Anda di halaman 1dari 33

Hukum lembagalembaga Negara

Aria Herjon, SH

Negara Hukum
Negara Hukum adalah negara yang penyelengaraan kekuasaan pemerintahannya berdasarkan hukum artinya kekuasaan negara itu didaarkan atas hukum bukan atas kekuasaan belaka atau dapat juga dikatakan pemerintahan negara berdasar pada konstitusi yang berpaham konstitusionalisme. Negara hukum menempatkan Hukum sebagai hal yang tertinggi (Supreme), sehingga ada istilah supremasi hukum

Konsep Negara Hukum


Konsep Negara Hukum diawali dengan adanya konstitusi dan konstitusionalisme Konstitusi merupakan segala peraturan yang berhubungan dengan segala praktek penyelenggaraan negara (dalam arti luas), konstitusi juga merupakan undang undang dasar (dalam arti sempit) Konstitusionalisme merupakan gagasan bahwa kekuasaan negara harus dibatasi serta hak hak dasar rakyat dijamin dalam suatu konstitusi negara

Negara Hukum !ormal disebut juga negara hukum dalam arti sempit yaitu negara membatasi ruang geraknya dn bersi"at pasi" terhadap kepentingan rakyat negara. Negara Hukum #ateriil disebut juga negara hukum dalam arti luas atau modern (wel"are state) yaitu negara yang pemerintahnya memiliki keleluasaan untuk turut $ampur tangan dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat.Negara bersi"at akti" dan mandiri dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat.

%iri $iri Negara Hukum


Negara Hukum merupakan terjemahan dari istilah &e$htstaat ('ropa Kontinental) dan &ule o" (aw (Anglo Sa)on). %iri $iri &e$htstaat menurut !riederi$h *ulius Stahl yaitu + Hak Asasi manusia Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin HA# ,emerintahan berdasarkan undang undang ,eradilan tata usaha negara

%iri $iri &ule o" (aw menuru A- .i$ey + Supremasi Hukum Kedudukan yang sama di depan Hukum /erjaminnya HA# dalam 00 atau keputusan pengadilan Konsep re$htstaat dan rule o" law memiliki lbm yang berbeda ttp tujuannya sama yaitu + memberikan perlindungan atas hak2 kebebasan sipil warga negara dari kemungkinan tindakan kesewenangwenangan kekuasaan negara.

12 prinsip pokok konsep negara Hukum menurut *imly + Supremasi hukum. persamaan dalam hukum Asas legalitas Pembatasan Kekuasaan - Organ2 eksekutif independen peradilan bebas dan tidak memihak ,eradilan tata 0saha Negara ,eradilan tata negara ,erlindungan HA# 3ersi"at demokratis 3er"ungsi sebagai sarana mewujudkan tujuan negara /ransparansi dan kontrol sosial

4ndonesia sebagai Negara Hukum


(andasan yuridis negara hukum 4ndonesia+ ,asal 1 ayat 5 00. 1678 yang berbunyi 9Negara 4ndonesia adalah Negara Hukum:, dahulu sebelum amandemen juga terdapat dalam penjelasan 00. 1678. Negara 4ndonesia adalah negara hukum materiil, buktinya terdapat dalam ,embukaan 00. 1678 alenia 4-, ,asal 55, dan ,asal 57.

,erwujudan Negara Hukum di 4ndonesia dituangkan dalam Konstitusi Negara yaitu 00. 1678. Negara Hukum di 4ndoensia menurut 00. 1678mengandung prinsip + Norma Huku bersumber pada ,an$asila sebagai hukum dasar nasional dan adanya hierarkhi jenjang norma hukum Sistemnya adalah sistem konstitusi (adanya pembagian kekuasaan negara dan pemabtasan kekuasaan negera. .asar sbg negara berdasrakan atas hukum mempunyai si"at nomati", bukan sekedar asas belaka). kedaulatn rakyat atau rinsip demokrasi prinsip persamaan kedudukan hukum dan pemerintahan Adanya organ pembentuk 00 Sistem pemerintahan presidensiel adanya kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasan lain *aminan HA#

,emisahan kekuasaan atau pembagian kekuasaan


3erawal dari kritikan dari *ohn (o$ke (1;;<) terhadap kekuasaan raja yang absolut. .an mendukung pembatasan kekuasan politik terhadap raja. /ahun 1;== terjadi perebutan kekuasaan antara kerajaan dan ,arlemen 4nggeris yang dimenangkan oleh ,arlemen. Alasan *( mengkritik kek Absolout &aja adalah 9bahwa alasan manusia mengadakan kontrak sosial untuk memelihara hak2 alami manusia, yaitu, hak untuk hidup, kemerdekaan dan hak milik yang melahirkan status politik.

*( menyatakan:untuk men$apai keseimbangan dalam suatu negara, kekuasaan negara harus dipilah kepada tiga bagian a. Kek.legislati"+ berwenang membuat 00 b. Kek.'kekuti"+ melaksanakan> mempertahankan 00 $. Kek. !erderati"+ semua kek yang tdk termasuk a dan b, spt + kek keamanan negara, urusan perang dll

/eori *( dimodi"ikasi oleh #ontes?uieu yaitu+ Kekuasaan legislati" + membuat hukum, kekuasaan eksekuti" + menjalan hukum, dan kekuasaan yudikati" + mena"sirkan hukum.. Ketiga kekuasan tersebut terpisah satu sama lain. ,erbedaan ajaran kedua sarjana tersebuta adalah+
@ #enurut *( + tidak ada kekuasaan Audikati" karena sudah termasuk kepada kekuasan eksekuti". @ #enurut #? + kekuasan Audikati" adalah kekuaasan berdiri sendiri, kekuasan "ederati" telah termasuk kepada kekuasaan eksekuti"

#enurut #B +
@ kebebasan politik hanya ada di negara negara dimana kekuasaan negara bersama sama dengan "ungsi yang berhubungan tidak berada pada orang yang sama atau badan yang sama. @ apabila kekuasaan legislati" dan kekuasaan eksekuti" menyatu dalam satu organ tangan atau badan, tidak ada kebebasanC akan timbul keprihatinan, karena raja atau majelis akan melaksanakan hukum hukum yang Dalim, melaksanakan dengan $ara yang Dalim. @ *uga tidak ada kebebasan, jika kekuasaan peradilan tidak dipisahkan dari legislati" dan eksekuti"

#enurut *ean *e$?ues &ousseau yang membatasi "ungsi negara kepada dua komponen yaitu pembuat undang-undang dan pelaksana undang-undang. #B + orang yang diberi kekuasaan $enderung untuk menyalahgunakannya, 0ntuk menghindari penyalahgunaan kekuasaan itu langkah langkah yang harus diambil adalah membatasi kekuasaan dengan kekuasaan (ord A$ton + manusia yang mempunyai kekuasaan $enderung menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi manusia yang mempunyai kekuasaan tak terbatas pasti akan menyalahgunakannya. 0ntuk itu perlu dilakukan pemisahan kekuasan.

,emisahan kekuasaan EEEE #auri$e .uFerger + pemisahan kekuasaan dapat dipahami, yaitu sebagai salah satu $ara untuk membatasi kekuasaan penguasa, dengan membatasi kekuasaan dengan kekuasaan lain, maksudnya adalah untuk men$egah agar para penguasa jangan sampai menyalahgunakan kekuasaanya atau bertindak sewenang wenang dan memperdalam $engkeraman totaliternya terhadap rakyat

ukuran untuk menentukan ada atau tidaknya pemisahan kekuasaan (Gade H 3redly)
@ bahwa orang yang sama bukan bagian lebih dari satu diantara ketiga lembaga pemerintahC @ bahwa satu lembaga pemerintah C janganlah mengendalikan atau men$ampuri "ungsi "ungsinya pelaksanaan lembaga lain, misalnya bahwa lembaga yudikati" harus terlepas dari eksekuti" atau bahwa menteri menteri tidak perlu bertanggung jawab kepada parlemenC @ bahwa satu lembaga pemerintahan janganlah menjalankan "ungsi lembaga pemerintahan lainnya, misalnya bahwa para menteri janganlah memiliki kekuasaan legislati"

*adi ajaran pemisahan kekuasaan (separation of power) bertujuan untuk membatasi kekuasaan badan bdan pejabat penyelenggara negara dalam batas batas $abang kekuasaan masing masing.

,rakteknya di 4ndonesia
0ntuk melihat ada tidaknya pemisahan kekuasaan di 4ndonesia, 4smail Suny menyimpulkan, bahwa pemisahan kekuasaan dalam arti material tidak terdapat dan tidak pernah dilaksanakan di 4ndonesia, yang ada dan dilaksanakan adalah pemisahan kekuasaan dalam arti "ormal. Hal ini menunjukkan bahwa di 4ndonesia terdapat pembagian kekuasaan dan bukan pemisahan kekuasaan

,emisahan kekuasaan bersi"at horiDontal dalam arti kekuasaan dipisah pisahkan ke dalam "ungsi "ungsi yang ter$ermin dalam lembaga lembaga negara yang sederajat dan saling mengimbangi (checks and balances). ,embagian kekuasaan bersi"at Fertikal dalam arti perwujudan kekuasaan itu dibagikan se$ara Fertikal ke bawah kepada lembaga lembaga tinggi negara di bawah lembaga pemegang kedaulatan rakyat Selama ini, 00.1678 (sebelum amanademen) menganut paham pembagian kekuasaan yang bersi"at Fertikal, bukan pemisahan kekuasaan yang bersi"at horiDontal. Kedaulatan rakyat dianggap terwujud penuh dalam wadah #,& yang dapat dita"sirkan sebagai lembaga tertinggi ataupun sebagai "orum tertinggi. .ari sini, "ungsi "ungsi tertentu dibagikan sebagai tugas dan kewenangan lembaga lembaga tinggi negara yang ada di bawahnya, yaitu ,residen, .,&, #A, dan seterusnya

Karena itu, dalam 00. 1678 yang asli, tidak diatur pemisahan yang tegas dari "ungsi legislati" eksekuti" dan yudikati". .alam kenyataan, alat alat kelengkapan organisasi negara tidak hanya terbatas pada tiga $abang. .i 4ndonesia didapati alat alat kelengkapan negara yang lain yaitu 3adan ,emeriksa Keuangan (3,K), #ahkamah Konstitusi (#K), .ewan ,erwakilan .aerah (.,.) dan #ajelis ,ermusyawaratan rakyat (#,&) di samping .ewan ,erwakilan &akyat (.,&), bahkan pernah ada .,A.

('#3AIA N'IA&A

(embaga Negara
(embaga negara dalam kepustakaan 4nggris, digunakan istilah political institution. .alam bahasa 3elanda disebut dengan istilah staat organen. Sementara di bahasa 4ndonesia menggunakan 4stilah lembaga negara, badan negara, atau organ negara. 9Jrgan: #enurut Kamus Hukum !okema Andrea disebut dengan 9Alat kelengkapan: Alat Kelengkapan adalah orang atau majelis yang terdiri orang2 yg berdasarkan 00 dan anggaran .asar berwenang mengemukakan dan merealisasikan kehendak badan hukumK

4stilah tersebut (lembaga negara, oragan Negara, badan negara dan alat kelengkapan negara) sering digunakan dalam konteks yang sama dan merujuk pada pengertian yang sama, yaitu yang membedakannya dengan lembaga swasta atau masyarakat. (embaga negara terkadang disebut dengan istilah lembaga pemerintahan, lembaga pemerintahan non departeman, atau lembaga negara saja.

Jrgan negara yaitu Siapa saja yang menjalankan suatu "ungsi yang ditentukan oleh suatu tata hukum (kgal order) (Hans Kelsen) seorang disebut sebagai organ karena, dan bila, dia melakukan "ungsi membuat atau menerapkan hukum .

Hans Kelsen membagi lembaga atau organ negara ke dalam dua bagian (luas dan sempit), meliputi+
@ setiap indiFidu, orang, ataupun lembaga dapat disebut sebagai suatu organ negara bila ber"ungsi untuk men$iptakan norma (norm creating) dan menjalankan norma sekaligus. @ settiap indiFidu dapat dikatakan sebagai organ negara bila se$ara pribadi ia memiliki kedudukan hukum tertentu. %iri $iri organ negara dalam pengertian kedua ini meliputi+
organ negara itu dipilih atau diangkat untuk menduduki jabatan atau "ungsi tertentuC !ungsi itu dijalankan sebagai pro"esi utama atau bahkan se$ara hukum bersi"at eksklusi"C Karena "ungsinya itu, ia berhak untuk mendapatkan imbalan gaji dari negara

#enurut *imly + konsepsi organ atau lembaga negara tidak bisa dibatasi pada pandangan trias plotica #ontes?uieu yaitu legislati", eksekuti" ataupun yudisial saja. Karena umum dewasa ini ketiga $abang kekuasaan tersebut telah saling bersentuhan dan saling mengendalikan satu dengan yang lainya sesuai dengan prinsip cheks and balances.

(ima lapisan (embaga Negara (jimly)


@ .alam arti yang paling luas, lembaga negara men$akup setiap indiFidu yang menjalankan "ungsi men$iptakan hukum (law creating) dan "ungsi menerapkan hukum (law applying). /itik berat dari pengertian yang luas ini adalah kata kata setiap idiFidu. 4ndiFidu tersebut bisa siapa saja (baik rakyat atau pun ketiga $abang kekuasaan) dalam konteks law creating dan la w applying, $ontohnya pemilihan umum yang dilaksanakan oleh seluruh rakyat banyak. @ ,engertian kedua, yang $enderung luas namun lebih sempit dari pada pengertian pertama, menyebutkan bahwa lembaga negara men$akup "ungsi tersebut diatas dan juga mempunyai posisi sebagai atau berada dalam struktur jabatan kenegaraan atau jabatan pemerintahan. Kun$i dari pengertian lembaga negara pada pengertian kedua ini terletak pada kata kata indiFidu yang menjabat posisi tertentu di pemerintahan atau kenegaraan. *adi warga negara atau rakyat sudah tidak masuk dalam lembaga negara.

@ Sedangkan pengertian ketiga mengartikan lembaga negara dalam arti sempit sebagai badan atau organisasi yang menjalankan "ungsi men$iptakan hukum dan "ungsi menerapkan hukum dalam kerangka struktur dan sistem kenegaraan atau pemerintahan. .alam pengertian ini, lembaga negara men$akup badan badan yang dibentuk berdasarkan konstitusi ataupun peraturan perundang undangan lain dibawahnya yang berlaku di suatu negara.

@ ,engertian organ negara yang keempat yang lebih sempit lagi, yaitu lembaga negara hanya terbatas pada pengertian lembaga lembaga negara yang dibentuk berdasarkan 00., 00, atau peraturan yang lebih rendah.
Aang menjadi kun$i pokok untuk membedakan pengertian lembaga negara yang ketiga dan pengertian lembaga negara yang keempat ini adalah pada kata kata Lkeputusan keputusan yang tingkatannnya lebih rendah, baik di tingkat pusat ataupun di daerahL. ,engertian organ negara yang ketiga men$akup lembaga negara mulai di tingkat pusat sampai di daerah, termasuk pula Ke$amatan, Kelurahan, dan lain lain (&/>&ukun /etangga, &G> &ukun Garga). Sedangkan pengertian organ negara yang keempat hanya terbatas pada lembaga negara di tingkat pusat dan lembaga negara di tingkat daerah saja (hanya hingga .ewan ,erwakilan &akyat .aerah, .,&. saja).

@ ,engertian organ negara yang kelima, yaitu memberikan kekhususan kepada lembaga lembaga negara yang berada di tingkat pusat yang yang pembentukannya diatur dan ditentukan oleh 00. 1678. (embaga lembaga tersebut meliputi #ajelis ,ermusyawaratan (#,&), .ewan, ,erwakilan &akyat (.,&), #ahkamah Agumg (#A), #ahkamah Konstitusi (#K), dan 3,K)

4stilah 9lembaga Negara: dalam 00. 1678 tidak ada ditemukan, yang ada hanya 9badan negara: Konstitusi &4S menggunakan istilah 9alat alat perlengkapan "ederal:. 00. 168< menggunakan 4stilah 9alat alat perlengkapan negara:.

.i dalam 3ab 444 Konstitusi &4S dinyatakan alatalat perlengkapan Federal &4S terdiri dari ,residen, menteri menteri, Senat, .,&, #ahkamah Agung 4ndonesia, dan .ewan ,engawas Keuangan. ,asal 77 00.S 168< menyatakan alat alat perlengkapan negara terdiri dari ,residen dan Gakil ,residen, menteri menteri, .ewan ,erwakilan &akyat, #ahkamah agung, dan .ewan ,engawas Keuangan

.alam 00. 1678 pas$a amandemen, terdapat 57 buah lembaga negara baik disebut se$ara langsung (eksplisit) maupun tidak langsung (emplisit). Ke 57 organ tersebut dapat dibedakan dari dua segi yaitu dari segi rungsi dan dari segi hierarki. .ari segi "ungsinya, ke 57 lembaga tersebut, ada yang bersi"at utama atau primer, dan ada pula yang bersi"at sekunder atau penunjang (auxiliary). Sedangkan dari segi hierarkinya, ke 57 lembaga tersebut dibedakan ke dalam tiga lapis, yaitu lembaga tinggi negara, lembaga negara, dan lembaga daerah.

Anda mungkin juga menyukai