Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Genistein Terhadap Peningkatan Apoptosis Sel Pada Kultur Sel Endometriosis

(Effect of Genistein in Promoting Cell Apoptosis on Endometriosis Cell Culture)


Dwina Mastryagung
1
Sutrisno
2
Dwi Yuni

1
Program Studi Magister Kebidanan Universitas Brawijaya Malang
2
Divisi

Fertilitas Endokrinologi e!roduksi De!artement "bstetri dan #inekologi Fakultas
Kedokteran$uma% Sakit Sai&ul 'nwar( Malang
)
*aboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang
A!ST"AK
Tu#uan+ Untuk mengeta%ui !engaru% !emberian genistein dengan berbagai dosis ter%ada! a!o!tosis sel
!ada kultur sel endometriosis,
Metodologi + Penelitian dilakukan di laboratorium 'natomi Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya Malang( ini meru!akan !enelitian eks!erimental dengan design True Experimental Posttest Only
with Control Group, Sam!el dari !enelitian ini menggunakan jaringan endometriosis %asil dari la!arosko!i(
!elaksanaan kultur dilakukan sesuai dengan !rosedur yang tela% dibuat dimana terda!at - kelom!ok
!erlakuan yaitu kontrol( !emberian genistein dosis . /mol$*( 10 /mol$*( 20 /mol$*( )0 /mol$*( 10 /mol$*
dan .0 /mol$* dengan masa inkubasi masing2masing dosis adala% 3 jam( 21 jam dan 14 jam ter%ada!
a!o!tosis sel, Pengukuran a!o!tosis sel dilakukan dengan menggunakan Cellular DNA Fragmentation
ELISA it!
$asil " Dida!atkan %asil dengan menggunakan uji ANO#A ba%wa terda!at !erbedaan yang signi&ikan
antara !emberian dosis dan masa inkubasi waktu ter%ada! a!o!tosis sel dimana !50(00060(00070(0.8, 9ilai
rata2rata a!o!tosis tertinggi berada !ada dosis .0 /mol$* 62(: ; 0(.18 dengan inkubasi 14 jam dan nilai
a!o!tosis terenda% di!erole% !ada kelom!ok kontrol !ada masa inkubasi waktu 3 jam 60(3: ; 0(1)8(
Kesimpulan + da!at disim!ulkan ba%wa terda!at %ubungan yang signi&ikan antara !emberian dosis
genistein dengan masa inkubasi waktu ter%ada! a!o!tosis sel( dimana semakin tinggi dosis semakin lama
waktu inkubasi semakin mem!engaru%i !eningkatan a!o!tosis sel !ada kultur jaringan endometriosis,
Kata kun%i+ Endometriosis( '!o!tosis Sel( #enistein
ABSTRACT
&'#e%ti(e + To $etermine the e%%e&t o% genistein a$ministration in 'arious $oses on &ell apoptosis !
Methode " The stu$y was &on$u&te$ in the la(oratory o% Anatomy Physiology Fa&ulty o% )e$i&ine*
+ni'ersity o% ,rawi-aya * this is an experimental stu$y $esign with True Experimental Posttest Only Control
Group ! This stu$y samples use$ en$ometriosis tissue that were ta.en %rom laparos&opi& pro&e$ure* &ulture$
implementation is $one in a&&or$an&e with the pro&e$ures that ha'e (een ma$e* where there are / treatment
groups " &ontrol* a$ministration o% genistein $ose o% 0 1mol2L* 34 1mol2L* 54 1mol2L* 64 1mol2L * 74 1mol 2L
an$ 04 1mol2L with an in&u(ation perio$ o% ea&h $ose is 8 hours * 57 hours an$ 79 hours on &ell apoptosis!
)easurement o% apoptoti& &ells is $one (y using the Cellular DNA Fragmentation ELISA it !
"esults+ O(taine$ %rom Analysis with ANO#A test that there are signi%i&ant $i%%eren&es (etween the
$osing an$ in&u(ation time on &ell apoptosis where p : 4!444 ; 4!444 < 4!40 =! The a'erage 'alue o% the
highest apoptosis is at a $ose o% 04 1mol 2L ; 5!> ? 4!03 = (y in&u(ation %or 79 hours an$ lowest 'alues
o(taine$ in the &ontrol group $uring the 8 @hour in&u(ation perio$ ; 4!8> ? 4!36 =
)on%lusion " There are signi%i&ant relation (etween genistein $ose with in&u(ation time on the &ell
apoptosis! The higher the $ose an$ the longer in&u(ation time woul$ signi%i&antly in&rease$ &ells apoptoti&
in tissue &ulture en$ometriosis !
Keywords " En$ometriosis * Cells Apoptosis * Genistein
Pendahuluan
Endometriosis meru!akan !enyakit
ginekologi kronis yang mem!engaru%i !erem!uan
selama daur siklus ke%idu!annya( dimana
jaringan endometrium ditemukan diluar kavum
uteri dengan lokasi yang !aling sering terjadi
yakni di ovarium 6en$ometrioma=
1(2
, Etiologi
terjadinya endometriosis sam!ai saat ini belum
da!at ditegakkan se<ara !asti( =eori >o%n
Sam!son 61:2-8 mengungka!kan ba%wa
endometriosis terjadi disebabkan ole% sel2sel
endometrium yang dile!askan !ada saat
menstruasi mengalami retrogra$e 6bergerak
mundur8 ke tuba &allo!i yang kemudian masuk
kedalam rongga !elvi< dan mengadakan
im!lantasi di !eritoneum
)
, Endometriosis
diangga! sebagai !rekursor kanker dan &aktor
resiko terjadinya kanker ovarium( dimana terda!at
!ola yang sama antara kondisi endometriosis dan
kanker ovarium dalam %al invasi lokal(
!enyebaran dan res!onsi& ter%ada! estrogen
dalam menginduksi sinyal &aktor !ertumbu%an(
dimana kanker ovarium mengesk!resikan
resistensi ter%ada! mekanisme a!o!tosis dan
ditandai dengan ketidakstabilan genomik sama
se!erti endometriosis
1(.
,
'!o!tosis meru!akan kematian sel
ter!rogram tan!a menyebabkan terjadinya
in&lamasi
-
, Pada kasus euto!i< endometrium
!erem!uan yang mengalami endometriosis
memiliki a!o!tosis sel lebi% renda% dibandingkan
dengan !erem!uan yang normal(

%al ini
disebabakan karena

Ketidakmam!uan sel
endometrium untuk mengirimkan sinyal
?kematian@ yang ditandai dengan adanya
!eningkatan BA*22 dan !enurunan eks!resi
B'B,
3
Pengaru% estrogen ter%ada! !roli&erasi
jaringan endometriosis menjadi sala% satu
landasan dalam !emberian !engobatan dengan
tujuan menekan !embentukan ba%an steroid ole%
ovarium( ada!un tera!i yang di!ergunakan %ingga
saat ini meli!uti tera!i %ormonal dan tindakan
!embeda%an atau gabungan keduanya( namun
memiliki e&ek sam!ing dan angka kekambu%an
yang <uku! tinggi,
1(-(4
Menurut 'mberkar( et al
620108 mengemukakan ba%wa genistein sebagai
sala% satu strategi tera!i terbaru( dimana
genistein meru!akan unsur utama dari
!%ytoestrogen golongan iso&lavon
1(10

#enistein disebutkan memiliki struktur ikatan
kimia yang menyeru!ai 1-2C estradiol se%ingga
mam!u mengikat rese!tor estrogen 6E8 dengan
a&initas 202)0 kali lebi% tinggi !ada Er2C
dibandingkan E2D,
:
#enistein meru!akan unsur
utama dari !%ytoestrogen golongan iso&lavon,
10
#enistein se<ara umum !ada dosis yang tinggi
da!at bekerja sebagai Sele&ti'e Estrogen
Ae&eptor )o$ulators 6SEMs8 memiliki e&ek anti
estrogeni< yang da!at meng%ambat terjadinya
!roli&erasi sel dan meningkatkan a!o!tosis sel
se!erti !ada kultur sel kanker lambung
menunjukkan !eningkatan indeks a!o!tosis sel
!ada !emberian genistein 20 /mol$* dalam kurun
waktu 21 sam!ai dengan -2 jam,
11
serta didukung
!enelitian melakukan inkubasi !emberian
genistein dimulai dari 3 jam !ada sel kanker
ovarium,
12
Penelitian ini dilakukan untuk
mengeta%ui Bagaimanaka% !engaru% !emberian
genistein ter%ada! a!o!tosis sel !ada kultur sel
endometriosis
Metode
Penelitian ini meru!akan !enelitian True
Experimental dengan $esign Posttest Only with
Control Group! >aringan endometriosis yang akan
di!ergunakan diambil dari %asil tindakan
la!arosko!i dengan %asil P' !ositi&, Penelitian
dilakukan di *aboratorium 'natomi Fisiologi
Universitas Brawijaya, Subyek !enelitian dalam
!er<obaan ini adala% kultur sel enometriosis yang
akan dibagi menjadi - kelom!ok( masing2masing
akan diberikan genistein dosis . /mol( 10 /mol(
20 /mol( )0 /mol( 10 /mol( .0 /mol dengan
masa inkubasi waktu !ada masing2masing dosis
adala% 3 jam( 21 jam dan 14 jam,
Alat Penelitian
'lat yang digunakan meli!uti <awan metri
dengan merk Duran( lemari es dengan dengan
&reeEer 6220
0
A8 merk Panasoni<( !F meter( *'F
6Laminar Air Flow8 verti<al dengan merk Es<o(
Fals% <ulture dengan merk Aorning( mikrosko!
inverted dengan merk "lym!us AKB 11(
mikrosko! binokuler dengan merk "lym!us AB
21( <amera digital dengan merk "lym!us(
in<ubator dengan merk Binder dan tabung A"2(
Mikro Sentri&use =ube 1(. ml dengan merk
e!!endor&( syringe mi<roo&ilter 0,2 /m dengan
merk <orning( !i!et mikro 1000/* dan .00/*
merk #ilson( ti! &al<on 1. ml merk BD( s!uit
dengan merk =erumo( sentri&use merk Fitti<%(
water bat% dengan merk Memmert( laboratory
bottle 2.0 ml dengan merk Duran( timbangan
analitik dengan merk Sartorius( lam!u s!ritus dan
auto<lave merk =omy( serta Cellular DNA
Fragmentation ELISA it dengan merek Ao&he
Bahan Penelitian
- >aringan endometriosis yang diambil dari
dinding kista <oklat$kista ovarium dengan
la!arosko!i sebanyak 0(.21gr
- =iga ma<am larutan yang disaring dengan
menggunakan saringan 0(22 mikron untuk
sterilisasi yaitu *arutan G meru!akan larutan
trans!ort dengan !en<u<ian yang berisi FBSS
6BamCs ,alan&e$ Salt Solution= dan gentami<in
.0 /g$ml untuk men<ega% kontaminasi, *arutan GG
meru!akan larutan disosiasi yaitu larutan yang
digunakan untuk memisa%kan sel satu dengan sel
yang lain( berisi 0(11H kolagenase GI 6.00
/g$ml8 6Sigma8( 0(1H Dnase 62(. /g$ml8 6Sigma8
dalam FBSS, *arutan GGG meru!akan larutan
untuk melisiskan eritrosit karena sel dara% mera%
meru!akan tem!at yang baik untuk kuman
berkembang se%ingga %arus di%ilangkan( berisi
4(2: gram 9F1A*( 1(0 gram 9aFA"2( 0(0)-1
gram Ethylene Diamine tetra a&i$ 6ED='8
6Sigma8 dalam 1 liter aDua$est steril 6"tsuka8,
- Medium kultur 6Merk sigma8 yang terdiri dari
FankJs F212 meru!akan medium trans!ort dan
DMS" 1+1 dengan 10H FAS 6Fetal Cal%s Serum8
6#ib<o8( !eni<illin .02100 /g$ml 6Penstre!8( L@
Giutamine 2 mM 6Sigma8( stre!tomy<in .02100
/g$ml 6Sigma8( FungiEone 2.0 /g$ml 6Sigma8
Prosedur Kultur
S!esimen akan di!roses se<ara ase!ti< dan
diantarkan dengan menggunakan <old boK yang
berisi es( sedangkan jaringan %asil tindakan
la!arosko!i diletakan dalam botol berisi larutan G(
kemudian jaringan akan dibersi%kan terlebi%
da%ulu dengan menggunakan medium serum &ree
yang diletakan !ada <awan !etri steril : <m untuk
membersi%kan jaringan dari sisa dara% !as<a
tindakan la!arosko!i, Setela% jaringan bersi%
selanjutnya jaringan akan di<in<ang atau
di!otong2!otong menjadi bagian yang ke<il2ke<il
se%ingga dida!atkan !otongan jaringan yang
berukuran ; 0(.22(0 mm
)
dengan menggunakan
s<al!el steril, Memasukan 0(.21(0 gram !otongan
jaringan kedalam tabung sentri&ugasi steril
berukuran 1. ml( yang berisi 10 ml larutan GG
6enEim disosiasi8,
Disosiasi S!esimen tersebut menjadi sus!ensi
sel dengan <ara meletakkan tabung sentri&use
yang tela% berisi !otongan jaringan !ada sha.er
(ath dengan ara% gerakan se<ara verti<al(
inkubasi !ada sha.er (ath dilakukan selama 223
jam( su%u )-
0
A %al ini bertujuan untuk
menyebarkan !otongan jaringan keseluru% bagian
tabung sam!ai terli%at sus!ensi sel yang tela%
terdisosiasi,
Sentri&ugasikan !re!arat sel tersebut !ada 100
K g dalam waktu .24 menit( kemudian larutan
disosiasi dibuang dengan menggunakan !i!et
steril kemudian sus!ense sel akan di<u<i dalam 10
ml medium kultur, =amba%kan 10 ml larutan
steril GGG( untuk melisiskan eritrosit( kemudian
dilakukan inkubasi dan sentri&ugasi selama 10
menit, Membuang su!ernaktan kemudian
ditamba%kan 10ml medium kultur kom!lit,
Menginkubasikan S!esimen se<ara verti<al dalam
tabung keru<ut selama . menit su!aya &ragmen2
&ragmen yang tidak terdisosiasi da!at dikeluarkan
dari larutan,
Meminda%kan su!ernatan yang mengandung
sus!ensi sel dan medium kultur ke dalam =A
Flas. 6tabung kultur8 dengan menggunakan !i!et
steril$!i!etting aid, Kemudian inkubasi sel di
dalam in<ubator :.H humi$i%ie$ A"2 .H su%u
)-
0
A, *akukan !engamatan dan !en<u<ian sel
!ada %ari !ertama !as<a inkubasi sel, Pengamatan
sel dilakukan dengan menggunakan mikrosko!
in'erte$ untuk meli%at a!aka% sel suda% tumbu%
atau belum dan a!aka% terjadi kontaminasi ole%
jamur mau!un bakteri, =a%a! selanjutnya adala%
mengganti medium dengan medium yang segar
!ada %ari G( GGG( I dan ke2IGG atau ketika sel2sel
tela% tumbu% dan medium berwarna kuning
6warna kuning menandakan ba%wa sel dalam
keadaan %idu! karena sel melakukan metabolisme
dengan baik8, Penggantian medium dilakukan
sama!ai sel tumbu% <on&luent di dalam =A Flas.
Fasil resus!ensi ini dibagi kedalam 3 bua% =<
Plate yang berisi 21 well kemudian memasukkan
sel kedalam setia! sumur 6well8 !er<obaan(
setela% sel <on&luent -0240H !ada masing2masing
well maka ta%a! selanjutnya, Meng%itung jumla%
sel dengan kamar %itung menggunakan
mikrosko! "lym!us AB 22, Pada ta%a!
selanjutnya =< Plate yang akan diberikan
!erlakuan ditamba%kan ,r$+ La(elling Aeagent
untuk melakukan labeling sel dan diinkubasi
sam!ai 2214 jam( setela% masa inkubasi berak%ir
maka ta%a! selanjutnya masing2masing =< Plate
akan diberikan !erlakuan beru!a dosis genistein,
=< Plat 1 !ada well 12. meru!akan kontrol yang
tidak diberikan !erlakukan a!a!un %anya
diberikan medium kultur saja( well 3210
dimasukkan genistein dosis . /mol$*( well 1121.
diberikan genistein dosis 10 /mol$* begitu !ula
selanjutnya !ada genistein dosis 20 /mol$*( )0
/mol$*( 10 /mol$* dan .0 /mol$* , =A Plate 1
dan 2 meru!akan =< Plate dengan inkubasi 3 jam(
=< !late ) dan 1 adala% inkubasi genistein 21 jam(
sedangkan =< Plate . dan 3 adala% inkubasi
genistein 14 jam( setela% masa inkubasi berak%ir
!inda%kan su!ernatant sel kedalam tabung$tube
e!endo&& 1(. ml kemudian sim!an su!ernatant
kultur dalam almari es su%u 20
0
A( untuk nantinya
da!at digunakan dalam !emeriksaan IE#F2'(
G*21C( =9F2D( dan G*23, Sel yang masi% melekat
!ada masing2masing well selanjutnya
ditamba%kan atau dimasukkan lysis bu&&er
sebanyak 200/l inkubasikan selama )0 menit
sama!i 1 jam su!aya sel da!at terle!as !ada
masing2masing well( selanjutnya mengambil
sus!ense sel tersebut dengan menggunakan
mi<ro!i!ette yellow ti! untuk di!inda%kan !ada
tube 1(. ml( kemudian sim!an sam!el !ada almari
es su%u 20
0
A untuk selanjutnya akan dilakukan
!rosedur !emeriksaan E*GS' sesuai dengan
!rosedur !emeriksaan a!o!tosis sel dengan
menggunakan ELISA it Cellular DNA
Fragmentation
Prosedur Pemeriksaan apoptosis dengan ELISA
Kit Cellular !A "ragmentation
Cellular DNA Fragmentation ELISA it
digunakan untuk mengukur a!o!tosis sel melalui
&ragmentasi D9' yang berlabel BrdU dalam
sito!lasma sel !ada !roses a!o!tosis sel( dalam
sito!lasma sel a!o!tosis memberikan alternative
non radiakti& !ada ikatan 6)F82timidin yang
berbasis assay &ragmentasi D9', Se<ara
s!esi&ikasi anti2D9' antibody akan mengikat
single atau double stand D9' kemudian anti
BrdU !eroKidase 6'nti2BrdU2P"D Fragments8
se<ara s!esi&ik akan mengikat !ada D9' yang
tela% berlabel BrdU setela% D9' sebagian
didenaturasi( kemudian antibody se<ara s!esi&ik
akan mengenali 0@(romo@5C@$eoxy@uri$ine*
sedangkan anti(o$y &on-ugate akan menunjukkan
tidak adanya reaksi silang dengan kom!onen
endogen seluller se!erti t%imidin atau uridin
- Prosedur pengkuran apoptosis sel
*a!isi mi<ro!late elisa dengan anti2D9'2
antibody dengan <ara mengen<erkan 1ml anti2
D9'2antibody dengan : ml water steril
menggunakan tabung sentri&use 1. ml kemudian
masukan larutan tersebut sebanyak 100 /l !ada
masing2masing mi<ro!late elisa( tutu! mi<ro!late
dengan ad%esive &oil inkubasikan selama 1 jam
!ada su%u 1.22.
0
A, Setela% waktu inkubasi
berak%ir buang <airan dengan menggunakan tisu
dengan <ara menutu! seluru% bagian mi<ro!latte
dengan tisu kemudian balikan !osisi mi<ro!late
se%ingan seluru% <airan da!at teresa! !ada tisu(
!astikan tidak ada gelembung udara atau!un
<airan yang tersisa, *a!isi mi<ro!late dengan
blo<king solution dengan <ara membuat larutan
inkubasi bu&&er sebanyak )0 ml di<am!ur dengan
)0 ml water steril kemudian masukkan 200 /l
larutan tersebut !ada mi<ro!late( tutu! dengan
ad%esive <over &oil dan inkubasikan selama )0
menit !ada su%u 1.22.
0
A( setela% masa inkubasi
berak%ir buang larutan dengan menggunakan
tissue dengan <ara yg sama se!erti diatas dan
lakukan tindakan diatas sebanyak 2 kali, =a%a!
selanjutnya adala% !en<u<ian dengan
menggunakan washing (u%%er sebanyak ) kali(
kemudian masukan sus!ense sel yang berada !ada
tube 1(. kedalam masing2masing well sesuai
dengan urutan dosis dan masa inkubasi waktu
dengan <ara masukkan 100 /l sam!el kedalam
masing2masing mi<ro!late elisa kemudian tutu!
dengan menggunakan ad%esive <over &oil selama
:0 menit !ada su%u 1.22.
0
A( membuang larutan
dengan <ara as!irasi atau in'erting kemudian <u<i
masing2masing mi<ro!late dengan menggunakan
larutan was%ing solution sebanyak ) kali(
selanjutnya lakukan denaturasi D9'( kemudian
tamba%kan 100 /l larutan anti2BrdU2P"D
kemudian tutu! dengan menggunkan ad%esive
<over Foil selama :0 menit !ada su%u 1.22.
0
A(
kemudian <u<i kembali sebanyak ) kali dan
selanjutnya lakukan ta%a! !engukuran
!%otometri< dengan <ara memasukan 100/l
substrate solution( inkubasikan dalam tem!at
yang gela! sam!ai larutan beruba% warna !ada
mi<ro!late kemudian tamba%kan larutan sto!
solution sebanyak 2. /l !ada masing2masing
mi<ro!late( inkubasikan selama 1 menit !ada
s%aker selanjutnya lakukan !engukuran dengan
menggunakan ELISA Aea$er dengan !anjang
gelombang 1.0nM
$AS*+
Fari 1 Fari K2) Fari Ke2. Fari ke2-
Gam'ar 1 Pertum'uhan Kultur Sel Endometriosis , kultur %ari ke21 suda% mulai tumbu%( %ari ke2) terli%at sel
e!itel dan sel stroma( Kultur %ari ke23( Sel stroma dan sel e!itel mulai memenu%i &lask .0H Kultur %ari ke -(
Sel stroma dan sel e!itel mulai memenu%i &lask 4. L :0H &on%luent,
Setela% sel <on&luent 4024.H dilakukan
!emeriksaan &low<ytometri untuk memeriksa
marker endometriosis melalui eks!resi E2D dan
E2C, Fasil &low<ytometri menunjukan sel
endometriosis mengeks!resikan rese!tor estrogen
D dan rese!tor C( E2C lebi% dominan .(12H( bila
dibandingkan E2D 1(41H, Sel yang tela% di
subkultur dan tela% kon&luent diberikan !a!aran
genistein dan di inkubasi selama 3 jam( 21 jam
serta 14 jam, Eks!resi E2D dan E2C diketa%ui
dengan !emeriksaan &low<ytometri,

#asil $%i Apoptosis Sel Berdasarkan osis Genistein
=abel 1, Pengaru% !emberian berbagai dosis genistein ter%ada! a!o!tosis sel
Keterangan + '!o!tosis sel !ada !emberian genistein berdasarkan &a<tor waktu tejadi !eningkatan yang
signi&ikan
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan
ba%wa terda!at !erbedaan yang signi&ikan antara
!emberian dosis genistein ter%ada! !eningkatan
a!o!tosis sel dimana !value 5 0(000
60(00070(0.8, Berdasarkan nilai rata2rata
a!o!tosis sel !ada kelom!ok genistein dosis .0
MM$* 62(2. ; 0(3)8 meru!akan nilai rata2rata
tertinggi dibandingkan dengan kelom!ok yang
lainnya dan nilai rata2rata a!o!tosis terenda%
ditunjukkan !ada kelom!ok kontrol 60(4. ; 0(208,
Berdasarkan Fasil u-i Tu.ey menunjukkan ba%wa
ada !erbedaan yang bermakna !ada nilai rata2rata
a!o!tosis antara kelom!ok kontrol dengan semua
kelom!ok !erlakuan 6! 5 0,0008( namun !ada
genistein dosis . Mmol$*( 10 Mmol$*( 20 Mmol$*(
dan )0 Mmol$*( berada dalam kolom yang sama
atau kelom!ok yang sama dengan kontrol yaitu
dengan !50(1)1( ini berarti tidak ada !erbedaan
Pem'erian
Genistein
,aktu *nku'asi -Mean . SD/
0 p1(alue 2 3am 24 3am 45 3am
Kontrol 0(3: ; 0(1) 0(:1 ; 0(2) 0(:. ; 0(13 0(4. ; 0(20
0(000
. /mol$* 0(-- ; 0(13 0(:0 ; 0(). 0(:2 ; 0(1. 0(43 ; 0(2)
10 /mol$* 0(-0 ; 0(10 0(43 ; 0(1) 1(13 ; 0(20 0(:1 ; 0(21
20 /mol$* 0(42 ; 0(1: 0(:. ; 0(12 1(1. ; 0()1 0(:- ; 0())
)0 /mol$* 0(4: ; 0()- 1(21 ; 0(2. 1(20 ; 0(1: 1(10 ; 0()0
10 /mol$* 1(1. ; 0(.0 1(-1 ; 0(1- 2(10 ; 0(1- 1(-. ; 0(3:
.0 /mol$* 1(3. ; 0(2. 2(1: ; 0()0 2(:0 ; 0(.1 2(2. ; 0(3)
yang signi&ikan( sedangkan !erbedaan yang
signi&ikan ditunjukkan !ada !emberian genistein
dosis 10 Mmol$* dan .0 Mmol$* masing2masing
berada dalam kolom$kelom!ok yang berbeda
dengan nilai ! N 0,0.,
#asil $%i apoptosis sel Berdasarkan Inku&asi 'aktu Genistein
Fasil 'nalisis ata2rata '!o!tosis Sel Berdasarkan Faktor Dosis #enistein sebagai berikut+
=abel 2, =abel Uji '9"I' ata2rata '!o!tosis Sel Berdasarkan Faktor Gnkubasi Oaktu
Keterangan + Gnkubasi waktu genistein memberikan !engaru% yang signi&ikan ter%ada! !eningkatan a!o!tosis
sel
Berdasarkan !ada diatas Gnkubasi waktu
memiliki !2value sebesar 0(000670(00.8 se%ingga
terda!at !engaru% yang signi&ikan waktu inkubasi
ter%ada! !eningkatan a!o!tosis sel, Oaktu
inkubasi 14 jam 61(.) ; 0(48 meng%asilkan nilai
rata2rata a!o!tosis yang !aling tinggi dan nilai
nilai rata2rata a!o!tosis yang !aling renda% !ada
waktu inkubasi 3 jam 60(:. ; 0(118, Fasil uji
Tu.ey .H menunjukkan ba%wa masing2masing
inkubasi waktu berada !ada kolom$kelom!ok
yang berbeda yaitu !50,001 670(0.8 ini berarti
terda!at !erbedaan yang signi&ikan antara waktu
!erlakuan !emberian genistein,
#asil Analisis A!()A Berdasarkan Interaksi *aktu dan dosis genistein
=abel ) '!o!tosis sel berdasarkan &a<tor inetraksi antara dosis dengan waktu inkubasi
Waktu
Inkubasi
Dosis Genistein
0 p-value Kontrol 5mol/L
10
mol/L
20
mol/L
30
mol/L
40
mol/L 50 mol/L
6 Jam 0,69 0,13
0,77
0,16
0,7 0,1
0,82
0,19
0,89
0,37
1,15
0,5
1,65 0,25 0,95 0,41
0,000 24 Jam 0,91 0,23
0,9
0,35
0,86
0,13
0,95
0,42
1,21
0,25
1,71
0,47
2,19 0,3 1,25 0,56
48 Jam 0,95 0,16
0,92
0,15
1,16
0,2
1,15
0,34
1,2
0,19
2,4
0,47
2,9 0,51 1,53 0,8
emberian
Genistein
Waktu Inkubasi !"ean # $D%
& 'am 24 'am 4( 'am
"ean # $D p-value "ean # $D p-value "ean # $D p-value
Kontrol 0,69 0,13
0,000
0,91 0,23
0,000
0,95 0,16
0,000
5 mol/L 0,77 0,16 0,9 0,35 0,92 0,15
10 mol/L 0,7 0,1 0,86 0,13 1,16 0,2
20 mol/L 0,82 0,19 0,95 0,42 1,15 0,34
30 mol/L 0,89 0,37 1,21 0,25 1,2 0,19
40 mol/L 1,15 0,5 1,71 0,47 2,4 0,47
50 mol/L 1,65 0,25 2,19 0,3 2,9 0,51
Keterangan + 9ilai rata2rata tertinggi a!o!tosis sel berada !ada dosis .0 /mol$* !ada inkubasi waktu 14 jam
Berdasarkan Uji '9"I' menunjukan ba%wa
terda!at !engaru% yang signi&ikan antara inkubasi
waktu dan !emberian dosis genistein ter%ada!
a!o!tosis sel dengan !50(00060(00070(0.8( dimana
nilai a!o!tosis tertinggi berada !ada waktu 14 jam
dosis .0 /M 62(:;0(.18 dibandingkan dengan dosis
dan masa inkubasi waktu yang lainnya dan nilai
rata2rata a!o!tosis terenda% berada !ada kontrol 3
jam 60(3:;0(1)8( dengan demikian genistein <uku!
mam!u meningkatkan a!o!tosis sel !ada dosis yang
tinggi,
=ren !eningkatan nilai rata2rata a!o!tosis sel
!ada waktu inkubasi 3 jam( 21 jam( mau!un 14 jam
seiring dengan !eningkatan dosis genistein(
ditunjukkan dengan diagram garis di bawa% ini
#ra&ik 1, =ren !eningkatan a!o!tosis sel
Berdasarkan !ada gra&ik 1 di atas( menunjukkan
ba%wa !ada waktu inkubasi 3 jam( !eningkatan
dosis genistein yang diberikan( memberikan
!engaru% yang signi&ikan ter%ada! !eningkatan
a!o!tosis, Pemberian genistein dosis .0 Mmol$*
berdam!ak !ada !eningkatan rata2rata a!o!tosis
%ingga men<a!ai titik maksimum 6rata2rata
a!o!tosis tertinggi8, ata2rata a!o!tosis tia! dosis
genistein !ada inkubasi 3 jam terli%at !aling renda%
jika dibandingkan dengan inkubasi 21 dan 14 jam,
Fal ini menunjukkan ba%wa berbagai dosis genistein
!ada inkubasi 3 jam belum mam!u meng%asilkan
a!o!tosis yang maksimum, Selanjutnya dilakukan
!engujian analisis regresi dida!atkan %asil
#asil Analisis +egresi
=abel 2, Fasil 'nalisis egresi !ada Masing2Masing
Oaktu Gnkubasi
6aria'el Terikat Persamaan "egresi p1(alue Korelasi dan p1(alue
"1S7uare
'!o!tosis 3 >am P 5 0(.44 Q 0(01- B 0(000 r50(-13 !50(000
.1(21H
'!o!tosis 21 >am P 5 0(341 Q 0(02. B 0(000 r50(-:1 !50(000
3)(0.H
'!o!tosis 14 >am P 5 0(341 Q 0(0)4 B 0(000 r50(41) !50(000
-1(00H
Keterangan + P adala% '!o!tosis dan
Badala% Dosis #enistein
Berdasarkan tabel diatas !ada waktu inkubasi
3 jam dida!atkan koe&isien regresi sebesar 0(01-
dengan !2value sebesar 0(000 60(0007 0(0.8 yang
berarti terda!at !engaru% yang signi&ikan antara
!emberian dosis genistein ter%ada! '!o!tosis
dengan Koe&isien determinasi 62sRuare8 sebesar
0(.121 ini berarti !emberian genistein mam!u
mem!engaru%i '!o!tosis sel sebesar .1(21H,
Pada waktu inkubasi 21 jam dida!atkan koe&isien
regresi sebesar 0(02. dengan !2value sebesar
0(000 60(0007 0(0.8 yang berarti terda!at
!engaru% yang signi&ikan antara !emberian dosis
genistein ter%ada! '!o!tosis( dengan koe&isien
determinasi 62sRuare8 sebesar 0(3)0. yang
berarti ba%wa !emberian genistein mam!u
mem!engaru%i '!o!tosis sebesar 3)(0.H, Pada
waktu inkubasi 14 jam dida!atkan koe&isien
regresi sebesar 0(0)4 dengan !2value sebesar
0(00060(0007 0(0.8 yang berarti terda!at
!engaru% yang signi&ikan dengan koe&isien
determinasi 62sRuare8 sebesar 0(-1 yang berarti
genistein memberikan !engaru% sebasar -1H
ter%ada! a!o!tosis sel,
D*SK8S*
Endometriosis meru!akan kondisi kronis yang
ditandai dengan !ertumbu%an jaringan endometrium
diluar kavum uteri
1)
, Kultur sel endometriosis !ada
!enelitian ini menggunakan sel e!itel dan sel stroma(
dan tidak dilakukan !emisa%an ter%ada! keduanya,
Fal ini sesuai dengan !enelitian yang !erna%
dilakukan ole% 'sJadi( $.., 2004 ole% karena sel
stroma ber&ungsi mem!roduksi &a<tor !ertumbu%an
!arakrin untuk da!at menginduksi !ertumbu%an sel
e!itel, Sel e!itel memiliki !eran yang <uku! !enting
dalam mekanisme imunologi se!erti
meng%ubungkan e&ek sitokin ter%ada! !roli&erasi
dan !engeluaran !rostaglandin
11

Estrogen yang tinggi !ada endometriosis
menyebabkan terjadinya gangguan !ada a!o!tosis
sel, Ketidakmam!uan sel endometrium untuk
mengirimkan sinyal SkematianS atau kemam!uan sel
untuk meng%indari kematian sel dikaitkan dengan
!eningkatan eks!resi anti2a!o!tosis &aktor
6misalnya( BA*228 dan !enurunan &aktor eks!resi
!ro2a!o!tosis 6misalnya( B'B8 !ada endometriosis
se%ingga akibat dari gangguan sensitivitas jaringan
endometrium untuk a!o!tosis s!ontan memberikan
kontribusi !ada im!lantasi normal dan !ertumbu%an
endometrium di lokasi ekto!ik
3(1.(13

#enistein yang meru!akan golongan dari
!%yt%oestrogen memiliki akti&itas se!erti 1-C2
estradiol dimana da!at berikatan dengan rese!tor
estrogen dan berkom!etisi dengan estrogen endogen(
!ada lingkungan estrogen yang renda% genistein
mam!u bertindak sebagai agonis rese!tor estrogen(
namun akan bertindak sebaliknya !ada kadar
estrogen endogen tinggi sebagai agonis !arsial
1-(21

Pada !enelitian Kultur sel DU11. 6an$rogen@
in$epen$ent human prostate &an&er &ell
line*+ni'ersity o% S&ien&e an$ Te&hnology o% China*
+ST8 menda!atkan ba%wa !emberian genistein
dosis )0 /M da!at meningkatkan a!o!tosis sebesar
10(.3 dibandingkan dengan dosis 1. /M( !ada dosis
30 /M menjadi 1:(31 H dan )0H !ada dosis 120
/M
14
Pada !enelitian kultur line sel kanker ovarium
6F"24:108 dengan mem!ergunakan metode M==
menda!atkan %asil ba%wa genistein !ada dosis .0
/M dan 100 /M( suda% mam!u meng%ambat
!roli&erasi sel dengan !engaru% waktu dan dosis(
dimana !ada waktu -2 jam suda% terjadi
!eng%ambatan !roli&erasi )0H !ada dosis .0 /M
dan 34H !ada dosis 100 /M( sedangkan !engukuran
a!o!tosis sel dilakukan dengan menggunakan
&low<itometri dida!atkan %asil ba%wa )1H
mengalami a!o!tosis !ada !emberian genistein dosis
100/M,
20

Fasil !enelitian menunjukkan ba%wa genistein
mam!u meningkatakan a!o!tosis sel !ada dosis .0
/M$* dan waktu inkubasi 14 jam,
KES*MP8+A9
Pemberian #enistein da!at meningkatkan a!o!tosis
sel dili%at dari dosis mau!un waktu, Semakin tinggi
dosis dan semakin lama waktu inkubasi semakin
meningkatkan a!o!tosis sel !ada kultur sel
endometriosis
DA:TA" P8STAKA
1, 'mberkar( M,I,( Kumari( M,( Mor( I,(
Semwal( ',( 'diga( S, 2010, PP'Lgamma+ a
dagger in endometriosis, Australian )e$i&al
Eournal A)E 5434( 6128+ 4112420
2, Farrell( E and #arad( ,( 2012, Endometriosis,
'9> Alini<al U!date, 2; 6.8
), *eyland( 9,( Aas!er( ,( *aberge( P,( Sing,(
2010, Endometriosis Diagnosis and
Management, >ournal o& "bstetri<s and
#ynae<ology Aanada 6>"#A8, 2 6-8
1, Baldi( ',( Aam!ioni( ',( Signorile( P,#, 2004,
Endometriosis+ Pat%ogenesis( Diagnosis(
=%era!y and 'sso<iation wit% Aan<er,
On&ology Aeports, 1<+ 41)2413,
5. Ila%os( 9,F,( Kalam!okas( =,( Fotiou( S, 2010,
Endometriosis 'nd "varian Aan<er+ 'bstra<ts
' eview, 226)8+ 21) L 21:
3, Farada( =,( =anigu%i( F,( GEawa( M,( "%ama( P,(
=akenaka( P,( =agas%ira( P,( Gkeda( ',(
Oatanabe( ',( Gwake( =,( =erakawa( 9,( 200-,
'!o!tosis and Endometriosis, Frontiers in
Bioos<ien<e, Fuman e!roduksi U!date, 12 618
+ )1102)1.1
-, Payas( ', 2012, Endometriosis, Diundu% dari
%tt!+$$id,s<ribd,<om$do<$4030-.31$>urnal2Dr2
'di2Payas2Puli2FiK 6diaksses !ada tanggal 2:
oktober 20128
4, *usa, 200:, Bagaimana Penanganan
Endometriosis, Pogyakarta, Diundu% dari
www,lusa,web,id T #inekologi 6diakses !ada
tanggal 2: oktober 20128
:, ie<ansky,( >agla( F,( Pilsakova( *,( 2010, =%e
P%ysiologi<al '<tion o& Gso&lavon
P%ytoestrogens, P%ysiol, es, =< + 3.12331
10, *ee( >,P,( Kim( F,S,( Song( P,S, 2011 #enistein
as a Potential 'nti<an<er 'gent 'gainst
"varian Aan<er, >=AM A%ina, 2628,!!+:32101
11, Fai( B,U,( >uan( >,A,( Oen( B,O,( >ian( =,A,(
Vin Du, 2001, '!o!tosis o& Fuman Primary
#astri< Aar<inoma Aells Gndu<ed by #enistein,
Forl$ -ournal o% Gastroenterology
1;6128+14222142.
12, Faitao( *,( >iang( F,( King( S,M,( A%en( P,A,(
2004, Gn%ibition o& Aell #rowt% and IE#F
EK!ression in "varian <an<er Aells by
Flavonoids, 9utrition and Aan<er, 2; 638 + 4002
40<
1), FarRu%ar( A,( 2004, Endometriosis, BM>, 200-
+ ))1 + 21:2.)doi + 10, 11)3$bmj, ):0-)2
-)342:, BE, %tt!+$$bmj,<om$ <gi$ <ontent$ &ull$
))1$ -.4-$ 21: 6diakses !ada tanggal 21 januari
201)8,
11, Fres%ney( M and =res%ney( G, 2002, Aulture o&
S!e<ialiEed Aells( Aulture o& E!it%elial Aell,
Se<ond Edition, Oiley2*is, 'S, GSB9 021-12
1012124
1., "live( D(, *ind%ein( S,( Pritts( E,( 2001, 9ew
medi<al treatments &or endometriosis, 15 628 +
)1:L)24
13, Aa%yanti( ,( 2004, ,&l@5 $an In$e.s Apoptosis
pa$a Biperplasia En$ometrium Non@Atipi.
Simple.s $an omple., *aboratorium "bstetri
dan #inekologi FK Universitas Di!onogoro(
Semarang
1-, Preedy I,, iso&lavones A%emistry( analysis(
&un<tion and e&&e<ts, oyal So<iety o&
A%emistry !ublis%ing, 2012 6Buku online8
14, Puan2jing F,( S%an29an F,( *ian Bia, 200:,
#enistein synergiEes wit% 9' inter&eren<e
in%ibiting surviving &or indu<ing DU211. o&
!rostate <an<er <ells to a!o!tosis, Publis%ed by
Elsevier Greland *td, 254 614:L1:-8
1:, Puan2jing F,( S%an29an F,( *ian Bia, 200:,
#enistein synergiEes wit% 9' inter&eren<e
in%ibiting surviving &or indu<ing DU211. o&
!rostate <an<er <ells to a!o!tosis, Publis%ed by
Elsevier Greland *td, 254 614:L1:-8
20, Soares( S,,( Iarea( ',M,( Mora( >,>,( Pelli<er(
', 2012, P%arma<ologi< =%era!ies in
Endometriosis + a systemati< review, 'meri<an
So<iety &or e!rodu<tive Medine( <56)8
21, S!ero&&( *, 'nd FritE( M,', 2011, Fandbook &or
Alini<al #yne<ologi< Endo<rinology and
Gn&ertility Formones Biosynt%esis( Metabolism(
and Me<%anism o& '<tion, Eig%t edition,
P%iladel!%ia+ *i!!in<ot Oilliams and Oilkins,
Baltimore, ! 122121210

Anda mungkin juga menyukai