Anda di halaman 1dari 4

Tanggal : 11 September 2013

Nama NIM

: Raden Roro Marina Rizky Utami : 030.08.211

STATUS RAWAT JALAN PASIEN POLIKLINIK BEDAH ORTHOPEDI MALUNION FRAKTUR RADIUS DEXTRA DAN ULNA DEXTRA

I.

IDENTITAS Nama Usia Pekerjaan Alamat Tanggal kontrol : Tn. Y : 43 tahun : Pegawai : Jati warna : 10 September 2013

II.

KELUHAN UTAMA Kaki kanan menjadi lebih pendek dibandingkan kaki kiri

III. ANAMNESIS OS datang ke Poliklinik Bedah Orthopedi RSUD Kota Bekasi dengan keluhan kaki kanan OS menjadi lebih pendek di bandingkan dengan kaki kiri OS sejak 1,5 tahun yang lalu, namun dirasa semakin parah semenjak 7 bulan terakhir. OS juga mengeluhkan kalau saat berjalan pun OS merasakan nyeri pada sendi panggul kanannya. Keluhan tersebut dirasakan OS setelah terjadinya kecelakaan. 1,5 tahun yang lalu OS mengatakan bahwa kaki kanannya tercengklak saat turun dari angkot dan terdengar bunyi krek saat tercengklak, namun OS hanya berobat ke dukun tulang. Di dukun tulang, OS hanya di urut saja. Kemudian 7 bulan yang lalu, OS mengalami kecelakaan motor tunggal saat menjadi penumpang ojeg. Saat itu OS terjatuh dari motor dengan posisi kaki kanan menghantam aspal dan tertimpa motor serta pengendara motor tersebut. Saat kejadian tersebut, pasien mengaku tidak terdapat luka apapun, OS hanya merasakan nyeri pada sendi panggul.

Saat kejadian OS sadar dan dapat mengingat kecelakaan tersebut. OS tidak mengalami keluhan ditempat lain. OS tidak mengalami panas badan, bengkak di panggul ataupun paha dan

kesemutan. Namun, OS kesulitan untuk berjalan karena selain kaki kanan OS memendek, Os juga merasakan nyeri setiap kali dipakai berjalan dan karena itulah OS memutuskan untuk memakai tongkat. OS memutuskan untuk berobat ke dukun tulang lagi, dan untuk kedua kalinya OS hanya di urut. Kemudian karena OS merasa kaki kanannya menjadi semakin lebih pendek dari kaki kirinya, maka OS memutuskan untuk berobat ke dokter 5 bulan yang lalu dan dilakukan foto rontgen pada panggul. Namun setelah hasil keluar, dokter tersebut menyarankan OS untuk berobat ke bagian Bedah Orthopedi. Kemudian OS datang ke Poliklinik Bedah Orthopedi RSUD Bekasi untuk meminta terapi yang terbaik. Sebelumnya, OS tidak pernah mengalami patah tulang pada tempat tersebut maupun ditempat lainnya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum Tingkat kesadaran : Compos mentis (GCS : 15) Kesan sakit Tanda vital Cara berjalan : Tampak sakit sedang. Anemis (-), Ikterik (-) : Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu (Tidak dilakukan) : Menggunakan alat bantu berupa tongkat

B. Status generalis Kepala Leher Thoraks Abdomen : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : Bentuk, pergerakan dinding dada simetris atau tidak, bunyi

jantung, suara napas vesikuler, wheezing, rhonki (Tidak dilakukan) : Teraba supel atau tidak, massa, bentuk abdomen, nyeri tekan,

perabaan hepar, perabaan lien, undulasi, bising usus (Tidak dilakukan) Ekstremitas : Lihat status lokalis

C. Status Lokalis Regio Femur Dextra LOOK Deformitas : +/- (pemendekan)

Pembengkakan : -/Diskolorisasi Kulit Persendian FEEL Hangat Nyeri tekan Krepitasi Atrofi otot MOVE Ekstensi panggul Fleksi panggul : Terbatas/tidak terbatas : Terbatas/tidak terbatas : -/: -/: -/- (tidak dilakukan) : -/: -/: Intak/intak : hip joint

Endorotasi panggul : Terbatas/tidak terbatas Eksorotasi panggul : Terbatas/tidak terbatas

D. Tes Khusus Tidak ada gangguan motorik dan sensorik V. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium (tidak dilakukan) Foto Rontgen Pelvis dextra AP

VI. DIAGNOSIS

SUSPEK FRAKTUR PATOLOGIS COLLUM FEMUR DEXTRA ET CAUSA OSTEOPOROSIS VII. RENCANA PENGOBATAN Konservatif Bedah : Os diberikan alat bantu jalan, berupa tongkat : operasi (pemasangan protesa)

Rehabilitasi medik

Anda mungkin juga menyukai