Anda di halaman 1dari 19

BAB II SETTING ULANG PC 2.

1 Cara mendiagnosa dan memecahkan masalah pada komputer


Jenis kerusakan dapat dikategotikan menjadi dua kategori, yaitu : 1. Kerusakan pada hardware ( perangkat keras ) 2. Kerusakan pada software ( perangkat lunak )

2.1.1 Kerusakan Pada Hardware


Masalah dengan komponen hardware perlu penanganan yang serius karena sulit diperbaiki tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan pada masalah yang sering terjadi dan cara mengatasinya :

2.1.1.1 Kerusakan Pada Power Supply

Gambar 2.1 Power Supply Gejala Pertama :

20

Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala. Solusi : Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksalah juga apakah ada tombol on/off di belakang power supply sudah dalam posisi on, jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada kabel power. Solusi Kedua : Lakukan seperta langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berarti masalah ada pada power supply silahkan anda ganti PSU nya , saya sarankan sebaiknya anda ganti saja power supply yang rusak dengan yang baru.

2.1.1.2 Kerusakan Pada Mother Board

Gambar 2.2 Motherboard Gejala: Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator di panel depan menyala, lampu indikator monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
21

Solusi: Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboad / mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup cashing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya jangan terburu-buru. Begitu juga dengan card yang menempel pada motherboard. Sekarang yang menempel pada cashing hanya motherboard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat IC, elco, transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar. Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan motherboard masih bagus, tapi ada kalanya motherboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS.

2.1.1.3 Kerusakan Pada Harddisk

Gambar 2.3 Harddisk Gejala Pertama : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses POST setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan harddisk error, harddisk
22

failure, setelah itu muncul pesan press F1 to continue setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk operating system dan muncul pesan Operating system not found. Solusi: Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya. Gejala Kedua : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan Operating system not found. Solusi: Ada kemungkinan operating system rusak, bisa diatasi dengan install ulang atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada fasilitas repairnya atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas. Gejala Ketiga : Harddisk bad sector. Solusi: Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaian tidak di shutdown, pemakaian yang terlalu lama. Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector.

2.1.1.4 Kerusakan CD/DVD/ROM/RW & Floppy Disk


Gejala: Jenis kerusakan yang biasa ditemui: 1. Tidak terdeteksi di windows. 2. Tidak bisa keluar masuk CD. 3. Tidak bisa read/write dan hanya bisa membaca saja. 4. Tidak bisa read/write/write protect (Floppy disk).
23

Solusi: 1. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke floppy, periksa di setup bios apakah sudah dideteksi, sebaiknya diset auto. Periksa apakah led menyala, jika tidak kerusakan di controllernya. 2. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor. 3. Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara menset ulang optik tersebut. 4. Head kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cottonbud.

2.1.1.5 Masalah pada BIOS


Gejala Pertama: Hati-hati saat update Bios, ketika meng-update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS. Solusi: Biasanya update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian set default settingan bios anda. Gejala Kedua: CPU mengeluarkan suara beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah. Solusi: Bunyi beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari Bios

2.1.2 Kerusakan Pada Software


Jika windows xp rusak dimana tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting, kita dapat melakukan perbaikan instalasi atau repair yang berkerja sebagai setting default. Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih setengah sampai satu jam, tergantung spesifikasi komputer anda. Sebaiknya memilih opsi repair. Caranya :
24

a. Masukkan CD Windows XP dan lakukan booting dari CD tersebut. b. Ketika sudah muncul opsi pilih repair dengan menekan tombol R.

Gambar 2.4 Langkah Kedua Repair Windows XP c. Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya.

Gambar 2.5 Langkah Ketiga Repair Windows XP d. Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWS , selanjutnya akan dilakukan proses pengecekan drive C dan memulai menyalin file-file. Dan secara otomatis restart jika diperlukan biarkan CD di dalam drive nya. e. Berikutnya dalah melihat sebuah gambar progress bar yang merupakan bagian dari perbaikan, akan terlihat seperti instalasi Windows XP normal
25

biasanya, meliputi collecting information, dynamic update, preparing installation, installing windows, finalizing installation. f. Kemudian klik tombol Next g. Kemudian diminta untuk memasukkan serial windows xp nya

Gambar 2.6 Langkah Ketujuh Repair Windows XP h. Default nya menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama. i. Kemudian komputer akan restart. j. Kemudian kita akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal. k. Selesai NTOSKRNL rusak atau hilang (missing or corrupt) Jika mendapati pesan error bahwa NTOSKRNL not found / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan cara berikut : a. Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. b. Pada saat muncul opsi R = Repair yang pertama, tekan tombol R. c. Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. Biasanya 1
26

d. Pindahlah ke drive CD drive berada. e. Tulis: CD i386 f. Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:WindowsSystem32ntoskrnl.exe g. Jika Windows XP terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya. h. Keluarkan CD dan ketikkan EXIT i. Selesai

HAL.DLL rusak atau hilang (missing or corrupt) Jika mendapatkan error yang berhubungan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi ( misconfigured ). Lakukan cara berikut : a. Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. b. Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. c. Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. Biasanya 1 d. Tulis: bootcfg /list e. Menampilkn isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini f. Tulis: bootcfg /rebuild g. Memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI h. Keluarkan CD dan ketikkan EXIT Direktori WINDOWSSYSTEM32CONFIG rusak atau hilang Jika OS Windows XP Anda terjadi error dengan tulisan : Windows could not start because the following files is missing or corrupt WINDOWSSYSTEM32CONFIGSYSTEM or WINDOWSSYSTEM32CONFIGSOFTWARE. Lakukan cara ini : a. Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. b. Pada saat muncul osi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. Tekan angka sesuai dengn lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. c. Masukkan password administrator jika diperlukan.
27

d. Ketik: cd windowssystem32config. Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan: ketik: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak e. Selanjutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan: f. Ketik: copy windowsrepairsystem g. Ketik: copy windowsrepairsoftware h. Keluarkan CD dan ketikkan EXIT NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found). Jika mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting, dapat di perbaiki dengan cara : a. Untuk partisi tipe FAT Lakukan booting dari disket Win98 dan salinan file NTDLR atau NTDETECT.COM dari direktori i386 ke drive C. b. Untuk partisi tipe NTFS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Masukkan CD windows xp dan booting dari CD tersebut. Pada saat muncul opsi repair lakukan seperti langkah biasanya. Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM anda. Ketik COPY X:i386NTDLR C: Ketik COPY X:i386NTDETECT.COM Keluarkan CD anda. Masukkan CD Windows XP dan booting dari cd tersebut. Pada saat muncul opsi repair lakukan seperti langkah biasanya. Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM anda. 10. Ketik COPY X:i386NTDLR C: 11. Ketik COPY X:i386NTDETECT.COM 12. Keluarkan CD anda. Langkah Pemeriksaan secara Umum
28

Secara fisik kerusakan pada komputer dapat dideteksi dan perbaikan dengan cara cek dan temukan permasalahan dengan melakukan pemeriksaan tiap perangkat dengan secara berurutan menurut urutan Sistem kerjanya. a. Urutan langkah-langkah memperbaiki PC secara umum adalah: 1. Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC. 2. Cek sambungan kabel keyboard. 3. Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor. 4. Cek konfigurasi setting CMOS 5. Cek sambungan kabel power dan kabel data drive. 6. Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot I/O 7. Cek sambungan saklar reset 8. Cek posisi kunci keyboard 9. Cek semua IC yang terpasang 10. Cek disket boot di drive A 11. Cek sambungan speaker Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnose yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan : a. Kode kesalahan dua sampai lima digit angka b. Pesan kesalahan pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa pesan yang menunjukkan problemnya) c. Kode beep suara beep berurutan d. Diagnosa umum e. Diagnosa ini meliputi : konfigurasi sistem, perubahan konfigurasi sistem, dan format disk. f. Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan

29

Diagnosa ini meliputi tiga kategori, yaitu : a. Software (bad command or file name, disk not ready, internal error, overflow) b. Configuration error code (configuration too large for memory, 201 error system unit, 601 parity chech x) c. System lockup. Jika selama pengecekan dari setiap tahap di atas ada kerusakan maka perbaiki dahulu kerusakan itu dengan cara mengganti dengan yang baik.

2.2 Arti Bunyi Beep


Bunyi beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari Bios. Arti bunyi beep : A. AMI BIOS Tabel 2.1 Bunyi Beep AMI Bios No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Beep 1 beep pendek 2 beep pendek 3 beep pendek 4 beep pendek 5 beep pendek 6 beep pendek 7 beep pendek 8 beep pendek 9 beep pendek 10 beep pendek 11 beep pendek 1 panjang dan 3 pendek 1 panjang dan 8 pendek Tes tampilan gambar gagal DRAM gagal refresh Sirkuit gagal refresh Bios gagal mengakses memori 64kb pertama Timer gagal bekerja Motherboard tidak dapat menjalankan proses Controller keyboard tidak dapat berjalan dengan baik Video mode error Tes memori vga gagal Checksum error ROM bios bermasalah CMOS shutdown read/write error Cache memori error Conventional / extended memori rusak Masalah

B. AWARD BIOS
30

Tabel 2.2 Bunyi Beep AWARD Bios NO 1 2 3 4 5 Beep 1 beep pendek 1 beep panjang 1 beep panjang dan 2 beep pendek 1 beep panjang dan 3 pendek Beep terus menerus Kerusakan di VGA Kerusakan di modul memori / memori video Problem memori Kerusakan di modul DRAM parity Masalah PC dalam keadaan baik

C. IBM BIOS
Tabel 2.3 Bunyi Beep IBM Bios NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Beep Tidak ada beep 1 beep pendek Beep terus menerus 1 beep pendek berulang-ulang 1 beep panjang dan 1 beep pendek 1 beep panjang dan 2 beep pendek 1 beep panjang dan 3 beep pendek 3 beep panjang 1 beep lalu tidak ada tampilan Keyboard error VGA card sirkuit Masalah pada VGA card ( EGA ) Masalah pada VGA card ( mono ) Masalah PSU rusak, card monitor / RAM tidak terpasang Normal POST dan VPc dalam keaadaan baik Sama seperti nomer 1 Sama seperti nomer 1 Masalah pada mother board

2.3 POST ( Power On Self Test ) 2.3.1 Pengertian


POST adalah sebuah test yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung apakah bekerja dengan baik. POST ini terjadi pada saat proses booting.Jika ada permasalahan yang terjadi pada PC tersebut maka POST akan
31

mendeteksi gejala permasalahan itu dan memberikan pesan melalui suara yang di sebut dengan bunyi atau dalam tampilan visual di layar monitor.POST memungkinkan pengguna untuk mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan pada PC sehingga dapat memperbaiki kerusakan tersebut.

2.3.2 Langkah-langkah POST


Tabel 2.4 Langkah-langkah POST No 1 2 3 4 5 6 Gejala Test 1 ( Basic System ) Test 2 ( Extended System ) Test 3 ( Display ) Test 4 ( Memory ) Test 5 ( Keyboard ) Test 6 ( Drive ) Pesan / Peringatan Kesalahan Cek PSU,MPU,BUS dan ROM Cek system time,DMAC,16kb lokasi awal DRAM dan PIC Cek controller signal video pada Card dan VRAM Cek lokasi DRAM diatas 16kb dengan disampling/dicuplik Cek keyboard Cek adapter card dan peripheral disk drive dan harddisk

2.3.3 Kode Kesalahan Suara / Pesan


Tabel 2.5 Kode Pesan Kesalahan POST No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode 1xx 101 102 2xx 201 3xx 301 6xx 601 Kerusakan sistem MB Kerusakan sistem pada interupt Kerusakan sistem pada timer Kerusakan memory RAM Test RAM rusak Kerusakan keyboard Keyboard tidak terespon Kerusakan POST floppy drive / adapter Kerusakan floppy drive
32

Kode Uraian

10 11 12 13

17xx 1701 18xx 1801

Kerusakan Harddisk Kerusakan POST pada unit HD Kerusakan Unit I/O ekxpansi Kerusakan POST pada unit I/O ekxpansi Tabel 2.6 Kode Kesalahan Suara POST

No 1 2 3 4 5 6 7 Tanpa beep

Kode Suara Power Supply Power Supply Power Supply Motherboard

Kerusakan

Beep terus-menerus Beep pendek berulang-ulang 1 beep panjang dan 1 beep pendek 1 beep panjang dan 2 beep pendek

Video Adapter Card

1 beep pendek dan tidak ada tampilan Kabel monitor / tampilan 1 beep pendek dan tidak mau booting Kabel disk adapter

Tabel 2.7 Diagnosa POST No 1 2 3 Gejala CPU dan monitor mati, tidak ada beep CPU hidup, monitor mati, tidak ada beep CPU hidup, monitor mati, ada beep 110 / 220 V Instalasi kabel data dari VGA card ke monitor, monitor Disesuaikan dengan beep Diagnosa Instalasi disik ke tegangan listrik AC

2.3.4Prosedur POST
POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh Bios. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut : a. Test power supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar. b. Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat
33

dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM Bios dan selanjutnya. c. Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. Bios harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM Bios adalah jump ( lompat ) ke alamat program POST. d. Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. POST diawali dengan membaca data setup ( seting hardware awal ) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan. e. Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module. f. Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST. g. Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor. h. Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan / peringatan kesalahan dari POST. Pesan / peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard. dapat dibaca/ditulis untuk

2.3.5 Fungsi POST


Berikut ini adalah fungsi POST : a. Mendeteksi kerusakan hardware PC b. Mempermudah pengguna menemukan masalah yang ada pada PC c. Mengetahui kerusakan pada PC

2.4 Cara Mendiagnosis PSU Yang Rusak A. Jenis TX


Jika dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9. Untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.
34

B. Jenis ATX
Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter adalah seperti pada table 3.2. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.

C. Kemungkinan Kerusakan
1. Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) 2. Tegangan keluaran tidak stabil 3. Tegangan keluaran +12V lebih besar 4. Tegangan keluaran +12V drop 5. Tidak ada tegangan keluaran +5V 6. Tidak ada signal tegangan pada power good

D. Prosedur dan Troubleshooting


1. Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada ( berarti kerusakan ada pada sumber tegangan / mati perbaiki jala-jala / tunggu hingga hidup ), jika ada lakukan pengecekan berikutnya. 2. Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus, sambung atau ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan terakhir 3. Cek kipas apakah berputar, jika ya / tidak lakukan pengecekan berikutnya. 4. Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.

35

5. Cek saklar on / off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya. 6. Cek solderan, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik ( komponen aktif yaitu : Dioda, transistor atau SCR ,dan komponen pasif yaitu : resistor, kapasitor, PTC, sekering ). Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik. 7. Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110 / 220V. 8. Jika Tegangan keluaran +12V naik / drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator. 9. Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator. 10. Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit / diode / transistor / resistor.

2.5 Cara Mendiagnosis Motherboard Yang Error


Motherboard atau Mainboard adalah board/ papan utama tempat komponenkomponen utama seperti microprocessor dan memory (RAM, ROM, BIOS) beserta chip kontroler lainnya. Terdapat juga SLOT Ekspansi yaitu tempat untuk memasang cardcard tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan fasilitas dan kemampuan yang dibutuhkan. a. Mati Total Periksa power supply: Dalam keadaan kabel power di lepas dari power supply, lepaskan socket kabel Atx1 yang terpasang pada Mainboard. Setelah terlepas, pasangkan kembali kabel power, sambungkan/shortkan kabel berwarna hijau dengan kabel berwarna hitam, periksa apakah kipas di power supply berputar? Kalau berputar berarti power supply bagus. Lepas kembali kabel sambungan tadi dan pasang kembali kabel Atx1 ke motherboard.Periksa Jumper Clear CMOS, apakah di posisi Clear atau Free, biasanya kalau motherboard baru, posisi jumper CMOS ada pada posisi aman.Periksa IC Chipset dalam keadaan tersambung dan di Switch On, apakah panasnya berlebih atau tidak, over heat
36

berarti Chipset tersebut sudah rusak. Untuk part IC CMOS sampai saat ini tidak dijual bebas. Periksa juga apakah switch on nya berfungsi. Bongkar motherboard tersebut secara hati-hati, coba anda bersihkan pakai tiner, kalau bisa gunakan tiner botol jangan yang di kaleng. Setelah bersih anda keringkan. Ganti IC regulator yang terletak disekitar soket Power Atx di motherboard. Ganti Elko yang kapasitasnya 1000 s/d 3300 uf / 10 Volt yang terletak disekitar soket power Atx di motherboard. Hati-hati untuk bongkar pasang komponen pastikan kabel power jangan tersambung ke listrik. b. Nyala Tapi Tidak Tampil Coba perhatikan dan dengarkan apakah ada bunyi atau suara beep. Kalau ada, kerusakan biasanya ada di processor, memory dan VGA. Periksa processor, coba pegang pendinginnya apakah panasnya berlebih atau dingin? Kalau panas berlebih berarti kipas processor tidak bekerja dengan baik maka anda ganti, tapi kalau dingin berarti processor tidak bekerja alias rusak.Periksa memory, biasanya kalau memory rusak terdengar suara beep sebanyak 3 kali. Dalam keadaan mati, cabut memory bersihkan pinnya menggunakan penghapus pensil sampai bersih, kemudian pasang kembali. Kalau masih rusak berarti ada salah satu IC nya yang rusak. Periksa VGA Card, cabut VGA Card, dalam keadaan mati / off coba anda tekan, ada kemungkinan kurang masuk atau coba anda bersihkan kaki / pin nya. Jika VGA card menggunakan kipas, bersihkan kipas tersebut. Kalau masih tidak tampil coba periksa jangan-jangan monitornya yang tidak nyala, untuk memastikannya yang rusak monitor atau CPU, coba tekan numlock pada keyboard, apakah lampu numlock-nya nyala atau tidak. Kalau nyala berarti kerusakan pada CPU. Yang menjadi standar saya kalau memperbaiki komputer, selalu bersihkan motherboard, memory, cdrom, floppy disk, dll dari debu, karena hal tersebut sangat berpengaruh apa lagi kalau komputernya dalam keadaan kotor / lama tidak dibersihkan. Tapi anda harus hati-hati dalam pengerjaannya dan jangan terburu-buru. c. Hang Dan Sering Mati / Merestart (Reset) Sendiri
37

Periksa power supply, coba pakai power supply yang lain apakah masih merestart sendiri atau hang. Kalau setelah diganti power supply ternyata normal / bagus, berarti power supply ada masalah. Ganti saja karena kalaupun bisa diperbaiki , karena power supply merupakan komponen yang sangat vital. Apalagi untuk saat ini harga power supply sanggat murah, saya sarankan ganti saja. Periksa apakah ada virusnya, program anti virus harus selalu terpasang dan aktifkan auto protect nya. Biasanya memakai Norton Anti virus. Harus sering mengupdate antivirus anda karena bila ada virus baru, anti virus anda akan mendetect sekaligus menghilangkan virusnya.Pada saat hang dan ada pesan blue screen seperti eror vxd at address, biasanya ada masalah di memory. Bersihkan memory tersebut seperti langkah diatas. Coba anda install ulang Windows. Kalau masih hang / me-restart sendiri coba anda periksa di motherboard, anda perhatikan perubahan fisik komponen terutama elco / kapasitor, yang bentuknya bulat hitam ada tulisan kapasitasnya antara 1000 uf / 10Volt s/d 3300 uf / 10 volt, biasanya terlihat, kalau yang rusak terlihat kembung / bengkak dan mengeluarkan cairan atau karat. CMOS Checksum Failure (Baterai Low). Gejala kerusakan & Solusinya : Muncul pesan CMOS failure ( Kerusakan pada baterai CMOS, ganti baterai tersebut ). Seting tanggal, time dan konfigurasi lain di BIOS berubah Cara mendiagnosis motherboard juga dapat dilakukan dengan cara : a. Menggunakan alat diagnosa kerusakan pada motherboard. b. Menggunakan voltmeter pada slot I/O dan cek tegangan +5V, +3,3V, +12V, 12V, -5V pada slot I/O jika tidak ada tegangan kemungkinan kerusakan ada pada power supply atau konektor/solderan/jalur pada motherboard dan dengan memakai logic probe atau CRO cek signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK, ALE, MEMR, MEMW,IOR, IOW, AEN pada slot I/O.

38

Anda mungkin juga menyukai