Anda di halaman 1dari 12

AIDS/HIV 1. Apa definisi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome)?

Kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh irus !I" (Human Immunodeficiency Virus) yang termasuk famili retro iridae. #. $agaimana epidemiologi AIDS%!I"? a. !I" dapat menular melalui &airan tubuh tertentu' yaitu i. Darah ii. Air mani iii. (airan agina i . Air susu ibu (ASI) b. (ara )enularan* i. !ubungan seksual tanpa kondom (+, -) ii. .arum suntik%tindik%tato tidak steril dan bergantian iii. )eralatan medis yang tidak steril i . /ransfusi darah yang mengandung !I" . Ibu !I" positif ke bayinya ( dalam kandungan' saat melahirkan' atau melalui ASI ) &. Kelompok yang berisiko terkena 0 pengguna narkoba (nap1a) suntik 0 )SK 0 )elanggan penjaja seks 0 )asangan dari kelompok yang berisiko 0 !omoseksual 2. $agaimana patogenesis AIDS%!I"? 0 !I" menginfeksi system imun 0 /arget utama infeksi !I" * 3imfosit (D45 0 Ketika irus menginfeksi sebuah sel' ini menjdi terpendam di dalam genome host sel sampai anti asi dari antigen atau pathogen. 0 Dampak lain dari infeksi !I"' yaitu* 6 /erlalu aktif sel $ karena ketidakseimbangan kekebalan penyakit 6 penghan&uran monosit 7 makrofag 4. $agaimana patofisiologi AIDS%!I"? 1. Infeksi akut * (D 4 8 +,9 : 1999%ml ; 1 : 2 bln setelah infeksi ; Sangat menular ; )emeriksaan labor (antibodi terhadap !I" negatif) hasil positif * 2 : < bln setelah infeksi ; =ejala * 10 # minggu (reaksi terhadap masuknya !I") - Flu-like syndrome * demam' sakit sendi' lesu' nafsu makan menurun 0 Kulit * ber&ak merah' galigato 0 Syaraf * sakit kepala' nyeri bola mata' gangguan daya ingat 7 perilaku. 0 Sal &erna * mual' muntah' diare' saria>an (kandidiasis) mulut 7 tenggorok.

,. $agaimana siklus hidup !I"?

#. Infeksi kronis asimtomatik (tanpa gejala) * (D 4 8 ? ,99%ml 0 @ , thn setelah infeksi !I" 0 =ejala A019th 0 tampak sehat tapi irus berkembang biak s&r lambat 0 pembesaran kelenjar getah bening menyeluruh (limfadenopati generalisata persisten) 0 mulai mun&ul penyakit autoimun * trombositopenia idiopatik' sindrom =uillain0$arre'dll 2. Infeksi kronis simtomatik 0 B , thn 0 )enyakit ringan : berat bergantung kekebalan tubuh * A. )enurunan kekebalan tubuh ringan * (D 4 8 #99 : ,99%ml 0 timbul penyakit * !erpes 1oster' herpes simpleks' kutil' kandidiasis di mulut' dermatitis seboroik' dll 0 AIDS related &ompleC (AD() * #%B gejala E demam B 2 bln E $$ B 19 E pembesaran kelenjar getah bening B 2 bln

E diare E kelelahan 7 keringat malam 0 AIDS $. )enurunan imunitas berat * (D 4 F #99%ml ; "iremia berat kekebalan tubuh hilang ; Infeksi oportinistik berat : fatal ; keganasan <. $agaimana pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis penyakit ini? 1. )emeriksaan serologi& (tidak langsung) G mendeteksi adanya antibody !I" 6 H3ISA (Hn1yme0linked immunosorbent assay) 6 Iestern $lot (I$) #. Deteksi antigen' deteksi materi geneti& dalam darah pasien' isolasi dan biakan irus (langsung) G mendeteksi keberadaan irus !I" (antigen) 6 Jikroskop ele&tron 6 )(D Selain itu' I!K menganjurkan salah satu pemakaian dari 2 strategi pemeriksaan antibody thd !I"' tergantung pada tuj penyaringan keadaan populasi dan keadaan pasien* 1. Strategi 1 G 1C pemeriksaan !asil * 0 Deaktif G (5) !I" 0 Lon0reaktif G (0) !I" Deagensia * harus memiliki sensiti itas yang tinggi (BMM-) #. Strategi II G #C pemeriksaan (jika serum pada pemeriksaan 1 memberikan hasil reaktif) !asil * a. 1) Deaktif G (5) #) Deaktif G (5) terinfeksi !I" b. 1) Deaktif G (5) #) Lon0reaktif G (0) pemeriksaan diulang dg ke# metode &. $ila tetap tidak sama G indeterminate Deagensia * lebih spesifik serta berbeda jenis antigen atau tehniknya dari 1 2. Strategi III G 2C pemeriksaan !asil * a. 1' #' 2 reaktif G terinfeksi !I" b. 1'# reaktif 7 2 non0reaktif 0 eNui o&al% indeterminate (memiliki ri>ayat pemaparan %berisiko tggi terinfeksi) 0 non0reaktif (tidak memiliki 1 reaktif' # 7 2 non0reaktif ri>ayat pemaparan%tidak berisiko) Deagensia * tehnik atau asal antigen berbeda' serta spesifisitas yang lebih /inggi

+. $agaimana penatalaksanaan penyakit ini? a) pengobatan untuk menekan replikasi irus !I" dengan obat antiretro iral (A/")

b) &)

pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker yang menyertai infeksi !I"%AIDS ' seperti jamur' tuber&ulosis' hepatitis' toksoplasma' sar&oma Kaposi' limfoma' kanker ser iks. )engobatan suportif' yaitu makanan yang mempunyai nilai gi1i yang lebih baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan psikososial dan dukungan agama serta juga tidur yang &ukup dan perlu menjaga kebersihan.

A. $agaimana pengobatan penyakit ini? Saat ini regimen pengobatan AD" yang dianjurkan I!K adalah kombinasi dari 2 obat AD". Kombinasi obat AD" lini pertama yng umumnya digunakan di Indonesia adalah kombinasi zidovudin (ZDV), Lamivudin (3TC), nevirapin (NVP). Dosis* 1. 3ami udin (2/() 6 # C 1,9mg 6 F ,9kg* #mg%kg' #C%hari #. Le irapin (L")) 6 1 C #99mg selama 14hari 6 lanjutkan # C #99mg 2. Oido udin (OD"' AO/) 6 # C 299mg' atau # C #,9mg (dosis alternati f) 4. Didanosin (ddI) 6 B<9kg* # C #99mg' atau 1 C 499mg 6 F<9kg* # C 1#,mg' atau 1 C #,9mg M. $agaimana upaya pen&egahan 7 penanggulangannya? /idak melakukan hubungan seks (abstinensi). 0 /idak berganti pasangan seks dan saling setia. 0 /idak melakukan hubungan seks berisiko (harus selalu menggunakan kondom). Dianjurkan $adan Kesehatan Dunia' I!K* a. pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan de>asa muda b. )aket pen&egahan komprehensif untuk pengguna narkotika' termasuk pengadaan jarum suntik steril. &. )rogam pend. Agama d. )rogram layanan pengobatan infeksi menular seksual (IJS) e. )rogram promosi kondom di lokalisasi pela&uran 7 panti pijat f. )rogram pengadaan tempat0tempat untuk tes !I" 7 konseling g. )rogram pen&egahan penularan !I" dari ibu ke anak dg pemberiam obat AD". DI!T"#I 1. Apa definisi difteri? Suatu penyakit infeksi akut yang terjadi se&ara lo&al pada mukosa atau kulit' yang disebabkan oleh basil gram positif Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans' ditandai oleh terbentuknya edksudat yang berbentuk membrane pada tempat

infeksi' dan diikuti oleh gejala0gejala umum yang ditimbulkan oleh eksotoksin yang diproduksi oleh basil ini. #. $gaimana epidemiologi penyakit ini? a. Krang0orang yang beresiko tinggi terkena* 6 orang0orang dengan so&ial ekonomi yang rendah' seperti* 0 populasi anak jalanan 0 pend. Asli (di Amerika pend asli beresiko tinggi dibanding >arga kulit putih). 6 orang0orang yang tinggal pada tempat yang padat' seperti* 0 rumah tahanan (penjara) 0 tempat penampungan 6 pe&andu al&ohol 0 pemakai obat#an narkoba b. (ara penularan* 6 kontak langsung dengan pasien difteri atau karier difteri' melalui* 0 batuk 0 bersin 0 berbi&ara 6 kontak tidak langsung (basil ini resisten thd udara panas' dingin 7 kering' 7 tahan hidup pada debu 7 muntah) 0 debu 0 baju 0 buku 0 mainan &. =ol. Pmur yang paling sering dikenai adalah antara #019tahun. .arang pada bayi berumur F<bulan karena mendapat imunisasi pasif mele>ati plasenta dari ibunya' dan pada de>asa B1,tahun karena sudah mendapat imunisasi pada masa ke&ilnya. d. Ianita beresiko lebih tinggi daripada laki0laki terkena infeksi difteri karena daya imunitas yang lebih rendah e. Karier merupakan sumber penularan yang berbahya karena tidak dikenal dan bersifat silent. 2. $agaimana etiologi penyakit ini? )enyebab * (oryneba&terium dyphtheriae (Klebsloeffler) $asil ini termasuk kuman batang gram positif' pleomorfik' tersusun berpasangan (palisade)' tidak bergerak' tidak membentuk spore (kapsul)' aerobi& dan dapat memproduksi eksotoksin. $erdasarkan bentuk' besar dan >arana koloni yang terbentuk dapat dibedakan 2 jenis basil yang dapat memproduksi toksin* a. =ra is 0 koloni besar' kasar' ireguler 0 ber>arna abu0abu 0 tidak menimbulkan hemolisis eritrosit

b. Jitis 0 koloni ke&il' halus 0 ber>arna hitam' kon eks 0 dapat menimbulkan hemolisis eritrosit &. Intermediate 0 koloni ke&il' halus 0 mempunyai bintik hitam ditengahnya 0 dapat menimbulkan hemolisis eritrosit .enis gra is dan intermediate lebih irulen dibandingkan dengan jenis mitis. Pntuk membedakan jenis irulen dan non irulen dapat diketahui dengan pemeriksaan produksi toksin' yaitu* 6 Hlek pre&ipitin test G #4jam 6 )olymerase &hain pig ino&ulation test ()(D) 6 Dapid en1yme immunoassay (HIA) G hanya 2jam. 4. $agaimana patogenesis penyakit ini?

,. $agaimana manifestasi klinis dari penyakit ini? Janifestasi klinis difteri tergantung* a. lokasi infeksi b. imunitas penderitanya &. ada%tidaknya toksin difteri yang beredar dalam sirkulasi darah. Jasa inkubasi * #0,hari (pada difteri kutan +hari setelah infeksi primer pada kulit)

Kemudian pasien memperlihatkan keluhan0keluhan* 0 demam 7 kdg# menggigil 0 kerongkongan sakit 7 suara parau 0 perasaan tidak enak' mual' muntah 0 sakit kepala 0 rinorea' belendir kdg# ber&ampur darah 0 teraba benjolan 7 sembab pd daerah leher )ada pemeriksaan fisik ditemukan* 0 kesulitan bernafas 0 takikardi 0 pu&at 0 gerakan palatum ber : 0 paralysis otot mata yg menimbulkan penglihatan kembar 0 kesukaran akomodasi 0 strabismus internal 0 paralysis ner us frenikus yg menimbulkan paralysis diagfragma 0 paralysis ektremitas inferior disertai kehilangan refleks tendon 0 peningkatan kadar protein &airan serebrospinal (s&ra klinis sukar dibedakan fg syndrome Guillian Barre. )ada pemeriksaan system saluran nafas ditemukan adanya pseudomembran yg mpy karakteristik sbb* 0 mukosa membrane edema' hiperemis' dg epitel yg nekrosis 0 biasanya terbentuk berkelompok' tebal' fibrinous 7 ber>arna abu0 abu ke&oklatan' terdiri leukost' eritrosit' sel epitel saluran nafas yg mati 7 mudah berdarah kalau terganggu atau dilepaskan dari dasarnya. )ada pemeriksaan daerah leher ditemukan* 0 edema pada tonsil' u ula' daerah submandibular 7 leher bagian depan 0 suara parau' stridor 0 ditemukan pembesaran K=$ ser ikalis anterior Krgan0organ tubuh lain yang mungkin dikenai* 0 mukosa membrane saluran urogenital' saluarn &erna 7 konjungti a. )endarahan pd konjungti a 7 disolusi kornea juga bias terjadi 0 nekrosis pd ginjal' hati 7 kelenjar adrenal 0 pada kasus0ksus berat yg tjd se&ara sporadi&' bias timbul arthritis' osteomielitis 7 abses limpa' yg tidak jrg menimbulkan bekterimia 7 sepsis. )ada keadaan berat (difteri hipertosik' malignan)' terutama difteri fausial terlihat* 0 pasien irritable 0 pu&at 0 mulut terbuka 0 tidak mau minum%makan 0 pembesaran K=$ leher 0 periadenitis

0 pembengkakan jaringan lunak daerah leher shg menyerupai leher sapi jantan (bullne&k) 0 nadi &epat 0 tekanan darah Q 0 refleks tendon melemah 0 paralysis palatum 0 napas &epat 7 dangkal 0 sianosis 7 berakhir kematian krn tjd sumbatan napas atau kegagalan jantung. <. $agaimana diagnosis penyakit ini? Diagnosis difteri sebaiknya dibuat berdasar manifestasi klinis yg khas' karena keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan penyakit bertambah lanjut atau berat. 6 Diagnosis a>al &epat ()resumpti e diagnosis) G menggunkan pe>arnaan methylene blue' pe>arnaan gram 7 imunoflouresens 6 Diagnosis definiti e 7 identifikasi basil G pemeriksaan kultur dari lesi yang di&urigai. )emeriksaan ini membutuhkan >aktu 7 media yg selektif. 6 )emeriksaan produksi toksin G se&ara in itro' dg melekukan tes lek plate test ! polymerase pi" inoculation 6 )emeriksaan serum terhadap antibody untuk toksin difteri dg Shick test. +. $agaimana DD penyakit ini? a. Difteri nasal anterior 0 korpus alienum pd hidung 0 &ommon &old 0 sinisitis b. Difteri fausial 0 tonsilofaringitis * ditemukan suhu yg tinggi' nyeri sukar menelan lebih hebat' pembesaran tonsil' membrane mudah lepas 7 tidak menimbulkan pendarahan 0 Jononukleosis infeksiosa * ditemukan limfadenopati generalisata' splenomegali' adanya sel mononu&lear yg abnormal dalam darah tepi. 0 Kandidiasis mulut 0 !erpes 1oster pd palatum * jrg ditemukan &. Difteri 3arinks 0 3aringotrakeobronkitis 0 (roup spasmodi&%nonspasmodik 0 Aspirasi benda asing 0 Abses retrofaringeal 0 )apiloma larinks A. $agaimana pengobatan penyakit ini? a. )era>atan umum 0 isolasi 0 istirahat di t4 tidur minimal #02 mgu 0 makanan lunak atau &air (bergantung pd keadaan penderita)

0 Kontrol HK= se&ara serial #02 kali seminggu selama 40< mgu untuk mendeteksi miokarditis se&ara dini. $ila terjadi miokarditis harus istirahat total di t4 tidur selama 1 mgu. 0 Kebersihan jalan napas 7 pengisapan lender. b. )engobatan Khusus /ujuan * 1. menetralisasi toksin yg dihasilkan basil difteri #. membunuh basil difteri yg memproduksi toksin 6 )emberian Antitoksin * diberikan sedini mungkin begitu diagnosis ditegakan' tidak perlu menunggu hasil pemeriksaan bakteriologis. Dosis tergantung kepada jenis difterinya 7 tidak dipengaruhi oleh umur pasien' yaitu* 0 difteri nasal atau fausial yg ringan diberikan #9.999049.999 P' se&ara i. dalam >aktu <9menit. 0 difteri fausial sedang diberikan 49.9990<9.999 P' se&ara i. 0 difteri berat (bullne&k diphtheria) diberikan A9.99901#9.999 P' se&ra i. )emberian antitoksin harus didahului dengan uji sensiti itas karena antitoksin dibuat dari serum kuda. Apabila uji sensiti itas positif' maka diberikan se&ara desentisisasi dengan inter al #9menit' dosisnya sbb* 0 9'1 ml larutan 1*#9' subkutan R(dalam &airan La(l 9'M-) 0 9'1 ml larutan 1*19' subkutan 0 9'1 ml tanpa dilarutkan' subkutan 0 9'2 ml tanpa dilarutkan' intramus&ular 0 K', ml tanpa dilarutkan' intramus&ular 0 K'1 ml tanpa dilarutkan' intra ena 6 )emberian Antibiotik 0 penisilin prokain *1.#99.999 unit%hari' se&ara i.m. #kali sehari' selama 14hari 0 eritomisin * #gram%hari' se&ara peroral' 4kali sehari 0 preperat lain * amoksisilin' rifampisin' klindamisin M. $agaomana pen&egahan penyakit ini? 0 )emberian imunisasi aktif pada masa anak0anak (biasa bersamaan dg aksin pertusis 7 tetanus (D)/)' anak berumur +th atau lebih diberikan booster setiap 19th. 0 Krang yg kontak erat terutama yf tidak pernah%tidak sempurna mendapat imunisasi aktif' dianjurkan* 6 pemberian booster 7 melengkapi pemberian aksin 6 kemoprofilaksis yaitu penisilin prokain <99.999 unit intramus&ular%hari' atau eritromisin 49mg%kg $$%hari' selama +0 19hr 6 bila tidak mugkin dilakukan penga>asan' sebaiknya diberikan antitoksin difteri 19.999 unit intramus&ular. 6 #mgu setelah pengobatan' diberikan kultur untuk meyakinkan eradikasi basil. 19.$agaimana komplikasi yang terjadi? 0 kegagalan pernapasan 0 miokarditis

0 0 0 0

pneumonia bakterialis sekunder aritmia ensefalopati anoksik sepsis

11.$agaimana prognosis? $ergantung pada* 0 irulensi basil difteri 0 lokasi 7 perluasan membrane 0 status kekebalan penderitanya 0 &epat%lambantya pengobatan diberikan 0 pera>atan ILS3PHLOA 1. Apa definisi influen1a? Suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam' gigil' sakit otot' sakit kepala dan disertai pilek' sakit tenggorok dan batuk non produktif. #. $agaimana epidemiologi penyakitnya? )enyakit ini berbahaya bagi* a. Jereka yang berusia sangat muda 7 orang de>asa dg fungsi kardiopulmoner yg terbatas. b. )asien yg berusia lanjut dg penykit ginjal kronik atau gangguan metaboli& endokrin (dapat meninggal) Komplikasi yang serius * pneumonia ba&terial (akibat Streptokukus pneumonia atau Hemophilus influen#a$% Deser oir penyakit influen1a* a. Janusia sendiri b. !e>an * babi' kuda' 7 burung (strain irus influen1a baru) )enyebaran penyakit melalui* a. Jedia tetesan air (droplet) pada >aktu batuk b. )artikel yang berasal dari se&ret hidung atau tenggorok yg melayang di udara (airborne) terutama di ruangan# terututp 7 sesak dipenuhi manusia 2. $agaimana etiologi penyakitnya? 3ama sakit berlangsung antara #0+hari 7 biasanya sembuh sendiri. 2 tipe irus influen1a yang dibedakan dengan complement fi&ation test' yaitu a. /ipe A G bersifat endemi& b. /ipe $ G lebih ringan daripada tipe A 7 kadang# saja sampai mengakibatkan epidemi&. &. /ipe ( G diragukan patogenitasnya untuk manusia' mungkin hanya gangguan ringan saja.

"irus penyebab influen1a * orthomyCo irus golongan DLA G mempnyai afinitas untuk my&o atau musin. Struktur antigeni& irus influen1a meliputi antara lain 2 bagian utama berupa* a. Antigen S (soluble antigen) G inti partikel irus yang terdiri ribonukleoprotein' spesifik untuk masing# tipe b. !emaglutinin G menonjol keluar dari selubung irus 7 memgang peran pd imunitas thd irus. &. Leuramidase G juga menonol keluar' hanya memegang peran yg minim pd imunitas. 4. $agaimana patogenesisnya? /ransmisi irus le>at partikel udara 7 lokalisasinya di traktus respiratorius

,. $agaimana gambaran klinisnya? =ejala a>al * perasaan malas 7 rasa dingin =ejala akut * demam' sakit kepala' sakit otot' batuk' pile' kadang sakit pada >aktu menelan' 7 suara Serak =ejala lanjutan* rasa &apek 7 &epat lelah )emeriksaan fisik * 0 hiperimia ringan sampai berat pada selaput lender tenggorok' 0 bunyi nafas abnormal Jortalitas yg tinggi pada pasien usia lanjut yang terserang pneumonia irus interstisial' disebabkan adanya saturasi oksigen yg berkurang' serta akibat asidosis 7 anoksia. )enyakit umumnya akan membaik dg sendirinya tapi kemudian pasien a&ap kali mengeluh lagi mengenai demam 7 sakit dada. )emeriksaan sinartembus dapat menunjukkan adanya infiltrate di paru#. Infeksi sekunder yg berat sekali * pneumonia stafilokok fulminans (terjadi beberapa hari setelah seseorang diserang influen1a). =ejalanya* sesak napas' diare' batuk dg ber&ak merah' hipotensi 7 gejala# kega#lan sirkulasi. Selain itu komplikasi yg sangat jarang tetapi dapat juga dijumpai sesudah influen1a * ensefalomielitis.

<. $agaimana diagnosisnya? Diagnosis pasti penyakit' dapat diperoleh* a. Isolasi irus Diperlukan usap tenggorok atau usap hidung 7 harus diperoleh sedini mungkin' biasanya pada hari# pertama sakit. b. )emeriksaan serologis G uji fiksasi komplemen atau inhibisi hemaglutinasi (ditunjukkan dg kenaikan titer sebanyak 4C antara serum pertama dg serum kon alesen atau 1 titer tunggal yg tinggi) &. )emeriksaan antibody fluoresen (khusus untuk tipe irus influen1a A) G )(D' D/0)(D +. $agaimana penatalaksanaan penyakitnya? Se&ara simtomatik* a. obat oseltami ir #C+,mg sehari selama ,hari (memperpendek masa aktif 7 mengurangi keperluan tambah antimikroba untuk infeksi bakteri sekunder. b. Oanami ir G diberikan lo&al se&ara inhalasi' makin &epat diberikan makin baik. )asien dg komplikasi bron&hitis kronik' gangguan jantung atau ginjal G antibioti& )asien dg bronkopneumonia sekunder G oksigen )asien dg stafilokokus skunder G antibioti& yg tahan betalaktamase 7 kortikosteroid dalam dosis tinggi. A. $agaimana pen&egahan penyakit? a. )emberian aksinasi 9',ml subkutan atau i.m G 204mgu sebelum terserang Jen&egah terjadinya mi&in" dg irus sangat pathogen !,L1 yg dikenal a ian influen1a. =olongan yg memerlukan imunoprofilaksis ini antara lain* 0 )asien B <,tahun 0 )asien dg penyakit kronik (kardio askular' pulmonal' renal' metaboli&' anemia berat' 7 pasien imunokompromais) G diberi setiap tahun menjelang musim dingin atau musim hujan. 0 Krang yg melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat yg ital' missal pega>ai yang bertugas di unit darurat medis di rumah sakit. b. .ika menderita alergi thd aksinasi' diberi kemoprofilaksis. G rimantadine #99mg #C sehari atau G amantadine 199mg setiap 1#jam masing# selama 40<mgu. ; usia lanjut * 199mg 1C sehari (mengingat peQan fungsi ginjal) ; bersihan kreatinin 490<9ml%menit * berlaku hal yg sama ; bersihan kreatinin 1901,ml%menit * #99mg 1C seminggu Kontraindikasi* pasien dg gangguan fungsi ginjal atau yg menderita penyakit kon ulsif M. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi? 0 Infeksi sekunder' seperti pneumonia ba&terial 0 Infeksi sekunder yg berat sekali seperti pneumonia stafilokokus fulminans 0 Hnsefalomieliti

Anda mungkin juga menyukai