Struktur adalah objek fisik yang nyata bukan gagasan abstrak atau pokok persoalan yang menarik Struktur juga berfungsi sebagai keseluruhan. Struktur dirancang sebagai kesatuan secara keseluruhan Merancang struktur adalah tindakan menempatkan unsur-unsur pokok dan merumuskan hubungan-hubungan timbal baliknya dengan tujuan menanamkan karakter yang diinginkan pada entitas struktur sebagai resultannya
GEOMETRI
Geometri secara umum diklasifikasikan sebagai salah satu elemen garis atau bentuk elemen permukaan
KEKAKUAN
Kekakuan mengklasifikasikan berdasarkan karakteristik kekakuan elemen struktur. Perbedaannya yaitu apakah elemen itu kaku atau fleksibel
FLATPLATE
adalah suatu bentuk struktur yang berbentuk permukaan bidang yang bisa melengkung apabila mengalami pembebanan tertentu.
PELENGKUNG
Pelengkung adalah struktur yang dibentuk oleh elemen garis yang melengkung dan membentang diantara dua gigi.
RANGKA
Rangka mempunyai aksi struktural yang berbeda karena adanya titik hubung kaku antara elemen horizontal dan vertikal.
RANGKA BATANG
Struktur yang dibuat dengan menyusun batang yang relatif pendek dan lurus menjadi pola segitiga seperti pada gambar. Berbagai pola lain (bujur sangkar) tidak memberikan struktur kaku.
kabel adalah elemen struktur fleksibel, bentuknya sangat bergantung pada besar dan perilaku beban yang bekerja padanya
KABEL
MEMBRAN
Permukaan tiga dimensi yang terbuat dari sekumpulan kabel lengkung yang melintang. Jaring mempunyai analogi dengan kulit membran.
permukaan berkelengkungan ganda yang paling umum digunakan adalah cangkang bola yang terbuat dari beton bertulang
Kestabilan Struktur
Menjamin adanya kestabilan pada kondisi pembebanan Struktur Stabil: - Deformasi umumnya kecil - Gaya internal yang timbul cenderung mengembalikan bentuk struktur ke bentuk semula bila beban hilang. Struktur Tidak Stabil: - Tidak memberikan gaya internal sehingga bentuk tidak kembali seperti semula - Mudah collapse , secara menyeluruh dan seketika begitu dibebani.
Cara dasar untuk mengubah struktur berdiri sendiri: Menambah elemen struktur diagonal Menggunakan dinding geser ( Beton bertulang/ diding bata ) Membuat titik hubung kaku diantara elemen struktur (frame/rangka)
Tarik, Tekan, dan Lentur: Sebuah Perbandingan Contoh: - Elemen struktur mengalami tarik murni dapat memikul beban besar - Elemen struktur mengalami beban tekan dapat memikul beban tekan yang sama. + Kapasistas pikul beban berkurang bila elemen struktur panjang. + Elemen mengalami lentur hanya dapat memikul beban yang relatif kecil dibandingkan gaya tarik murni untuk suatu ukuran tertentu. Perbedaan relatif kapasitas pikul beban tidak dapat ditentukan secara kuantitatif
Prinsip Desain Umum Tujuan : - Minimisasi lentur pada struktur - Minimisasi penggunaan batang tekan panjang - Kesesuaian jenis keadaan gaya yang ada - Pemilihan material yang cocok sehingga karakteristiknya dapat dimanfaatkan dengan baik
SUSUNAN STRUKTUR
Hampir seluruh struktur memiliki elemen yang melibatkan gaya tarik, tekan , ataupun lentur. Ada 2 Pilihan sistem struktur yang mungkin membentuk sel volumetrik tunggal sederhana, yaitu: A. Mekanisme pemikul beban vertikal B. Mekanisme pemikul beban lateral
Gambar 1-10
Optimasi Desain
Dalam pemilihan struktur tertentu sering kali melibatkan masalah optimasi. Dan sistem diagonal dapat dirancang untuk menjamin kestabilan lateral. Perencana dapat memilih orientasi diagonal sehingga gaya tarik ada pada batang itu, untuk itu kabel dapat digunakan. Atau juga, dapat dirancang dengan orientasi tertentu untuk memikul gaya tekan. Dapat juga menggunakan elemen kaku pemikul beban. Perencana harus yakin bahwa elemen tersebut berfungsi penjamin kestabilan untuk kondisi pembebanan yang mungkin. Perencana akan sering berhadapan dengan masalah optimasi, sehingga diperlukan tinjauan desain dan pembahasan kriteria lain.
Gambar 1-11
Ada banyak variasi cara penggunaan struktur funicular dalam praktek nyata. Struktur ini dapat digunakan dalam bentuk murni seperti pelengkung atau kabel. Namun, umumnya perilaku dasar bentuk struktural yang berbeda dapat ditunjukkan dengan aksi funicular.
Gambar 1-17
Funicular tarik umumnya cenderung bergerak ke dalam dan ke bawah. Funicular tekan menghasilkan efek sebaliknya, cenderung ke luar dan ke bawah. Agar bentuk struktur dapat dipertahankan harus ada gaya ke dalam dan keatas terhadap struktur. Pondasi harus mengandung thrusts. Thrusts adalah kombinasi gaya yang bekerja pada pondasi
Ancient Bridge, Kromlau, Germany
KLASIFIKASI LAIN
Dapat dilakukan berdasarkan kemampuan pikul beban atau bentang. Cara lain yang sangat menarik dalam mengklasifikasikan struktur adalah berdasarkan tinjauan energi. Peninjauan berdasarkan energi akan membagi struktur berenergi rendah dan struktur berenergi tinggi. Klasifikasi-klasifikasi diatas maupun klasifikasi lainnya digunakan sebagai cara untuk mempelajari berbagai variasi struktur dan hubungannya satu sama lain.
Gambar 1-18