Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MODUL

CONTEXTUAL FEATURES

OLEH : PRADANA AKMAJA CH C105210206

PEMBIMBING : Dr. JOSEPHINE L.T, SpOG (K

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI !AKULTAS KEDOKTERAN UNI"ERSITAS HASANUDDIN

Etika adalah disiplin ilmu yang mempelajari baik buruk atau benar salahnya suatu sikap dan atau perbuatan seseorang individu atau institusi dilihat dari moralitas. Penilaian baik-buruk dan benar salah dari sisi moral tersebut menggunakan pendekatan teori etik yang cukup banyak jumlahnya. Terdapat dua teori etik yang paling banyak dianut orang yaitu Teori deontology dan Teori Teleologi. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa Deontologi mengajarkan bahwa baik buruknya suatu perbuatan harus dilihat dari perbuatannya itu sendiri ( mmanuel !ant" sedangkan Teleologi mengajarkan untukmenilai baik buruknya tindakan adalah dengan melihat hasilnya atau akibatnya (D hume# $ bentham# $S %ills". Deontologi lebih mendasarkan pada ajaran agama#tradisi dan budaya. Sedangkan Teleologi lebih kearah penalaran (reasoning" dan pembenaran (justi&ikasi" kepada asas man&aat (aliran utilitarian". '. %erupakan bagian ilmu &ilsa&at yang meliputi hidup baik# menjadi orang yang baik# berbuat baik dan menginginkan hal yang baik dalam hidup (mempelajari moralitas" mengandung permusyawaratan dan argumen eksplisit untuk membenarkan tindakan tertentu etika praktis (. )sas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode etik pro&esi tertentu etika normati& *. Etika menjadi alasan untuk memilih nilai yang benar di tengah belantara norma +ioetika berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai-nilai moral. %enurut ,. )bel# bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran# tidak hanya memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang# tetapi juga memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang. +ioetika mencakup isu sosial# agama# ekonomi# hukum bahkan politik. ,ilsu& )merika# Samuel -orovit. mende&enisikan bioetik sebagai penyelidikan kritis tentang dimensi-dimensi moral dari pengambilan keputusan dalam konteks yang berkaitan dengan kesehatan dan dalam konteks yang melibatkan ilmu-ilmu biologis. %emiliki in&ormasi perkembangan dalam bidang tersebut menimbulkan

dampak yang mendalam atas kehidupan kita# terutama yang erat terkait dengan dilemma etik dalam bioetik. +erdasarkan batasan pengertian tersebut# bioetik dalam penerapannya banyak menyangkut kegiatan dalam proses pengambilan keputusan. ).a. pengambilan keputusan dalam praktek kedokteran mengacu kepada / kaidah dasar moral yang sering juga disebut kaidah dasar bioetika yaitu 0 '. )utonomy (. +ene&icience *. 1on 2male&icence /. $ustice Sedangkan menurut $onsen# Siegler dan 3inslade ((44(" kaidah etik yang digunakan yakni 0 1. Medical Indication ( terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai dari sisi etik kaidah yang digunakan adalah bene&icence dan nonmale&icence " 2. Patient Preferrence (terkait nilai dan penilaian pasien tentang man&aat dan beban yang akan diterimanya cerminan kaidah otonomi" 3. Quality of Life (aktualisasi salah satu tujuan kedokteran 0memperbaiki# menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insani terkait dengan bene&icence# nonmale&icence 5 otonomi" 4. Contextual Features menyangkut aspek non medis yang mempengaruhi pembuatan keputusan# seperti &aktor keluarga# ekonomi# budaya kaidah terkait justice

Prinsip dalam Contextual Features adalah Loyalty and Fairness. Pada topik ini dibahas pertanyaan etik seputar aspek non medis yang mempengaruhi keputusan# seperti &aktor keluarga# ekonomi# agama# budaya# kerahasiaan# alokasi sumber daya dan &aktor hukum. Sedangkan dalam Contextual Features itu sendiri terdapat beberapa pertanyaan etika antara lain 0 )pakah ada masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan 6 )pakah ada masalah sumber data (klinisi dan perawat" yang mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan 6 )pakah ada masalah &aktor keuangan dan ekonomi 6 )pakah ada &aktor relegius dan budaya 6 )pakah ada batasan kepercayaan 6 )pakah ada masalah alokasi sumber daya 6 +agaimana hukum mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan 6 )pakah penelitian klinik atau pembelajaran terlibat 6 )pakah ada kon&lik kepentingan didalam bagian pengambilan keputusan didalam suatu institusi 6 Dalam mengambil keputusan klinik dibangun atas dua pilar utama# yakni 0 a" keputusan medik atas permasalahan medik pasien b" !eputusan etis atas isu etis pasien. !eputusan medik yang nyata dalam ranah indikasi medik dari sistematika $onsen 5 Siegler. !eadaan makin rumit ketika kita mempertimbangkan sistematika etika praktis bagi klinisi ($onsen 5 Siegler" yakni * komponen lain 0 Patient Preferrence# Quality of Life dan Contextual Features yang begitu didominasi oleh

komponen non medis# yakni struktur budaya masyarakat. Sedangkan struktur masyarakat ndonesia sendiri adalah plural. %ereka terdiri atas beragam suku# adat istiadat# dan latar belakang sosio-budaya dan geogra&i yang tidak sama. Padahal ketika di klinik# dokter akan merasa kaget ketika menghadapi kenyataan bahwa pengobatan pasien adalah juga sama-sama sebuah ketidakpastian. 7ang dalam hal ini adalah keputusan medik karena dibangun oleh ilmu kedokteran yang bermodel biomedik. Sehingga penanganan pasien di klinik# selain indikasi medik yang memang berpengaruh pada sisi awalnya# namun pengelolaan pasien akan ditentukan pula oleh seni yang berbasis moral.

Da&tar Pustaka

1. Mappaware NA. Bioetika, Hukum Kedokteran, dan Hak Asasi Manusia. Makassar: PT Umitoha Ukhuwah Grafika !"1".
2. http:##m$modu%.wordpress.&om#!"11#"1#1'#kaidah(dasar(mora%(dan(teori(etika(da%am(

mem)in*kai(tan**un*+awa)(profesi(kedokteran# ,. http:##m$modu%.wordpress.&om#!"11#"1#1'#se*i(kontekstua%(pemi%ihan(prima(fa&ie( kasus(di%emma(etik(dan(pen$e%esaian(kasus(konkrit(etik#

Anda mungkin juga menyukai