0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan19 halaman
1. Studi kasus pasien HIV pada pengguna narkoba di Puskesmas Kecamatan Senen. Pasien bernama Tn. R (35 tahun) datang dengan keluhan lidah berjamur dan berat badan menurun.
2. Tn. R didiagnosa HIV sejak 2005 setelah menggunakan narkoba sejak 2000. Istrinya juga terinfeksi HIV. Mereka kini menjalani program terapi metadon di puskesmas.
3. Tn. R tinggal di lingkungan
1. Studi kasus pasien HIV pada pengguna narkoba di Puskesmas Kecamatan Senen. Pasien bernama Tn. R (35 tahun) datang dengan keluhan lidah berjamur dan berat badan menurun.
2. Tn. R didiagnosa HIV sejak 2005 setelah menggunakan narkoba sejak 2000. Istrinya juga terinfeksi HIV. Mereka kini menjalani program terapi metadon di puskesmas.
3. Tn. R tinggal di lingkungan
1. Studi kasus pasien HIV pada pengguna narkoba di Puskesmas Kecamatan Senen. Pasien bernama Tn. R (35 tahun) datang dengan keluhan lidah berjamur dan berat badan menurun.
2. Tn. R didiagnosa HIV sejak 2005 setelah menggunakan narkoba sejak 2000. Istrinya juga terinfeksi HIV. Mereka kini menjalani program terapi metadon di puskesmas.
3. Tn. R tinggal di lingkungan
PENDERITA HIV PADA PASIEN PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN DESEMBER 2013
Oleh : Kelompok VI Ahmad Fauzan Prawira
110.2007.012
Pembimbing: Dr. Dian Mardhiyah, MKK
MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2013
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan studi kasus HIV AIDS Tn.H dengan pendekatan kedokteran keluarga di Puskesmas Kecamatan Senen pada periode 4 Desember 12 Desember 2013 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI bagian Kedokteran Keluarga.
Jakarta, Desember 2013 Pembimbing
Dr. Dian Mardhiyah, MKK
3
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur Saya panjatkan Kehadirat Allah SWT atas Karunia dan Hidayah-Nya sehingga tugas Studi Kasus Pasien dengan menggunakan penerapan pendekatan Ilmu Kedokteran Keluarga dengan judul HIV Pengguna Narkoba pada Tn.H di Puskesmas Kecamatan Senen Periode 4 Desember - 12 Desember 2013 dapat diselesaikan. Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan pendekatan Kedokteran Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 21 Januari - 22 Februari 2013. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof.Dr. Hj. Qomariyah RS MS PKK DK AIFM selaku guru besar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 2. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan yang bersifat membangun sekaligus sebagai Kepala SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 3. Dr. Sugma Agung Purbowo, MD, MARS selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 4. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Citra Dewi, M.Kes, Dr. Dian Mardhiyah M.KK, Dr. Fathul Jannah, M.Si, Ibu Rifda Wulansari, S.P, M.Kes, dr. Dini selaku dosen Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 5. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang telah memberikan bimbingan dan data untuk kelancaran pembuatan Studi Kasus Pasien ini 6. Seluruh Rekan Sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerja sama sehingga tersusun laporan ini Dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb. Jakarta, Desember 201 Penulis
4
STATUS PASIEN
A. Identitas Pasien Nama : Tn. R Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 35 tahun Pekerjaan : Tukang Ojek Pendidikan : SMP Agama : Islam Suku Bangsa : Betawi Alamat : Bungur Tanggal Berobat : 10 desember 2013 No. RM : SN-1101
B. Anamnesa Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 9 Desember 2013 pukul 09.30 WIB di BPU Puskesmas Kecamatan Senen 1. Keluhan Utama: lidah berjamur 2. Keluhan Tambahan: Berat badan menurun 3. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Senen dengan keluhan badan terasa lemas, lidah berjamur disertai dengan berat badan menurun, badan terasa lemas sudah 1 bulan dirasakan oleh OS, dan OS juga mengeluh berat badannya menurun serta nafsu makan juga menurun sejak 4 bulan, keluhan batuk lama disangkal oleh OS, keluar keringat dingin juga disangkal oleh OS, dan OS tidak mengkonsumsi obat-obat paru selama 6 bulan, dan tidak pernah berkontak langsung dengan orang penderita penyakit paru, keluhan disertai batuk - batuk. Selain keluhan tersebut yang dirasakan oleh OS, OS datang ke puskesmas juga ingin mengecek darah, dengan kesadaran dari OS sendiri, OS mengaku dia pengguna narkoba sejak tahun 2000, pada tahun 2000 OS mengkonsumsi ganja serta putaw, OS menggunakan narkoba karena pengaruh dari lingkungan pergaulan teman, dan OS jika menggunakan putau menggunakan jarum suntik secara bersama-sama dan bergantian, OS mengkonsumsi narkoba sejak tahun 2000. 5
Pada awal kedatangan OS ke puskesmas pada awal tahun 2005 dan mengecek darah, dan melakukan pemeriksaan lainnya seperti VCT, serta CD 4, ternyata OS didiagnosa oleh dokter adalah HIV, dan pada tahun 2003 OS menikah, karena khawatir akan kesehatan istri dan anak-anak OS, serta istri OS juga pengguna Narkoba, maka OS mengajak istrinya untuk mengecek darah juga, pada saat itu kondisi istrinya sedang hamil dan istri OS di diagnosa oleh dokter juga menderita HIV, Sejak itulah dan sampai sekarang istrinya minum ARV, agar tidak menular ke anak yang sedang dikandungnya, dan sampai sekarang, OS sering datang ke puskesmas setiap hari untuk menjalani terapi metadon. OS dan istrinya semangat menjalani terapi metadon, walaupun OS dan istrinya tau, bahwa HIV tidak dapat disembuhkan bahkan tidak ada obatnya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat asma, diabetes mellitus, TB paru disangkal oleh pasien
5. Riwayat Penyakit Keluarga: Riwayat hipertensi, asma, diabetes melitus dan TB paru dalam keluarga disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi OS tinggal dirumah dan rumahnya milik sendiri warisan dari kedua orang tua OS, OS tinggal bersama seorang istri dan 3 orang anaknya. Anak yang pertama laki- laki usia 9 tahun, anak yang ke dua laki-laki usia 7 tahun dan anak yang ke tiga perempuan usia 4 bulan. OS tinggal di daerah padat pemukiman dan kumuh, di daerah lingkungan rumah OS banyak yang menggunakan narkoba. OS sehari-hari sebenarnya penggangguran, tetapi OS buat menghidupkan keluarganya OS membeli motor dan digunakan untuk mencari nafkah buat ojek, sehari penghasilannya Rp.120.000, menurut OS penghasilannya sangat kurang untuk menafkahkan keluarganya, sedangkan istri OS hanya ibu rumah tangga. Sedangkan untuk memenuhi pangan sehari-hari, keluarga OS menghemat dengan makanan yang kurang bergizi, keluarga OS jarang sekali memakan daging dan ayam, apalagi membeli susu untuk anaknya.
7. Riwayat Kebiasaan: 6
OS mempunyai kebiasaan merokok sangat kuat, sehari OS bisa merokok sebanyak 2 bungkus lebih. Untuk pola makan keluarga OS dalam sehari-hari, OS sangat sederhana, mereka makan 3x sehari, OS selalu makan siang di warteg, dengan lauk telur, tahu serta tempe. Sedangkan untuk anak-anak dan istrinya, mereka makan dengan nasi, telur,mie, kangkung tahu tempe terkadang dengan daging. jika mendapat penghasilan tambahan. Keluarga OS serta OS jarang sekali berolahraga. OS saat ini telah berhenti menggunakan narkoba.
C. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum : Sedang 2. Vital sign: Kesadaran : Compos Mentis Tek. Darah : 110/80 mmHg Frek. Nadi : 80 x/menit Frek Pernapasan : 20x/menit Suhu : 36,7C 3. Status Generalis: Kepala : Normal, rambut lurus, tidak mudah dicabut Mata : Konjungitva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks cahaya kedua pupil + Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid. JVP 5+0 cmH2O Thoraks : Cor : BJ I BJ II reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo : Suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-) Abdomen : Tampak datar, simetris, bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak teraba membesar Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), kekuatan otot normal
IMT KATEGORI < 18,5 Berat badan kurang 18,5-22,9 Berat badan normal 23,0 Kelebihan berat badan 23,0-24,9 Berisiko menjadi obesitas 25,0-29,9 Obes I 30,0 Obes II
D. Pemeriksaan Penunjang CD 4 : 295 awal pemeriksaan BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga 1. Karakteristik Keluarga a. Identitas Kepala Keluarga: OS sebagai suami bernama Tn. R berusia 35tahun b. Identitas Pasangan: Istri OS bernama Ny. I berusia 30 tahun c. Identitas Anak: Anak pertama B laki-laki usia 9 tahun, anak kedua F laki-laki usia 7 tahun, anak ketiga perempuan usia 4 bulan namanya A. c. Struktur Komposisi Keluarga:
Tabel 1 Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No
Nama Kedudukan dalam Keluarga
Gender
Umur
Pendi- dikan
Pekerjaan Keterangan Tambahan 1. Tn. R Kepala Keluarga L 35 th SMP Pensiun Penderita 2. Ny. I
Istri P 30 th SMP Ibu rumah tangga Penderita 3 An. B Anak Pertama L 9 th SD Siswa 4 An. F Anak Kedua L 7 th SD Siswa 5 An. A Anak Ketiga P 4 bln ------
8
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup a. Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2 Lingkungan Tempat Tinggal Status kepemilikan rumah: menumpang/ kontrak /hibah /milik sendiri Daerah perumahan: kumuh /padat bersih /berjauhan /mewah Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan Luas rumah: 15 x 5 m2 Keluarga Tn. R tinggal di rumah milik sendiri dengan lingkungan sekitar yang kumuh. Namun ketersediaan air bersih, jamban keluarga serta tempat pembuangan sampah cukup baik.
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 5 orang Luas halaman rumah: Tidak ada halaman Tidak Bertingkat Lantai rumah dari: Keramik Dinding rumah dari: Tembok Jamban keluarga: Ada Tempat bermain: Tidak ada Penerangan listrik: 220 watt Ketersediaan air bersih: Ada Tempat pembuangan sampah : Ada
9
U T S B Gambar Denah Rumah Keluarga Pasangan Tn.H dan Ny.S
b. Kepemilikan barang-barang berharga: ( Kendaraan, elektronik, peralatan RT ) - 1 buah televisi - 2 buah kipas angin - 1 buah handphone - 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg) - 1 buah lemari pendingin
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga: a. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmas 10
b. Balita: KMS (-) c. Asuransi/Jaminan kesehatan: Kartu Jakarta Sehat
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Tabel 3 Pelayanan Kesehatan Faktor Keterangan Kesimpulan Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan Motor Pasien jika mengalami sakit dirinya langsung berobat ke Puskesmas. Karena biayanya yang murah dan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah pasien, sehingga dapat ditempuh dengan naik angkot atau naik motor. Dan pasien juga merasa cukup puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas Kecamatan Senen Tarif pelayanan kesehatan Gratis Kualitas pelayanan kesehatan Cukup memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga a. Kebiasaan makan: Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. R dan Ny. I tidak menentu. Menu makanan yang paling disukai adalah makanan sederhana, seperti tempe, tahu, telor, sayur berkuah dan jarang mengkonsumsi buah-buahan. OS berusaha memenuhi makanan untuk keluarga terutama anaknya untuk makan daging. b. Menerapkan pola gizi seimbang: Keluarga Tn. R dan Ny.I tidak terlalu memperhatikan pola makan gizi seimbang dari menu makanan sehari-hari, karena pengetahuan mengenai pola makan gizi seimbang kurang. Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut: 11
No Hari/Tanggal Waktu Menu makan Porsi Kalori 1. Minggu, 8/12/13 Pagi Nasi goreng, tempe, telur dadar, sambal, dan kopi hitam. satu piring nasi, satu potong tempe, satu butir telur dadar, satu sendok sambal dan segelas kopi hitam dengan 3 sendok teh gula pasir. 315 kkal Selingan - - - Siang Nasi, ikan goreng, tahu goreng, tumis kangkung, air putih. Satu piring nasi, satu potong ikan, satu potong tahu, satu mangkuk tumis kangkung dan segelas putih. 435 kkal Selingan Gorengan dan es teh manis Empat potong pisang goreng dan segelas kopi hitam dengan 2 sendok makan gula pasir. 225 kkal Malam 2 Mie goreng, telur ceplok, timun dan es teh manis. 2 mie goring , satu butir telur mata sapi, setengah buah timun dan segelas es the manis dengan 2 sendok makan gula pasir. 445 kkal 1420 kkal 2.
Senin, 9/12/13
Pagi Nasi uduk, tempe orek, tahu goreng dan kopi hitam. Satu piring nasi uduk, dua sendok makan tempe orek, satu potong tahu goreng dan segelas air putih. 410 kkal Selingan - - Siang Nasi, tempe goreng, telur kecap, tumis Satu piring nasi, dua sendok makan tempe 510 kkal 12
Selasa 10/12/13
oyong dan es teh manis. orek, satu butir telur balado, setengah mangkuk tumis oyong dan segelas es teh manis dengan dua sendok makan gula pasir. Selingan Tahu goreng dan membeli es buah. Satu plastik cimol dan segelas es buah. 320 kkal Malam Nasi, tahu goreng dan sayur sop, air putih hangat. Satu piring nasi, satu potong tahu, satu mangkuk sayur sop dan segelas air putih. 350 kkal 1590 kkal Pagi Mie goreng, telur rebus dan air putih hangat. Satu mie goreng, satu butir telur rebus dan segelas air putih. 255 kkal Selingan - - - Siang Nasi, sop ayam, teh manis hangat dan pepaya. Satu piring nasi, satu mangkuk soto ayam, satu potong papaya dan segelas teh manis dengan tiga sendok teh gula pasir. 325 kkal Selingan Kopi hitam Satu gelas teh manis dengan tiga sendok teh gula pasir. 30 kkal Malam Nasi, tahu goreng, sayur sop dan air jeruk hangat. Satu piring nasi, satu potong tahu, satu mangkuk sayur sop dan segelas air jeruk dengan menggunakan 2 buah jeruk dan tiga sendok 370 kkal 13
teh gula pasir. 980 kkal -
6. Pola Dukungan Keluarga a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga: OS memiliki keluarga yang sederhana dan OS dan istri bersama-sama untuk menciptakan keluarga yang harmonis, walaupun OS dan istri menderita HIV, tetapi mereka sabar dalam menghadapi masalah yang dihadapinya baik kesehatan maupun ekonomi. Dan keluarga Tn. R berusaha ingin sembuh walaupun HIV tidak ada obatnya.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga: Dalam penatalaksanaan penyakit pada Tn. R dan Ny. I memang sangat susah, bahkan sampai sekarang, penyakit itu belum ada obatnya, walaupun sudah meminum obat ARV, tetapi kondisi fisik Tn. R dan Ny. I harus benar-benar sehat, dan masalah sampai sekarang Tn. R. Mereka harus menjaga daya tahan tubuh mereka.
B. Genogram 1. Bentuk keluarga: Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan 3 anak. Mereka tinggal dalam satu rumah, hubungan masih dalam suami istri.
2. Tahapan siklus keluarga: Tahapan siklus keluarga Tn. R adalah keluarga anak prasekolah dan keluarga anak sekolah.
Tn. R mempunyai 3 orang anak, dimana anak pertama dan kedua sudah sekolah maka dikatakan sebagai keluarga anak sekolah, serta anak yang ketiga masih usia 4 bulan dan bisa dikatakan keluarga prasekolah.
14
3. Family Map (gambar)
Keterangan : = laki - laki
= perempuan
= individu yang diidentifikasi
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
Pasien dan istrinya adala pengidap HIV, mereka memiliki 3 orang anak yang masih kecil, sedangkan Tn. R adalah tukang ojek yang penghasilannya tidak menentu, walaupun Tn. R dan Ny.I penderita HIV, tetapi mereka membangun keluarga yang harmonis, bahkan mereka menjaga anaknya agar tidak seperti orang tuanya. Saat ini Tn. R dan Ny. I adalah pengidap HIV sejak tahun 2003 dan Ny. S tertular HIV dari suaminya, mereka harus menjaga kestabilan ketahanan tubuh mereka, agar tubuh mereka dapat melawan virus HIV tersebut.
Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah Tn. R yang tiap hari mengojek, mereka harus memenuhi kebutuhan hidup dari 3 anaknya serta memenuhi gizi ketiga anaknya yang masih kecil, Untuk menjalani ARV dan terapi metadon gratis 15
karena memiliki KJS. Masalah lingkungan: Lingkungan rumah pasien kurang baik. Kebersihan lingkungan kurang terjaga karena merupakan lingkungan yang kumuh, serta padat sehingga jarak antar rumah saling berdekatan. Tetangga dan lingkungan keluarga tersebut banyak yang menggunakan narkoba. Masalah perilaku kesehatan: Pasien dan istri mengerti bagaimana cara mencegah dan menghadapi agar mereka dapat bertahan hidup walaupun sudah mengidap HIV, yang dampak kedepannya dapat membahayakan dirinya.
D. Diagnosis Holistik (Multiaksial) 1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran) Pasien datang ke puskesmas tujuan utamanya untuk meminum metadon sebagai pengganti narkoba, Pasien setelah di diagnosa oleh dokter menderita HIV, pasien mengaku drop, dan cemas akan penyakitnya tersebut, tetapi pasien memiliki keinginan dan harapan ingin sembuh walaupun pasien sudah mengetahui HIV itu tidak bisa disembuhkan, pasien tidak patah semangat untuk hidup, pasien dan istrinya yang menderita HIV juga, tidak mau anak-anak mereka mengidap HIV, karena mereka tahu HIV dapat menular ke anaknya saat mengandung sejak hamil anak ketiga. Pasien dan istri ikhlas menerima penyakit ini.
2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding) Diagnosis kerja : HIV
3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien) Sebagai pengidap HIV Tn. R masih mengkonsumsi ARV. Tn. R sadar, bahwa penyakit HIV tidak dapat disembuhkan. Istri Tn. R telah mengidap HIV dari dirinya dan diketahuinya saat hamil anak ketiga, maka Tn. R jika ingin berhubungan menggunakan kondom dan dia selalu mengingatkan istrinya untuk selalu minum ARV, karena istrinya harus meminum ARV setiap hari, agar tidak tertular ke anak- 16
anaknya. Tn. H dan istrinya harus mengontrol CD 4 mereka, ketidakpatuhan atau jarang mengontrol CD 4 tersebutlah yang menjadi kendala, seringkali waktunya bertabrakan dengan pekerjaan sehingga untuk ke puskesmas dilupakan. .
4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien) Tn. R dan istrinya tahu, apa yang harus dia lakukan sebagai pengidap HIV agar tubuh mereka selalu kuat untuk melawan virus tersebut. Mereka harus mengontrol CD 4 untuk mengetahui ketahanan tubuh mereka terhadap virus HIV, dan istri harus meminum ARV seumur hidupnya, tetapi sebagai pasien yang memiliki kartu jaminan kesehatan Tn. R sering dipersulit dalam mengambil ARV dipuskesmas bahkan ARV yang seharusnya tersedia di puskesmas seringkali habis dan sering Tn. R membeli ARV buat istrinya di apotek luar dengan biaya yang sangat mahal. Sedangkan untuk terapi metadon Serta kepatuhan dan efek samping dari ARV belum banyak diketahui oleh Tn. R dan istrinya. Menurut keterangan pasien, semenjak dia dan istrinya mengidap HIV pasien jd lebih sering mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Lingkungan rumah pasien banyak yang mengkonsumsi narkoba. Pasien tidak terlalu memperhatikan gizi makanan pada keluarganya, yang penting kenyang menurut pasien dan jarang berolahraga.
5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental) Aktivitas menjalankan fungsi sosial dalam kehidupan dapat dijalankan sendiri oleh pasien.
17
E. Rencana Pelaksanaan
Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan Biaya Keterangan Aspek personal -Memberikan semangat serta dukungan moral terhadap keluarga pasien Pasien
Pasien dan istri Pada saat kunjungan ke Puskesmas
-Pasien berhenti menggunakan narkoba
-Pasien dan keluarga jadi percaya diri dan tidak takut dikucilkan oleh tetangganya.
Aspek klinik -Memberikan pengetahuan bahwa HIV adalah penyakit yang dapat menular dan disebabkan oleh virus, HIV dapat dicegah walaupun belum ada obatnya tetapi dapat ditekan virusnya dengan meminum obat ARV
-Memberikan informasi tentang cara kerja, efek samping dan berapa lama pasien dan istri untuk minum ARV
Pasien dan istri Pada saat kunjungan ke Puskesmas -Pasien dan istri dapat pengetahuan HIV lebih dalam lagi.
- Pasien mengerti akan pentingnya obat, khasiat obat dan cara penggunaan obat secara tepat untuk proses penyembuhan serta mencegah komplikasi
Aspek risiko internal -Memberikan informasi tentang pentingnya rutin untuk mengecek CD 4 agar mengetahui ketahanan tubuh pasien.
-Memberikan informasi terhadap pasien tentang kegunaan kondom terhadap Pasien dan istri Pada saat kunjungan ke puskesmas -Pasien dan istri jadi lebih rajin untuk mengecek CD 4 sesuai jadwal.
-Pasien dan istri dapat mengetahui cara mencegah
18
penyakit menular seksual
penularan HIV Aspek psikososial keluarga -Edukasi keluarga untuk pentingnya memberikan support dan dukungan terhadap pasien dan istri agar selalu sehat.
-Menjelaskan bahwa dengan tubuh yang sehat, virus HIV dalam tubuh dapat ditekan
-Menjelaskan bahwa semua penyakit itu datang dari ALLAH SWT, dan setiap penyakit ada obatnya Pasien dan keluarga Pada saat kunjungan ke rumah -Keluarga memahami keadaan fisik dan mental pasien untuk pemulihan kesehatan pasien.
-Pasien dapat mengetahui pentingnya kandungan gizi dalam makanan serta rajin berolahraga
-Agar pasien dan keluarganya meningkatkan ibadah serta mendekatkan diri kepada ALLAH SWT.
Aspek fungsional -Menyarankan pasien untuk tidak melakukan aktivitas berlebihan dan menasehati keluarga untuk ikut berperan dalam menjalankan pekerjaan rumah tangga sehari-hari untuk membantu pasien dan tidak membebankannya pada pasien Pasien dan keluarga Pada saat kunjungan kerumah Kondisi tubuh pasien lebih sehat dan kuat, meringankan gejala penyakit
Pola gizi seimbang : BB : 58 Kg TB : 160 cm BB Ideal : (TB-100) (10%) (160-100) (10 % x 62) = 54 Kg Status Gizi : (BB aktual : BB ideal) x 100 % = 46 : 54 x 100 % = 85,18 % IMT : (BB : TB (m 2 )) = 46 : 2,56 = 17,96 (BB kurang) Kebutuhan kalori : (BBI x 25) + 20% (54 x 25) + 20% = 1361 kkal/hari Menu makan perhari sesuai kebutuhan kalori dan gizi seimbang: 19
1674 kkal/hari 3x makan besar dan 2 selingan
waktu Menu Porsi Jumlah kalori Pagi Nasi uduk, tempe goreng, telur dadar, pisang dan teh manis. Sepiring nasi uduk, satu potong tempe, satu butir telur dadar, satu buah pisang dan segelas teh manis 565 kkal Selingan Bubur kacang hijau Satu mangkuk bubur kacang hijau. 155 kkal Siang Nasi, ayam semur, tumis jamur/kangkung/taoge, tempe orek, papaya dan air putih. Sepiring nasi, satu potong ayam, semangkuk sayur, dua sendok makan tempe orek, satu potong papaya dan segelas air putih. 445 kkal Selingan Jus jambu biji Segelas jus jambu biji dengan menggunakan dua buah jambu biji. 80 kkal Malam Nasi, sayur bayam/daun singkong, ikan goreng, jeruk dan air putih. Sepiring nasi, semangkuk sayur, satu potong ikan, satu buah jeruk dan segelas air putih. 430 kkal
F. Prognosis 1. Ad vitam: ad bonam 2. Ad sanasionam: dubia ad bonam 3. Ad fungsionam: dubia ad bonam
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis