Anda di halaman 1dari 13

GEOKIMIA SOAL PR Bab 1 1.

Jelaskan hubungan antara theori Doppler dengan Expanding Theori dan Big Bang Theori ! 2.Bagaimana cara menghitung umur alam semesta ! Berapa umurnya. 3.Apa yang sdr ketahui ttg : a). meteor besi, b). meteor stoney 4. Buktikan bahwa meteor besi tidak mengandung unsur radioaktif 5.Sebutkan beberapa gagasan tentang sistem matahari dan jelaskan masing-masing. Bab 2 1.Mengapa hukum-hukum fisika dpt digunakan utk mengetahui sifat-sifat bumi ? 2.Bagaimana peristiwa gempa bumi dpt digunakan utk mengetahui ttg keadaan ruangan di dalam bumi ? 3.Interpretasi dari data apa saja yg digunakan utk mengetahui struktur internal bumi ? 4.Jelaskan bagaimana struktur internal bumi ? 5.Akibat dari pengaruh temperatur dan tekanan pada mineralogi pirolit menyebabkan 4 kelompok kristal yg berbeda . Jelaskan dan sebutkan! 6.Bagaimana terjadinya medan magnit bumi ? 7.Apa saja akibat pengaruh gelombang seismik ? Bab 3 1.Apa manfaat hukum termodinamika dalam geokimia ? 2.Dimana(dalam hal apa) hukum termodinamika I diterapkan ? 3.Walaupun mineral jadeite dapat terjadi secara alami, tetapi pembuatan mineral jadeite di laboratorium sulit dilakukan. Mengapa hal ini dapat terjadi ? Jelaskan ! 4.Jelaskan , bagaimana proses perubahan olivin menjadi piroksen ? 5.Apa perbedaan antara kristal dengan gelas ? 6.Sifat geometri muka kristal ditentukan oleh apa ? 7. Bagaimana penemuan difraksi sinar X terhadap kristal ?

Nama NIM Rombel

: Lailatul Isnaeni : 4311411021 :1

JAWABAN TUGAS

BAB I 1. Teori dentuman besar (Teory BingBang) dikembangkan berdasarkan pengamatan pada stuktur alam semesta beserta pertimbangan teoritisnya. Pada tahun 1912 Vesto Slipher berhasil mengukur geseran Doppler nebula spiral untuk pertama kalinya (nebula spiral merupakan istilah lama untuk galaksi spiral). Dengan cepat ia menermukan bahwa hampir semua nebula-nebula itu menjauhi bumi. Ia tidak berpikir lebih jauh lagi mengenai implikasi fakta ini. Dan sebenarnya pada saat itu, terdapat kontroversi apakah nebula-nebula ini adalah pulau semesta yang berada di luar galaksi Bima Sakti kita. Sepuluh tahun kemudian, Alexander Friedmann, seorang kosmologis dan

matematikawan rusia, menurunkan persamaan Friedmann dari persamaan relativitas umum Albert Einstein. Persamaan ini menunjukkan bahwa alam semesta mungkin mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta yang statis seperti yang diadvokasikan oleh Einstein pada saat itu. 2. Cara menghitung umur alam semesta Mengekstrapolasikan ke belakang sampai pada suatu waktu dan tingkatan dimana alam semesta mengkerut ke suatu titik atau ketika semua benda di alam semesta telah

terkonsentrasi ke daerah yang sangat kecil. Umur matahari dapat diukur dengan menghitung kelimpahan-kelimpahan relatif dua isotop. Dari sisa keradioaktifan uranium saat sekarang, lalu dibandingkan dengan waktu setengah umurnya. Ketemulah umur awal uranium yang sama dengan umur bumi terbentuk. Dapat juga dengan cara lain memperkiraan umur alam semesta dengan Dengan menggunakan isotop-isotop timbale (204Pb,
206

Pb, 208Pb)

204

Pb = tidak radioaktif, jadi jumlahnya sekarang sama seperti saat


206

terbentuknya. Maka jika sekarang jumlanya total Pb dapat dihitung, kemudian dikurangi jumlah 204Pb ketemulah jumlah 206Pb dan208Pb . Sedangkan sisa peluruhan dari Uranium dan Th. Umur alam semesta: 16 x 109 tahun Pb dan 208Pb adalah hasil

3. Yang saya ketahui tentang: a. Meteor besi: merupakan meteor yang tidak mengandung uranium tetapi mengandung sejumlah kecil timbaldengan kadar 204Pb serta beberapa material alam. b. Meteor Stony: merupakan meteor yang mengandung sejumlah uranium terukur, dan adanya timbal menunjukkan efek penambahan yang kontinyu dari timbal radioaktif dalam perbandingan dari meteor besi. 4. Bukti meteor besi tidak mengandung unsur radioaktif: Meteor besi tidak mengandung uranium karena uranium termasuk unsur radioaktif didalam meteor besi hanya terdapat 204Pb saja. Tidak ada 206Pb dan
208 206

Pb/204Pb dan

206

Pb/204Pb yang lebih tinggi daripada timbal

Pb maka tidak ada

Pb yang berasal dari uranium. Sehingga meteor besi tidak mengandung unsur radioaktif. 5. Beberapa gagasan tentang sistem matahari: a. Gagasan Buffon (Perancis, 1749) Mengusulkan bahwa planet-planet merupakan robekan dari badan matahari oleh tabrakan dengan bintang yang lain. b. Gagasan Kant (1755) Mengusulkan bahwa sistem matahari kita berasal dari kumpulan matahari, daerah dengan kerapatan lebih tinggi dari rata-rata akan menyebabkan seperti terbenam. Dengan demikian benda-benda dan planet-planet tumbuh di daerah ini. c. Laplace (1796) Asal mula matahari sebagai rotasi yang lemah dari massa gas menempati seluruh volume yang ada dalam sistem matahari, dari suatu kontraksi disertai oleh kenaikan kecepatan rotasi, yang menyebabkan menjauhkan diri dari deretan lingkaran gas oeh gaya sentrifugal, lingkaran ini kemudian berkondensasi membentuk planet-planet. d. Chamberlain-Moulton Pembentukan planet-planet oleh kumpulan partikel-partikel padat yang kecil (planetosimal) e. Jeans-Jeffreys Planet-planet telah dibentuk oleh kondensasi massa gas yang pijar. f. Von Weizsacker Matahari secara primitif sebagai massa yang berotasi dengan cepat, dikelilingi oleh selimut yang berkembang berbentuk lensa yang mengandung partikel padat dan gas dalam gerakan yang bergejolak. Dalam sampul yang berbentuk lensa ini berputar

seperti bentuk pusaran air, menyebabkan akulmulasi materi lokal yang dikumpilkan membentuk planet-planet. g. Hoyle Mengusulkan evolusi bintang kembar menjadi bintang tunggal dengan sistem keplanetan dapat dihasilkan dari disintegrasi suatu komponen bintang kembar dengan diiringi ledakan supernova. Hampir semua material supernova menjadi tersebar di ruang angkasa, tetapi material-material itu cukup ditinggal di dalam pengaruh bola matahari untuk berkondensasi menjadi planet.

BAB 2 1. Karena butuh Observasi /pendekatan tidak langsung dengan cara: a. Penerapan geofisika dalam menyelidiki sifat-sifat bumi. b. Penerapan hukum-hukum fisika yang dilakukan terhadap gravitasi, gelombang transmisi, konduktor panas, dan fenomena-fenomena lainnya. Contoh: a. Percepatan dan tetapan gravitasi dapat menentukan kerapatan bumi. b. Dengan menghitung momen kelembaman, dapat menentukan tetapan presisi(tekanan udara) waktu siang dan malam kemudian dapat mengetahui distribusi kerapatan di dalam bumi. c. Data-data sismologi dapat menentukan konstanta elastisitas material di dalam bumi yang kemudian dapat menunjukkan adanya diskontinyuitas dalam bumi. d. Data aliran (hantaran) panas menunjukkan adanya kelimpahan unsure-unsur radioaktif yang ada di kulit bumi dan mantel. 2. Getaran gempa bumi menimbulkan 2 tipe gelombang yang saling tegak lurus, dengan kecepatan yg tidak sama. a. gelombang primer (P), analog dengan gelombang bunyi di udara. Merambat dengan cepat, tercatat di seismograf. b. gelombang sekunder (S), analog dengan gelombang cahaya. Merambat lebih lambat. Vibrasinya tegak lurus thd gel P. Terdeteksi di seismograf dengan waktu yg berbeda.

Kecepatan gelombang merupakan fungsi dari kedalamnya (Gmb.2.1)

14

P 12

10

8 s

2000

4000

6000

Gmb.2.1. Kecepatan (km/det) vs kedalaman (km) Mendatar = kedalaman Vertikal = kecepatan

c. Adanya pemunahan gelombang S. Menunjukkan bahwa material yang mendasari inti adalah berupa cairan. d. Adanya perubahan gelombang yang mendadak. Hal ini diakibatkan oleh Perubahan kecepatan gelombang dan mempengaruhi perubahan slope. 3. Kerapatan dalam bumi menurut Isaac Newton a. Beliau meletakkan dasar geofisika dari rumus dan hokum gravitasi yang dapat digunakan untuk menentukan masa bumi dan densitasnya. b. Pernyataan beliau adalah bahwa: masa seluruh materi bumi didapatkan 5 atau 6 kali lebih besar dibandingkan jika bumi hanya terdiri dari air. c. Cara-cara Cavendish dalam menentukan konstanta gravitasi Menimbang 2 bola timah dan 2 bola emas, kemudian dibandingkan maka ketemulah angka konstanta gravitas

bumi yg nilainya = 5, 48 (tepatnya 5,517 0,004). Yang terdiri dari densitas batuan = 2,8 dan material lainnya lebih dari 5,5. Densitas bumi melebihi densitas batuan karena: a. Adanya perubahan fisik yg menyebabkan densitasnya menjadi lebih tinggi akibat regangan/kontraksi pada kulit bumi shg volumenya mengecil oleh tekanan yg membesar. b. Adanya perubahan komposisi kimia, karena keberadaan logam berat. cara menentukan distribusi densitas di dalam bumi dengan menggunakan rumus persamaan: Vp2= (1/) (k+4/3) Vs2 = / Vp dan Vs = kecepatan gelombang p dan s Dihasilkan oleh Bullen dari rumus tersebut diatas menghasilkan grafik macam-macam kerapatan di ruangan bumi, mendapatkan distribusi tekanan di ruangan bumi, dan kumpulan fasa dengan perubahan kerapatan pada tekanan nol.

12 10 Density(g/cm3) 8 6 4 2 0 2000 4000 6000

Gmb.2.2 Macam-macam kerapatan di ruangan bumi

3000 Pressure 11. (kilobar

1000

0 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Gmb.2.3 Distribusi tekanan di ruangan bumi

A B C D E F G

Mohorovicic discontinuity Lithosfera Asthenosphere -200 Solid depth Phase transitions: pyroxene gernet structure (km) Olivine beta phase olivine Ca,Fe garnet perovskite structure -400 beta phase olivine spinel(Mg,Fe)2SiO4 Spinel(Mg,Fe)2SiO4 MgSiO3 +MgO+FeO -600 Mg garnet _amper_i structure MgSiO3.Al2O3 (solid solution) -800 3,4 3,6 3,8 4,0 4,2

Zero-pressure density Gmb.2.4 Kumpulan fasa pada perubahan kerapatan dng tek-nol

4. Struktur internal bumi Dapat diyakini bahwa lapisan bumi terdiri dari: crust, mantel dan core dari

interpretasi data gunung api, dari data-data geofisika, kelimpahan relative unsure-unsur dan komposisi meteorit. Buktikan bahwa alur tidak bersambung Mohorocivic diperoleh pada kedalaman yang berbeda pada lingkungan geologi yang berbeda karena Di bawah cekungan lautan = 10 13 km dibawah laut, dibawah benua = 35 km, dibawah lajur gunung api = 60 km Urutkan materi lautan sampai alur tdak bersambung Mohorocivic ! Air laut (4 km)

Sedimen (1/2 2 km)

Material basaltic

Alur tdak bersambung Mohorocivic fakta-fakta gempa bumi pada kulit benua karena dapat Menafsirkan bahwa: ada 2 lapisan, yang lapisan atas terdiri dari komposisi granit dan granodiorit, yang lapisan bawah terdiri dari komposisi basaltic. Dua lapisan ini dihubungkan dengan Sial (material kaya _amper Al) dan Sima (material kaya _amper Mg)

Gambar struktur internal bumi

Depth,km 36 Upper mantle 11.

Pressure, kb Continental crust 10

160

Mantle Transition zone 11. 450

Lower mantle

11.

1400

Core

Outer core

Gambar 2.7 Struktur internal bumi 5. Macam perbedaan hubungan antar atom pada kristal diklasifikasikan menjadi 4 tipe ikatan : a. Ikatan logam tanggung jawabnya pada pertalian logam b. Ikatan ionik atau ikatan polar yang berhubungan dengan garam yaitu sodium klorida c. Ikatan kovalen atau koordinat yang ada dalam kristal yaitu sebagai diamond (intan) d. Sisanya adalah ikatan van der waals yang bertanggungjawab pada pertaliannya dengan gas inert bila berkondensasi menjadi padat pada temperatur rendah 6. Teori alternatif tentang terjadinya medan magnet Bumi. Ernest McFarlane dalam artikelnya Asal muasal medan magnet Bumi menyebutk an sebuah sistem yang terbuat dari sel-sel elektronik di dalam inti logam yang mengkristal dengan titik-titik panas dari logam berat yang memancarkan partikel Alpha dan Beta. Karena suhu yang tinggi

partikel Alpha tidak dapat menyatu dengan elektron bebas. Akibatnya terjadi putaran dari dalam dan luar inti , medan magnet tercipta sebagai akibatnya. Pada tahun 1893 Gauss pertama kali melakukan analisa harmonik dari medan magnetik bumi untuk mengamati sifat-sifatnya. Analisa selanjutnya yang dilakukan oleh para ahli mengacu pada kesimpulan umum yang dibuat oleh Gauss yaitu : a. Intensitas medan magnetik bumi hampir seluruhnya berasal dari dalam bumi b. Medan yang teramati di permukaan bumi dapat didekati dengan persamaan harmonik yang pertama yang berhubungan dengan potensial dwikutub di pusat bumi. Dwi kutub Gauss ini mempunyai kemiringan 11.5o terhadap sumbu geografi. Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga elemen medan magnet bumi (gambar III.3), yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi : Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen horizontal yang dihitung dari utara menuju timur Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke bawah. Intensitas Horizontal (), yaitu besar dari medan magnetik total pada bidang horizontal. Medan magnetik total (B), yaitu besar dari vektor medan magnetik total. 7. Gelombang seismik adalah gelombang mekanis yang muncul akibat adanya gempa bumi. Sedangkan gelombang secara umum adalah fenomena perambatan gangguan (usikan) dalam medium sekitarnya. Gangguan ini mula-mula terjadi secara lokal yang menyebabkan terjadinya osilasi (pergeseran) kedudukan partikel-partikel medium, osilasi tekanan maupun osilasi rapat massa. Karena gangguan merambat dari suatu tempat ke tempat lain, berarti ada transportasi energi. Akibat gelombang seismik terjadi tsunami dan rumah yang rusak akibat gempa yang sangat kuat

BAB 3 1. Proses geokimia adalah proses kesetimbangan dengan komposisi, T dan P konstan pd waktu ang lama.Biasanya kesetimbangan di alam jarang amp dipertahankan. Misalnya, oleh suhu dan tekanan yang berubah, akibatnya batuan mengalami perubahan (bermetamorfosis) menjadi batuan metamorf. Pada Hukum Thermodinamika dapat

menjelaskan tentang pengaruh T dan P dalam lingkungan dan pengaruh harga entropi dan harga entalpi sehingga bermanfaat pada proses geokimia Fungsi Termodinamika dalam geokimia: a. memberi pendekatan pada masalah : stabilitas, kesetimbangan, perubahan kimia. b. memprediksi pada masa lalu (dengan ekstrapolasi) c. dapat mengetahui suatu perubahan geologis yg tdk dapat dilakukan di laboratorium. 2. Di laboratorium, Proses Adiabatik adalah suatu proses dimana tidak ada kalor yang dibiarkan mengalir kedalam atau keluar system ; Q = 0 . Situasi ini bisa terjadi jika system terisolasi dengan baik, atau proses terjadi dengan sangat cepat sehingga kalor mengalir sangat lambat, tidak memiliki waktu mengalir kedalam atau keluar. Pemuaian gas yang sangat cepat pada mesin pembakaran dalam merupakan salah satu contoh proses yang hamper adiabatic. Pemuaian adiabatic yang lambat dari gas ideal mengikuti kurva seperti gambar yang diberi label AC. 3. Saat mempelajari stabilitas jadeite, NaAlSi2O6 NaAlSi3O8 Albit NaAlSi2O6 Jadeite + SiO2 Kuartz NaAlSi2O6 . Reaksi 2 Jadeite NaAlSi2O6 . Reaksi 3 Jadeite .. reaksi 1

NaAlSiO4 Nephelin

+ NaAlSi3O8 Albit

NaAlSiO4 Nephelin

SiO2 Kuartz

Pada t=250 dan P=1atm , reaksi 1 cenderung beralih dari kanan ke kiri (berarti jadeite tidak terbentuk) . reaksi 2 dan 3 beralih dr kiri ke kanan, dng pembentukan jadeite. Hal tersebut terjadi reaksi di alam. Di laboratorium tidak dapat dibuat, karena melibatkan : a). energi aktivasi dan b).tingkat reaksi. 4. Peridotit batuan intrusi ultrabasa adalah satu. Terutama terdiri dari olivin dan piroksen. Konten Olivine dapat berkontribusi sebesar 40% sampai 90%, piroksen adalah orthopyroxene atau clinopyroxene. Kadang-kadang dengan hornblende ringan dan

biotit atau kromit. Berwarna hijau gelap, dengan struktur granular, struktur pelek reaksi yang mengandung struktur, spons struktur meteorit besi. Menurut jenis dan isi dari piroksen, dapat dibagi lagi menjadi orthopyroxene (terutama terdiri dari olivin dan komposisi piroksen), clinopyroxene murni batu (terutama terdiri dari olivin dan komposisi clinopyroxene), dua-hui (clinopyroxene Stone dan orthopyroxene baik konten hampir sama). Pada suhu, tekanan tertentu, dengan efek hidrotermal terjadi perubahan, misalnya dengan hidrasi menjadi serpentine setelah olivin dan brucite, silisifikasi menjadi serpentine setelah olivin, peran karbonasi forsterit menjadi serpentin dan magnesium. Berkaitan dengan mineral kromium, nikel, kobalt, platina, asbes, talk dan sejenisnya. Murni, transparan, tidak retak, dengan peridot hijau zaitun sebagai batu permata. Deposito batu permata Peridot dengan nilai ekonomi tinggi. 5. Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagaikristalisasi. Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas. Walaupun terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. 6. Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika zat padat dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu . Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga Salju, intan , dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal. 7. Difraksi sinar-x merupakan proses hamburansinar-x oleh bahan kristal.

Pembahasanmengenai difraksi sinar-x mencakup pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal berikutini: a. pembentukan sinar-x

b. hamburan (scattering) gelombang elektromagnetik c. sifat kekristalan bahan (kristalografi)

Anda mungkin juga menyukai