Anda di halaman 1dari 27

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Penderita Stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf. dan perusahaan asuransi kesehatan. Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, Stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. !ntuk mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penangulangan Stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif. eberadaan unit Stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi keharusan, terlebih bila melihatangka penderita Stroke yang terus meningkat dari tahun ke tahun di "ndonesia. arena penanganan Stroke yang cepat, tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. !ntuk itulah penulis menyusun makalah mengenai Stroke yang menunjukan masih menjadi salah satu pemicu kematian tertinggi di "ndonesia. arena, selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya, Stroke juga menjadi beban bagi pemerintah

BAB II TINJAUAN TEORITIS KONSEP DASAR A. Pengertian #enurut $%& stroke adalah adanya tanda'tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala'gejala yang berlangsung selama () jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Perdarahan intracerebral adalah disfungsi neurologi fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan olek karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler. B. Anatomi fisiologi . Otak Berat otak manusia sekitar *)++ gram dan tersusun oleh kurang lebih *++ triliun neuron. &tak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), dan diensefalon. Serebrum terdiri dari dua hemisfer serebri, korpus kolosum dan korteks serebri. #asing'masing hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalis yang merupakan area motorik primer yang bertanggung jawab untuk gerakan'gerakan voluntar, lobur parietalis yang berperanan pada kegiatan memproses dan mengintegrasi informasi sensorik yang lebih tinggi tingkatnya, lobus temporalis yang merupakan area sensorik untuk impuls pendengaran dan lobus oksipitalis yang mengandung korteks penglihatan primer, menerima informasi penglihatan dan menyadari sensasi warna. Serebelum terletak di dalam fosa kranii posterior dan ditutupi oleh duramater yang menyerupai atap tenda yaitu tentorium, yang memisahkannya dari bagian posterior serebrum. ,ungsi utamanya adalah sebagai pusat refleks yang mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot, serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan sikap tubuh. Bagian'bagian batang otak dari bawak ke atas adalah medula oblongata, pons dan

mesensefalon (otak tengah). #edula oblongata merupakan pusat refleks yang penting untuk jantung, vasokonstriktor, pernafasan, bersin, batuk, menelan, pengeluaran air liur dan muntah. Pons merupakan mata rantai penghubung yang penting pada jaras kortikosereberalis yang menyatukan hemisfer serebri dan serebelum. #esensefalon merupakan bagian pendek dari batang otak yang berisi a-uedikus sylvius, beberapa traktus serabut saraf asenden dan desenden dan pusat stimulus saraf pendengaran dan penglihatan. .iensefalon di bagi empat wilayah yaitu talamus, subtalamus, epitalamus dan hipotalamus. /alamus merupakan stasiun penerima dan pengintegrasi subkortikal yang penting. Subtalamus fungsinya belum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus akan menimbulkan hemibalismus yang ditandai dengan gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh. 0pitalamus berperanan pada beberapa dorongan emosi dasar seseorang. %ipotalamus berkaitan dengan pengaturan rangsangan dari sistem susunan saraf otonom perifer yang menyertai ekspresi tingkah dan emosi !. Sirkulasi darah otak &tak menerima *1 2 curah jantung dan menggunakan (+ 2 konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme aerobiknya. &tak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis. .a dalam rongga kranium, keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk sistem anastomosis, yaitu sirkulus $illisi 3rteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotis komunis kira'kira setinggi rawan tiroidea. 3rteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira' kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. 3rteri serebri anterior memberi suplai darah pada struktur'struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen basal ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan bagian'bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. 3rteri serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri. 3rteria vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. 3rteri vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. edua arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris, arteri basilaris terus berjalan sampai setinggi otak tengah, dan di sini bercabang menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri posterior. 4abang'cabang sistem vertebrobasilaris ini jmemperdarahi

medula oblongata, pons, serebelum, otak tengah dan sebagian diensefalon. 3rteri serebri posterior dan cabang'cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan temporalis, aparatus koklearis dan organ'organ vestibular. .arah di dalam jaringan kapiler otak akan dialirkan melalui venula'venula (yang tidak mempunyai nama) ke vena serta di drainase ke sinus duramatris. .ari sinus, melalui vena emisaria akan dialirkan ke vena'vena ekstrakranial. ". Patofisiologi %ipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola yang berdiameter *++')++ mcmeter mengalami perubahan patologik pada dinding pembuluh darah tersebut berupa hipohialinosis, nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe Bouchard. 3rteriol'arteriol dari cabang'cabang lentikulostriata, cabang tembus arteriotalamus dan cabang'cabang paramedian arteria vertebro'basilar mengalami perubahan'perubahan degeneratif yang sama. enaikan darah yang 5abrupt6 atau kenaikan dalam jumlah yang secara mencolok dapat menginduksi pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari dan sore hari. 7ika pembuluh darah tersebut pecah, maka perdarahan dapat berlanjut sampai dengan 8 jam dan jika volumenya besarakan merusak struktur anatomi otak dan menimbulkan gejala klinik. 7ika perdarahan yang timbul kecil ukurannya, maka massa darah hanya dapat merasuk dan menyela di antara selaput akson massa putih tanpa merusaknya. Pada keadaan ini absorbsi darah akan diikutioleh pulihnya fungsi'fungsi neurologi. Sedangkan pada perdarahan yang luas terjadi destruksi massa otak, peninggian tekanan intrakranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau lewat foramen magnum. ematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak, hemisfer otak, dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak. Perembesan darah ke ventrikel otak terjadi pada sepertiga kasus perdarahan otak di nukleus kaudatus, talamus dan pons. Selain kerusakan parenkim otak, akibat volume perdarahan yang relatif banyak akan mengakibatkan peningian tekanan intrakranial dan mentebabkan menurunnya tekanan perfusi otak serta terganggunya drainase otak. 0lemen'elemen vasoaktif darah yang keluar serta kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan neuron'neuron di daerah yang terkena darah dan sekitarnya

tertekan lagi. 7umlah darah yang keluar menentukan prognosis. 3pabila volume darah lebih dari 8+ cc maka resiko kematian sebesar 9: 2 pada perdarahan dalam dan 1* 2 pada perdarahan lobar. Sedangkan bila terjadi perdarahan serebelar dengan volume antara :+'8+ cc diperkirakan kemungkinan kematian sebesar 1; 2 tetapi volume darah ; cc dan terdapat di pons sudah berakibat fatal. D. Dam#ak masala$ 1. Pada individu a) <angguan perfusi jaringan otak 3kibat adanya sumbatan pembuluh darah otak, perdarahan otak, vasospasme serebral, edema otak b) <angguan mobilitas fisik /erjadi karena adanya kelemahan, kelumpuhan dan menurunnya persepsi = kognitif c) <angguan komunikasi verbal 3kibat menurunnya = terhambatnya sirkulasi serebral, kerusakan neuromuskuler, kelemahan otot wajah d) <angguan nutrisi 3kibat adanya kesulitan menelan, kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, nafsu makan yang menurun e) <angguan eliminasi uri dan alvi .apat terjadi akibat klien tidak sadar, dehidrasi, imobilisasi dan hilangnya kontrol miksi f) etidakmampuan perawatan diri 3kibat adanya kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kehilangan koordinasi = kontrol otot, menurunnya persepsi kognitif. g) <angguan psikologis .apat berupa emosi labil, mudah marah, kehilangan kontrol diri, ketakutan, perasaan tidak berdaya dan putus asa. h) <angguan penglihatan .apat terjadi karena penurunan ketajaman penglihatan dan gangguan lapang pandang.

!. Pa%a kel&arga *) /erjadi kecemasan () #asalah biaya :) <angguan dalam pekerjaan

BAB I' PE(BAHASAN A. Pengka)ian Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan proses keperawatan untuk mengenal masalah klien, agar dapat memberi arah kepada tindakan keperawatan. /ahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, pengelompokkan data dan perumusan diagnosis keperawatan a. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasi tentang status kesehatan klien yang menyeluruh mengenai fisik, psikologis, sosial budaya, spiritual, kognitif, tingkat perkembangan, status ekonomi, kemampuan fungsi dan gaya hidup klien. *). "dentitas klien #eliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam #>S, nomor register, diagnose medis. () eluhan utama Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi. :) >iwayat penyakit sekarang Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak, pada saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. )) >iwayat penyakit dahulu 3danya riwayat hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung, anemia, riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat'obat anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat'obat adiktif, kegemukan. ;) >iwayat penyakit keluarga Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes #ilitus

8) >iwayat psikososial Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal. Biaya untuk pemeriksaan, pengobatan dan perawatan dapat mengacaukan keuangan keluarga sehingga faktor biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran klien dan keluarga. 1) Pola'pola fungsi kesehatan a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat b) Pola nutrisi dan metabolisme c) Pola eliminasi d) Pola aktivitas dan latihan e) Pola tidur dan istirahat f) Pola hubungan dan peran g) Pola persepsi dan konsep diri h) Pola sensori dan kognitif i) Pola reproduksi seksual Biasanya terjadi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa pengobatan stroke, seperti obat anti kejang, anti hipertensi, antagonis histamin. j) Pola penanggulangan stress lien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. k) Pola tata nilai dan kepercayaan lien biasanya jarang melakukan ibadah karena tingkah laku yang tidak stabil, kelemahan=kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. ?) Pemeriksaan ,isik a) (*) eadaan umum esadaran @ umumnya mengelami penurunan kesadaran tidak bisa bicara (:) /anda'tanda vital @ tekanan darah meningkat, denyut nadi bervariasi (() Suara bicara @ kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang

b) (*)

Pemeriksaan integumen ulit @ jika klien kekurangan &( kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. .i samping itu perlu juga dikaji tanda' tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien 4A3 Bleeding harus bed rest (': minggu (() uku @ perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis Pemeriksaan kepala dan leher (*) epala @ bentuk normocephalik (() #uka @ umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu sisi (:) Beher @ kaku kuduk jarang terjadi (Satyanegara, *99?) (:) >ambut @ umumnya tidak ada kelainan

c)

d)

Pemeriksaan dada Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi, wheeCing ataupun suara nafas tambahan, pernafasan tidak teratur akibat penurunan refleks batuk dan menelan.

e)

Pemeriksaan abdomen .idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama, dan kadang terdapat kembung.

f) g) h)

Pemeriksaan inguinal, genetalia, anus adang terdapat incontinensia atau retensio urine Pemeriksaan ekstremitas Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. Pemeriksaan neurologi (*) Pemeriksaan nervus cranialis !mumnya terdapat gangguan nervus cranialis A"" dan D"" central. (() Pemeriksaan motorik %ampir selalu terjadi kelumpuhan=kelemahan pada salah satu sisi tubuh. (:) Pemeriksaan sensorik .apat terjadi hemihipestesi.

()) Pemeriksaan refleks Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang. Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahuli dengan refleks patologis. 9) Pemeriksaan penunjang a) Pemeriksaan radiologi (*) 4/ scan @ didapatkan hiperdens fokal, kadang'kadang masuk ventrikel, atau menyebar ke permukaan otak. (() #>" @ untuk menunjukkan area yang mengalami hemoragik. (:) 3ngiografi serebral @ untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisma atau malformasi vaskuler. ()) Pemeriksaan foto thoraE @ dapat memperlihatkan keadaan jantung, apakah terdapat pembesaran ventrikel kiri yang merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada penderita stroke. b) Pemeriksaan laboratorium (*) Pungsi lumbal @ pemeriksaan likuor yang merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih normal (Eantokhrom) sewaktu hari'hari pertama. (() Pemeriksaan darah rutin (:) Pemeriksaan kimia darah @ pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. <ula darah dapat mencapai (;+ mg dalajm serum dan kemudian berangsur'angsur turun kembali. ()) Pemeriksaan darah lengkap @ unutk mencari kelainan pada darah itu sendiri. b. Analisa data 3nalisa data merupakan kegiatan intelektual yang meliputi kegiatan mentabulasi, mengklasifikasi, mengelompokkan, mengkaitkan data dan akhirnya menarik kesimpulan.

B. Diagnosa ke#era*atan .iagnosa keperawatan merupaka suatu pernyataan dari masalah pasien yang nyata ataupun potensial dan membutuhkan tindakan keperawatan sehingga masalah pasien dapat ditanggulangi atau dikurangi. *) <angguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intracerebral. () <angguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese=hemiplagia :) <angguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan sensori, penurunan penglihatan )) <angguan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak ;) <angguan eliminasi alvi (konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi, intake cairan yang tidak adekuat 8) >esiko gangguan nutrisi berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan 1) urangnya pemenuhan perawatan diri yang berhubungan dengan hemiparese=hemiplegi. ?) >esiko gangguan integritas kulit yang berhubungan tirah baring lama 9) >esiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan penurunan refleks batuk dan menelan. *+) <angguan eliminasi uri (inkontinensia uri) yang berhubungan dengan lesi pada upper motor neuron ". Peren+anaan Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan. /ujuan perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan dan mencegah masalah keperawatan klien. /ahapan perencanaan keperawatan. keperawatan klien adalah penentuan prioritas diagnosa keperawatan,penetuan tujuan, penetapan kriteria hasil dan menntukan intervensi

>encana keperawatan dari diagnosa keperawatan diatas adalah @ a. <angguan perfusi jaringan otak yang berhubungan dengan perdarahan intra cerebral *) /ujuan @ Perfusi jaringan otak dapat tercapai secara optimal () ' ' ' ' ' riteria hasil @ lien tidak gelisah /idak ada keluhan nyeri kepala, mual, kejang. <4S );8 Pupil isokor, reflek cahaya (F) /anda'tanda vital normal(nadi @ 8+'*++ kali permenit, suhu@ :8':8,1 4, pernafasan *8'(+ kali permenit) :) >encana tindakan a) Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab'sebab peningkatan /" dan akibatnya b) 3njurkan kepada klien untuk bed rest totat c) &bservasi dan catat tanda'tanda vital dan kelain tekanan intrakranial tiap dua jam d) Berikan posisi kepala lebib tinggi *;':+ dengan letak jantung ( beri bantal tipis) e) 3njurkan klien untuk menghindari batukdan mengejan berlebihan f) 4iptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung g) a) olaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat neuroprotektor eluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan )) >asional b) !ntuk mencegah perdarahan ulang c) #engetahui setiap perubahan yang terjadi pada klien secara dini dan untuk penetapan tindakan yang tepat d) #engurangi tekanan arteri dengan meningkatkan draimage vena dan memperbaiki sirkulasi serebral e) Batuk dan mengejan dapat meningkatkan tekanan intra kranial dan potensial terjadi perdarahan ulang

f) >angsangan aktivitas yang meningkat dapat meningkatkan kenaikan /" . "stirahat total dan ketenagngan mingkin diperlukan untuk pencegahan terhadap perdarahan dalam kasus stroke hemoragik = perdarahan lainnya g) #emperbaiki sel yang masih viabel b. <angguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese=hemiplegia *) /ujuan @ lien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya () ' ' ' riteria hasil /idak terjadi kontraktur sendi Bertabahnya kekuatan otot lien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas

:) >encana tindakan a) !bah posisi klien tiap ( jam b) 3jarkan klien untuk melakukan latihan gerak aktif pada ekstrimitas yang tidak sakit c) Bakukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit d) Berikan papan kaki pada ekstrimitas dalam posisi fungsionalnya e) /inggikan kepala dan tangan f) olaborasi dengan ahli fisioterapi untuklatihan fisik klien )) >asional a) #enurunkan resiko terjadinnya iskemia jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek pada daerah yang tertekan b) <erakan aktif memberikan massa, tonus dan kekuatan otot serta memperbaiki fungsi jantung dan pernapasan c) &tot volunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak dilatih untuk digerakkan c <angguan persepsi sensori baerhubungan dengan penurunan sensori penurunan penglihatan *) /ujuan @ #eningkatnya persepsi sensorik secara optimal.

() ' '

riteria hasil @ 3danya perubahan kemampuan yang nyata /idak terjadi disorientasi waktu, tempat, orang

:) >encana tindakan a) /entukan kondisi patologis klien b) aji gangguan penglihatan terhadap perubahan persepsi c) Batih klien untuk melihat suatu obyek dengan telaten dan seksama d) &bservasi respon perilaku klien, seperti menangis, bahagia, bermusuhan, halusinasi setiap saat e) Berbicaralah dengan klien secara tenang dan gunakan kalimat'kalimat pendek )) >asional a) !ntuk mengetahui tipe dan lokasi yang mengalami gangguan, sebagai penetapan rencana tindakan b) !ntuk mempelajari kendala yang berhubungan dengan disorientasi klien c) 3gar klien tidak kebingungan dan lebih konsentrasi d) !ntuk mengetahui keadaan emosi klien e) !ntuk memfokuskan perhatian klien, sehingga setiap masalah dapat dimengerti. d <angguan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan sirkulasi darah otak *) /ujuan Proses komunikasi klien dapat berfungsi secara optimal () ' ' riteria hasil /erciptanya suatu komunikasi dimana kebutuhan klien dapat dipenuhi lien mampu merespon setiap berkomunikasi secara verbal maupun isarat

:) >encana tindakan a) Berikan metode alternatif komunikasi, misal dengan bahasa isarat b) 3ntisipasi setiap kebutuhan klien saat berkomunikasi c) Bicaralah dengan klien secara pelan dan gunakan pertanyaan yang jawabannya 5ya6 atau 5tidak6 d) 3njurkan kepada keluarga untuk tetap berkomunikasi dengan klien

e) %argai kemampuan klien dalam berkomunikasi f) olaborasi dengan fisioterapis untuk latihan wicara )) >asional a) #emenuhi kebutuhan komunikasi sesuai dengan kemampuan klien b) #encegah rasa putus asa dan ketergantungan pada orang lain c) #engurangi kecemasan dan kebingungan pada saat komunikasi d) #engurangi isolasi sosial dan meningkatkan komunikasi yang efektif e) #emberi semangat pada klien agar lebih sering melakukan komunikasi f) #elatih klien belajar bicara secara mandiri dengan baik dan benar e urangnya perawatan diri berhubungan dengan hemiparese=hemiplegi *) /ujuan ebutuhan perawatan diri klien terpenuhi () ' ' riteria hasil lien dapat melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan kemampuan klien lien dapat mengidentifikasi sumber pribadi=komunitas untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan :) >encana tindakan a) /entukan kemampuan dan tingkat kekurangan dalam melakukan perawatan diri b) Beri motivasi kepada klien untuk tetap melakukan aktivitas dan beri bantuan dengan sikap sungguh c) %indari melakukan sesuatu untuk klien yang dapat dilakukan klien sendiri, tetapi berikan bantuan sesuai kebutuhan d) Berikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha yang dilakukannya atau keberhasilannya e) olaborasi dengan ahli fisioterapi=okupasi )) >asional a) #embantu dalam mengantisipasi=merencanakan pemenuhan kebutuhan secara individual b) #eningkatkan harga diri dan semangat untuk berusaha terus'menerus

c)

lien mungkin menjadi sangat ketakutan dan sangat tergantung dan meskipun bantuan yang diberikan bermanfaat dalam mencegah frustasi, adalah penting bagi klien untuk melakukan sebanyak mungkin untuk diri'sendiri untuk emepertahankan harga diri dan meningkatkan pemulihan

d) #eningkatkan perasaan makna diri dan kemandirian serta mendorong klien untuk berusaha secara kontinyu e) #emberikan bantuan yang mantap untuk mengembangkan rencana terapi dan mengidentifikasi kebutuhan alat penyokong khusus f >esiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan *) /ujuan /idak terjadi gangguan nutrisi () ' ' riteria hasil Berat badan dapat dipertahankan=ditingkatkan %b dan albumin dalam batas normal

:) >encana tindakan a) /entukan kemampuan klien dalam mengunyah, menelan dan reflek batuk b) Betakkan posisi kepala lebih tinggi pada waktu, seama dan sesudah makan c) Stimulasi bibir untuk menutup dan membuka mulut secara manual dengan menekan ringan diatas bibir=dibawah gagu jika dibutuhkan d) Betakkan makanan pada daerah mulut yang tidak terganggu e) Berikan makan dengan berlahan pada lingkungan yang tenang f) #ulailah untuk memberikan makan peroral setengah cair, makan lunak ketika klien dapat menelan air g) 3njurkan klien menggunakan sedotan meminum cairan h) 3njurkan klien untuk berpartisipasidalam program latihan=kegiatan i) olaborasi dengan tim dokter untuk memberikan ciran melalui iv atau makanan melalui selang )) >asional a) !ntuk menetapkan jenis makanan yang akan diberikan pada klien b) !ntuk klien lebih mudah untuk menelan karena gaya gravitasi

c) #embantu dalam melatih kembali sensori dan meningkatkan kontrol muskuler d) #emberikan stimulasi sensori (termasuk rasa kecap) yang dapat mencetuskan usaha untuk menelan dan meningkatkan masukan e) lien dapat berkonsentrasi pada mekanisme makan tanpa adanya distraksi=gangguan dari luar f) #akan lunak=cairan kental mudah untuk mengendalikannya didalam mulut, menurunkan terjadinya aspirasi g) #enguatkan otot fasial dan dan otot menelan dan merunkan resiko terjadinya tersedak h) .apat meningkatkan pelepasan endorfin dalam otak yang meningkatkan nafsu makan i) #ungkin diperlukan untuk memberikan cairan pengganti dan juga makanan jika klien tidak mampu untuk memasukkan segala sesuatu melalui mulut g <angguan eliminasi alvi (konstipasi) berhubngan dengan imobilisasi, intake cairan yang tidak adekuat *) /ujuan lien tidak mengalami kopnstipasi () ' ' ' ' riteria hasil lien dapat defekasi secara spontan dan lancar tanpa menggunakan obat onsistensifses lunak /idak teraba masa pada kolon ( scibala ) Bising usus normal ( *;':+ kali permenit )

:) >encana tindakan a) Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebab konstipasi b) 3uskultasi bising usus c) 3njurkan pada klien untuk makan maknanan yang mengandung serat d) Berikan intake cairan yang cukup (( liter perhari) jika tidak ada kontraindikasi e) Bakukan mobilisasi sesuai dengan keadaan klien f) olaborasi dengan tim dokter dalam pemberian pelunak feses (laEatif, suppositoria, enema)

)) >asional a) lien dan keluarga akan mengerti tentang penyebab obstipasi b) Bising usu menandakan sifat aktivitas peristaltik c) .iit seimbang tinggi kandungan serat merangsang peristaltik dan eliminasi reguler d) #asukan cairan adekuat membantu mempertahankan konsistensi feses yang sesuai pada usus dan membantu eliminasi reguler e) 3ktivitas fisik reguler membantu eliminasi dengan memperbaiki tonus oto abdomen dan merangsang nafsu makan dan peristaltik f) Pelunak feses meningkatkan efisiensi pembasahan air usus, yang melunakkan massa feses dan membantu eliminasi h >esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama *) /ujuan lien mampu mempertahankan keutuhan kulit () ' ' ' riteria hasil lien mau berpartisipasi terhadap pencegahan luka lien mengetahui penyebab dan cara pencegahan luka /idak ada tanda'tanda kemerahan atau luka

:) >encana tindakan a) 3njurkan untuk melakukan latihan >&# (range of motion) dan mobilisasi jika mungkin b) >ubah posisi tiap ( jam c) <unakan bantal air atau pengganjal yang lunak di bawah daerah'daerah yang menonjol d) Bakukan massage pada daerah yang menonjol yang baru mengalami tekanan pada waktu berubah posisi e) &bservasi terhadap eritema dan kepucatan dan palpasi area sekitar terhadap kehangatan dan pelunakan jaringan tiap merubah posisi f) 7aga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma, panas terhadap kulit

)) >asional a) #eningkatkan aliran darah kesemua daerah b) #enghindari tekanan dan meningkatkan aliran darah c) #enghindari tekanan yang berlebih pada daerah yang menonjol d) #enghindari kerusakan'kerusakan kapiler'kapiler e) %angat dan pelunakan adalah tanda kerusakan jaringan f) #empertahankan keutuhan kulit i >esiko terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan menurunnya refleks batuk dan menelan, imobilisasi *) /ujuan @ 7alan nafas tetap efektif. () ' ' ' ' riteria hasil @ lien tidak sesak nafas /idak terdapat ronchi, wheeCing ataupun suara nafas tambahan /idak retraksi otot bantu pernafasan Pernafasan teratur, >> *8'(+ E per menit

:) >encana tindakan @ a) Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga tentang sebab dan akibat ketidakefektifan jalan nafas b) >ubah posisi tiap ( jam sekali c) Berikan intake yang adekuat ((+++ cc per hari) d) &bservasi pola dan frekuensi nafas e) 3uskultasi suara nafas f) Bakukan fisioterapi nafas sesuai dengan keadaan umum klien )) >asional @ a) lien dan keluarga mau berpartisipasi dalam mencegah terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan nafas b) Perubahan posisi dapat melepaskan sekret darim saluran pernafasan c) 3ir yang cukup dapat mengencerkan sekret d) !ntuk mengetahui ada tidaknya ketidakefektifan jalan nafas e) !ntuk mengetahui adanya kelainan suara nafas

f) 3gar dapat melepaskan sekret dan mengembangkan paru'paru j <angguan eliminasi uri (incontinensia uri) yang berhubungan dengan kehilangan tonus kandung kemih, kehilangan kontrol sfingter, hilangnya isarat berkemih. *) /ujuan @ lien mampu mengontrol eliminasi urinya () ' ' riteria hasil @ lien akan melaporkan penurunan atau hilangnya inkontinensia /idak ada distensi bladder

:) >encana tindakan @ a) "dentifikasi pola berkemih dan kembangkan jadwal berkemih sering b) 3jarkan untuk membatasi masukan cairan selama malam hari c) 3jarkan teknik untuk mencetuskan refleks berkemih (rangsangan kutaneus dengan penepukan suprapubik, manuver regangan anal) d) Bila masih terjadi inkontinensia, kurangi waktu antara berkemih pada jadwal yang telah direncanakan e) Berikan penjelasan tentang pentingnya hidrasi optimal (sedikitnya (+++ cc per hari bila tidak ada kontraindikasi) )) >asional @ a) Berkemih yang sering dapat mengurangi dorongan dari distensi kandung kemih yang berlebih b) Pembatasan cairan pada malam hari dapat membantu mencegah enuresis c) !ntuk melatih dan membantu pengosongan kandung kemih d) apasitas kandung kemih mungkin tidak cukup untuk menampung volume urine sehingga memerlukanuntuk lebih sering berkemih e) %idrasi optimal diperlukan untuk mencegah infeksi saluran perkemihan dan batu ginjal. D. Pelaksanaan Pelaksanaan asuhan keperawatan ini merupakan realisasi dari rencana tindakan keperawatan yang diberikan pada klien.

E. E,al&asi 0valuasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. 0valuasi adalah kegiatan yang di sengaja dan terus'menerus dengan melibatkan klien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. .alam hal ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan, patofisiologi, dan strategi evaluasi. /ujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang.

BAB ' PENUTUP A. Kesim#&lan #enurut $%& stroke adalah adanya tanda'tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala'gejala yang berlangsung selama () jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, Stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. !ntuk mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penangulangan Stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif.

DA-TAR PUSTAKA 3li, $endra, *999, Petunjuk Praktis >ehabilitasi Penderita Stroke, Bagian Geurologi , !" =>S4#,!4B Pharma "ndonesia, 7akarta. 4arpenito, Bynda 7uall, (+++, Buku Saku .iagnosa eperawatan, 0disi ?, 0<4, 7akarta. .epkes >", *998, 3suhan .iknakes, 7akarta. eperawatan Pada lien .engan <angguan Sistem Persarafan, eperawatan, 0disi

.oenges, #.0.,#oorhouse #.,.,<eissler 3.4., (+++, >encana 3suhan :, 0<4, 7akarta. 0ngram, Barbara, *99?, >encana 3suhan 7akarta. %arsono, *998, Buku 3jar Geurologi Hogyakarta.

eperawatan #edikal Bedah, Aolume :, 0<4, linis, 0disi *, <adjah #ada !niversity Press,

%arsono, (+++, apita Selekta Geurologi, <adjah #ada !niversity Press, Hogyakarta. %udak 4.#.,<allo B.#.,*998, "", 0<4, 7akarta. eperawatan ritis, Pendekatan %olistik, 0disi A", Aolume

"gnatavicius ...., Bayne #.A., *99*, #edical Surgical Gursing, 3 Gursing Process 3pproach, 3n %B7 "nternational 0dition, $.B. Saunders 4ompany, Philadelphia. "gnatavicius ...., $orkman #.B., #ishler #.3., *99;, #edical Surgical Gursing, 3 Gursing Process 3pproach, (nd edition, $.B. Saunders 4ompany, Philadelphia. "slam, #ohammad Saiful, *99?, Stroke @ .iagnosis .an Penatalaksanaannya, Bab=S#, "lmu Penyakit Saraf, , !nair=>S!. .r. Soetomo, Surabaya. 7uwono, /., *998, Pemeriksaan linik Geurologik .alam Praktek, 0<4, 7akarta. Bismidar, *99+, Proses eperawatan, !niversitas "ndonesia, 7akarta. #ardjono #., Sidharta P., *9?*, Geurologi linis .asar, P/ .ian >akyat, 7akarta. Price S.3., $ilson B.#., *99;, Patofisiologi ), Buku "", 0<4, 7akarta. >ochani, Siti, (+++, Simposium Gasional "ndonesia, Surabaya. onsep linis Proses'Proses Penyakit, 0disi

eperawatan Perhimpunan Perawat Bedah Saraf

Satyanegara, *99?, "lmu Bedah Saraf, 0disi etiga, <ramedia Pustaka !tama, 7akarta. Susilo, %endro, (+++, Simposium Stroke, Patofisiologi .an Penanganan Stroke, Suatu Pendekatan Baru #illenium """, Bangkalan. $idjaja, Binardi, *99:, Patofisiologi dan Penatalaksanaan Stroke, Bab=!P, "lmu Penyakit Saraf, , !nair=>S!. .r. Soetomo, Surabaya.

KATA PEN.ANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat 3llah S$/ karena telah memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan 5#akalah 3suhan Pasien Stroke6 ini tepat pada waktunya. Salawat dan salam kami ucapkan kepada junjungan alam nabi besar #uhammad S3$ yang telah mengantarkan ilmu, iman, akhla- dan islam, sehingga kami dan semua manusia berada dalam lindungan 3llah S$/. ami menyadari bahwa penulisan #akalah ini masih jauh dari sempurna. &leh karena itu segala kritik, saran serta masukan perbaikan demi sempurnanya #akalah ini kami terima dengan tangan terbuka. /erima kasih kami ucapkan kepada "bu Gs. ,itri .yna, S. ep sebagai dosen pembimbing dalam pembuatan #akalah ini. .an kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan #akalah ini. 3khirnya kami sekali lagi mengucapkan terima kasih serta maaf, kepada semua kalangan yang telah mendukung penulisan dan selesainya #akalah ini. Semoga apa yang ditulis ini sebagai amal shaleh disisi 3llah S$/. 3min ya >abbal 3lamin. Pekanbaru, .esember (+*+ eperawatan dengan

Penulis

DA-TAR ISI KATA PEN.ANTAR.............................................................................................. DA-TAR ISI............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN 3. Batar Belakang.......................................................................................... BAB II TINJAUAN TEORITIS onsep .asar #edis...................................................................................... 3. Pengertian.......................................................................................... B. 3natomi ,isiologi.............................................................................. 4. Patofisiologi....................................................................................... .. .ampak #asalah............................................................................... BAB III TINJAUAN KASUS ,ormat 3suhan eperawatan................................................................... BAB I' PE(BAHASAN i.Pengkajian............ ii..iagnosa eperawatan B. Perencanaan....................................................................................... 4. Penatalaksanaa................................................................................... .. 0valuasi.............................................................................................. BAB ' PENUTUP 3. esimpulan.................................................................................. B. Saran............................................................................................ DA-TAR PUSTAKA

ASUHAN KEPERA/ATAN DEN.AN PASIEN STROKE

Dis&s&n ole$ 0 . Dis*anto 12. .1. .113 !. -atima$ De*i 12. .1. .1 5. Siska P&s#ita Sari 12. .1. .155
Dosen Pem6im6ing 0 Ns. -itri D4na7 S.Ke#

(&l4a

SEKOLAH TIN..I IL(U KESEHATAN 8STIKes9 PA:UN. NE.ERI PRO.RA( DIPLO(A DIII KEPERA/ATAN PEKANBARU !1 1

Anda mungkin juga menyukai