Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GLAUKOMA DATA DASAR PENGKAJIAN 1. Anamnesis a.

Riwayat Riwayat okular : tanda peningkatan TIO, mual, muntah, pandangan kabur, pernah mengalami infeksi, trauma, pembedahan Riwayat kesehatan : menderita diabetes melitus, hipertensi, penyakit kardio askular, keluarga penderita glaukoma, penggunaan obat-obatn !angka lama, antidepresan b. &. a. b. #. d. e. f. "sikososial : kemampuan akti itas, gangguan memba#a, risiko !atuh dari kendaraan "engka!ian umum : $sia %e!ala penyakit sistemik %e!ala gastrointestinal : mual, muntah

"emeriksaan "engka!ian khusus mata : Inspeksi untuk mengetahui adanya inflamasi mata, sklera kemerahan, koernea keruh, dilatasi pupil sedang yang gagal bereaksi dengan #ahaya. "alpasi untuk memeriksa mata yang mengalami peningkatan TIO, terasa lebih keras dibanding mata yang lain "engukuran TIO dengan tonometer, pada keadaan kronik didapat nilai &&-'& mm(g, sedangkan keadaan akut )'* mm(g "emeriksaan fisik dengan menggunakan oftalmoskop untuk mengetahui adanya atrofi diskus optikus. +iskus optikus men!adi lebih luas dan lebih dalam. "erimetri menun!ukkan adanya penurunan luas lapang pandang %onioskopi menun!ukkan sudut mata tertutup atau terbuka

Kasus kelompok 1 ,y.R -'* tahun. saat ini sedang dirawat dengan keluhan orbita de/tra teerasa sakit !ika ditekan, penglihatan kabur padahal ,y.R sudah menggunakan ka#a minus ' pada mata de#tra dan sinistra, dua bula yang lalu ,y.R menderita kelainan tyroid. Oleh dokter spesialis mata dilakukan pemeriksaan oftalmos#op, tonometri, ukur lapang pandang hasil pemeriksaan ternyata ,y.R menderita glaukoma. Tanda tanda ital saat ini T+A 10*11** mm(g, nadi 2* /1menit, suhu '3o#, pernafasan &*/1menit. ,y.R tidak tahu kenapa dia sampai mengalami glauoma dan mendengar informasi dari orang bahwa glaukoma bisa buta, sehingga ,y.R takut mengalami kebutaan.

DATA FOKUS
,ama 4 ,y.R $sia 4 '* tahun

+ata 5ub!ektif -+5. +ata Ob!ektif -+O. 6lien mengeluhkan orbita de/tra terasa sakit 6a!i TT8: !ika ditekan 6lien mengeluhkan penglihatanya kabur meskipun sudah menggunakan ka#amata minus '. 6lien mengatakan & bulan yang lalu menderita tyroid. 6lien mengatakan tidak tahu kenapa dia sampai mengalami glaukoma. 6lien mengtakan bahwa klien mendengar informasi dari orang7 bahwa galukoma bisa buta 6lien mengeluhkan takut mengalami kebutaan ,adi : 2* /1menit T+: 10*11** mm(g RR: &* /1menit 5uhu: '3*9

"emeriksaan oftalmos#op -:. "emeriksaan tonometri -:. $kur lapang pandang -:.

ANALISA DATA

,o 1.

+ata ;okus +5 4 6lien mengeluhkan penglihatanya kabur meskipun sudah menggunakan ka#amata minus '. . +O 4 6a!i TT8: o T+: 10*11** mm(g o RR: &* /1menit o 5uhu: '3*9 o ,adi : 2* /1menit "emeriksaan oftalmos#op -:. "emeriksaan tonometri -:. $kur lapang pandang -:.

"roblem %angguan "ersepsi 5ensori : penglihatan yang berhubungan dengan penurunan ta!am penglihatan dan ke!elasan penglihatan.

&

+5 4 +O 4 6a!i TT8: o T+: 10*11** mm(g o RR: &* /1menit o 5uhu: '3*9 o ,adi : 2* /1menit "emeriksaan oftalmos#op -:. "emeriksaan tonometri -:. $kur lapang pandang -:. ditekan 6lien mengatakan & bulan yang lalu menderita tyroid.

,yeri yang berhubungan dengan 6lien mengeluhkan orbita de/tra terasa sakit !ika peningkatan tekanan intra okuler

'.

+5 4 < 6lien mengatakan tidak tahu kenapa dia sampai mengalami glaukoma. < 6lien mengtakan bahwa klien mendengar informasi dari orang7 bahwa galukoma bisa buta < 6lien mengeluhkan takut mengalami kebutaan

Ansietas dengan

yang kurang

berhubungan pengetahuan

tentang penyakit dan prognosis.

INTER ENSI
I!"e#$e!s% P#e ope#as% ,o +iagnosa Tu!uan dan 6riteria hasil 1 %a gangguan sensori Tu&ua! ' 5etelah dilakukan tindakan perseptual : keperawatan selama ' / &= !am penglihatan diharapkan klien melaporkan kemampuan yang lebih baik untuk berhubungan b. proses rangsang penglihatan dan dengan mengomunikasikan perubahan penurunan isual ta!am K#%"e#%a Has%l ' penglihatan dan 6lien mampu ke!elasan mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi d. fungsi penglihatan 6lien mengidentifikasi menun!ukkan alternatif meningkatkan rangsang penglihatan & ,yeri yang berhubungan dengan peningkatan tekanan intra okuler 1. Tu&ua! ' 5etelah diharapkan dilakukan ' nyeri / keperawatan mampu dan pola-pola untuk penerimaan

Inter ensi

1. 6a!i keta!aman mata klien R : mengidentifikasi kemampuan isual klien &. +ekati klien dari sisi yang sehat R : memberikan rangsang sensori, mengurangi rasa isolasi '. Identifikasi alternatif untuk optimalisasi sumber rangsangan R : memberikan keakuratan penglihatan dan perawatannya =. 5esuaikan ligkunagn untuk optimalisasi penglihatan R : meningkatkan kemampuan persepsi sensori 0. 6olaborasi dalam pemberian miotik R : menyebabkan kontriksi pupil, memudahkan keluarnya akuos humor

A1. 6a!i dera!at nyeri setiap hari atau tindakan sesering mungkin
!am R : nyeri glaukoma umumnya sangat berkurang, parah >&. ?elaskan penyebab nyeri dan faktor tindakan yang dapat memi#u timbulnya nyeri R : penyebab mun#ulnya nyeri adalah peningkatan tekanan intraokular yang dapat dipi#u oleh batuk, menge!an, mengangkat benda berat, gerakan kepala tiba-tiba 9'. An!urkan klien untuk menghindari &=

hilang atau terkontrol K#%"e#%a Has%l ' 6lien dapat mengidentifikasi penyebab nyeri 6lien menyebutkan faktorfaktor yang dapat meningkatkan nyeri 6lien mampu melakukan

tindakan untuk mengurangi nyeri

perilaku yang dapat mempro okasi nyeri R : untuk men#egah peningkatan tio lebih lan!ut +=. 5e#ara kolaboratif, berikan obat analgetik R : berfungsi meningkatkan ambang nyeri @0. A!arkan tindakan distraksi dan relaksasi pada klien R : menurunkan sensasi nyeri dan memblokir sensari nyeri menu!u otak

'

Ansietas yang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit dan prognosis.

Tu!uan : setelah dilakukan tindakan keperawatan ' / &= !am diharapkan 9emas hilang atau berkurang. K#%"e#%a Has%l' "asien tampak rileks dan melaporkan ansitas menurun sampai tingkat dapat diatasi "asien menun!ukkan ketrampilan peme#ahan masalah "asien menggunakan sumber se#ara efektif

1. 6a!i tingkat ansitas, dera!at pengalaman nyeri1timbul nya ge!ala tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat ini. &. >erikan informasi yang akurat dan !u!ur. +iskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan men#egah kehilangan penglihatan tambahan '. +orong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan =. Identifikasi sumber1orang yang menolong

+efisit 1. Tu!uan : 1. +iskusikan perlunya menggunakan pengetahuan setelah dilakukan tindakan identifikasi yang b. &. Tun!ukkan tehnik yang benar keperawatan ' / &= !am berhubungan pemberian tetes mata diharapkan 6lien mengetahui dengan #. '. IBinkan pasien mengulang tindakan tentang kondisi,prognosis dan kurangnya =. 6a!i pentingnya mempertahankan pengobatannya informasi atau !adwal obat, #ontoh tetes mata mispersepsi e. 0. +iskusikan obat yang harus k 6riteria (asil: yang didapat dihindari, #ontoh midriatik, kelebihan pasien menyatakan sebelumnya pemakaian steroid topi#al pemahaman kondisi, prognosis, dan pengobatan Aengidentifikasi hubungan antar ge!ala1tanda dengan proses penyakit

Aelakukan prosedur dengan benar dan men!elaskan alasan tindakan

Pos" Ope#as% 0 N(e#% )*+ %!s%s% pem)e+a,a!

Tu&ua! ' ,I9 : Se"ela, +%lakuka! "%!+aka! "ain Aanagement kepe#a-a"a! . / 01 &am !(e#% 1* 15 Ka&% se4a#a komp#e,e!s%3 )e#a!2su# "e#a"as% "e!"a!2 !(e#% mel%pu"% ' lokas% 6 ,O9 : ka#ak"e#%s"%k +a! o!se"6 +u#as%6 "ain Ce el 3#ekue!s%6 kual%"as6 %!"e!s%"as a"au )e#a"!(a !(e#% +a! 3ak"o# 7 3ak"o# K#%"e#%a Has%l ' p#es%p%"as% 0* 05 O)se#$as% %s(a#a" 7 %s(a#a" !o! Me!2e!al% 3ak"o# +a! $e#)al +a#% ke"%+ak!(ama!a!6 pe!(e)a) !(e#% k,usus!(a +alam ke"%+akmampua! Me!22u!aka! me"o+e u!"uk komu!%kas% se4a#a e3ek"%3 pe!4e2a,a! !(e#% .* .5 Gu!aka! komu!%kas% "e#apeu"%k Me!2e!al% 2e&ala !(e#% a2a# pas%e! +apa" me!2eksp#es%ka! !(e#% 1* 15 Ko!"#ol 3ak"o# 7 3ak"o# l%!2ku!2a! (a!2 +apa" mempe!2a#u,% #espo! pas%e! "e#,a+ap ke"%+ak!(ama!a! 8e/ ' "empe#a"u# #ua!2a! 6 pe!(%!a#a!5 9* 95 A&a#ka! pe!22u!aa! "ek!%k !o!3a#makolo2% 8m%sal!(a ' #elaksas%6 2u%+e+ %ma2e#(6 +%s"#aks%6 "e#ap% )e#ma%!6 "e#ap% ak"%$%"as5 A!al2e"%k A+m%!%s"#a"%o! 1* :5 Te!"uka! lokas%6 ka#ak"e#%s"%k6 kual%"as6 +a! +e#a&a" !(e#% se)elum pem)e#%a! o)a"* 0* ;5 <ek %!s"#uks% +ok"e# "e!"a!2 &e!%s o)a"6 +os%s +a! 3#ekue!s% .* =5 P%l%, a!al2e"%k (a!2 +%pe#luka! > kom)%!as% +a#% a!al2e"%k ke"%ka pem)e#%a! le)%, +a#% sa"u* 1* ?5 Te!"uka! p%l%,a! a!al2e"%k "e#2a!"u!2 "%pe +a! )e#a"!(a !(e#%* Tu&ua! ' 5etelah dilakukan tindakan keperawatan selama ' / &= !am NI< ' I!3e4"%o! P#o"e4"%o! 1. 1. Aonitor tanda ge!ala infeksi

Resiko infeksi b.d insisi luka post operasi dan

imunitas menurun

diharapkan proses keperawatan sistemik dan lokal resiko infeksi dapat teratasi dan &. &. Aonitor kerentanan terhadap luka sembuh sempurna infeksi NO< ' '. '. Inspeksi kulit dan membran Imune 5tatus mukosa terhadap kemerahan, panas dan drainase K#%"e#%a Has%l ' =. =. Inspeksi kondisi luka 1 insisi bedah 0. 0. +orong masukan nutrisi yang "asien bebas dari ge!ala #ukup infeksi D. An!urkan banyak istirahat Aengetahui proses penularan penyakit Aenun!ukan kemampuan untuk men#egah timbulnya infeksi Aenun!ukan perilaku hidup sehat Tu&ua! ' 1. setelah dilakukan tindakan &. keperawatan ' / &= !am, ke#emasan keluarga berkurang dan termoti asi untuk membantu '. perawatan agar #epat sembuh serta dapat merawat di rumah. =. K#%"e#%a Has%l ' 0. 6eluarga klien mampu mengungkapkan ke#emasan 6eluarga klien mengungkapkan keinginan bela!ar ikut merawat klien 6eluarga klien memahami tu!uan pengobatan dan perawatan klien 6eluarga klien mampu melakukan perawatan dirumah. 1. >ina hubungan saling per#aya &. >erikan kesempatan keluarga klien untuk mengungkapkan keinginan dan harapan '. "ertahankan kondisi senyaman mungkin =. >erikan pen!elasan mengenai prosedur pengobatan, perawatan D. >erikan pen!elasan, pelatihan bagaimana perawatan klien dirumah

9emas keluarga b.d kurang pengetahuan keluarga mengenai pengobatan dan perawatan luka

Anda mungkin juga menyukai