asing bagi tubuh, maka bahan-bahan tersebut harus disterilisasi sebelumnya. Terdapat resiko yang tinggi terjadinya scarring apabila seorang dokter terlalu memberikan banyak tension ketika melakukan suture atau mengambil jaringan yang terlalu tebal/banyak. (Dimitri, 1999) Semua luka akan meninggalkan scar dan scar membutuhkan beberapa bulan untuk remodelling ke bentuk aslinya. Scar akan menjadi lebih besar apabila suture tidak diambil tepat waktu atau suture tertinggal dalam waktu yang cukup lama. Hal ini akan membuat scar dengan dengan bentukan railroad track (Mohan, 2009) Suture berfungsi untuk membuang jaringan yang mati di bawah luka. Apabila jaringan yang mati tidak diambil maka akan terjadi akumulasi eksudat. Hal ini akan menimbulkan infeksi dan akan membuat tension pada epidermis. Tension menyebabkan nekrosis pada mukosa karena suplai darah yang tidak seimbang dan hal ini dapat meningkatkan keparahan scarring. (Peterson, 2007)
Mohan, Kudur. Sathish Pai. Suture and suturing technique. Indian J Dermatol Venereol Lepro. August 2009 Dimitri, Aderriotis. Outcomes of irradiated polyglactin fast absorbing suture in oral and scalp wounds. Journal of Canadian Dental Association. 1999 Miloro, Michael. Petersons principle of oral and maxillofacial surgery. 2007. BC Decker