Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENYULUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME

Pembimbing: dr. Chitra Rasjmi Cara

Disusun Oleh: Juan Setiaji Nur Naqibah ( 030.05.286) ( 030.07.326 )

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PERIODE 12 NOVEMBER- 19 JANUARI 2012 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA

SUSUNAN ACARA PENYULUHAN Topik bahasan Tempat Sasaran Hari/Tanggal Penyuluh : Carpal tunnel syndrome : : : : Nur naqibah Ideris Sked Ridy Ishvara Sked Juan setiaji Sked Nabieh Rahmat Sked

Pembimbing Jumlah peserta I.

: Dr. Chitra Rasjmi Cara :

Tujuan Instruksi Umum Penyuluhan dengan topik carpal tunnel syndrome

II.

Tujuan Instruksi Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai carpal tunnel syndrome, masyarakat diharapkan dapat: 1. Mengetahui dan mengerti mengenai carpal tunnel syndrome 2. Mengetahui penyebab terjadinya carpal tunnel syndrome 3. Mengetahui cara pencegahan terhadap carpal tunnel syndrome 4. Mengetahui cara-cara pengendalian terhadap carpal tunnel syndrome

III. Materi Pendahuluan Definisi Penyebab Klasifikasi Gejala dan tanda Tatalaksana

IV. Metode Ceramah Tanya jawab

V.

Media Brosur/Leaflet

VI. Proses Pelaksanaan

No . 1.

Tahapan

Penyuluh

Peserta

Pembukaan (2 menit)

1. Mengucapkan salam 2. Perkenalan para penyuluh 3. Mengemukakan penyuluhan tujuan

1. Membalas salam 2. Memperhatikan penjelasan

2.

Materi (15 menit)

1. Menjelaskan tentang carpal 1. Meyimak tunnel syndrome 2. Membagikan brosur memperhatikan penjelasan diberikan

dan

yang

2. Membaca brosur yang dibagikan 3. Tanya jawab (10 menit) 1. Memotivasi peserta untuk 1. Mengajukan mengajukan pertanyaan 2. Menjawab pertanyaan dari peserta 4. Penutup (2 menit) 1. Memberikan dari materi pertanyaan tentang

hal-hal yang belum dimengerti

kesimpulan 1. Memperhatikan yang sudah penjelasan 2. Membalas salam salam dan

dijelaskan 2. Mengucapkan terimakasih

VII.

Materi Penyuluhan

Pendahuluan Salah satu penyakit yang sering mengenai nervus medianus adalah neuropati tekanan/ kompresi. Di pergelangan tangan, nervus medianus berjalan melalui terowongan karpal (carpal tunnel) dan menginnervasi kulit telapak tangan dan punggung tangan di daerah ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan setengah sisi radial jari manis. Pada saat berjalan melalui terowongan inilah nervus medianus paling sering mengalami tekanan yang dapat menyebabkan terjadinya neuropati tekanan yang dikenal dengan istilah Sindroma Terowongan Karpal (STK). Definisi Carpus merupakan suatu kata yang berasal dari bahasa yunani karpos yang berarti

pergelangan tangan. Pada pergelangan tangan terdapat suatu terowongan yang ditutupi oleh serabut fibrosa dan tulang-tulang yang mengelilinginya, rongga ini dinamai terowongan karpal. Terowongan karpal merupakan suatu lorong atau terowongan yang terbentuk mulai dari ujung lengan bawah melalui tulang-tulang pergelangan dan berakhir pada tulangtulang telapak tangan (tulang-tulang carpal). Sindroma Terowongan Karpal merupakan neuropati jepitan yang paling banyak dijumpai, yaitu terjebaknya n.Medianus terowongan Karpal pada pergelangan tangan, dibawah fleksor retinakulum. di dalam

Penyebab Berbagai Kondisi Medis Penyebab Sindroma Terowongan Karpal Sindroma terowongan karpal dapat terjadi akibat adanya penyakit lain yang

memicunya. Berbagai penyakit degeneratif dapat menyebabkan munculnya sindroma terowongan karpal sebagai salah satu bentuk komplikasi. Kondisi-kondisi medis penyebab

sindroma terowongan karpal di antaranya : diabetes melitus (komplikasi dari neuropati diabetik), perubahan hormonal khususnya pada wanita (kehamilan, menopause, penggunaan kontrasepsi oral), obesitas, hipotiroid, arthritis rheumatoid, lupus eritematosus sistemik, gout, cedera (dislokasi dan fraktur), keganasan (misalnya mieloma multipel, limfoma non-

Hodgkin), dan faktor genetik (keturunan). Hubungan Carpal Tunnel Syndrome dengan Pekerjaan

Berbagai pekerjaan yang banyak menggunakan tangan dalam jangka waktu lama, sering dihubungkan dengan terjadinya sindroma terowongan karpal. Pekerjaan yang dimaksud umumnya menggunakan kombinasi antara kekuatan dan pengulangan gerakan yang sama

pada jari-jari dan tangan, selama periode waktu yang lama. Sindroma terowongan karpal dapat pula tercetus akibat paparan terhadap getaran/vibrasi (misalnya pekerjaan pengeboran), atau akibat kesalahan posisi tangan yang tidak ergonomis (misalnya

pekerjaan dengan komputer), yang terjadi dalam jangka waktu lama. Beberapa jenis pekerjaan yang dapat menjadi faktor risiko tercetusnya sindroma terowongan karpal antara lain :

pengemasan bahan makanan, pengecoran atau pengeboran, penggergajian, perakitan mesin, pekerja pos, dokter gigi dan/atau teknisi gigi, pekerjaan dengan komputer, dekorator,

produksi pakaian jadi, pekerjaan kayu (bertukang), dan lain-lain.

Klasifikasi Menurut Kazt (1990), kriteria diagnostik dibuat berdasarkan pengalaman klinis para peneliti, banyak gejala pasien ditemukan pada perbatasan dari kelas klasifikasi yang satu dengan yang lainnya:a. Derajat 0 : asimptomatik 1. Tidak ada gejala dan tanda CTS. 2. Pemeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin ditemukan kelainan pada sekitar 20% populasi. 3. Tidak memerlukan terapi. b. Derajat 1 : simtomatik intermite 1. Parastesia tangan intermiten 2. Tidak ada defisit neurologis 3. Salah satu tes provokasi mungkin positif 4. Pemeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik mungkin tidak normal 5. Terapi konservatif c. Derajat 2 : simptomatik persisten 1. Defisit neurologis sesuai dengan distribusi saraf medianus 2. Tes provokasi positif 3. Pemeriksaan konduksi saraf sensorik dan motorik tidak normal 4. Terapi konservatif atau operatif

d. Derajat 3 : berat 1. Atrofi otot thenar 2. Pemeriksaan elektromiografis : fibrilasi atau neuropati unit motorik 3. Terapi operatif

Gejala dan tanda Gejala-gejala yang klasik antara lain : 1. Rasa lemah, agak kaku atau rasa janggal pada tangan dan pergelangan tangan. 2. Kesemutan atau kebas pada pergelangan tangan dan pada jari-jari tangan, terutama: ibu jari, telunjuk, jari tengah, dan sebagian jari manis. 3. Gejala lainnya rasa seperti panas atau nyeri, terutama pada malam hari, dan sering disertai

kesemutan (nocturnal paresthesia). Keluhan-keluhan ini kadang-kadang dapat dirasakan pada seluruh bagian tangan.

Keluhan lain yang dapat terjadi antara lain : nyeri pada lengan bawah dan siku, serta kadangkadang bahu, yang dipicu dan diperberat dengan aktivitas. Untuk menegakkan diagnosis Sindroma Terowongan Karpal kita harus mengetahui

tanda dan gejalanya. Keluhan timbul berangsur-angsur, dan yang spesifik ialah: o rasa nyeri di tangan pada malam atau pagi hari. Penderita sering terbangun karena nyeri ini.

Penderita biasanya berusaha sendiri mengatasi keluhannya misalnya dengan meninggikan letak tangannya, menggerak-gerakkan tangannya ataupun mengurutnya, ternyata dengan gerakan-gerakan itu keluhannya dapat mereda bahkan hilang. Keluhan juga berkurang jika pergelangan tangan banyak beristirahat dan sebaliknya keluhan menghebat pada pergerakan - pergerakan yang menyebabkan tekanan intrakanal meningkat. Lama - kelamaan keluhan ini makin hari. o rasa kebas, kesemutan, baal atau seperti terkena aliran listrik pada jari-jari. sering dan makin berat bahkan dapat menetap pada siang dan malam

Biasanya pada jari jempol, telunjuk, tengah dan manis. Kadang tidak dapat dirasakan dengan pasti jari mana yang terkena atau dirasakan gangguan pada semua jari. Dapat pula terasa gangguan pada beberapa jari saja, misalnya jari pernah keluhan timbul hanya pada ke 3 dan 4, tetapi tidak

jari kelingking saja, hal ini sesuai dengan

distribusi dari n.Medianus.

rasa nyeri kadang dapat terasa sampai ke lengan atas bahkan leher, tetapi rasa kebas,

kesemutan dan baal hanya terbatas pada daerah distal pergelangan tangan saja. o bengkak, sembab dan kaku pada jari-jari, tangan dan pergelangan terutama pada pagi hari

dan terdapat perbaikan setelah beraktifitas, walau kadang tidak terlihat jelas tetapi dirasakan penderita. o gerakan jari - jemari kurang trampil misalnya waktu menyulam, menulis atau memungut

benda kecil. Kadang pasien sering tidak sadar menjatuhkan benda yang dipegangnya. Bila terjadi pada anak - anak maka akan terlihat bahwa anak tersebut bermain hanya dengan mengunakan jari 4 dan ke 5 saja. o otot telapak tangan yang makin lama semakin menciut juga sering dikeluhkan.Pada pasien

didapatkan keluhan telah lebih dari 10 tahun mengeluh nyeri dan sulit untuk menggunakan jarijemarinya, terutama pada tangan kiri. Awalnya keluhan hanya timbul saat pasien bekerja yaitu menjahit atau melakukan pekerjaan rumah tangga, tetapi lamakelamaan menetap. Keluhan ini juga dirasakan menjalar sampai ke bahu walau rasa baal dan bengkak hanya pada telapak tangan. Hampir setiap malam pasien mengeluh tangannya yang semakin sakit jika tidak sengaja tertindih diurut. atau tertekuk, keluhan ini awalnya mudah hilang jika tangan dikibaskan atau

Penatalaksanaan. Berhubung Sindroma Terowongan Karpal ini sering didasari oleh penyakit atau keadaan lain

(10-50%), maka terapi ditujukan untuk Sindroma Terowongan karpal sendiri atau untuk penyakit serta keadaan lain yang mendasarinya.

Konservatif 1) Pemasangan Bidai

Pemasangan bidai di pergelangan tangan pada posisi netral, diharapkan pergelangan dapat istirahat secara fisiologis dan tekanan dalam terowongan karpal menjadi lebih minimal. Tergantung dari beratnya keluhan, bidai dipasang terus menerus atau malam hari saja selama 2 - 6 minggu. Pemasangan bidai malam hari sangat berarti bagi penderita yang sering tidur

dengan fleksi pergelangan tangan. Pemakaian bidai ini efektif jika dilakukan dalam jangka tiga bulan sejak timbul keluhan.

2)

Penyuntikan steroid ke dalam terowongan karpal

Selain untuk terapi Sindroma Terowongan Karpal, penyuntikan steroid yang dapat menghilangkan atau mengurangi keluhan Sindroma Terowongan Karpal ini merupakan salah satu tes untuk menegakkan diagnosis Sindroma Terowongan Karpal. steroid ke dalam terowongan karpal, diharapkan Penyuntikan

dapat mengatasi edema dalam

terowongan karpal. 3) Pengontrolan cairan misalnya diuretika

Dengan berkurangnya cairan tubuh secara sistemik, maka diharapkan cairan di daerah terowongan karpal akan berkurang, hal ini akan mengurangi tekanan dalam

terowongan karpal. 4) Anti inflamasi non steroid atau steroid

Obat - obatan anti inflamasi baik steroid maupun non steroid akan mengurangi edema di dalam terowongan karpal. 5) Estrogen tahun

Karena penderita Sindroma terowongan karpal terutama pada wanita diatas 40 (menopause), Schiller dan Kolb menduga mungkin kekurangan estrogen akan

mempengaruhi

pertumbuhan jaringan ikat, sehingga mereka memberi estrogen pada pasien-pasiennya yang disebutnya sebagai suatu Sindroma menopause. Tapi pendapat ini ditentang oleh

penulis-penulis lain. 6) Vitamin Neurotropik

Ellis, Folker dkk dan beberapa penulis lain menyatakan defisiensi pyridoxin merupakan salah satu faktor etiologi Sindroma Terowongan Karpal Sehingga memberikan pyridoxin sebagai terapi Sindroma Terowongan Karpal dan menurut mereka, hasilnya cukup memuaskan. Tapi penulis-penulis lain banyak pula yang menentang pendapat ini, apalagi karena pyridoxin yang berlebihan dapat pula menyebabkan neuropati (karena intoksikasi). Tapi menurut penulis yang setuju memakai pyridoxin, neuropati karena pyrodoxin ini hanya terjadi pada penderita yang telah mempunyai kecenderungan akan timbulnya neuropati. Dosis pyridoxin yang dianjurkan adalah 100-300 mg/hari selama 3 bulan. Menurut Folker selain defisiensi pyridoxin pada Sindroma Terowongan Karpal terdapat pula defisiensi riboflavin. Terlepas benar atau salahnya teori defisiensi vitamin-vitamin ini pada

Sindroma Terowongan Karpal sebagai pelengkap terapi neuropati. Kita selalu memberi vitamin kombinasi golongan B karena vitamin ini banyak mempengaruhi perbaikan-perbaikan saraf tepi yang rusak. Begitu juga mecobalamin disebut-sebut berguna untuk regenerasi saraf perifer. 7) 8) Fisioterapi untuk memperbaiki vaskularisasi pergelangan tangan Ultrasound

Ultrasound frekuensi tinggi diarahkan ke area inflamasi, gelombang suara itu dikonversikan menjadi panas di dalam jaringan, diharapkan akan melancarkan vaskularisasi.

Pada pasien dalam 10 tahun telah mendapat banyak terapi konservatif baik obat oral, vitamin, fisoterapi bahkan suntikan steroid, tetapi keluhan tetap timbul kembali, nampaknya bukan karena sindroma Terowongan Karpal yan dideritanya berat, tetapi karena pasien tetap melakukan aktifitas yang seharusnya dihindari sampai saat ini. Operatif Tindakan operatif dilakukan bila: o o o o o keluhan keluhan yang berat sehingga sangat mengganggu penderita. atrofi otot-otot thenar. pemeriksaan EMG yang jelek (Sindroma Terowongan Karpal berat). terapi konservatif tanpa ada perbaikan. Sindroma Terowongan Karpal akut dengan gejala yang hebat/berat.

Operasi dapat dilakukan dengan cara konvensional atau endoskopi. Dengan konvensional yang dilakukan sebagai berikut: Operasi dapat dengan anestesi lokal, tapi bila dicurigai harus melakukan eksplorasi yang agak lama sebaiknya pakai anestesi umum. Sebelumnya dipasang bendungan (tourniquet) untuk mengurangi perdarahan. Ligamen karpi-transversum dipotong lebih kurang 3 cm distal lipat pergelangan tangan di sisi ulnar. Isi terowongan dibersihkan dari proses desak ruang. Mungkin perlu dilakukan tenosinovektomi dan pada keadaan tertentu disertai suatu internal neurolisis. Pada waktu operasi harus berhati-hati jangan sampai memotong cabang rekuren n.Medianus atau struktur lainnya.

Setelah operasi selesai dipasang bidai dengan pergelangan sedikit dorsofleksi untuk mencegah prolaps tendo otot fleksor ataupun n.Medianus sendiri melalui bekas irisan ligamen karpi transversum. Sendi-sendi kecil sudah harus mulai digerak-gerakan segera setelah operasi, kemudian baru dilatih pergerakan pergelangan secara bertahap. Harus dijaga jangan sampai timbul edema atau jaringan parut. Diusahakan agar posisi tangan lebih tinggi dari jantung dan waktu tidur jangan diganjal dengan bantal agar tetap di tempat yang lebih tinggi. Selama dua minggu pertama tidak diperkenankan mengangkat benda berat. Setelah tindakan operasi tetap diberikan terapi tambahan vitamin kombinasi golongan B (neurotropik) untuk mempercepat perbaikan metabolisme saraf. Kegagalan / Komplikasi Operasi: o o o gagal membebaskan ligamen karpi transversum secara lengkap/adekuat. terjadi edema dan jaringan parut, sehingga kompresi n.Medianus terulang lagi. prolaps isi terowongan di tempat irisan ligamen karpi transversum, karena bidai timbul kekakuan sendi karena terjadi perlengketan perlengketan. Infeksi bekas operasi. komplikasi tidak langsung karena pemasangan tourniquet yang terlalu

terlalu cepat dilepas atau menggerakkan pergelangan terlalu cepat / maksimal. o o o

lama/keras, sehingga menimbulkan neuropati (pressure neuropathy) pada n.Radialis. Terapi keadaan yang mendasari Sindroma Terowongan Karpal o Walaupun terapi yang ditujukan langsung pada Sindroma Terowongan Karpal

sendiri berhasil, tapi bila keadaan/penyakit yang mendasarinya tak ditanggulangi, suatu saat Sindroma Terowongan Karpal yang disebabkan aktifitas tangan tertentu yang berulang seperti pekerjaan rumah tangga (memasak, memotong, mencuci dan memeras pakaian, menyapu dan mengepel, memeras kelapa, mengulek bumbu-bumbu) memutar baut dengan obeng, menggerakkan kursi roda pada penderita paralegi, mengetik dan menggunakan alat yang bergetar atau bekerja pada suhu dingin (tukang daging dan ikan, pengemas makanan beku) dan ban berjalan (asembling, pengepakan) harus diusahakan merubah kebiasaan atau menukar pekerjaan dan memodifikasi alat

yang dipakai. o Bila Sindroma Terowongan Karpal yang didasari oleh penyakit lain, misalnya

Akromegali atau Arthritis, penyebab Akromegali atau Arthritis yang perlu ditanggulangi. Sindroma Terowongan Karpal pada kehamilan biasanya akan sembuh setelah melahirkan, tapi mungkin akan kambuh lagi pada kehamilan berikutnya.

VIII. Daftar pustaka 1. Refleksi kasus carpal tunnel syndrome. RSUD Tidar magelang 2010 2. Asnawi dan Margono. 2007. Gambaran Umum tentang Neuropati. In : Kapita Selekta Neurologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 3. Carpal Tunnel syndrome. Mayoclinic Staff. Available at

http://www.mayoclinic.com/health/carpal-tunnel-syndrome/DS00326. December 3, 2012. 4. Carpal tunnel syndrome. Available

accessed on

at

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001469/. Accessed on December 3,2012. 5. Carpal tunnel syndrome. Available at http://www.webmd.com/painaccessed on

management/carpal-tunnel/carpal-tunnel-syndrome-topic-overview. December 3, 2012.

Anda mungkin juga menyukai