Anda di halaman 1dari 25

NATURAL MEDICINE

BY : SILVY ALDILA

Definisi
Yaitu bahan-bahan alami baik yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral, yang terdapat di alam dengan kandungan kimia tertentu dan memiliki khasiat tertentu pula Natural medicine dalam keseharian kita kenal dengan nama obat tradisional Obat Tradisional (OT) adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dan bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan ber- dasarkan pengalaman (UU Kes No. 23 tahun 1992).

Continue
Dalam dua dasawarsa terakhir penggunaan obat bahan alam mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik di negara berkembang maupun di negaranegara maju. Hal ini dapat dilihat dari semakin bervariasinya produk obat bahan alam yang beredar di pasar dan banyaknya produsen obat bahan alam.

Bahan alam sebagai sumber obat


Sampai akhir abad 19, obat merupakan produk organik atau anorganik dari tumbuhan yang dikeringkan atau segar, bahan hewan atau mineral yang aktif dalam penyembuhan penyakit Bahan ini dapat juga menimbulkan efek toksik bila dosisnya terlalu tinggi atau pada kondisi tertentu penderita

Continue

Untuk menjamin tersedianya obat agar tidak tergantung kepada musim maka tumbuhan obat diawetkan dengan pengeringan. Dosis tumbuhan kering dalam pengobatan ternyata sangat bervariasi tergantung pada tempat asal tumbuhan, waktu panen, kondisi dan lama penyimpanan. untuk menghindari variasi dosis, F.W.Sertuerner (17831841) pada th 1804 mempelopori isolasi zat aktif dan memurnikannya

Perkembangan bahan alam sebagai obat


Bentuk sediaan obat bahan alam yang dahulu kebanyakkan berupa serbuk simplisia, dengan adanya kemajuan teknologi dan formulasi, sekarang sudah dalam berbagai bentuk sediaan ekstrak yang dimasukkan ke dalam kapsul keras, kapsul lunak atau bentuk sirup yang mudah dikonsumsi oleh anak-anak. Obat bahan alam tidak lagi dikenal hanya sebagai jamu yang khasiatnya berdasarkan data empiris, tetapi sudah meningkat pada tingkat yang lebih tinggi sebagai Obat Herbal Terstandar, yang sudah mempunyai data pengujian pra-klinik yang mendukung efek farmakologisnya dengan bahan baku yang telah terstandarisasi.

Continue
Ada beberapa obat bahan alam yang telah terbukti efektif secara klinik (golongan fitofarmaka) dan digunakan dalam pengobatan formal untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti pengobatan diare, nyeri sendi, antihipertensi, menanggulangi disfungsi ereksi, dan sebagai immunomodulator. Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah merekomendasikan penggunaan obat bahan alam yang telah terbukti aman dan efektif untuk meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit serta memperbaiki kondisi kesehatan. Kenyataan ini mendorong penggunaan obat bahan alam berkembang dengan pesat.

Obat herbal dan fitofarmaka


Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang Herbal terstandar: bahan bakunya harus distandardisasi dan sudah diuji farmakologi secara eksperimental Fitofarmaka: bahan bakunya harus distandardisasi dan harus melalui uji klinik

Continue
Obat herbal telah diterima secara luas di negara berkembang dan di negara maju. Menurut WHO (Badan Kesehatan Dunia) hingga 65% dari penduduk negara maju dan 80 % dari penduduk negara berkembang telah menggunakan obat herbal. baru 180 tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri Standardisasi bahan baku dan obat jadi, pembuktian efek farmakologi dan informasi tingkat keamanan obat herbal merupakan tantangan bagi farmasis agar obat herbal semakin dapat diterima oleh masyarakat luas.

Pembagian obat herbal (Winston D, 1992)


Kategori 1: memiliki toksisitas yang rendah dan hampir tidak memilki efek merugikan ex: tanaman pangan Kategori 2: memiliki efek yang lebih kuat, harus mempertimbangkan dosis dan digunakan dalam jagka waktu terbatas Kategori 3: memiliki aktifitas yang kuat, berpotensi menimbulkan toksisitas akut dan kronik, serta harus digunakan secara tepat oleh ahliya.

OBAT-OBATAN HERBAL

1.

Gingko Biloba Penggunaan : penyakit alzaimer, asma, masalah sirkulasi, depresi, antagonis PAF (Platelet Activating Factor), mengurangi ketegangan, ansietas dan meningkatkan mood. 4 kategori khusus efek dari gingko biloba : a. insufisiensi serebral b. tinnitis vertigo c. penyakit perifer vaskular d. penyakit opthalmic (mata)

Mengandung flavonoid, terpen lakton, ginkgolides A,B dan C, quersetin dan kaemferol tidak boleh digunakan saat menstruasi, dan masalah pendarahan lainnya dan tidak dianjurkan untuk penggunaan bersamaan obat pengencer darah seperti, Aspirin, Warfarin, heparin, NSAD Dapat meningkatkan kadar Insulin dan sedasi

2. St. Johns Wort (Hypericum perforatum)


Digunakan dalam bentuk tinctur ekstrak dalam sediaan pil, topikal dalam minyak/salep Digunakan untuk depresi sedang dan penyakit saraf Ekstrak St. Johns Wort standarnya untuk hypericum 0,1-0,3 %, equivalent dengan 300 mg, 1-3 kali sehari boleh digunakan 1-2 bulan Dapat mengganggu efektifitas obat lain dan jangan digunakan sesama obat anti depresan Interaksi obat-herb : digoksin, inhibitor protease, TCA, siklosporin, warfarin, teofilin,besi (fe)

3. Bawang Putih (Allium sativum) Penggunaan : menurunkan kolesterol, anti trombolik, menurunkan tekanan darah, anti mikroba, memperkuat otot hati, mengurangi prnyumbatan darah Mekanisme kerja : bawang putih mengandung asam amino dan allin, allin saat berkontraksi dengan sel mengandung enzim allinasenakan mengubah allin menjadi allicin (senyawa aktif) 600-900 mg serbuk kering (1,3 % allicin) Perhatian pada penggunaan dengan anti koagulan dan hipersensitif sulfur

4. Echinaceae sp Contoh : Echinaceae purpurea, Echinaceae angustifolia Penggunaan : Profilaksis atau mengobati gejala flu, laringitis, tonsilitas Infeksi telinga, otitis media pada pediatrik dan dewasa Sinusitis Membantu sistem imun

Dosis secara umum utk kondisi akut 20 tetes tinctur yg diencerkan 30 ml air panas atau 1 kapsul, diberikan setiap 2 jam untuk 48 jam pertama dilanjutkan dg 30 tetes/ 1 kapsul setiap 6-7 jam untuk 10 hari smp gejala teratasi

5. Goldenseal ( Hydrastis canadensis) Bagian yang digunakan : akar Penggunaan : pengobatan flu, bakterial diarrhea, parasit intestinal, infeksi ocular trachoma, lip calm, dalam pasta gigi, herbal mixture Dosis dalam bentuk kapsul : 4-6 g per hari dalam bentuk cairan : 2-4 ml 3 x sehari Mekanisme kerja : goldenseal mengandung banyak alkaloid isokuinolin antara lain hidrastin, tetrahidroberberin, dan berberin (anti infectif) terhadap Streptococus dengan menghalangi nya melekat pada sel induk sehingga meyebabkan Streptococus kekurangan LIA ( Lipholeichoic acid ) yang memungkinkan bakteri menempel pada sel induk.

6. Saw palmetto (Serenoa repens) menghalangi pengikatan dihidrotestosteron ke sel prostat dan menghambat perkembangannya penggunaan : BPH (benigh prostatic hiperplasia) pengobatannya dibantu oleh saw palmetto. Juga mempunyai efek antiinflamasi pada prostat Dosis untuk pengobatan BPH 160 mg 2x sehari atau 320 mg 1x sehari

7. Black cohosh (Cimicifuga racemosa)


Sebagai phytoestrogen Dosis 20-60 mg ekstrak 3x sehari Penggunaan : dysmenorhea, menopouse, premenstrual sindrom Overdosis: menyebabkan nausea, pusing, mengganggu sistem saraf,dan dosis besar menyebabkan keguguran kandungan

8. Jahe (Zingiber officinale)


Untuk nause (mual) Tersedia dipasaran dalam bentuk kapsul 6-gingerol mutagen dalam dosis tinggi (invitro), sedangkan senyawa lainnya bersifat antimutagen Secara luas digunakan pada pengobatan tradisional cina Tidak ada kontraindikasi pada farmakope republik cina Kontraindikasi pada komisi Jerman dpt meningkatkan resiko keguguran

9. Milk thistle (Silybium marianum)

Meningkatkan pertumbuhan sel hati Membantu fungsi normal hati Antioksidan hepatoprotektif

10. Valerian (Valeriana officinalis)


Mengandung senyawa mudah menguap dan asam valerat di akar Penggunaan terapi : insomnia, ansietas, stress, gelisah, kejang kambuhan Akar baik dalam bentuk ekstrak atau tingtur Insomnia 200-500 mg, ansietas dan stress 200-300 mg 2x sehari meningkatkan efek depresan, MAO,fenitoin, warfarin Dpt menyebabkan imsomnia, sakit kepala,gelisah mual, muntah, penglihatan kabur, mengganggu kemampuan menyetir dan aktivitas serupa

11. Akar Ginseng Akar ginseng mengandung senyawa nitrogen, mineral, vitamin, senyawa larut lemak, dan karbohidrat. Jenis-jenis ginseng : Japanese ginseng (Panax japonicum), Asian ginseng (panax ginseng), Siberian ginseng (Eleutherococcus senticosus), dan American ginseng. Asian ginseng adalah yang paling populer dan tumbuh di Cina, Korea, dan Jepang.

Manfaat - memberikan sistem imun yang kuat - memberikan energi dan vitalitas tubuh yang kuat

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai