Anda di halaman 1dari 9

SYOK ANAFILAKTIK

c. Bagaimana pelaksanaan uji alergi? Tes Cukit ( Skin Prick Test ) seringkali dilakukan pada bagian volar lengan bawah. Pertama-tama dilakuakn desinfeksi dengan alkohol pada area volar, dan tandai area yang akan kita tetesi dengan ekstrak alergen. kstrak alergen diteteskan satu tetes larutan alergen ( !istamin" #ontrol positif ) dan larutan kontrol ( $uffer" #ontrol negatif)menggunakan %arum ukuran &' ( ) atau &* ) atau blood lancet. #emudian dicukitkan dengan sudut kemiringan +, - menembus lapisan epidermis dengan u%ung %arum menghadap ke atas tanpa menimbulkan perdarahan. Tindakan ini mengakibatkan se%umlah alergen memasuki kulit. Tes dibaca setelah .,-&- menit dengan menilai bentol yang timbul. d. Mengapa uji alergi harus dilakukan? Tes kulit pada alergi untuk menentukan macam alergen sehingga di kemudian hari bisa dihindari dan %uga untuk menentukan dasar pemberian imunoterapi. e. Bagaimana hubungan pemberian sef !aksim dengan !idak sadarkan diri? Tuan /akoni mengalami shock 0nafilaktik yang merupakan manifestasi dari hipersensitivitas tipe cepat di mana individu yang peka terpa%an suatu antigen spesifik, pada kasus ini merupakan sefatoksim ( golongan sefalosforin 11). Pada 2eaksi ini, alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respons imun berupa produksi 1g . 3rutan reaksi Tipe . adalah 4 .. 5ase 6ensitasi yaitu waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan 1g sampai diikat silang oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mast"basofil. &. 5ase aktivasi yaitu waktu yang diperlukan antara pa%anan ulang dengan antigen yang spesifik dan sel mast" basofil melepas isinya berisikan granul yang menimbulkan reaksi. !al ini ter%adi oleh ikatan silang antara antigen dan 1g . 7. 5ase fektor yaitu waktu ter%asi respon yang komplek (anafilaksis) sebagai efek mediator-mediator yang dilepas sel mast" basofil dengan aktivitas faramakologik. 1nteraksi ikatan silang antara 5ce-21 dan 1g pada permukaan sel mast memacu aktivitasi 6yk. 6inyal dari 6yk dengan cepat ditransduksi yang menimbulkan degranulasi, produksi /T dan transkripsi gen sitokin" kemokin. Penglepasan mediator inflamasi tersebut berperan dalam ge%ala akut dan kronis penyakit alergi. f. $agaimana hubungan nadi filiformis dan tensi 8-"'- mm!g dengan pemberian sefotaksim9 Tensi atau tekanan darah tuan /akoni tiba-tiba turun dari tekanan normalnya ..-"8- mm!g hingga men%adi 8-"'- mm!g yang berarti suplai darah ke seluruh %aringan mendadak menurun, bergitu %uga dengan suplai darah ke otak tiba-tiba menurun yang menyebabkan tuan /akoni tidak sadar. S" k Anafilak!ik )e%ala yang timbul melalui reaksi allergen dan antibody adalah reaksi anafilaktik. 6edangkan yang tanpa disertai reaksi imunologi adalah anafilaktoid. Syok anafilaktik adalah salah satu manifestasi klinik dari anafilaksis yang ditandai dengan hipotensi yang nyata dan adanya kolaps pembuluh darah.

alergen

Th

1g

6el $

1g bind 5c2 sel mast

Ca@@ influ; ke dalam intra c0<P level

degranulasi

mediator

Aasoaktif amin

sitokinin

vasodilatasi

6yok anafilaktik

#$ %I&#'S#NSITI(IF !ipersensitivitas adalah reaksi imun yang patologik, ter%adi akibat respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan %aringan tubuh. 2eaksi hipersensitifitas menurut kebiasaan dibagi lebih lan%ut kedalam empat tipe: tiga tipe merupakan variasi pada cidera yang diperantarai oleh antibodi, sedangkan tipe keempat diperantarai oleh sel T. Tipe 1 2; hipersensitivitas tipe cepat. 1g yang berperan 4 1g . <anifestasi #linik 4 asma, rinitis, ek=ema, hay fever, dermatitis atopi, urtikaria, alergi makanan. anafilaksis. 0g merangsang sel $ untuk membentuk 1g dengan bantuan sel Th. 1g kemudian diikat oleh mastosit melalui reseptor 5c. $ila terpa%an ulang dengan 0g yang sama, maka 0g tersebut akan diikat oleh 1g yang sudah ada pada permukaan mastosit. 1katan ag > 1g ? degranulasi mastosit. <engeluarkan mediator amino vasoaktif 4 histamin, sitokin, Tipe 11 2;. sitotoksik

<anifestasi klinik 4 2; transfusi, eritroblastosis fetalis dan anemia autoimun 0danya 0g yang merupakan bagian sel pe%amu, menyebabkan dibentuknya 0$ 1g ) " 1g < ? mengaktifkan sel # yang memiliki reseptor 5c sebagai efektor 0BCC. 1katan 0g-0b ? aktifkan komplemen ? lisis dan kerusakan %aringan Tipe 111"2;. #omple; imun Co 4 6/ (0utoimun), 5armerCs lung, demam reumatik, artritis reumatoid. #omple; 0g.0$ (1g ) " 1g <) yang tertimbun dalam %aringan ? mengaktifkan kompleks imun dan komplemen ? melepaskan <C5 ? makrofag ke daerah tsb ? melepaskan en=im ? merusak %aringan. Tipe 1A"2;. !ipersensitivitas lambat 4 D &+ %am Co 4 2; Eones <ote, hipersensitivitas kontak, 2; tuberkulin, 2; granuloma. 0kibat respon sel T yang sdh disensitisasi 0g ? dilepaskan limfokin ( <15, <05) ? makrofag yg diaktifkan ? merusak %aringan. !ipersensitivitas tipe 1 merupakan suatu respon %aringan yang ter%adi secara cepat(secara khusus hanya dalam bilangan menit) setelah ter%adi interaksi antara allergen dengan antibody 1g yang sebelumnya berikatan pada permukaan sel mast atau basofil pada pe%amu yang tersensitisasi. #etika molekul 1g ini berikatan pada antigen spesifiknya (alergen), molekul akan dipicu untuk melepaskan amina vasoaktif dan mediator lain yang kemudian memengaruhi permeabilitas vascular dan kontraksi otot polos di berbagai organ. 0llergen merangsang induksi sel T CB+@ tipe T !&. 6el CB+@ ini berperan penting dalam pathogenesis hipersensitifitas tipe 1 karena sitokin yang disekresikannya (khususnya 1/-+ dan 1/-,) menyebabkan diproduksinya 1g oleh sel , yang bertindak sebagai factor pertumbuhan untuk sel mast, serta merekrut dan mengaktivasi eosonofil . Mekanisme dan penyebab anafilaktik karena obat adalah: 0nafilaksis (melalui 1g ) - 0ntibiotik (Penisillin, sefalosporin) - kstrak allergen ($isa tawon, polen) - Fbat (glukokortikoid,thiopental,suksinilkolin) - en=im (kemopapain, tripsin) - serum heterolog (antitoksin tetanus) - protein manusia (insulin,vasopressin, serum) 0nafilaktoid (tidak melalui 1g ) Gat pelepas histamine secara langsung .. Fbat (opiate,vankomisin, kurare) &. Cairan hipertonik (manitol) 7. Fbat lain (dekstran)

0ktifitas komplemen .. Protein manusia (1g) &. $ahan dialisis

<odulasi metabolic asam arakidonat (asam asetilsalisilat)

)ejala The symptoms of an anaphylactic reaction may occur within seconds of e;posure, or be delayed ., to 7- minutes, or even an hour or more after e;posure (typical of reactions to aspirin and similar drugs). arly symptoms are often related to the skin and include4

5lushing (warmth and redness of the skin), itching (often in the groin or armpits), and hives.

These symptoms are often accompanied by4


a feeling of Himpending doom,H an;iety, and sometimes a rapid, irregular pulse.

5reIuently following the above symptoms, throat and tongue swelling results in hoarseness, difficulty swallowing, and difficulty breathing. 6ymptoms of rhinitis (hay fever) or asthma may occur causing4

a runny nose, snee=ing, and whee=ing, which may worsen the breathing difficulty, vomiting, diarrhea, and stomach cramps may develop.

0bout &,J of the time, the mediators flooding the blood stream cause a generali=ed opening of capillaries (tiny blood vessels) which results in a drop in blood pressure, lightheadedness, or even loss of consciousness. These are the typical features of anaphylactic shock. *IA)NOSIS BAN*IN) $eberapa keadaan dapat menyerupai reaksi anafilaktik, seperti 4 .. 2eaksi vasovagal 2eaksi vasovagal sering di%umpai setelah pasien mandapat suntikan. Pasien tampak pingsan, pucat dan berkeringat. Tetapi dibandingkan dengan reaksi anafilaktik, pada reaksi vasovagal nadinya lambat dan tidak ter%adi sianosis. <eskipun tekanan darahnya turun tetapi masih mudah diukur dan biasanya tidak terlalu rendah seperti anafilaktik.

&.

1nfark miokard akut Pada infark miokard akut ge%ala yang menon%ol adalah nyeri dada, dengan atau tanpa pen%alaran. )e%ala tersebut sering diikuti rasa sesak tetapi tidak tampak tanda-tanda obstruksi saluran napas. 6edangkan pada anafilaktik tidak ada nyeri dada.

7.

2eaksi hipoglikemik 2eaksi hipoglikemik disebabkan oleh pemakaian obat antidiabetes atau sebab lain. Pasien tampak lemah, pucat, berkeringat, sampai tidak sadar. Tekanan darah kadang-kadang menurun tetapi tidak di%umpai tanda-tanda obstruksi saluran napas. 6edangkan pada reaksi anafilaktik ditemui obstruksi saluran napas.

+.

2eaksi histeris Pada reaksi histeris tidak di%umpai adanya tanda-tanda gagal napas, hipotensi, atau sianosis. Pasien kadang-kadang pingsan meskipun hanya sementara. 6edangkan tanda-tanda diatas di%umpai pada reaksi anafilaksis.

,.

Carsinoid syndrome Pada syndrom ini di%umpai ge%ala-ge%ala seperti muka kemerahan, nyeri kepala, diare, serangan sesak napas seperti asma.

'.

Chinese restaurant syndrome Bapat di%umpai beberapa keadaan seperti mual, pusing, dan muntah pada beberapa menit setelah mengkonsumsi <6) lebih dari .gr, bila penggunaan lebih dari ,gr bisa menyebabkan asma. Kamun tekanan darah, kecepatan denyut nadi, dan pernapasan tidak berbeda nyata dengan mereka yang diberi makanan tanpa <6).

*.

0sma bronchial )e%ala-ge%alanya dapat berupa sesak napas, batuk berdahak, dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik. Ban biasanya timbul karena faktor pencetus seperti debu, aktivitas fisik, dan makanan, dan lebih sering ter%adi pada pagi hari.

8.

2hinitis alergika

Penyakit ini menyebabkan ge%ala seperti pilek, bersin, buntu hidung, gatal hidung yang hilang-timbul, mata berair yang disebabkan karena faktor pencetus, mis. debu, terutama di udara dingin.dan hampir semua kasus asma diawali dengan 20. TATALAKSANA hentikan obat penyebab baringkan tungkai D tinggi dari kepala adrenalin.4.--- (. mg"ml) LD s.c dewasa 4 -,7--,, ml, dapat diulang bila diperlukan anak 4 -,-. ml"kg$$, dengan %arak , menit pasang infus pertahankan volum 6PP6"larutan kristaloid adrenalin 1A(bila 1< dan 6C tidak berefek) LD syok"gagal sirkulasi bebaskan %alan nafas, F& adekuat (#"P bantuan ventilasi) Tindakan !ambahan un!uk s" k anafilak!ik+ kortikosteroid 1A LD hidrokortison &-' mg"kg$$ antihistamin 1A LD prametasin -,,-. mg"kg$$ difenhidramin -,,-. mg"kg$$ bila bronkospasme LD bronkhodilator aerosol( salbutamol, terbutalin, fenatoral) aminofilin 1A ' mg"kg$$ dalam .- menit diikuti infus -,' mg"kg$$"%am Terapi S" k Anafilaksis .. Penderita langsung dibaringkan. &. Pemberian oksigen dimana dapat dipertimbangkan intubasi endotrakheal. 7. Biberikan larutan salin (cairan 1A5B 2inger /aktat atau KaCl -,MJ) untuk mengisi kekurangan cairan pada pembuluh darah yang melebar. Euga ditambahkan nutrisi dengan Be;trosa ,J. +. Biberikan suntikan adrenalin 1<"6# -,7 > -,, ml larutan .4.--- bila keadaan ringan, ulangi setiap , > .- menit bila keadaan parah. ,. Bapat %uga diberikan adrenalin secara 1A yaitu 7 > , ml 1A larutan . 4 .---'. $isa diberikan obat alternatif seperti 4 a. 0minofilin bila ada bronkospasme dengan dosis , > ' mg"kg perinfus selama &- menit dan dilan%utkan -,+ > -,M mg"kg"%am. b. #ortikosteroid"hidrokortison , 1A .---&-- mg untuk mencegah relaps. c. 0ntihistamin 1A seperi difenhidramin ,- > .-- mg 1<"1A, namun kurang efektif terlebih apabila penanganan syok sudah teratasi.

&#N,#)A%AN

Uji alergi Jenis jenis Tes Alergi .. Skin Tes, umum dipakai untuk alergi penisilin kulit dikerok, diberi substansi yang menyebabkan alergi seperti makanan,serangga,penisilin. Skin tes dibagi menjadi 4 a. Prekutan"u%i tusuk : larutan alergen dioleskan dikulit lalu kulit b. 3%i gores c. 3%i intradermal d. 3%i tempel 3ntuk mencari substansi pada darah berupa antibodi Bilakukan pada individu yang terlalu sensitif dengan risiko u%i kulit ditusuk dengan %arum supaya alergen dapat menembus kulit dan bertemu dengan mast cell

&. Tes Darah

a. 206T 4 mengukur kadar antibodi 1g dalam darah yang diproduksi tubuh untuk merespon alergen tertentu b. 1munocap,3K1 C0P,0 7. Uji provokasi bronkial Pada kasus Tn /akan yg diduga alergi terhadap penisilin test yg umum digunakan dg risiko kecil efek sampingnya adalah skin test 0lergi 0lergi ter%adi karena reaksi cepat dari imun berupa penolakan yg men%adi patologis yang timbul setelah tubuh terpa%an dengan bahan tertentu (alergen)"hipersensitivitas tipe 1. In!erpre!asi Tes ,uki! - Skin ri!k Test .+ 3ntuk menilai ukuran bentol berdasarkan The Standardization Committee of Northern (Scandinavian Societ! of "llergolog! dengan membandingkan bentol yang timbul akibat alergen dengan bentol positif histamin dan bentol negatif larutan kontrol. 0dapun penilaiannya sebagai berikut 4 $entol histamin dinilai sebagai @@@ (@7) $entol larutan kontrol dinilai negatif (-) Bera%at bentol @ (@.) dan @@(@&) digunakan bila bentol yang timbul besarnya antara bentol histamin dan larutan kontrol. 3ntuk bentol yang ukurannya & kali lebih besar dari diameter bento histamin dinilai @@@@ (@+). Bi 0merika cara menilai ukuran bentol menurut $ousIuet (&--.) seperti dikutip 2usmono sebagai berikut 4 -4 reaksi (-) - .@ 4 diameter bentol . mm D dari kontrol (-) - &@ 4 diameter bentol .-7mm dari kontrol (-) - 7@ 4 diameter bentol 7-, mm D dari kontrol (-)

- +@

4 diameter bentol , mm D dari kontrol (-) disertai eritema.

K mpe!ensi 3.b Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).

Anda mungkin juga menyukai