Anda di halaman 1dari 19

1

STUDI KASUS PASIEN



PENDERITA HIV PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN
METADON DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN SENEN
DESEMBER 2013










Oleh :
Kelompok VI
Ahmad Fauzan Prawira

110.2007.012

Pembimbing:
Dr. Dian Mardhiyah, MKK


MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2013



2


LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan studi kasus HIV AIDS Tn.H dengan pendekatan kedokteran keluarga di
Puskesmas Kecamatan Senen pada periode 4 Desember 12 Desember 2013 ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI bagian
Kedokteran Keluarga.

Jakarta, Desember 2013
Pembimbing


Dr. Dian Mardhiyah, MKK




















3


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur Saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-Nya
sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan menggunakan penerapan pendekatan Ilmu
Kedokteran Keluarga dengan judul HIV Pengguna Narkoba pada Tn.H di Puskesmas
Kecamatan Senen Periode 4 Desember - 12 Desember 2013 dapat diselesaikan.
Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan pendekatan Kedokteran
Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 21 Januari - 22 Februari
2013.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof.Dr. Hj. Qomariyah RS MS PKK DK AIFM selaku guru besar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
2. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan masukan yang bersifat membangun sekaligus sebagai
Kepala SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
3. Dr. Sugma Agung Purbowo, MD, MARS selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
4. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Citra Dewi, M.Kes, Dr. Dian Mardhiyah M.KK, Dr.
Fathul Jannah, M.Si, Ibu Rifda Wulansari, S.P, M.Kes, dr. Dini selaku dosen
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
5. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang telah memberikan
bimbingan dan data untuk kelancaran pembuatan Studi Kasus Pasien ini
6. Seluruh Rekan Sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerja sama sehingga tersusun
laporan ini
Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jakarta, Desember 201 Penulis

4

STATUS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 35 tahun
Pekerjaan : Tukang Ojek
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Alamat : Bungur
Tanggal Berobat : 10 desember 2013
No. RM : SN-1101

B. Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 9 Desember 2013 pukul 09.30 WIB di
BPU Puskesmas Kecamatan Senen
1. Keluhan Utama: lidah berjamur
2. Keluhan Tambahan: Berat badan menurun
3. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Senen dengan keluhan badan terasa lemas,
lidah berjamur disertai dengan berat badan menurun, badan terasa lemas sudah 1 bulan
dirasakan oleh OS, dan OS juga mengeluh berat badannya menurun serta nafsu makan
juga menurun sejak 4 bulan, keluhan batuk lama disangkal oleh OS, keluar keringat
dingin juga disangkal oleh OS, dan OS tidak mengkonsumsi obat-obat paru selama 6
bulan, dan tidak pernah berkontak langsung dengan orang penderita penyakit paru,
keluhan disertai batuk - batuk.
Selain keluhan tersebut yang dirasakan oleh OS, OS datang ke puskesmas juga ingin
mengecek darah, dengan kesadaran dari OS sendiri, OS mengaku dia pengguna narkoba
sejak tahun 2000, pada tahun 2000 OS mengkonsumsi ganja serta putaw, OS
menggunakan narkoba karena pengaruh dari lingkungan pergaulan teman, dan OS jika
menggunakan putau menggunakan jarum suntik secara bersama-sama dan bergantian, OS
mengkonsumsi narkoba sejak tahun 2000.
5

Pada awal kedatangan OS ke puskesmas pada awal tahun 2005 dan mengecek darah,
dan melakukan pemeriksaan lainnya seperti VCT, serta CD 4, ternyata OS didiagnosa
oleh dokter adalah HIV, dan pada tahun 2003 OS menikah, karena khawatir akan
kesehatan istri dan anak-anak OS, serta istri OS juga pengguna Narkoba, maka OS
mengajak istrinya untuk mengecek darah juga, pada saat itu kondisi istrinya sedang hamil
dan istri OS di diagnosa oleh dokter juga menderita HIV, Sejak itulah dan sampai
sekarang istrinya minum ARV, agar tidak menular ke anak yang sedang dikandungnya,
dan sampai sekarang, OS sering datang ke puskesmas setiap hari untuk menjalani terapi
metadon. OS dan istrinya semangat menjalani terapi metadon, walaupun OS dan istrinya
tau, bahwa HIV tidak dapat disembuhkan bahkan tidak ada obatnya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat asma, diabetes mellitus, TB paru disangkal oleh pasien

5. Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat hipertensi, asma, diabetes melitus dan TB paru dalam keluarga disangkal

6. Riwayat Sosial Ekonomi
OS tinggal dirumah dan rumahnya milik sendiri warisan dari kedua orang tua
OS, OS tinggal bersama seorang istri dan 3 orang anaknya. Anak yang pertama laki-
laki usia 9 tahun, anak yang ke dua laki-laki usia 7 tahun dan anak yang ke tiga
perempuan usia 4 bulan. OS tinggal di daerah padat pemukiman dan kumuh, di daerah
lingkungan rumah OS banyak yang menggunakan narkoba.
OS sehari-hari sebenarnya penggangguran, tetapi OS buat menghidupkan
keluarganya OS membeli motor dan digunakan untuk mencari nafkah buat ojek, sehari
penghasilannya Rp.120.000, menurut OS penghasilannya sangat kurang untuk
menafkahkan keluarganya, sedangkan istri OS hanya ibu rumah tangga. Sedangkan
untuk memenuhi pangan sehari-hari, keluarga OS menghemat dengan makanan yang
kurang bergizi, keluarga OS jarang sekali memakan daging dan ayam, apalagi
membeli susu untuk anaknya.

7. Riwayat Kebiasaan:
6

OS mempunyai kebiasaan merokok sangat kuat, sehari OS bisa merokok
sebanyak 2 bungkus lebih. Untuk pola makan keluarga OS dalam sehari-hari, OS
sangat sederhana, mereka makan 3x sehari, OS selalu makan siang di warteg, dengan
lauk telur, tahu serta tempe. Sedangkan untuk anak-anak dan istrinya, mereka makan
dengan nasi, telur,mie, kangkung tahu tempe terkadang dengan daging. jika mendapat
penghasilan tambahan. Keluarga OS serta OS jarang sekali berolahraga. OS saat ini
telah berhenti menggunakan narkoba.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Vital sign:
Kesadaran : Compos Mentis
Tek. Darah : 110/80 mmHg
Frek. Nadi : 80 x/menit
Frek Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,7C
3. Status Generalis:
Kepala : Normal, rambut lurus, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungitva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya
kedua pupil +
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid. JVP 5+0
cmH2O
Thoraks : Cor : BJ I BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : Tampak datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien
tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), kekuatan otot normal

BB : 46 kg
TB : 160 cm
IMT : (BB : TB (m
2
)) = 46 : (1,60)
2
= 17,96


7

IMT KATEGORI
< 18,5 Berat badan kurang
18,5-22,9 Berat badan normal
23,0 Kelebihan berat badan
23,0-24,9 Berisiko menjadi obesitas
25,0-29,9 Obes I
30,0 Obes II


D. Pemeriksaan Penunjang
CD 4 : 295 awal pemeriksaan
BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga: OS sebagai suami bernama Tn. R berusia 35tahun
b. Identitas Pasangan: Istri OS bernama Ny. I berusia 30 tahun
c. Identitas Anak: Anak pertama B laki-laki usia 9 tahun, anak kedua F laki-laki usia
7 tahun, anak ketiga perempuan usia 4 bulan namanya A.
c. Struktur Komposisi Keluarga:

Tabel 1 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No

Nama
Kedudukan
dalam Keluarga

Gender

Umur

Pendi-
dikan

Pekerjaan
Keterangan
Tambahan
1. Tn. R Kepala Keluarga L 35 th SMP Pensiun Penderita
2. Ny. I

Istri P 30 th SMP Ibu rumah
tangga
Penderita
3 An. B Anak Pertama L 9 th SD Siswa
4 An. F Anak Kedua L 7 th SD Siswa
5 An. A Anak Ketiga P 4 bln ------


8




2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2 Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah: menumpang/ kontrak /hibah /milik sendiri
Daerah perumahan: kumuh /padat bersih /berjauhan /mewah
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 15 x 5 m2 Keluarga Tn. R tinggal di rumah milik
sendiri dengan lingkungan sekitar yang
kumuh. Namun ketersediaan air bersih,
jamban keluarga serta tempat
pembuangan sampah cukup baik.


Jumlah penghuni dalam satu rumah: 5 orang
Luas halaman rumah: Tidak ada halaman
Tidak Bertingkat
Lantai rumah dari: Keramik
Dinding rumah dari: Tembok
Jamban keluarga: Ada
Tempat bermain: Tidak ada
Penerangan listrik: 220 watt
Ketersediaan air bersih: Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada












9

U
T
S
B
Gambar Denah Rumah Keluarga Pasangan Tn.H dan Ny.S




















b. Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan RT )
- 1 buah televisi
- 2 buah kipas angin
- 1 buah handphone
- 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)
- 1 buah lemari pendingin

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:
a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas
10

b. Balita: KMS (-)
c. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehat




4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3 Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat pelayanan
kesehatan
Motor Pasien jika mengalami sakit
dirinya langsung berobat ke
Puskesmas. Karena biayanya
yang murah dan jarak yang tidak
terlalu jauh dari rumah pasien,
sehingga dapat ditempuh dengan
naik angkot atau naik motor. Dan
pasien juga merasa cukup puas
dengan pelayanan yang ada di
Puskesmas Kecamatan Senen
Tarif pelayanan kesehatan Gratis
Kualitas pelayanan kesehatan Cukup memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan:
Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. R dan Ny. I tidak menentu. Menu
makanan yang paling disukai adalah makanan sederhana, seperti tempe, tahu,
telor, sayur berkuah dan jarang mengkonsumsi buah-buahan. OS berusaha
memenuhi makanan untuk keluarga terutama anaknya untuk makan daging.
b. Menerapkan pola gizi seimbang:
Keluarga Tn. R dan Ny.I tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi
seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola
makan gizi seimbang kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai
berikut:
11

No Hari/Tanggal Waktu Menu makan Porsi Kalori
1. Minggu,
8/12/13
Pagi Nasi goreng, tempe,
telur dadar, sambal,
dan kopi hitam.
satu piring nasi, satu
potong tempe, satu butir
telur dadar, satu sendok
sambal dan segelas kopi
hitam dengan 3 sendok
teh gula pasir.
315 kkal
Selingan - - -
Siang Nasi, ikan goreng,
tahu goreng, tumis
kangkung, air putih.
Satu piring nasi, satu
potong ikan, satu
potong tahu, satu
mangkuk tumis
kangkung dan segelas
putih.
435 kkal
Selingan Gorengan dan es teh
manis
Empat potong pisang
goreng dan segelas kopi
hitam dengan 2 sendok
makan gula pasir.
225 kkal
Malam 2 Mie goreng, telur
ceplok, timun dan es
teh manis.
2 mie goring , satu butir
telur mata sapi,
setengah buah timun
dan segelas es the
manis dengan 2 sendok
makan gula pasir.
445 kkal
1420 kkal
2.

Senin,
9/12/13






Pagi Nasi uduk, tempe
orek, tahu goreng dan
kopi hitam.
Satu piring nasi uduk,
dua sendok makan
tempe orek, satu potong
tahu goreng dan segelas
air putih.
410 kkal
Selingan - -
Siang Nasi, tempe goreng,
telur kecap, tumis
Satu piring nasi, dua
sendok makan tempe
510 kkal
12
















Selasa
10/12/13

oyong dan es teh
manis.
orek, satu butir telur
balado, setengah
mangkuk tumis oyong
dan segelas es teh
manis dengan dua
sendok makan gula
pasir.
Selingan Tahu goreng dan
membeli es buah.
Satu plastik cimol dan
segelas es buah.
320 kkal
Malam Nasi, tahu goreng dan
sayur sop, air putih
hangat.
Satu piring nasi, satu
potong tahu, satu
mangkuk sayur sop dan
segelas air putih.
350 kkal
1590 kkal
Pagi Mie goreng, telur
rebus dan air putih
hangat.
Satu mie goreng, satu
butir telur rebus dan
segelas air putih.
255 kkal
Selingan - - -
Siang Nasi, sop ayam, teh
manis hangat dan
pepaya.
Satu piring nasi, satu
mangkuk soto ayam,
satu potong papaya dan
segelas teh manis
dengan tiga sendok teh
gula pasir.
325 kkal
Selingan Kopi hitam Satu gelas teh manis
dengan tiga sendok teh
gula pasir.
30 kkal
Malam Nasi, tahu goreng,
sayur sop dan air jeruk
hangat.
Satu piring nasi, satu
potong tahu, satu
mangkuk sayur sop dan
segelas air jeruk dengan
menggunakan 2 buah
jeruk dan tiga sendok
370 kkal
13

teh gula pasir.
980 kkal
-

6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
OS memiliki keluarga yang sederhana dan OS dan istri bersama-sama untuk
menciptakan keluarga yang harmonis, walaupun OS dan istri menderita HIV,
tetapi mereka sabar dalam menghadapi masalah yang dihadapinya baik
kesehatan maupun ekonomi. Dan keluarga Tn. R berusaha ingin sembuh
walaupun HIV tidak ada obatnya.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
Dalam penatalaksanaan penyakit pada Tn. R dan Ny. I memang sangat susah,
bahkan sampai sekarang, penyakit itu belum ada obatnya, walaupun sudah
meminum obat ARV, tetapi kondisi fisik Tn. R dan Ny. I harus benar-benar sehat,
dan masalah sampai sekarang Tn. R. Mereka harus menjaga daya tahan tubuh
mereka.

B. Genogram
1. Bentuk keluarga:
Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan 3 anak. Mereka tinggal dalam satu rumah,
hubungan masih dalam suami istri.

2. Tahapan siklus keluarga:
Tahapan siklus keluarga Tn. R adalah keluarga anak prasekolah dan keluarga
anak sekolah.

Tn. R mempunyai 3 orang anak, dimana anak pertama dan kedua sudah
sekolah maka dikatakan sebagai keluarga anak sekolah, serta anak yang ketiga masih
usia 4 bulan dan bisa dikatakan keluarga prasekolah.


14




3. Family Map (gambar)






Keterangan :
= laki - laki

= perempuan

= individu yang diidentifikasi




C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

Pasien dan istrinya adala pengidap HIV, mereka memiliki 3 orang anak yang
masih kecil, sedangkan Tn. R adalah tukang ojek yang penghasilannya tidak menentu,
walaupun Tn. R dan Ny.I penderita HIV, tetapi mereka membangun keluarga yang
harmonis, bahkan mereka menjaga anaknya agar tidak seperti orang tuanya.
Saat ini Tn. R dan Ny. I adalah pengidap HIV sejak tahun 2003 dan Ny. S
tertular HIV dari suaminya, mereka harus menjaga kestabilan ketahanan tubuh mereka,
agar tubuh mereka dapat melawan virus HIV tersebut.


Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah Tn. R yang tiap hari
mengojek, mereka harus memenuhi kebutuhan hidup dari 3 anaknya serta memenuhi
gizi ketiga anaknya yang masih kecil, Untuk menjalani ARV dan terapi metadon gratis
15

karena memiliki KJS.
Masalah lingkungan: Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan
lingkungan kurang terjaga karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat
sehingga jarak antar rumah saling berdekatan. Tetangga dan lingkungan keluarga
tersebut banyak yang menggunakan narkoba.
Masalah perilaku kesehatan: Pasien dan istri mengerti bagaimana cara
mencegah dan menghadapi agar mereka dapat bertahan hidup walaupun sudah
mengidap HIV, yang dampak kedepannya dapat membahayakan dirinya.

D. Diagnosis Holistik (Multiaksial)
1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)
Pasien datang ke puskesmas tujuan utamanya untuk meminum metadon
sebagai pengganti narkoba, Pasien setelah di diagnosa oleh dokter menderita HIV,
pasien mengaku drop, dan cemas akan penyakitnya tersebut, tetapi pasien memiliki
keinginan dan harapan ingin sembuh walaupun pasien sudah mengetahui HIV itu tidak
bisa disembuhkan, pasien tidak patah semangat untuk hidup, pasien dan istrinya yang
menderita HIV juga, tidak mau anak-anak mereka mengidap HIV, karena mereka tahu
HIV dapat menular ke anaknya saat mengandung sejak hamil anak ketiga. Pasien dan
istri ikhlas menerima penyakit ini.

2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : HIV




3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien)
Sebagai pengidap HIV Tn. R masih mengkonsumsi ARV. Tn. R sadar, bahwa
penyakit HIV tidak dapat disembuhkan. Istri Tn. R telah mengidap HIV dari dirinya
dan diketahuinya saat hamil anak ketiga, maka Tn. R jika ingin berhubungan
menggunakan kondom dan dia selalu mengingatkan istrinya untuk selalu minum
ARV, karena istrinya harus meminum ARV setiap hari, agar tidak tertular ke anak-
16

anaknya. Tn. H dan istrinya harus mengontrol CD 4 mereka, ketidakpatuhan atau
jarang mengontrol CD 4 tersebutlah yang menjadi kendala, seringkali waktunya
bertabrakan dengan pekerjaan sehingga untuk ke puskesmas dilupakan.
.

4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah
kesehatan pasien)
Tn. R dan istrinya tahu, apa yang harus dia lakukan sebagai pengidap HIV agar
tubuh mereka selalu kuat untuk melawan virus tersebut. Mereka harus mengontrol CD
4 untuk mengetahui ketahanan tubuh mereka terhadap virus HIV, dan istri harus
meminum ARV seumur hidupnya, tetapi sebagai pasien yang memiliki kartu jaminan
kesehatan Tn. R sering dipersulit dalam mengambil ARV dipuskesmas bahkan ARV
yang seharusnya tersedia di puskesmas seringkali habis dan sering Tn. R membeli
ARV buat istrinya di apotek luar dengan biaya yang sangat mahal. Sedangkan untuk
terapi metadon Serta kepatuhan dan efek samping dari ARV belum banyak diketahui
oleh Tn. R dan istrinya. Menurut keterangan pasien, semenjak dia dan istrinya
mengidap HIV pasien jd lebih sering mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Lingkungan rumah pasien banyak yang mengkonsumsi narkoba. Pasien tidak terlalu
memperhatikan gizi makanan pada keluarganya, yang penting kenyang menurut
pasien dan jarang berolahraga.

5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di
dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)
Aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan dapat dijalankan sendiri
oleh pasien.








17

E. Rencana Pelaksanaan

Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan Biaya Keterangan
Aspek
personal
-Memberikan semangat
serta dukungan moral
terhadap keluarga pasien
Pasien






Pasien
dan istri
Pada saat
kunjungan
ke
Puskesmas

-Pasien berhenti
menggunakan
narkoba



-Pasien dan
keluarga jadi
percaya diri dan
tidak takut
dikucilkan oleh
tetangganya.

Aspek klinik -Memberikan pengetahuan
bahwa HIV adalah penyakit
yang dapat menular dan
disebabkan oleh virus, HIV
dapat dicegah walaupun
belum ada obatnya tetapi
dapat ditekan virusnya
dengan meminum obat
ARV


-Memberikan informasi
tentang cara kerja, efek
samping dan berapa lama
pasien dan istri untuk
minum ARV



Pasien
dan istri
Pada saat
kunjungan
ke
Puskesmas
-Pasien dan istri
dapat
pengetahuan HIV
lebih dalam lagi.







- Pasien mengerti
akan pentingnya
obat, khasiat obat
dan cara
penggunaan obat
secara tepat untuk
proses
penyembuhan
serta mencegah
komplikasi














Aspek risiko
internal
-Memberikan informasi
tentang pentingnya rutin
untuk mengecek CD 4 agar
mengetahui ketahanan tubuh
pasien.

-Memberikan informasi
terhadap pasien tentang
kegunaan kondom terhadap
Pasien
dan istri
Pada saat
kunjungan
ke
puskesmas
-Pasien dan istri
jadi lebih rajin
untuk mengecek
CD 4 sesuai
jadwal.

-Pasien dan istri
dapat mengetahui
cara mencegah

18

penyakit menular seksual

penularan HIV
Aspek
psikososial
keluarga
-Edukasi keluarga untuk
pentingnya memberikan
support dan dukungan
terhadap pasien dan istri
agar selalu sehat.


-Menjelaskan bahwa dengan
tubuh yang sehat, virus HIV
dalam tubuh dapat ditekan





-Menjelaskan bahwa semua
penyakit itu datang dari
ALLAH SWT, dan setiap
penyakit ada obatnya
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
ke rumah
-Keluarga
memahami
keadaan fisik dan
mental pasien
untuk pemulihan
kesehatan pasien.

-Pasien dapat
mengetahui
pentingnya
kandungan gizi
dalam makanan
serta rajin
berolahraga

-Agar pasien dan
keluarganya
meningkatkan
ibadah serta
mendekatkan diri
kepada ALLAH
SWT.

Aspek
fungsional
-Menyarankan pasien untuk
tidak melakukan aktivitas
berlebihan dan menasehati
keluarga untuk ikut
berperan dalam
menjalankan pekerjaan
rumah tangga sehari-hari
untuk membantu pasien dan
tidak membebankannya
pada pasien
Pasien
dan
keluarga
Pada saat
kunjungan
kerumah
Kondisi tubuh
pasien lebih sehat
dan kuat,
meringankan
gejala penyakit



Pola gizi seimbang :
BB : 58 Kg
TB : 160 cm
BB Ideal : (TB-100) (10%)
(160-100) (10 % x 62) = 54 Kg
Status Gizi : (BB aktual : BB ideal) x 100 % = 46 : 54 x 100 %
= 85,18 %
IMT : (BB : TB (m
2
)) = 46 : 2,56 = 17,96 (BB kurang)
Kebutuhan kalori : (BBI x 25) + 20%
(54 x 25) + 20% = 1361 kkal/hari
Menu makan perhari sesuai kebutuhan kalori dan gizi seimbang:
19

1674 kkal/hari 3x makan besar dan 2 selingan

waktu Menu Porsi Jumlah kalori
Pagi Nasi uduk, tempe goreng,
telur dadar, pisang dan teh
manis.
Sepiring nasi uduk,
satu potong tempe,
satu butir telur
dadar, satu buah
pisang dan segelas
teh manis
565 kkal
Selingan Bubur kacang hijau Satu mangkuk
bubur kacang hijau.
155 kkal
Siang Nasi, ayam semur, tumis
jamur/kangkung/taoge,
tempe orek, papaya dan air
putih.
Sepiring nasi, satu
potong ayam,
semangkuk sayur,
dua sendok makan
tempe orek, satu
potong papaya dan
segelas air putih.
445 kkal
Selingan Jus jambu biji Segelas jus jambu
biji dengan
menggunakan dua
buah jambu biji.
80 kkal
Malam Nasi, sayur bayam/daun
singkong, ikan goreng, jeruk
dan air putih.
Sepiring nasi,
semangkuk sayur,
satu potong ikan,
satu buah jeruk dan
segelas air putih.
430 kkal

F. Prognosis
1. Ad vitam: ad bonam
2. Ad sanasionam: dubia ad bonam
3. Ad fungsionam: dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai