Anda di halaman 1dari 12

( Bordetella Pertussis )

Hanifa Fitria Ratri 130341614781

PENYAKIT INFEKSI SALURAN NAPAS AKUT

Pertusis (batuk rejan) disebut juga whooping cough, tussis quinta, violent cough, dan di Cina disebut batuk seratus hari. Pertusis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis, merupakan penyakit infeksi saluran napas akut yang dapat menyerang setiap orang yang rentan seperti anak yang belum diimunisasi atau orang dewasa dengan kekebalan yang menurun.

Klasifikasi
Kingdom : Eubacterium

Filum
Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: Coccobacillus
: Bacillus : Coccobacillus : Alcaligenaceae : Bordetella : Bordetella pertussis

Bordetella pertusis adalah satu-satunya penyebab pertusis yaitu bakteri gram negatif, tidak bergerak, dan ditemukan dengan melakukan swab pada daerah nasofaring dan ditanamkan pada media agar Bordet-Gengou.

Ciri-ciri Organisme Ini Antara Lain:


Berbentuk batang (coccobacilus). Tidak dapat bergerak. Bersifat gram negatif.

Tidak berspora, mempunyai kapsul.


Mati pada suhu 55C selama jam, dan tahan pada suhu rendah (0- 10C). Dengan pewarnaan Toluidin blue, dapat terlihat granula bipolar metakromatik. Tidak sensitif terhadap tetrasiklin, ampicillin, eritomisisn, tetapi resisten terhdap penicillin

Manifestasi Klinik
Penyakit ini dapat berlangsung selama 6 minggu atau lebih dan terbagi dalam 3 stadium:

1. Stadium kataralis
Stadium ini berlangsung 1 2 minggu 2. Stadium spasmodik Berlangsung selama 2 4 minggu 3. Stadium konvalesensi Berlangsung selama 2 minggu sampai sembuh

Cara Penularan
Dengan cara :
1. Droplet infection 2. Kontak tidak langsung dari alat-alat yang terkontaminasi

Komplikasi
Pada bordetella pertussis terjadi komplikasi pada:
1. 2. Alat pernafasan Saluran pencernaan

3.

Sistem saraf pusat

Diagnosa
Pola pernafasan tidak efektif berhubungan dengan proses inflamasi.

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret.
Pertukaran gas, kerusakan berhubungan dengan gangguan suplai oksigen (obstruksi jalan nafas)

Nutrisi, perubahan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual/muntah.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidaknyamanan ditandai dengan batuk berlebih dimalam hari. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan gastrik berlebihan : muntah.

Cara Merawat
Pembersihan jalan nafas.

Pemberian oksigen terutama pada serangan batuk yang hebat yang disertai sianosis.
Pemberian makanan dan obat. Hindari makanan yang sulit ditelan dan makanan bentuk cair. Pemberian terapi suportif.
Dengan memberikan lingkungan perawatan yang tenang,atasi dehidrasi berikan nutrisi.

Bila pasien muntah-muntah sebaiknya diberikan cairan dan elektrolit secara parenteral

Cara Pencegahan
Pencegahan yang dilakukan dengan cara :
1. Secara Aktif

- Dengan pemberian imunisasi DTP - Perawat sebagai edukator


2. Secara Pasif

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai