Anda di halaman 1dari 10

Assalamu'alaikum wr. wb.

Bismillaahirrohmaanirrohim. Alhamdulillaahirobbil'aalamiina.
Washsholaatu Wassalaamu' Alaa Asyrofil Anbiyaa-I Wal Mursalina,
Sayyidina Muhammadin, Wa-'Alaa Aalihi Washohbihi
Ajma'iina. Robbisrohli Sodri wayassirli amri wahlul 'uqdatanmillisani
yafqohu qouli."
Amma Ba'du.

Jamaah shalat taraweh yang dimuliakan Allah SWT.


Yang saya hormati pak kaum..
Yang saya hormati para tetua kampung...
Dan semua jamaah shalat Isya, Taraweh dan Witir yang dimulyakan
oleh Allah SWT...

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puuji syukur


kehadirat Alloh SWT. Atas limpahan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan
Inayyah-, kita masih diberikan Iman, Islam dan kesehatan, sehingga
dapat menjalankan shalat taraweh di Mushola Jamius Salim ini..

Tak lupa pula Sholawat dan Salam, kita limpahkan kepada


junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta Keluarga dan
Para Sahabatnya. Yang mana Beliau adalah Nabi yang membawa
syafaat Alloh. Dan mudah-mudahan kita selaku umatnya
mendapatkan syafaatNya pula di Yaumil Akhir ,
Aamiin…Aamiin…Allahumma Aamiin.
Pada kesempatan ini ijinkanlah saya menyampaikan materi dengan
tema:
Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat)
Ramadhan merupakan bulan yang dinantikan oleh setiap mukmin
karena ramadhan memiliki 3 keistimewaan dibanding dengan bulan
lainnya yaitu:
1. Sebagai bulan penghapusan dosa.
2. Bulan diijabahnya do’a-do’a kita.
3. Bulan pencerahan
Ramadhan juga dikenal sebagai syahrut taubah. Disebut sebagai syahrut
taubah karena Ramadhan memang saat yang tepat untuk bertaubat. Dan
sebaik-baik taubat adalah taubat yang segera, tanpa menunggu dan
menunda-nunda. Dengan demikian, terkumpullah dua keutamaan jika kita
bertaubat saat ini: keutamaan karena Ramadhannya, dan keutamaan karena
menyegerakan taubat.

َ ‫عواْإلَىْ َمغف َرةْْمن‬


‫ْْربِّ ُك ْم‬ ُ ‫سار‬
َ ‫َو‬
Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu (QS. Ali Imran : 133)

Allah SWT menyeru kita dengan ayat di atas untuk menyegerakan


taubat. Juga dalam ayat yang lainnya:
‫صو ًحا يَاْأَيُّ َهاْالَّذينَْْآ َ َمنُوا‬
ُ َ‫ىَْللاْْتَو َبةًْْن‬
َّ َ‫تُوبُواْإل‬
Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubat nasuha (QS. At-Tahrim : 8)
Jama'ah shalat tarawih yang dirahmati Allah,

Syarat Bertaubat
Imam An-Nawawi di dalam Riyadhus Shalihin menyampaikan syarat
bertaubat secara singkat dalam tiga langkah. Pertama, berhenti dari dosa
yang dilakukan. Kedua, menyesali dosa yang telah dilakukan. Dan ketiga,
bertekad untuk tidak mengulangi dosa itu. Itu jika bertaubat terhadap dosa
yang berkaitan dengan hak Allah.
Sedangkan jika dosa berkaitan dengan hak manusia, maka syarat
taubat ditambah satu lagi, yaitu membebaskan diri dari hak manusia
tersebut.
Misalnya: Orang yang minum minuman keras, untuk bertaubat
cukup ia berhenti minum minuman keras, menyesalinya, dan tidak
mengulanginya. Namun jika seseorang mencuri harta orang lain,
selain tiga langkah tersebut ia harus mendapat maaf dari orang
yang dicuri dengan mengembalikan hartanya atau mendapatkan
kehalalan darinya.

Kisah Pertobatan Preman dan Mantan Napi


Dipenjara ada kisah tobat preman.
Ada seorang preman yang sudah sering keluar masuk penjara. Dia
pemabuk, suka bikin onar dan berkelahi. Kasar dan suka main kekerasan
terhadap istrinya. Namun si istri tetap setia. Kemana pun pergi si preman
selalu membawa tas kecilnya yang berisi senjata berupa pistol dan pisau.
Pada suatu hari istrinya yang begitu mencintainya menukar isi tas preman
tersebut dengan sebuah buku.
Si preman yang tidak tahu menahu keluar rumah seperti biasa dan
kebetulan bertemu dengan musuhnya yang berjumlah banyak. Merasa
kalah jumlah si preman pun segera mengeluarkan isi tasnya. Betapa
terkejutnya si preman saat tahu isinya berubah. Tidak ada senjata di
dalamnya. Hanya sebuah buku.
Si preman pun berlari. Musuhnya terus mengejar. Dia berlari terus hingga
sampai di hutan. Dia pun kelelahan sementara musuhnya makin mendekat.
Akhirnya dia istirahat duduk di bawah sebuah pohon dan hanya bisa
pasrah. Siap untuk mati. Dia merasa bersalah dan ingat istrinya.
Saat musuhnya kian dekat dia mengeluarkan buku yang ada ditasnya. Dia
hanya bisa pasrah sambil memegang buku tersebut. Musuhnya pun kian
dekat. Hingga tibalah musuhnya di dekat pohon si preman duduk.
Ajaibnya meski si preman ada didepannya mereka melewatinya begitu
saja. Bahkan sama sekali tidak melihatnya.
Si preman pun selamat. Jika saat itu isi tasnya pisau tentu beda
ceritanya. Dia amati buku tersebut, judulnya Al Qur an. Sejak saat
itu dia bertobat.

Semoga Ramadhan yang juga disebut syahrut taubah ini kita


manfaatkan bersama sebagai momentum taubatan nasuha. Dan
karenanya Allah menganugerahkan ampunan dan surga-Nya
kepada kita. Allaahumma aamiin. Wallaahu a'lam bish shawab.

Sekian yang dapat saya sampaikan kali ini. Kurang lebihnya mohon
maaf. Akhirul kalam, wabillahi taufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum
wr. wb.

*********************************************************

Keutamaan Shalat Tarawih dan Witir


Shalat ini dinamakan tarawih yang berasal dari kata tarwihah yang
artinya duduk atau istirahat karena orang yang melakukan shalat
tarawih beristirahat setelah melaksanakan shalat empat raka’at.
Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat malam yang
khusus dilakukan di bulan Ramadhan.

3 Fadhilah Utama Shalat Tarawih

Pertama, akan mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu.


Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫غ ِف َْرْلَ ْهُْ َماْتَقَد ََّْمْ ِمنْْذَنبِ ِْه‬
ُ ْ‫سابًا‬
َ ‫ضانَْْإِي َمانًاْ َواح ِت‬ َْ َ‫َمنْْق‬
َ ‫امْ َر َم‬
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari
pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam
Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh
An Nawawi. Hadits ini memberitahukan bahwa shalat tarawih bisa
menggugurkan dosa.ْNamun An Nawawi mengatakan bahwa yang
dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa
kecil.

Kedua, shalat tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh.


Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau
bersabda,
ً‫بْلَ ْهُْقِيَا ُْمْلَيلَ ْة‬
َْ ِ‫فْ ُكت‬ َ ‫امْ َحتَّىْيَن‬
َْ ‫ص ِر‬ ِْ ‫اإل َم‬ َْ َ‫ِإنَّ ْهُْ َمنْْق‬
ِ ْ‫امْ َم َْع‬
“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya
pahala qiyam satu malam penuh.” Hal ini sekaligus merupakan anjuran
agar kaum muslimin mengerjakan shalat tarawih secara berjama’ah
dan mengikuti imam hingga selesai.

Ketiga, shalat tarawih adalah seutama-utamanya shalat.


Ulama-ulama mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat
sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama’ah.
Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu.

*********************************************************

3 Fungsi Pokok Al Qur’ an Berkaitan Bulan Ramadhan

Al Qur'an diturunkan pada bulan Ramadhan seperti dalam firman


Allah:
َْ‫ضان‬َ ‫شَه ُر َر َم‬
َّ ُ ُ ‫نَْْوبَيِّنَاتْْللنَّاسْْ ُهدًىْالقُر‬
‫آنْْفيهْْأنز َلْْالذي‬ َ ‫ىوالفُرقَانْْم‬
َ ‫ال ُه َد‬
“Bulan Ramadan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al
Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
batil).(2:185).

Dari ayat tersebut, menurut Ustadz Bachtiar Nasir dalam


ceramahnya, Al Quran mempunyai 3 fungsi pokok berkaitan dengan
bulan Ramadhan, secara singkat sebagai berikut:
1. Hudan Linnas
Makna Hudan Linnas adalah petunjuk bagi manusia. Oleh karena
itu, Al-Quran sebagai hudalinnas menjelaskan tentang konsep dan
tata cara hidup yang lurus. Baik konsep hidup orang-orang mukmin
yang telah diberi nikmat dan harus diikuti, maupun konsep hidup
orang-orang yang dimurkai Allah. Sehingga dengan pentunjuk ini
manusia dapat menempuh jalan hidup yang benar-benar diridhai
oleh Allah Swt, yaitu Shiratal Mustaqim.

2. Bayyinat Minal Huda


Makna bayyinat minalhuda yaitu menerangkan tentang rincian
huda, yaitu keterangan atau penjelasan mengenai petunjuk itu.
Al-Qur’an sebagai penjelas dari segala sesuatu. Mejelaskan dengan
rinci tentang kehidupan diantaranya meliputi dunia/akhirat,
surga/neraka, asal muasal kehidupan, dll. Juga menjelaskan
dengan rinci tentang hukum dunia dan rincian bidang ibadah.

3. Al-Furqon.
Al-Furqon artinya pembeda/pemisah, yaitu yang membedakan/
memisahkan antara hak dan batil, benar dan salah sehingga antara
hak dan batil itu tidak bercampur aduk. Al-Quran sebagai Al-Furqon,
diantaranya memisahkan dua jalan hidup yang ditempuh manusia
yaitu Sabilillah yakni jalan hidup yang telah ditempuh para nabi,
shidiqin, syuhada, solihin. Dan Sabilithogut yakni jalan hidup yang
telah ditempuh para orang kafir, orang yang dimurkai Allah dan
orang yang sesat.

Kemudian Al Qu’an juga memisahkan akhir perjalanan manusia


yaitu orang yang beriman masuk kedalam Surga dan Orang yang
kafir masuk kedalam Neraka.
Ketiga fungsi-fungsi tersebut lebih spisifik dalam penerapannya
dalam kehidupan manusia. Semoga kita semua dapat memahami
dengan benar ketiga fungsi-fungsinya, sehingga kita dapat
mengambil manfaat dari Al-Quran sebesar-besarnya dalam
momentum bulan Ramadhan ini. Amiin.

*********************************************************
Keutamaan Tadarus Al Qur’an

Tadarus berasal dari asal kata arab yaitu tadarosa-yadrusu,


yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan
mengambil pelajaran. Jadi arti dari tadarus Al Quran adalah
mempelajari isi kandungan Al Quran. Arti kata mempelajari di sini
ada tiga arti, yakni membaca dengan benar, menelaah maksud ayat
yang dibaca, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tadarus Al Qur-an dalam prakteknya adalah majelis dimana satu
orang membaca Al Qur’an dan yang lain menyimak. Bentuk
tadarusan seperti itu menurut beberapa ulama lebih tepat
menggunakan istilah tilawah wal istima'. Kata tilawah berarti
membaca, dan kata istima' yang berarti mendengar.

Tadarus di Masa Nabi


Tadarus di masa nabi SAW adalah dengan cara mempelajari
beberapa ayat, setelah mendalam dan mengerti, baru diteruskan
lagi beberapa ayat.
Dari Ibnu Mas’ud ra berkata: “Adalah seorang dari kami jika telah
mempelajari 10 ayat maka ia tidak menambahnya sampai ia mengetahui
maknanya dan mengamalkannya”. Hadits ini di-shahih-kan oleh Syaikh
Ahmad Muhammad Syakir dalam tahqiq-nya atas tafsir At-Thabari
(I/80).
Keutamaan Tadarus Al Qur’an
Salah satu amal yang dianjurkan dan sebaik-baik amal ibadah apalagi di
bulan Ramadhan adalah membaca al-Qur’an. sebagaimana Sabda
Rasulullah SAW:
“(Salah satu) ibadah paling utama dari umatku adalah membaca Al-
Quran.”(H.R.Ibnu Majah)

Fadhilah Bertadarus Al-Qur’an:


Membaca dan mempelajari Al Qur'an terutama dibulan Ramadhan
akan mendapatkan banyak keutamaan, salah satunya sebagaimana
sabda Rasulullah SAW:
Apabila engkau ingin hidup bahagia, mati syahid, selamat di hari
mahsyar, mendapat naungan (rahmat) Allah di hari pembalasan, dan
mendapatkan petunjuk sehingga tidak akan tersesat, maka biasakanlah
tadarus al-Qur’an. Karena al-Qur’an adalah firman Allah, benteng dari
syaitan dan pemberat dalam timbangan.

Itulah keistimewaan membaca al-Qur’an yang tidak dimiliki oleh ibadah


lainnya.Semoga bulan Ramadhan ini kita tidak hanya membaca Al
Qur’an tapi juga mempelajari arti dan maknanya. Sehingga kita
semua dapat menggapai lima keutamaan pokok Al Qur’an yaitu Al-
Quran sebagai hudan atau petunjuk, nur atau cahaya, bayyinat atau
penjelas, furqan atau pembeda yang hak dan yang batil, dan syifaa’ atau
sebagai obat segala jenis penyakit. Amin-amin ya Rabbal alamin.

*********************************************************
Doa di Malam Lailatul Qadar

Suatu hari, dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW berkisah kepada para
sahabat tentang seorang seorang yang saleh dari Bani Israil. Orang tersebut
menghabiskan waktunya selama 1.000 bulan untuk berjihad fi sabilillah.
Mendengar kisah itu, para sahabat merasa iri, karena tak bisa memiliki
kesempatan untuk beribadah selama itu.
Usia umat Nabi Muhammad SAW memang lebih pendek dari umat
terdahulu. Nabi SAW pun bersedih, karena mustahil umatnya dapat
menandingi amal ibadah umat-umat terdahulu. Hingga Allah SWT lalu
mengaruniakan Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Lailatul Qadar adalah suatu malam karunia Allah yang sangat besar
kebaikan dan keberkahannya. Lailatul qodar merupakan malam yang lebih
baik dari 1000 bulan, yaitu dimana amalan ibadah kita di malam lailatul
qadar jauh lebih baik daripada amalan ibadah kita di 1000 bulan atau lebih
83 tahun.
Allah Ta’ala berfirman,
Artinya :
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3).
Tak ada seorang pun yang tahu kapan tamu agung itu akan datang. Hanya
Allah SWT yang mengetahui kapan malam yang lebih baik dari 1.000
bulan itu akan menghampiri hambanya. Rasulullah SAW memerintahkan
umatnya yang hendak mendapatkan malam mulia ini agar mencarinya pada
malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan,
sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah
bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam
yang akhir dari Ramadhan”.

Doa yang Dibaca di Malam Lailatul Qadar


Diriwayatkan bahwa ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata, “Wahai
Rasulullah, apa yang sebaiknya aku baca bila bertepatan dengan malam
Lailatul Qadar?”
Rasulullah bersabda: “Bacalah:
Allahumma Innaka 'Afuwwun, Tuhibbul 'Afwa, Fa'fu 'Anni
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha pemaaf dan senang memaafkan,
maka maafkanlah kami. (HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam
al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya)
Do’a di atas begitu jaami’ (komplit dan syarat makna) walau terlihat
singkat. Apalagi langsung diajarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam.
Semoga, kita dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar.

Anda mungkin juga menyukai