Anda di halaman 1dari 7

USULAN PENELITIAN

KAJIAN HUKUM MENGENAI PERLINDUNGAN PEMILIK MEREK TERDAFTAR


AKIBAT PENGGUNAAN NAMA DOMAIN SECARA TANPA HAK BERDASARKAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN
TRANSAKSI ELEKTRONIK

Oleh
Gemi Indah Sulistyawati
NIS : 41038100121017
Tim Pembimbing


Dr. Hj. Imas Rosidawati WR, SH.,MH
Ketua Tim Pembimbing

Dr. Ir. Edy Santoso, MITH.,MH
Anggota Tim Pembimbing

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG
2014

1
A. LATAR BELAKANG
1.Masih adanya persepsi masyarakat yang menganggap bahwa nama domain itu
merupakan merek di dunia maya/internet.
2.Perbedaan prinsip diantara keduanya yaitu :
1)
-Merek (UU Merek) : adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
-Nama Domain (UU ITE) : adalah alamat internet penyelenggara negara, orang, badan
usaha, dan/atau masyarakat yang dapat digunakan dalam berkomunikasi melalui
internet, yang berupa kode atau susunan karakter yang bersifat unik untuk menunjukkan
lokasi tertentu dalam internet.
Dengan demikian, terlihat bahwa nama domain hanyalah sekedar penunjuk lokasi
tertentu dalam internetdan tidak selalu digunakan dalam kegiatan barang atau jasa
seperti merek.
2) Pendaftaran merek dilakukan melalui pendaftaran Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Departemen Hukum dan HAM RI (Dirjen HKI). Sedang untuk mendapatkan
nama domain, seseorang dapat membelinya melalui pengelola nama domain, baik di
dalam maupun di luar negeri, yang memiliki otoritas sebagai pengelola nama domain.
Dengan demikian terlihat bahwa rezim pendaftaran merek dan nama domain berbeda.
3) Pendaftaran merek dan nama domain sama-sama menganut prinsip pendaftar (first
file), yaitu pihak yang melakukan pendaftaran pertama kali akan dianggap sebagai
pemiliknya. Namun,pendaftaran nama domain tidak membutuhkan serangkain
pemeriksaan seperti halnya pendaftaran merek. Dirjen HKI melakukan serangkain
pemeriksaan terhadap pendaftaran merek untuk memastikan bahwa merek yang
didaftarkan tidak sama secara keseluruhan atau pada pokoknya dengan merek yang
didaftarkan sebelumnya, atau memastikan pendaftran merek dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

2
4) Pendaftaran merek punya kemungkinan ditolak apabila merek yang didaftarkan tidak
sama secara keseluruhan atau pada pokoknya dengan merek yang didaftarkan
sebelumnya, atau memastikan pendaftran merek dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Sedang untuk nama domain, sepanjang blm ada orang yg mendaftarkan nama
domain yang sama, setiap orang dapat memperoleh nama domain yang diinginkannya.
*Perbedaan Prinsip diatas, dapat dipahami apabila pemilik merek tidak dapat secara
otomatis memiliki nama domain yang sama dengan mereknya. Inilah yang kemudian
menimbulkan perselisihan dalam prakteknya.

3.Banyaknya sengketa nama domain yang berdasarkan hak merek, co : kasus McDonalds,
Mustika Ratu,
4.Tidak selamanyya pendaftaran merek melindungi suatu nama dari pihak lain terhadap
suatu nama domain, selama pemilik merek tidak mendaftarkan hal tersebut.
3

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1.Bagaimana konsep perlindungan terhadap merek terdaftar dapat dipersamakan status
hukumnya dengan perlindungan nama ?
2.Bagaimana bentuk pelanggaran dalam penggunaan nama domain dalam jaringan
internet yang dapat merugikan pemilik merek ?
3.Bagaimana perlindungan terhadap pemilik merek akibat penggunaan nama domain
secara tanpa hak berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik ?





C. TUJUAN PENELITIAN
1.Untuk menemukan bagaimana konsep perlindungan terhadap merek terdaftar
dapat dipersamakan status hukumnya dengan perlindungan nama ;
2.Untuk menemukan bagaimana bentuk pelanggaran dalam penggunaan nama
domain dalam jaringan internet yang dapat merugikan pemilik merek ;
3.Untuk menemukan bagaimana perlindungan terhadap pemilik merek akibat
penggunaan nama domain secara tanpa hak berdasarkan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.



D. KEGUNAAN PENELITIAN
1. SECARA TEORITIS, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
penulis dalam pengembangan di bidang ilmu hukum perdata pada umumnya dan
pada khususnya dalam perkembangan bidang hukum bisnis.

2. SECARA PRAKTIS,
- Diharapkan dapat memberikan gambaran yang dapat digunakan sebagai bahan
informasi atau masukan bagi pihak-pihak yang terkait guna melakukan tindakan-
tindakan yang dapat mengantisipasi permasalahan perlindungan merek terhadap
penyalahgunaan nama domain.
- Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka mengambil
kebijaksanaan yang berhubungan dengan pengaturan nama domain atas
kepemilikan merek yang telah terdaftar dan segala akibat hukumnya.
- Sebagai bahan masukan dalam rangka pembentukan hukum baru bagi pihak
terkait dan bagi masyarakat pada umumnya.
4



E. KERANGKA PEMIKIRAN

1. GRAND THEORY sebagai teori hukum alam dari Thomas Aquinas, yg mengacu pada
konsepsi perlindungan hukum, biasanya digunakan sebagai lndasan moral dan
filosofis atas tuntutan untuk melindungi hak kekayaan individu berupa kekayaan
intelektual yang dalam hal ini adalah kepemilikan hak atas merek.
2. MIDDLE THEORY, sebagai teori kesejahteraan dari Jeremy Bentham bahwa tujuan
hukum adalah kesejahteran yang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat. Menurut
Sjachran Basah, Negara Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila yang
bertujuan mencapai masyarakat adil makmur, spiritual dan material yang merata,
tidak hanya bertugas memelihara ketertiban masyarakat saja, tetapi lebih luas dari
pada itu, sebab berkewajiban turut serta dalam semua sektor kehidupan dan
penghidupan.
3. APPLIED THEORY , sebagai teori fungsi hukum atau teori hukum pembangunan dari
Mochtar Kusumaatmadja yaitu hukum sebagai alat pembaharuan masyarakat,
Hukum tidak hanya berfungsi untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat,
tetapi harus dapat dijadikan proses perubahan dalam masyarakat. Dengan
demikian hukum harus dapat berjalan seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Menurut Sunaryati Hartono, pembangunan di bidang hukum menjadi hal
penting dalam mengantisipasi perubahan didalam masyarakat.Pembangunan
hukum merupakan suatu proses yang dinamis yang harus dilakukan secara terus
menerus


5



G. SISTEMATIKA PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan
Bab II Nama Domain, Eksistensi Hukum Siber dan Hukum Merek Dalam Sistem
Hukum Positif,
Bab III Konflik Hukum Nama Domain Dengan Merek Barang Atau Jasa
Bab IV Analisis Perlindungan Pemilik Merek Terdaftar Akibat Penggunaan Nama
Domain Secara Tanpa Hak
Bab V Penutup



6
F. METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian dilakukan satu tahap adalah metode deskriftif
analitis dengan metode pendekatan yuridis normatif. Teknik pengumpulan
data yang dipakai ialah studi dokumen melalui penelitian kepustakaan
(library research) untuk memperoleh data sekunder (Bahan Hukum Primer,
Bahan Hukum Sekunder, dan Bahan Hukum Tersier).Adapun analisis data,
adalah analisis secara yuridis-kualitatif

Anda mungkin juga menyukai