Anda di halaman 1dari 37

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

1.1.1 Gambaran Umum Wilayah 1.1.1.1 Keadaan Geografis Pada bulan Agustus 1966 di DKI Jakarta dibentuk beberapa Kota Administrasi. Berbeda dengan kota otonom yang dilengkapi dengan DPRD tingkat II, maka kota-kota administrasi di DKI Jakarta tidak memiliki DPRD tingkat II yang mendampingi Walikota. Berdasarkan lembaran daerah No. 4/1966 ditetapkanlah lima wilayah kota administratif di DKI Jakarta, yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara, yang dilengkapi dengan 22 Kecamatan dan 220 Kelurahan. Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan ini didasarkan pada azas teritorial dengan mengacu pada jumlah penduduk yaitu 200.000 jiwa untuk Kecamatan, 30.000 jiwa untuk Kelurahan perkotaan, dan 10.000 jiwa untuk Kelurahan pinggiran Kecamatan Senen merupakan salah satu dari delapan kecamatan yang

ada diwilayah Kotamadya Jakarta Pusat. Kecamatan Senen secara administrasi mempunyai luas wilayah 422,31 Ha. Teritorial wilayah Senen terdiri dari enam kelurahan, 47 RW (RukunWarga) dan 510 RT (Rukun Tetangga).

Tabel 1.1 Data Kelurahan Di Wilayah Kecamatan Senen : 422,31 Ha KELURAHAN LUAS WILAYAH (Ha) SENEN KWITANG KENARI KRAMAT PASEBAN BUNGUR JUMLAH 80,90 46,61 91,00 70,87 71,41 62,64 422,31 JUMLAH RW 4 9 8 8 8 10 47 JUMLAH RT 34 81 54 96 115 130 510

Sumber: Buku Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Senen Jak-pus Tahun 2012 Batas Wilayah Utara : Jl. Pejambon; Abdurahman Saleh; Kalilio Senen, Kepu Selatan, GunungSahari I dan Jl. Kalibaru Timur Raya. Barat : Kali Ciliwung

Timur : Jl. Kereta Api dan Kali Sentiong. Selatan:Jl. Pramuka, Matraman dan Jl. Letjen Suprapto (Tanah Tinggi Barat / Poncol). Gambar 1. Peta Wilayah Jakarta Pusat

Gambar 2. Peta Kecamatan Senen

1.1.1.2 Wilayah Kerja Wilayah Kecamatan Senen terdiri dari enam kelurahan, mempunyai satu unit Puskesmas tingkat Kecamatan dan lima unit Puskesmas tingkat kelurahan, yaitu : 1. Puskesmas Kecamatan Senen Puskesmas Kecamatan Senen merupakan Puskesmas dengan luas bangunan 1400 m2 terdiri dari tiga lantai yang baru selesai dibangun tahun 2000 dan dioperasionalkan sebagai Puskesmas Kecamatan pada bulan juli 2000, dilengkapi dengan unit rawat inap Rumah bersalin 2. Puskesmas Kelurahan Kwitang Dibangun di atas tanah seluas 592 m2 dengan luas bangunan 1000 m2 . 3. Puskesmas Kelurahan Kenari Dibangun di atas tanah seluas 300 m2 dengan luas bangunan 500 m2 . 4. Puskesmas Kelurahan Paseban Dibangun di atas tanah seluas 300 m2 dengan luas bangunan 500 m2 . 5. Puskesmas Kelurahan Kramat Dibangun di atas tanah seluas 300 m2 dengan luas bangunan 1050 m2 . 6. Puskesmas Kelurahan Bungur Dibangun di atas tanah seluas 500 m2 dengan luas bangunan 800 m2

Gambar 3. Skema Puskesmas di wilayah Kecamatan Senen Keterangan :

: Puskesmas Kecamatan Senen : Puskesmas

Kelurahan Di dalam wilayah kecamatan Senen, terdapat lima puskesmas kelurahan dari enam kelurahan Senen. Dan satu puskesmas kecamatan yang berada di kelurahan Kenari.

Tabel 1.2 Daftar alamat puskesmas di kecamatan senen jakarta pusat Puskesmas Puskesmas Kelurahan Kramat Puskesmas Kelurahan Bungur Puskesmas Kelurahan Paseban Puskesmas Kelurahan Kwitang Puskesmas Kelurahan Kenari Puskesamas Kecamatan Senen Alamat Jl. Kramat sentiong I/33 jakarta Pusat Jl. Bungur Besar XI Jakarta Pusat Jl. Kramat Sawah Jakarta Pusat Jl. Kwitang Raya I c Jakarta Pusat Jl. Jamrut No. 22 Jakarta Pusat Jl. Kramat 7 no 31 Jakarta Pusat

1.1.1.3 Keadaan Demografis Berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor : 3192, jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Senen Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2012 berjumlah : 91.082 Jiwa (data dari Dinas Kesehatan), terdiri dari laki-laki 45.562 Jiwa dan
4

perempuan : 45.530 Jiwa, sedangkan jumlah Kepala Keluarga : 39.607 KK.

A.

Kepadatan Penduduk Per Kelurahan di Wilayah Puskesmas tahun 2012

Kecamatan Senen

Tabel 1. 3. Data Kependudukan di Wilayah Kecamatan Senen tahun 2012 JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK 5.507 14.306 7.868 26.664 21.157 16.580 92.082 LAKILAKI Senen Kwitang Kenari Kramat Paseban Bungur Jumlah 2.537 7.088 3.817 14.236 10.463 8.411 46.552 2.970 7.218 4.051 12.428 10.694 8.169 38.361 PEREMPUAN

( Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Senen 2012) Berdasarkan data-data tersebut, dapat dilihat bahwa : 1. Kelurahan terbanyak penduduknya 2. Kelurahan terendah penduduknya : Kelurahan Kramat : Kelurahan Senen

B. Data jumlah penduduk menurut golongan usia di Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2012

Tabel 1. 4. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia di Wilayah Kecamatan Senen tahun 2012

Balit Anak & a Remaja Puskesmas 0-4 5-14 7-12 thn thn thn Senen 385 668 394 Kwitang Kenari Kramat Paseban Bungur Total 1126 2055 755 1058

Remaja 10-18 thn 704

WUS 15-49 thn 3590 8550 4729 9087 9518 7425 42899

Usia Lansia Produktif 15-64 45-59 60 70 thn thn thn thn 4222 892 237 146 10379 5692 18619 15820 12186 66918 2352 1282 3857 3476 2541 14400 695 374 1114 894 770 4084 460 213 650 538 414 2421

Ibu Hamil 124 241 124 365 323 381 1558

1241 1912 619 1007

2003 3903 1443 2993 1282 2375 6994 12117

2353 3589 1815 2794 1440 2689 7862 12695

( Sumber : Buku Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2012) Table 1.5 Jumlah Kematian Ibu Dan Balita di Wilayah Kecamatan Senen tahun 2012 Jumlah Kematian Puskesmas Ibu Senen Kwitang Kenari Kramat Paseban Bungur Total 20 15 17 49 21 11 133 Balita 174 136 290 803 704 811 2918

(Sumber : Buku Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2012)


6

D. Data keadaan penduduk menurut jenjang pendidikan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2012 Tabel 1.6. Keadaan Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan di Wilayah Kecamatan Senen Tahun 2012 Wilayah (KEL) Senen Kwitang Kenari Kramat Paseban Bungur Jumlah 2 3 2 5 5 4 21 2 3 15 13 15 7 55 1 0 3 3 3 3 13 1 0 6 4 3 2 16 0 0 1 0 0 0 1 TK SD SLTP SLTA SLB

(Sumber: Buku Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Senen Jak-Pus Tahun 2012)

E. Keadaan fasilitas umum di Wilayah Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2012

Tabel 1.7 Fasilitas Umum yang Menyangkut Kesehatan Lingkungan di Wilayah Kecamatan Senen Tahun 2012

Kel. URAIAN Senen

Kel. Kwitang

Kel. Kenari

Kel. Paseban

Kel. Kramat

Kel. Bungur

Rumah Permanen Rumah semi Permanen Non Permanen Jamban Keluarga SPAL PAM MCK SPT DK/DL SGL

802

715

1285

712

2084

1569

150

3607

253

1834

1736

1129

303 745

194 2900

0 1468

974 2279

0 3918

0 2304

745 1790 7 12 102

2900 1566 4 27 5

1468 4608 14 127 10

2279 1102 19 23 -

3918 1469 5 320 -

2304 4664 2 4886 12

(Sumber : Buku Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Senen Jak-Pus 2012)

Tabel 1.8. Sarana Tempat-tempat Umum di Wilayah Kecamatan Senen Tahun 2012

Wilayah (Kel)

Sarana Pendidikan

Restoran/ Rumah Makan

Sarana Ibadah

Pasar Trad/ Swalayan

Hotel/Bioskop

Kel. Senen Kel. Kwitang Kel. Kenari Kel. Paseban Kel. Kramat Kel. Bungur TOTAL

25

16

2/1

2/1

15

19

1/-

27

25

23

2/-

24

14

38

1/-

25

20

29

4/-

16

11

14

1/-

105

110

136

7/1

11/2

(Sumber: Buku Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Senen Jak-pus 2012)

Tabel 1.9. Sarana Ibadah di Wilayah Kecamatan Senen Tahun 2012 Wilayah (Kel) Senen Kwitang Kenari Kramat Paseban Bungur 6 5 6 5 10 8 8 13 15 18 14 3 2 1 2 5 14 3 0 0 0 1 0 0 16 19 23 29 38 14 Masjid Mushola Gereja Wihar Jumlah

(Sumber: Kantor Kecamatan Senen Jak-pus 2012)

1.1.2 Gambaran Umum Puskesmas Indonesia sehat 2015 adalah visi pembangunan sehat di Indonesia. Puskesmas dijadikan sebagai ujung tombak upaya kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat maupun kesehatan perorangan. Lebih dari tiga dasawarsa Republik Indonesia mencoba berupaya menyelesaikan persoalan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia, telah mengembangkan berbagai inovasi strategi peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien dan terpadu. Gagasangagasan baru untuk menyelesaikan berbagai persoalan pelayanan kesehatan dicoba namun demikian faktanya adalah kualitas pelayanan kesehatan di negara Indonesia masih jauh dari memuaskan bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

A. Pengertian Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
10

1.

Unit Pelaksana Teknis Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPTD) dinas kesehatan

kabupaten/kota, puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. 2. Pembangunan kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. 3. Pertanggungjawaban penyelenggaraan Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya

pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya. 4. Wilayah kerja Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan kebutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.

Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati atau Walikota, dengan saran teknis dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas 30.000 50.000 penduduk setiap puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditinjau dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Khusus
11

untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja puskesmas bisa meliputi 1 kelurahan. Puskesmas di ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan Puskesmas Pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi. (Hatmoko, 2006)

Visi Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat 2015. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama, yaitu : (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu serta, (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan. Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan kesehatan puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

Misi Untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2015, ditetapkan empat misi

pembangunan kesehatan, yaitu: 1. 2. 3. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat lingkungannya.

12

Salah satu upaya untuk mendukung misi tersebut adalah dengan penyediaan berbagai sarana pelayanan kesehatan. Sesuai dengan UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU Nomor 23 tahun 1992 kesehatan merupakan hak asasi sekaligus investasi. Sehingga, kesehatan perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu serta seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat menikmati hidup sehat yang pada akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta, tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja. Pembahasan tentang puskesmas telah tertuang dalam SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat.

Tujuan Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2015.

Fungsi Ada tiga fungsi puskesmas , yaitu : 1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan,mempunyai indikator:
13

a. Tersedianya air bersih b. Tersedianya jamban yang sehat c. Tersedianya larangan merokok d. Adanya dokter kecil untuk SD atau PMR untuk SLTP 2. Pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan, dan memantau upaya kesehatan. Pemberdayaan perorangan, warga dan

masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. Mempunyai indikator kegiatan : a. Tumbuh kembang, Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat b. Tumbuh dan kembangnya LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) c. Tumbuh dan berfungsinya kesehatan masyarakat

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Kegiatan pada pusat pelayanan kesehatan strata pertama adalah: a. Promosi kesehatan masyarakat b. Kesehatan lingkungan c. KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ) d. KB ( Keluarga Berencana ) e. Perbaikan gizi masyarakat f. P2M ( Pengendalian Penyakit Menular ) g. Pengobatan dasar

14

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi : a) Pelayanan kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah rawat inap. b) Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (Public Goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pengendalian penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan lainya. Azas Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas

penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaran puskesmas yang dimaksud adalah : 1. Azas pertanggungjawaban wilayah Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini Puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut : a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.
15

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya. d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya. 2. Azas pemberdayaan masyarakat Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan

masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain : a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB) b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD) c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL) e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda g. Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra). 3. Azas Keterpaduan Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus

diselenggarakan secara terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni : a. Keterpaduan Lintas Program

16

Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab Puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain : 1) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : Keterpaduan KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan & pengobatan. 2) UKS : Keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa. 3) Puskesmas keliling : Keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, Gizi, promosi kesehatan, & Kesehatan gigi. 4) Posyandu : keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, Kesehatan jiwa & promosi kesehatan. b. Keterpaduan Lintas Sektor Upaya memadukan penyelenggaraan program puskesmas dengan program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatn dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas Sektoral antara lain : 1) UKS : Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan & agama. 2) Promosi Kesehatan : Keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama & pertanian. 3) KIA : Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) & Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). 4) Perbaikan Gizi : Keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian, koperasi, dunia usaha & organisasi kemsyarakatan. 5) Kesehatan Kerja : Keterpaduan sektor kesehatan dengan dengan camat, lurah kepala desa, tenaga kerja & dunia usaha.

17

4. Azas Rujukan Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas terbatas. Padahal puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatan. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap program puskesmas harus ditopang oleh azas rujukan. Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni : a. Rujukan Medis Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal maupun horizontal). Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas : 1) Rujukan Kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh : operasi) dan lain-lain. 2) Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap. 3) Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan medis spesialis di puskesmas. b. Rujukan Kesehatan Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam : 1) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan habis pakai dan bahan pakaian.
18

2) Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, gangguan kesehatan karena bencana alam. 3) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya

kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

Upaya penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) adalah pusat

pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang sekaligus merupakan garda terdepan dalam pembangunan kesehatan

masyarakat. Untuk tujuan tersebut, Puskesmas berfungsi melayani tugas teknis dan administratif. Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni terwujudnya Kecamatan sehat menuju Indonesia sehat, puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dan keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni: 1. Upaya kesehatan wajib Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.Upaya kesehatan wajib tersebut adalah: a. Upaya promosi kesehatan b. Upaya kesehatan lingkungan c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana d. Upaya perbaikan gizi mayarakat e. Upaya pencehagan dan pengendalian penyakit menular
19

f. Upaya pengobatan

2. Upaya kesehatan pengembangan Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yakni: a. Upaya kesehatan sekolah b. Upaya kesehatan olahraga c. Upaya perawatan kesehatan masyarakat d. Upaya kesehatan kerja e. Upaya kesehatan gigi dan mulut f. Upaya kesehatan jiwa g. Upaya kesehatan mata h. Upaya kesehatan usia lanjut i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan, karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan puskesmas. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebutm, maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat tercapainya visi puskesmas.

20

Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan

mempertimbangkan masukan dari Konkes/BPKM/BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas kesehatan kabupaten/kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.

21

Tabel 1.10. Indikator Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Upaya Kesehatan Wajib Promosi Kesehatan Kegiatan Indikator

Promosi hidup bersih dan Tatanan sehat sehat Perbaikan perilaku sehat Kesehatan Lingkungan Penyehatan pemukiman Cakupan air bersih Cakupan jamban keluarga Cakupan SPAL Cakupan rumah sehat Cakupan PSN Kesehatan ibu dan anak ANC Cakupan K1, K4 Pertolongan persalinan Cakupan linakes MTBS Cakupan MTBS Imunisasi Cakupan imunisasi Keluarga Berencana Pelayanan KB Cakupan MKET (KB) Pengendalian penyakit Diare Cakupan kasus diare menular ISPA Cakupan kasus ISPA Malaria Cakupan kasus malaria Cakupan kelambunisasi Tuberkulosis Cakupan penemuan kasus Angka penyembuhan DHF Cakupan penemuan kasus Angka kesakitan Gizi Distribusi vit A/ Fe / cap Cakupan vit A /Fe / cap yodium yodium PSG % gizi kurang / buruk, SKDN Promosi Kesehatan % kadarzi Pengobatan Medik dasar Cakupan pelayanan UGD Jumlah kasus yang ditangani Laboratorium sederhana Jumlah pemeriksaan ( Sumber : Trihono.2005.Manajemen Kesehatan, Arrimes)

22

Tabel 1.11. Indikator Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas Upaya kesehatan pengembangan Upaya kesehatan sekolah Kegiatan UKS/UKGS Indikator Jml. Sekolah dg UKS/UKGS % sekolah sehat Jumlah kelompok senam Jumlah klub jantung sehat % keluarga rawan yang dikunjungi % pos UKK Tingkat perkembangan pos UKK Jumlah kasus gigi

Upaya Kesehatan olah raga Upaya perawatan kesehatan masyarakat Upaya kesehatan kerja

Jumlah kasus penyakit jiwa Upaya kesehatan mata Mencegah Jml pend. Katarak yg kebutaan dioperasi Jml kelainanvisus yang dikoreksi Upaya kesehatan usia Memasyarakatkan % posyandu usila lanjut perilaku sehat di Tingkat perkembangan usia lanjut posyandu usila Usaha pembinaan Membina Jumlah sarasehan battra pengobatan tradisional pengobatan Jumlah battra yang dibina tradisional yang rasional (Sumber : Trihono.2005.Manajemen Kesehatan, Arrimes,ed.) Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang oleh unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas Pembantu atau Puskesmas Keliling. Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta atau lebih, wilayah kerja Puskesmas dapat

Upaya kesehatan gigi dan mulut Upaya kesehatan jiwa

Memasyarakatkan olah raga untuk kesehatan Kunjungan rumah konseling Memasyarakatkan masker (norma sehat dalam bekerja) Poliklinik gigi Konseling

23

meliputi satu kelurahan. Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan Puskesmas meliputi : 1. Promotif ( peningkatan kesehatan ) 2. Preventif ( upaya pencegahan ) 3. Kuratif ( pengobatan ) 4. Rehabilitatif ( pemulihan kesehatan ) Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedakan jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai meninggal.

1.1.3

Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Senen

1.1.3.1 Puskesmas Unit Swadaya Tahapan Dengan surat keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 15 Tahun 2001 tentang uji coba puskesmas Kecamatan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai unit Swadana daerah maka puskesmas Kecamatan Senen resmi menjadi Puskesmas Unit Swadana Kecamatan Senen terhitung mulai tanggal 14 Februari 2001.

Pengertian Puskesmas Unit Swadana merupakan Puskesmas yang diberi wewenang mengelola sendiri penerimaan fungsionalnya untuk keperluan operasional secara langsung dan mengoptimalkan mobilisasi potensi pembiayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Visi Puskesmas dengan pelayanan prima dan rujukan deteksi dini kanker rahim di Jakarta Pusat pada tahun 2015.

24

Misi 1. Mengembangkan mutu Pelayanan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan. 2. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang profesional. 3. Mengembangkan efektifitas sistem manajemen mutu. 4. Mengembangkan kemandirian masyarakat didalam bidang Kesehatan. 5. Mengembangkan SDM dan prasarana untuk pelayanan deteksi dini kanker leher rahim.

Kebijakan Mutu Memberikan pelayanan Kesehatan profesional yang berorientasi pada kepuasan pelanggan serta terus menerus melakukan peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan sistem manajemen mutu. Sasaran Indeks kepuasaan pelanggan/masyrakat baik) Keluhan pelanggan di tindak lanjuti : Minimal 3,3 (Indeks sangat : 100 %

Tugas pokok Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian, Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan, dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya.

Fungsi 1. Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan,

pengendalian Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan di wilayah kerjanya 2. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap pengelolaan dan pelayanan Puskesmas Kelurahan

25

3.

Memberikan pelayanan kesehatan klinis meliputi: loket, rekam medis, klinik Umum, ibu anak, KB, gigi, spesialis, konsultasi remaja, gizi, geriatri, klinik 24 jam

4.

Rawat inap, laboratorium klinik, apotik, farmasi komunikasi, radiologi, optik,serta klinik lainnya sesuai kebutuhan

5.

Mengkoordinasi temu lintas batas, lintas sektoral dalam penanggulangan masalah kesehatan.Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang meliputi kesehatan kader, posyandu, karang weda, dan lain-lain.

Upaya kesehatan wajib yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Senen antara lain : Promosi kesehatan Kesehatan lingkungan Kesehatan ibu dan anak Keluarga berencana Perbaikan gizi Pemberantasan penyakit menular (P2M) Pengobatan dasar.

Puskesmas Kecamatan Senen merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang dalam kegiatannya membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di Wilayah Kecamatan Senen.

1.1.3.2 Sarana dan Prasarana Puskesmas Kecamatan Senen terdiri dari tiga lantai, pada lantai satu terdapat Rumah Bersalin (RB) yang dilengkapi dengan kamar rawat inap dan kamar mandi, Instalasi Gawat Darurat (IGD), serta satu poliklinik dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang dilengkapi dengan pemeriksaan USG. Di lantai dua terdapat loket pendaftaran, apotik, laboratorium, pelayanan KIA, KB, Imunisasi, Gizi, poli anak, poli penyakit dalam, poli khusus asuransi & rujukan (Jamsostek, Askes, dan Gakin), poli gigi, poli spesialis, ruang tindakan dan kamar mandi. Lantai tiga terdapat kantor kepala puskesmas, tata usaha, staff program puskesmas, ruang arsip dan aula.
26

Gambar 4. Denah lantai dua Puskesmas Kecamatan Senen

Toilet

RUANG TUNGGU

Apotik

Poli Umum

Ruang Tindakan

Poli Penyakit Dalam

Poli Anak

Ruang Medical Record

Loket Pendaftaran

Laboratorium

Ruang Poli Gigi Dokter gigi

Poli Asuransi

Poli Mata /

Ruang Periksa

Pelayanan Gizi

Pelayana n P2M

/ Rujukan Poli Jiwa

Pelayana n RUANG TUNGGU KIA / KB (Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Senen 2012)

1.

SARANA PUSKESMAS 3.1 Transportasi Tabel 1.12. Sarana Transportasi se-KecamatanSenen No 1 2 3 4 5 6 Jenis Kendaraan Mobil 4 1 1 1 1 1 Roda Tiga Sepeda Motor Lokasi Senen Kwitang Kenari Paseban Kramat Bungur

27

3.3 Alat Medis dan Non Medis a. Laboratorium : Kimia Klinik (Humalyzer 2000) Hematologi (Sysmex Poch- 100 I) d. Obat-obatan Sesuai dengan kebutuhan masing-masing Puskesmas dengan melihat jumlah kunjungan masing-masing puskesmas. Disediakan terutama obatobat Generik/Esensial Tabel 1.13. Pemakaian obat terbanyak se-Kecamatan Senen Tahun 2012 NAMA OBAT CTM Parasetamol 500 mg tablet Amoxicillin 500 mg tablet Vitamin B komplek tablet Glyseril guayakolat 100mg tablet Antasida doen tablet Antalgin 500 mg tablet Piridoksin tablet Amoxicillin 250 mg tablet Prednison tablet Dexamethason 0,5mg tablet Thiamin (Vit.B1) 50mg tablet Vitamin B12 50 mcg tablet Dextrometrophan Tablet tambah darah Kotrimoksazole dws tablet Asam askorbat (Vit. C) 50 mg tablet Papaverin 40 mg tablet Kloramfenicol 250 mg tablet Vit B Kompleks tablet Kalsium Laktat 500 mg tablet (Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Senen 2012)
28

JUMLAH 287.093 351.274 327.330 185.192 150.045 181.091 117.877 116.016 52.798 24022 140.885 115.655 97.937 51.846 148.546 58.832 202.133 29.158 37.606 185.192 135.055

1.1.3.3. Sumber Daya Manusia Tabel 1.14. Ketenagaan di Puskesmas se-Kecamatan Senen sebagai berikut : PNS / Honor NO 1 2 3. 4. 5 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. PENDIDIKAN Dr. M. Kes Dr, Spesialis Dr. Umum Dr. Gigi Apoteker SI-Kesmas AKPER AKBID AKL AKZI APRO ATEM Perawat Perawat Bidan Bidan Perawat Gigi Tehniker Gigi Asisten Apoteker SPAG SPPH Analis Kimia KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH 0 1 8 3 2 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
29

0 0 5 4 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 1 13 7 2 1 0 0 2 3 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

22. 23. 24 25. 26. 27

Sarjana Administrasi SLTA SLTP Pekarya Kesehatan SD Lain-lain Jumlah

0 0 0 0 0 0 19

0 0 0 0 0 0 10

0 0 0 0 0 0 29

(Sumber : Profil Puskesmas Kecamatan Senen 2012)

1.1.3.4 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Senen Stuktur organisasi Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2012, terdiri atas Kepala Puskesmas Kecamatan Senen yang dibantu oleh Tata Usaha, dan bagian Mutu. Seksi kesehatan masyarakat bertanggung jawab

terhadap bagian P2M, PTM, Gizi/PSM, Jiwa/NAPZA, Kesehatan Lingkungan dan Pomosi Kesehatan. Seksi Pelayanan Kesehatan

bertanggung jawab terhadap pelayanan dasar yang membawahi BPU, BPG, KIA/KB, Jamsostek, MTBS, bagian penunjang bertanggungjawab dalam Tindakan, Laboratorium, Rontgen, Loket, apotik

30

Gambar 1.5 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Senen Tahun 2012 Kepala Puskesmas Kecamatan
Sub Bagian Mutu

Sub Bagian TU

Ko. kesehatan masyarakat

Ko. Pelayanan

Ko. Penunjang

Ko. Puskesmas Kelurahan

P2M PTM Gizi Jiwa/NAPZA Kesehatan Lingkungan Promosi Kesehatan

Satuan Pelayanan Kesehatan

Satuan Pelayanan Penunjang

Kel. Senen Kel. Kenari Kel. Kwitang

Poli anak Poli umum Poli askes Poli geriatri Poli Imunisasi Poli KIA&KB Poli Gizi Poli Gigi

Tindakan Laboratorium Rontgen Loket apotik

Kel. Kramat Kel. Paseban Kel. Bungur

31

1.1.4

Program Kesehatan Dasar Puskesmas Kecamatan Senen Kesehatan lingkungan masuk ke dalam program dasar puskesmas atau yang dikenal dengan basic seven dikarenakan kesehatan lingkungan mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap penyelesaian masalahmasalah kesehatan masyarakat. Dan juga masih terdapat penyakitpenyakit yang berbasis lingkungan. Pengendalian faktor lingkungan yang baik sangat berguna dalam upaya penurunan angka kesakitan (morbidity rate) maupun menurunkan angka kematian (mortality rate) yang berhubungan dengan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan. (Notoatmodjo, 2006) Puskesmas Kecamatan Senen merupakan salah satu Puskesmas yang memasukkan kesehatan lingkungan ke dalam program wajib puskesmas dan melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah kesehatan lingkungan yang terdapat di wilayah kerjanya. Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Senen tahun 2013 meliputi: a. b. c. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Pembinaan Tempat Tempat Umum (TTU) Pemantauan dan Pemeriksaan Kualitas Air Minum

Dari ketiga program kegiatan tersebut, terdapat satu program kegiatan yang tidak dapat dijalankan dengan alasan keterbatasan sumber daya manusia, waktu dan dana. Program tersebut, yaitu pemeriksaan instalansi pengolahan air limbah. Sedangkan dua program lainnya yaitu program pembinaan tempat-tempat umum serta program pemantauan dan pemeriksaan kualitas air minum, adalah programprogram yang telah dijalankan oleh puskesmas kecamatan Senen, namun karena ketidaktersediaan data akibat keterlambatan

pengumpulan data oleh masing-masing puskesmas kelurahan di kecamatan Senen selama periode Januari November 2013, sehingga kedua program tersebut tidak dapat dievaluasi. Satu-satunya program yang dievaluasi dari program kesehatan lingkungan puskesmas
32

kecamatan Senen pada periode Januari 2013 November 2013 adalah program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pengendalian vektor dapat dilakukan melalui Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) dan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Kegiatan program Pengendalian Vektor ini meliputi Pemeriksaan Jentik Berkala ke rumah-rumah warga serta pemberian abatisasi ke Puskesmas Kelurahan di wilayah kecamatan meliputi Puskesmas, dilaksanakan oleh tim jumantik. Indikator Puskesmas Kecamatan Senen untuk Angka Bebas Jentik (ABJ) yaitu > 95 %. 1. Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Pemberantasan sarang nyamuk ke pemukiman penduduk kecamatan Jumat setiap hari jumat selama 30 menit. 2. Pemeriksaan jentik berkala/abatisasi a) Target kegiatan Pemeriksaan jentik berkala dan abatisasi, dengan pemeriksaan jentik berkala setiap Jumat pukul 09.00 WIB sampai dengan 09.30 WIB. b) Pembahasan hasil kegiatan. Jika terjadi peningkatan jumlah kasus, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab tujuh tatanan, yaitu : 1) Fasilitas kesehatan 2) Institusi pendidikan 3) Pemukiman 4) Industri dan perkantoran 5) Tempat-tempat umum (TTU) 6) Tempat pengelolaan makanan (TPM), Fasilitas olahraga. Hasil kegiatan program-program ini diarahkan kepada upaya pelaksanaan Dokumen Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) pada program pemantauan jentik berkala, dan program Non DPA-SKPD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk 30 menit.

33

Kegiatan program pengendalian vektor telah dilaksanakan oleh puskesmas kecamatan, namun karena tidak adanya pelaporan kegiatan kesehatan lainnya akibat dari pergantian kepengurusan puskesmas sehingga kegiatan yang telah direncanankan banyak yang belum terlaksana. Selain itu, adanya pelimpahan beberapa program puskesmas ke masing-masing kelurahan mengakibatkan pelaporan data di puskesmas tidak lengkap. Oleh karena itu, hanya data dari program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di pemukiman pada periode Januari 2013 November 2013 yang dapat disajikan. Angka Bebas Jentik di Pemukiman Kecamatan Senen Bulan Januari 2013 November 2013 No Kelurahan Jumlah Rumah Jumlah Rumah yang diperiksa 1100 1100 1100 1100 1100 1100 6600 ABJ 48 62 55 115 54 60 394 + 1052 1038 1045 985 1046 1040 6206 95% 95% 95% 95% 95% 95% 95,7% 94,4% 95% 89,6% 95,1% 94,6% 94,1 % Target Cakupan

1 2 3 4 5 6

Senen Paseban Kramat Kenari Kwitang Bungur Jumlah

1255 3520 3820 1538 4516 2698

Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode Januari 2013 - November 2013

Program Kesehatan Lingkungan Di Puskesmas Kecamatan Senen Dari berbagai laporan program kegiatan kesehatan lingkungan yang dievaluasi di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari 2013 November 2013, dari program pemeriksaan jentik berkala (PJB) yang dilaksanakan di Puskesmas Kecamatan Senen ternyata di keenam kelurahan yang diperiksa, angka bebas jentiknya masih belum mencapai target yaitu >
34

95% (persentase ABJ 94,9%). Dilakukan evaluasi pada program PJB karena adanya masalah pada program tersebut yaitu belum mencapai target yang sudah ditetapkan.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Dari lima program kesehatan lingkungan, hanya tiga program kegiatan yang berjalan dengan alasan keterbatasan sumber daya manusia, waktu dan dana. Program tersebut, yaitu Rumah Sehat , Pemberantasan Sarang Nyamuk, dan Pemantauan Kualitas Air Bersih. Sedangkan dari ketiga program tersebut yang paling aktif dilaksanakan Puskesmas kecamatan Senen pada periode Januari 2013 November 2013 adalah program PSN. Dari berbagai laporan program kegiatan kesehatan lingkungan yang dievaluasi di Puskesmas Kecamatan Senen Periode Januari 2013 Senen 2013, dari program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dijalankan di Puskesmas Kecamatan Senen ternyata di keenam kelurahan yang diperiksa, angka bebas jentiknya masih belum mencapai target yaitu 95%. Program tersebut dievaluasi karena adanya masalah pada program yaitu belum mencapai target yang sudah ditetapkan dan data yang cukup lengkap. Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain : 1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Pemukiman di Wilayah Puskesmas Kelurahan Paseban Periode Januari 2013 November 2013 sebesar 94,4%. 2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Pemukiman di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kenari Periode Januari 2013 November 2013 sebesar 89,6%. 3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Pemukiman di Wilayah Puskesmas Kelurahan Bungur Periode Januari 2013 November 2013 sebesar 94,6%.

1.3 RUMUSAN MASALAH


35

Setelah identifikasi masalah dari program PJB pada pemukiman di puskesmas kecamatan Senen periode Januari 2013 November 2013 terdapat tiga kelurahan yang belum mencapai target. Kemudian dilakukan perhitungan dan pembandingan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), dilakukan perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Rumusan masalah dari program kesehatan lingkungan di puskesmas kecamatan Senen adalah sebagai berikut : 1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Pemukiman di Wilayah Puskesmas Kelurahan Paseban Periode Januari 2013 November 2013 sebesar 94,4%, kurang dari target sebesar 95%. 2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Pemukiman di Wilayah Puskesmas Kelurahan Kenari Periode Januari 2013 November 2013 sebesar 89,6%, kurang dari target sebesar 95%. 3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Pemukiman di Wilayah Puskesmas Kelurahan Bungur Periode Januari 2013 November 2013 sebesar 94,6%, kurang dari target sebesar 95%.

36

37

Anda mungkin juga menyukai