Ketika hujan bermusim Tak lagi kutemukan matahari menari Ketika dingin mengusik Tak lagi kudapatkan kehangatn sang mentari
Ketika derai air menerjun Tak lagi kulihat pelangi menari Ketika kumenatap langit Tak lagi awan biru mewarnai
Saat udara bertiup Kudapati sinar mentari meredup Di kala hujan bermusim Kutemui suhu udara mendingin
TANAH Oleh Ronauli Siahaan
Berdiri di bawah matahari Berpijak di atas tanah ini Kubiarkan mereka hidup.bermain di atas ku Mereka terus tumbuh di atas ku Smpai Kini tubuh ku terasa kering dan lelah Apakah ku bisa beristirahat sejenak? Melihat dan bertanya di sekeliling ku Tak ada jawaban semua diam Hanya akar menyapa ku dengan kataterimakasih Kuperhatikan mereka satu demi satu Ku biarakan menikmati buah yang keluar dari mulut ku Menguras kekayaan dalam perut ku,sampai mereka puas Kini ku benar-benar lelah dengan mereka Yah! merka yang tak pernah puas,serakah Merusak tatanan ku,tanpa meremajakan aku Kembali ku bertanya Tak bisakah kita bersahabat ? Ku teringat mereka juga sama dari debu tanah Suatu masa akan menyatu dengan ku Mereka tetap diam,mata hati nya tertutup kenikmatan Kini ku benar-benar lelah dan sesak Ku muntah kan lumpur panas ku semburkan kemarahan ku kini ku bukan lagi tanah Jangan biarkan ku menjadi lumpur selamat kan lah aku
BENDERAKU Oleh Rahmat S
Angin kencang tak lagi menerpanya Sang kain usang yang tak lagi bergoyang Yang tak lagi menggetarkan saat dikibar Hanya sebagai pengisi tiang bambu yang kosong
Merahnya tak lagi menggapai mentari putihnya tak lagi menyejukkan bumi hanya helaian kain usang yang tak tercuci hanyalah tiang bambu yang merapuh tak meneduh
Dimana rasa itu kini dimana kekuatan itu kini hanya tinggal caci regenerasi hanya tinggal hujat tuk negeri. . . Nasibmu yang terjal dulu deritamu yang meruncing dulu pilumu yang terendam darah dulu kini hanya dongeng yang tak lagi terdengar
BUMI KITA SEMUA Oleh Robbi Nurhidayah
Malam ini aku sendiri menatap ke arah langit ku lihat bintang bintang menyala di sana bagaikan hiasan dunia bulan sabit nan indah menjadi teman ku malam ini suara jangkrik yang mengganggu kini bagaikan lagu
Dalam khayalku aku membayangkan kalau semua ini takkan pernah kunikmati lagi dalam khayalku aku membayangkan kehidupan ini takkan ada lagi
Wahai manusia yang berakal di mana lagi kau akan tinggal kalau kau terus memperkaya diri dengan tambang kalau kau terus menebang pohon
Bumi kini menangis bumi kini bersedih bumi kini mulai rapuh bumi kini tak seperti jutaan tahun lalu sebelum manusia modern hadir
Wahai kawan wahai teman sadarlah sadar kau masih memiliki generasi wahai teman wahai sahabat cintai bumi mu sayangi anak dan cucumu