Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fina Violita C NIM : 101211131195 Kelas : IKMA12 Limbah Tahu-Tempe dan penyakit Diare

Di sekitar lingkungan saya, tepatnya di kecamatan Medaeng Desa Waru Kabupaten Sidoarjo terdapat sebuah industri pembuat tempe dan tahu. Tempat industri tersebut terletak dekat bahkan bisa dikatakan bersebelahan dengan sungai. Serta industri tempe dan tahu tersebut berada di lingkungan warga. Menurut pengamatan saya, para pelaku industri tersebut membuang hasil limbah pembuatan tahu dan tempe tersebut ke sungai . Padahal sungai tersebut berada sekitar pemukiman warga . Menurut referensi, limbah tahu dan tempe mengandung polutan organik yang sangat tinggi. Jika dilihat dengan kasat mata, sungai yang ada disana berwarna sangat keruh. Bicara soal polutan organik, ternyata sehingga dapat dikatakan limbah ini mempunyai keasaman yang rendah yakni pH 4-5. Dengan kondisi seperti tersebut di atas, air limbah industri tahu-tempe merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat potersial . Dampak yang muncul akibat limbah tersebut dibuang ke sungai seperti menyebabkan polusi udara karena bau limbah, air sungai menjadi keruh, kemudian ikan ikan akan banyak yang mati karena kekurangan oksigen, dsb. Padahal warga sekitar masih banyak yang menggunakan sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Bisa dibayangkan bukan jika sungai keruh, maka kualitas air sumur juga akan buruk. Air sumur disekitar sungai tersebut juga akan menjadi tercemar, padahal sebagian besar aktivitas sehari-hari warga disana menggunakan sumur tersebut, mulai dari mandi,mencuci pakaian atau bahkan mencuci bahan makanan. Tak jarang pula anakanak mereka masih main disekitar sungai. Jika disangkut-pautkan, keadaan sumur yang tercemar ini dapat menimbulkan beberapa penyakit kepada manusia diantaranya penyakit kulit atau bahkan diare karena makanan yang dicuci dengan air sumur. Menurut teori simpul, maka masalah ketimpangan ekosistem ini dapat dirinci sebagai berikut : 1. Sumber Pencemar : Limbah cair tahu dan tempe 2. Media Penyebar polutan : Air sungai dan Air sumur yang tercemar serta makanan yang dicuci menggunakan air sumur 3. Dosis cemaran yang masuk ketubuh : banyak karena air sumur digunakan setiap hari 4. Gangguan Kesehatan yang Muncul : penyakit kulit dan Diare. Maka dapat disimpulkan bahwa polutan yang mencemari sungai tak hanya merusak ekosistem sungai, namun membawa kerugian bagi kesehatan masyarakat sekitarnya, contohnya penyakit diare.

Anda mungkin juga menyukai