Anda di halaman 1dari 24

TRANSPORTASI PERKOTAAN

A. Permasalahan Transportasi Perkotaan. Meliputi :- kemacetan lalu-lintas - parkir - angkutan umum - polusi dan masalahketertitiban lalu-lintas

Kemacetan lalu-lintas
Menimbulkan kerugian dilihat dari : - Pengemudi - Segi ekonomi - Dan lingkungan

Masalah Parkir
- Tidak adanya fasilitas parkir - Banyak tempat usaha tidak memiliki lahan parkir yang sesuai. - Badan jalan dijadikan tempat parkir.

Angkutan Umum
- Kurang nyamannya, kurang aman dan kurang effisiennya fasilitas angkutan umum. - Angkutan massal spt kereta api masih kurang berfungsi untuk angkutan umum perkotaan.

Polusi
Meliputi : - Polusi udara - Polusi suara (bising)

Ketertiban lalu-lintas
Ketertiban berlalu-lintas di Indonesia masih sangat rendah. - Tingkat kecelakaan - Tingkat kematian krn kecelakaan - Pelanggaran lalu-lintas yang tinggi, bahkan menduduki peringkat atas di dunia.

B. Kebijakan Transportasi Perkotaan dan Manajemen Lalu-lintas


Kebijakan transportasi perkotaan dikembangkan dan diarahkan dalam kerangka tertentu, yaitu dengan mempertahankan kualitas lingkungan serta dengan mengembangkan manajemen lalu-lintas dengan cara mengoptimalkan fasilitas yang ada dengan perbaikaan2 pengaturan lalu-lintas serta menghindari pembangunan fisik seperti pembangunan jalan baru atau pelebaran jalan.

Strategi Manajemen Lalu-lintas


1. Sistem Pengontrolan Lalu-lintas Sistem pengontrolan lalu-lintas merupakan pengaturan lalu-lintas yang berupa perintah atau larangan. Perintah atau larangan tersebut dapat berupa lampu lalu-lintas, rambu lalu-lintas atau marka jalan.

1. Sistem Pengontrolan Lalu-lintas


Sistem pengontrolan lalu-lintas meliputi: a. Pada persimpangan jalan Optimalisasi lampu lalulintas, pemasangan/pemindahan lampu lalulintas, prioritas kepada bus kota pada persimpangan dengan lampu lalulintas, koordinasi lampu lalulintas. b. Pada jalan masuk atau keluar dari persimpangan: jalan satu arah, ke kiri boleh terus pada lampu merah, larangan belok, jalan hanya khusus untuk penduduk di daerah tersebut.

Lanjut
c. Penggunaan jalur ; larangan untuk mobil kurang dari 3 penumpang, jalur yang dapat dibalik arah, jalur khusus untuk angkutan umum. d.Penggunaan tepi jalan : larangan parkir, pe nempatan halte bus, penentuan daerah bongkar muat, pelebaran/penyempitan jalan kaki lima.

Lanjut
e. Pengaturan kecepatan kendaraan, dengan cara pembatasan kecepatan maksimum/minimum yang akan berpengaruh terhadap kapasitas maupun keamanan jalan. f. Parkir : parkir khusus untuk angkutan umum, pembatasan waktu parkir, pengontrolan tempat parkir.

2. Informasi Kepada Pemakai Jalan


Informasi kepada pemakai jalan dapat berupa: - Pendidikan - Informasi sebelum melakukan perjalanan - Informasi pada saat melakukan perjalanan.

3. Tarif (Pricing)
Pricing dimaksudkan untuk menekan jumlah pemakai fasilitas transportasi dengan jalan membebani pemakai fasilitas tersebut dengan biaya tertentu. Pricing meliputi: - Road Pricing : memberi beban biaya kepada pemakai jalan, berupa: tarif toll, pajak kendaraan, pajak penggunaan kendaraan. - Tarif parkir: memberi beban biaya kepada pemakai fasilitas parkir., berupa tarif parkir berdasarkan waktu parkir, perbedaan tarif parkir.

Lanjut
- Tarif angkutan umum : dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik angkutan umum serta meratakan beban angkutan umum berupa, pengurangan tarif, perbedaan tarif pada jam puncak, pembebasan tarif pada waktu pindah kendaraan, perbedaan tarif berdasarkan umur/ pekerjaan, karcis langganan.

4. Modifikasi Angkutan Umum


Modifikasi operasi angkutan umum meliputi : - Perbaikan operasi, yang dilakukan dengan cara modifikasi jalur bus kota, modifikasi jadwal bus kota, efisiensi jumlah penumpang, efisiensi pembayaran karcis. - Perpindahan moda dilakukan dengan cara: letak halte, fasilitas park and ride, integrasi antar moda, perbaikan kenyamanan di halte.

Lanjut
- Efisiensi manajemen, dengan cara: perbaikan pemeliharaan kendaraan, perbaikan keamanan. - Modifikasi jenis angkutan umum, dengan cara membuat kualitas angkutan umum yang dimodifikasi menjadi beberapa tingkatan untuk menarik orang2 dari golongan bawah sampai golongan atas, sedangkan kapasitas angkutan umum yang digunakan disesuaikan dengan tingkat pembebanan pada jalur tersebut.

5. Modifikasi Pemakai Jalan


Maksud dari modifikasi pemakai jalan yaitu agar waktu perjalanan pemakai jalan dapat di ubah, sehingga penggunaan jalan selama 24 jam lebih merata dan efisien. Modifikasi pemakai jalan meliputi: - Modifikasi distribusi waktu pemakai jalan meliputi: pergeseran waktu kerja, pemendekan/perpanjangan waktu kerja, perpanjangan jam buka toko/pelayanan umum.

Lanjut.
- Modifikasi frekuensi pemakaian jalan, meliputi: pengantaran pesanan makanan/ barang ke rumah, pelayanan fasilitas umum per surat/telepon, perluasan jaringan telepon. - Modifikasi tata ruang berupa modifikasi tata guna lahan.

C. PERMASALAHAN PARKIR
Berdasarkan lokasinya, parkir dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: - Parkir pada badan jalan (on Street Parking) - Parkir di luar badan jalan (off Street Parking) Permasalahan : - Kurangnya fasilitas parkir di luar badan jalan, baik berupa taman parkir atau lahan khusus parkir, shg mengakibatkan beban parkir terakumulasi di badan jalan yang berakibat berkurangnya kapasitas jalan.

Kawasan dengan permasalahan parkir


Kawasan kawasan yang memiliki permasalahan parkir di daerah perkotaan antara lain : - Pasar - Komplek Pertokoan/Perdagangan - Komplek Pendidikan (sekolah, kampus) - Komplek Perkantoran - Tempat ibadah - Permukiman di daerah perkotaan

D. PERMASALAHAN ANGKUTAN UMUM


Permasalahan : kurang berfungsinya angkutan umum secara optimal. Angkutan publik tdk berfungsi dengan baik dan cenderung menjadi opsi terakhir masyarakat sebagai sarana transportasi karena tidak nyaman, tidak aman, jadwal yang tidak teratur, kesemrawutan, berhenti dan ngetem di sembarang tempat.

Mengatasi Masalah Angkutan Umum


Melalui : - Pembatasan dan efisiensi jumlah armada - Optimalisasi dan modifikasi trayek secara periodik - Optimalisasi infrastruktur pendukung angkutan umum - Segmentasi angkutan umum - Memberikan prioritas kepada angkutan umum

E. PERMASALAHAN PENCEMARAN
Pencemaran : - Polusi (80 % polutan disumbangkan oleh transportasi)

F. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI PERKOTAAN


Di masa depan, transportasi perkotaan dikembangkan dalam koridor pelayanan yang cepat, andal, efisien, efektif, nyaman, ekonomis dan aman. Seluruh sistem transportasi

Anda mungkin juga menyukai