 2?,?J maka usulan tersebut dinilai tidak layak, karena 0// threshold &awa "arat sebesar 2<,?J. -asil perhitungan ,omputer menggunakan ;enmerri:) pada tahun HIK menunjukkan

0// = <?, ?J (,ileunji'Sumedang422?2?? ) 0// = 2G,G9J (Sumedang' ,ijelag422?2 ? ) dan 0// = <2,K9J (,ijelag'!adipaten422?22? ), jadi sangat layak pada 0mprovement 6ption berupa pelebaran bahu jalan

S*a, 1 P#i0% 2"a#$a .a'an$an3


Shadow prices atau accounting prices dapat dikatakan sebagai semacam penyesuaian yang dibuat oleh penilai proyek terhadap harga pasar daripada beberapa $aktor produksi, karena harga pasar produksi tersebut tidak mencerminkan nilai sosial yang sebenarnya (Social opportunity cost) dari unsur produksi tersebut. #iga komponen analisa yang sering dipakai dalam evaluasi proyek yang dicari4ditentukan harga banyangan'nya : 1. M ,al Pemerintah seringkali beranggapan bahwa salah satu hambatan utama suatu pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat adalah kekurangan dana investasi yang diakibatkan oleh biaya modal (cost o$ capital), yaitu tingkat bunga yang terlalu tinggi. -al yang sering dilupakan ialah bahwa usaha menggairahkan masyarakat untuk suka menabung perlu disertai rangsangan kepada sipenabung untuk memperoleh sejumlah keuntungan riil atas dananya yaitu suku bunga yang dapat : a. menutupi kemerosotan nilai'nilai yang disebabkan oleh in$lasi b. mengimbangi tingkat .time pre$erence. yaitu keadaan dimana orang lebih senang menikmati pendapatannya sekarang daripada menangguhkannya. !arena itu pemerintah seringkali mengatur tingkat bunga resmi (terutama perbankan) atas deposito para nasabahnya pada suatu tingkat tertentu. 1. T%na$a K%#4a Tak T%#,i,ik Sama dengan modal, ketentuan umum tentang penerapan gagasan upah bayangan (shadow wages) di 0ndonesia belum dikeluarkan oleh Pemerintah. Secara insidentil pernah diadakan pada evaluasi proyek irigasi Pemali',omal (Studi ,ase 3o. : Aears'*jarot PP3 ' 20 HI:), dimana upah buruh yang berasal dari buruh panen upahan dinilai = ? (nol) "egitu pula dalam evaluasi proyek pengembangan pabrik gula &ati #ujuh &atibarang, upah buruh penebang tebu yang berasal dari sekitar proyek yang tadinya penganggur4setengah penganggur dinilai = ? (nol). Proyek Pengembangan pabrik gula &ati #ujuh merupakan salah satu tempat praktek kerja lapangan peserta kursus tahun HK .

:) ;enmerri (;eneraliLed Aodel $or the (valuation o$ /eval /oad 0mprovement), %*. Scott M ,o Pty 8td, HIG.

*asar pemikirannya ialah bahwa seberapa jauh pemindahan tenaga kerja baru, mengurangi produksi dalam kegiatan terdahulu (jadi buruh yang dialihkan itu tidak sepenuhnya diganti dengan tenaga yang dipakai sebagai ukuran tentang besarnya upah buruh tersebut). Pro$. )rnold , -arberger seorang ekonom ahli evaluasi proyek, menganggap bahwa social opportunity cost daripada upah terendah dari buruh adalah upah terendah yang memberikan imbalan yang cukup sehingga buruh tersebut bersedia mengorbankan waktu senggangnya dengan bekerja. 2. D%/isa Social opportunity cost daripada devisa yang dikeluarkan dalam rangka melaksanakan suatu proyek dianggap sebagai nilai sumber dalam negeri (*omestic /esources ,ost) yang harus diolah demi membeli atau langsung menyediakan suatu sarana yang bersi$at tradeable (dapat diperdagangkan), untuk dipergunakan diproyek tersebut. Penggunaan sumber'sumber tersebut dapat berupa : a. Produksi untuk menunjang eFport yang pendapatan devisanya untuk pembeli sarana import. b. Produksi pengganti import (import substitution) yang menghasilkan sarana tersebut secara langsung, atau melalui penghematan devisa yang digunakan untuk membeli sarana import. "erdasarkan metode social opportunity cost, ukuran diatas biasanya kurang dari tingkat batas guna (marginal utility) sebab batas guna dari konsumsi barang yang dapat diperdagangkan sama dengan batas sumber' sumber dalam negeri untuk menghasilkan barang pengganti import. -al ini disebabkan karena kedua'duanya ditentukan oleh nilai tukar resmi (o$$icial rate) 7 nilai proteksi seperti : bea masuk, pembatasan kuota import dan sebagainya. Padahal biaya marginal untuk memperoleh maupun menghemat devisa merupakan nilai'nilai rata'rata tertimbang sumber' sumber dalam negeri marginal untuk menghasilkan kedua golongan barang tadi (barang eFport maupun barang pengganti import). !enyataannya bahwa (bahan tulisan ini diterbitkan tahun HIK) dalam rangka evaluasi proyek oleh instansi pemerintah maupun oleh konsultan swasta, tidak menggunakan 3ilai #ukar "ayangan (Shadow eFchange rate). *engan kata lain 3ilai #ukar /esmi yang berlaku dianggap mengukur social opportunity cost barang dan jasa yang bersi$at dapat diperdagangkan berdasarkan harga perbatasan (border prices) nya.

3egara yang paling memerlukan 3ilai #ukar bayangan yang lebih tinggi dari nilai tukar resmi adalah negara yang neraca pembayarannya mengalami tekanan berat<) , karena nilai tukar resmi terlampau rendah untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan dalam pasar devisa. Selain itu diasumsikan bahwa terdapat hambatan kelembagaan yang menghindari penentuan suatu nilai tukar yang mampu menertibkan pasarnya.

<) 3eraca pembayaran mengalami tekanan berat, apabila 3eraca Pos'pos berjalan (Perdagangan, &asa dan hasil 0nvestasi4sumbangan) mengalami de$isit sehingga perlu ditutup oleh ;erakan Aodal dan ;erakan Aas Aoneter (Pinjaman jangka Pendek4Panjang dan 0mport Aas, artinya menambah 2tang 8uar 3egeri).

*engan menekan tindakan'tindakan pada usaha menanggulangi keadaan neraca pembayaran tersebut yaitu berupa investasi dalam kegiatan yang menunjang eFport maupun produksi pengganti import maka pemerintah secara bertahap mulai menerapkan suatu nilai tukar bayangan.

Selain daripada keadaan neraca yang demikian maka $aktor in$lasipun peranannya sangat besar dalam menentukan nilai tukar bayangan. Sebagai contoh dapat dikemukakan berikut ini. 2mpamanya pada tahun HK? nilai tukar F rupiah per dollar merupakan tingkat keseimbangan. Aaka pada tahun HK9 dimana tingkat harga umumnya telah meningkat dengan y persen sedangkan lagi in$lasi dipasar dunia (khususnya sehubungan dengan jenis barang dan jasa yang diperdagangkan di 0ndonesia) hanya sebesar N persen (NDB), maka nilai tukar sebesar B pada awal masa tersebut secara riil atas harga tetap ( HK?) telah menurun menjadi sebesar

?? 7 N

F saja '' ?? 7 B #ampaknya nilai N dan B untuk masa tiga tahun belakangan ini masing' masing sebesar :?J dan 2?J. &adi : ?? 7 N :? = = ?,G< ?? 7 B 22? &adi nilai tukar yang secara nominal sebesar /p. G9?,' sekarang hanya bernilai /p. : ?,' atas dasar harga yang berlaku tahun HK?. )tau dilihat dari sudut besarnya nilai tukar nominal HK9 yang diperlukan untuk mempertahankan nilai tukar riil yang berlaku tahun HK? dahulu maka

nilai itu sama dengan hasil perkalian ?,G< tadi dengan /p.G9?,' = 4?,G< F G9? = /p. HGH,' Penjelasan mengenai cara meng'shadow dapat dilihat pada "agan )lir dihalaman akhir tulisan ini. (conomic ,ost )pa yang dikenal sebagai (conomic cost, sebenarnya dalam pengertiannya 0lmu (valuasi Proyek lebih dikenal dengan nama -arga bayangan (Shadow Prices), karena analisis proyek jalan merupakan analisis ekonomis. 2ntuk mengetahui perbedaan dengan penggunaan istilah tersebut dalam #eori (konomi, baiklah pada kesempatan ini diketengahkan pengertian (conomic ,ost tersebut. ,ampbellG) memberi de$inisi : (conomic costs have to do with missed opportunities or $oregone alternative ("iaya (konomi, berhubungan dengan kesempatan'kesempatan atau alternati$ yang hilang).
G) ,ampbell A, *onnel /., .(conomic. SiFth edition, Principles, Problem and Policies. Ac ;raw -ill "ook ,ompany HI<. -al :HI4:HK

Pengertian yang dikemukakan ,ampbell diatas tiada lain adalah alternative costs atau laLim disebut opportunity cost.

5ergusonI) memperkuat pengertian tersebut dengan de$inisi sebagai berikut :

"iaya alternati$ atau opportunity cost untuk memproduksi satu unit barang F adalah jumlah barang B yang harus dikorbankan, agar dengan demikian dapat dipergunakan sumber'sumber tersebut untuk memproduksi barang F. -al tersebut merupakan biaya social memproduksi barang F

Suryatin dan kawan'kawanK), memberikan de$inisi :

(conomic costs ialah jumlah biaya yang telah dikeluarkan total overheadnya yaitu antara lain overhead $irm, pajak'pajak, keuntungan'keuntungan dan pengeluaran'pengeluarannya yang sejenis.

R%si,)al Val)% 2Nilai Sisa3

/esidual (Salvage) 1alue adalah suatu nilai dari pada kekayaan proyek. /esidual value dapat dihitung sebagai bene$it dan ditambah pada bene$it biasa diakhir tahun proyek, atau dapat dihitung sebagai penurunan biaya (biaya negati$) pada saat terakhir. *alam buku (conomic )nalysis o$

)griculture Projects begitu pula dalam *asar'dasar (valuasi Proyek H), /esidual 1alue di'discount pada akhir tahun analisis.

Analisa S%nsi+i/i+as
)nalisis sensiti$itas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar'dasar perhitungan biaya atau bene$it. *alam analisis sensitivitas setiap kemungkinan itu harus dicoba yang berarti bahwa tiap kali harus diadakan analisa kembali. 0ni perlu sekali, karena analisa proyek didasarkan pada proyeksi'proyeksi yang mengandung banyak ketidak pastian tentang apa'apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang. )da 9 (tiga) hal yang perlu diperhatikan ialah : . #erdapat .,ost 6verrun. misalnya kenaikan dalam biaya konstruksi. 2. Perubahan dalam perbandingan harga terhadap tingkat harga umum, misalnya penurunan harga hasil produksi. 9. Aundurnya waktu pelaksanaan (time overrun) 2ntuk lebih jelasnya, cara perhitungan 0// tersebut diatas, dapat dilihat pada tabel 0
I) 5erguson, ,.(. .Aicro (conomic #heory. *isadur oleh *rs. (.,. %inardi. Penerbit #arsito "andung, HI< hal. H?4H ("uku ke 2)

K) Suryatin, /achmadi, Soehartono dan "udihardjo .)nalisa ,ost "ene$it., *alam -ubungannya dengan Pembinaan &alan 2mum, *epartemen Pekerjaan 2mum dan #enaga 8istrik, -al : (tanpa tahun penerbitan)

H) *rs. Soetrisno P-, dasar'dasar (valuasi Proyek., 5akultas (konomi 2;A, Bogyakarta HK .

M%n$*i+)n$ !an(aa+ 2&%n%(i+3 ,an &ia'a 20 s+3


"ene$it dari proyek'proyek $isik seperti pembangunan4peningkatan jalan, pembuatan waduk atau perluasan jaringan irigasi merupakan bene$it yang dapat dihitung4dinilai dengan uang (#angible bene$it). Aisalnya pada pembangunan jalan baru4peningkatan jalan maka bene$it yang diperoleh antara lain : a. Penurunan biaya operasi kendaran dari normal tra$$ic, diverted tra$$ic dan generated tra$$ic.

b. Penurunan biaya satuan waktu (unit time cost) c. Penurunan biaya pemeliharaan jalan Sedangkan pada proyek pembuatan waduk atau perluasan jaringan irigasi akan memberikan bene$it antara lain : a. Aeningkatnya produksi hasil pertanian (intensi$ikasi) b. Perluasan lahan berpengairan (ekstensi$ikasi) yang juga akan meningkatkan produksi hasil pertanian c. Peningkatan produksi perikanan darat, sebagai hasil sampingan dari pembuatan waduk dan sebagainya. Sedangkan bene$it lainnya yang sulit dihitung (intangible bene$it) berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu : a. Peningkatan keamanan dan kenyamanan b. Peningkatan kecerdasan c. Peningkatan derajat kesehatan.

.a$ai!ana Ca#a M%n$analisis P# '%k5-# '%k P%#!)ki!an ,an P#asa#ana P%#!)ki!an


!ecuali pembangunan sarana pemukiman (real estate, rumah sederhana dan rumah sangat sederhana), yang dapat dievaluasi dengan menggunakan analisis $inansil dilihat dari kepentingan pengembang, maka untuk prasarana pemukiman, seperti :

a. Penyediaan )ir "ersih b. Pemugaran perumahan rakyat c. Pembuatan jalan setapak d. Pembuatan saluran drainase e. Pembuatan tempat pembuangan sampah $. Pembuatan pengolahan limbah g. Pembuatan tempat mandi, cuci dan kakus (A,!), dan h. Pembangunan ;edung Sekolah (SA2, S8#P dan lain'lain), bene$itnya bersi$at intangible (sulit dinilai dengan uang).

Anda mungkin juga menyukai