(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Menempuh Mata Kuliah Bahasa In!nesia Keilmuan" DISUSUN OLEH NAMA # SE$TIANA N$M # %&'())*) $ROD+ # $END, BIOLOGI KELAS # B -AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU $ENDIDIKAN UNI.ERSITAS MUHAMMADI+AH METRO (%%&/(%)% 2 BAB I TEKNIK MEMBA0A 0E$AT A, Ham1atan Mem1a2a 0epat Karena berbagai kemungkinan mencoba berusaha untuk dapat membaca cepat. Berbagai usaha telah dilakukan tetapi belum berhasil. Padahal setiap orang berpotensi untuk dapat membaca cepat. Ada beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan orang ketika membaca cepat, antara lain: 1. Sub Vokalisasi ni dimaksud ketika membaca cepat mulut dan hati sama!sama ikut beru"ar. Biasanya kendala ini muncul ketika mengulangi bacaan, mengeluarkan suara. 2. #inger Panting ni merupakan kesalahan dalam membaca cepat yang disebut $inger panting. %alam perkembangannya parapakar membaca cepat "ustru memperbolehkan teknik membeca capat menggunakan pointer&petun"uk. '. (egretio Secara tidak sadar membaca kadang!kadang mata tertu"u pada kata!kata atau kalimat yang sdah dibaca. Ada kalanya ketika membaca pikitan atau otak memikirkan bacaan yang lalu atau hal!hal lain. B, M!el Mem1a2a 0epat Sebelum berlatih membaca cepat, kita harus paham berapa membaca cepat. Ada 2 model yang dapat digunakan dalam membaca, yaitu: ' 1. )odel *ine by *ine )odel ini disebut "uga dengan mo$rl garis per garis. )embaca model ini kalimat dalam bahan bacaac dibaca secara berurutan dari baris pertama hingga akhir secara berurutan. 2. )odel Spiral Ketika kita membaca bacaan yang dibaca tidak seluruh isi bacaan dibacanya, tetrapi dibaca secara gig"ak atau spiral. 0, Tenik Mem1a2a 0epat +ntuk dapat membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada 2 teknik membaca yaitu: 1. ,eknik Scanning )embaca scanning adalah membaca suatu in$ormasi dimana bacaan tersebut dibaca secara loncat!loncat dengan melibatkan asosiasi dan ima"inasi. 2. ,eknik Skimming )embaca skimming adalahmembaca secara garis besar untuk mendapatkan gambaran umum isi buku. ,eknik ini biasanya dilakukan ketika mencari suatu yang khusus dalam teks. D, Langkah3langkah Mem1a2a 0epat Sebelum melatih membaca, perlu dipahami beberapa langkah membaca cepat yaitu: - 1. *angka pertama adalah persiapan ,ahap persiapan ini dimulai dari membaca "udul. .udul yang dita$sirkan dengan asosiasi dan ima"inasi serta pengalaman yang telah dialami. /ubungan pengalaman atau 0a0asan dengan "udul bahan bacaan yang akan dibaca, kemudian yang perlu diperhatikan lagi yaitu huru$ cetak tebal atau miring. 2. *angkah kedua pelaksanaan .ika telah melaksanakan tahap persiapan, maka sudah dapat membayangkan gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan dibaca. E, Latihan Mem1a2a 0epat +ntuk menguasai ketrampilan membaca cepat perlu adanya: 1. )elatih otot mata 1tot mata dapat dilakukan dengan gerakan bola mata dalam keadaan. 2. )elatih pheripel mata %apat dilakukan dengan cara pandangan matra mengikuti perakan telun"uk di depan mata. '. )elatih perna$asan %apat dilakukan dengancara tarik na$as pan"ang secara perlahan. 2 BAB II -RASE4 KLAUSA4 Dan KALIMAT A, -5ase #rase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas $ungsi. )isalnya, akan dating, kemarin pagi, yag sedang menulis. %ari batasan di atas dapatlah dikemukakan bah0a $rase mempunyai dua si$at, yaitu: a. #rase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih. b. #rase merupakan satuan yang tidak melebihi batas $ungsi unsure klausa, maksudnya $rase itu selalu terdapat dalam satu $ungsi unsure klausa yaitu S, P, 1, atau K. )acam!macam $rase: a. #rase endosentrik #rase endosentrik adalah $rase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. #rase endosentrik dapat dibedakan men"adi tiga golongan yaitu: 1. $rase endosentri yang koordinati$, yaitu: $rase yang terdiri dari unsure! unsur yang setara, ini dibuktikan oelh kemungkinan unsure!unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung. )isalnya: Kakek!nenek *aki bini 3 2. $rase endosentrik yang atributi$, yaitu $rase yang terdiri dari unsure! unsur yang tidak setara. Karena itu, insur!unsurnya tidak mungkin dihubungkan. )isalnya: per"alanan pan"ang '. $rase endosentrik yang apositi$: $rase yang atributnya berupa aposisi& keterangan tambahan. )isalnya: Susu, ana Pak Saleh, sangat padai. b. #rase 4ksosentrik #rase endosentrik ialah $rase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. )isalnya: sis0a kelas 1A sedang ber$otong royong di dalam kelas. #rase di dalam kelas tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari "a"aran berikut Sis0a kelas 1A sedang bergotong royong di 5. Sis0a kelas 1A sedang bergotong royong 5 kelas. c. #rase 6ominal, $rase 7erbal, $rase bilangan, $rase keterangan. 1. $rase nominal: $rase yang memiliki distribusi yang sama dengan kata nominal. )isalnya: ba"u baru, rumah sakit. 2. $rase 7erbal: $rase yang mempunyai distribusi yang sama dengan golongan kata 7erbal. )isalnya: akan berlayar 8 '. $rase bilangan: $rase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan. )isalnya: dua butir telur, sepuluh keeping -. $rase keterangan: $rase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan. )isalnya: tadi pagi, besok sore. 2. $rase depan: $rase yang terdiri kata depan sebagai penanda, diikuti kata atau $rase sebagai aksinnya. )isalnya: di halaman sekolah, dari desa. d. #ras ambigu #rase ambigu artiya kegandaan makna yang menimbulkan keraguan atau mengaburkan maksud kalimat. )akna ganda seperti itu disebut ambigu. )isalnya: perusahaan pakaian milik perancang busana 0anita terkenal, tempat mamaku beker"a, berbaik hati mau melunaskan semua tunggakan sekolahku. #rase perancang busana 0anita dapat menimbulkan pengertian ganda: 1. Perancang busana yang ber"enis kelamin 0anita. 2. Perancang yang menciptakan model busana untuk 0anita. B, Klausa Klausa adalah satuan gramatika yang terdiri dari sub"ek 9S: dan predikat 9P: baik disertai ob"ek 91:, dan keterangan 9K:, serta memiliki potensi untuk men"adim kalimat. Banyak orang mengatakan. ; +nsure inti klausa ialah sub"ek 9S: dan predikat 9P:. Penggolongan klausa: 1. Berdasarkan unsur intinya. 2. berdasarkan ada tidaknya kata negati$ yang secara gramatik menegati$kan predikat. '. berdasarkan kategori kata atau $rase yang menduduki $ungsi predikat. 0, Kalimat a. Pengertian Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih ya"g mengandung pikiran yang lengkap dan punya pola intonasi akhir. <ontoh: Ayah membaca Koran di teras belakang. b. Pola!pola Kalimat Sebuah kalimat luas dapat dipulangkan pada pola!pola dasar yang dianggap men"adi dasar pembentukan kalimat luas itu. 1. Pola kalimat = kata benda!kata ker"a <ontoh: Adik menangis. An"ing dipukul. Pola kalimat disebut kalimat >7erbal? 2. Pola kalimat = kata benda!kata si$at. <ontoh: Anak malas. @unung tinggi. Pola kalimat disebut pola kalimat >atributi$? '. Pola kalimat = kata benda!kata benda. <ontoh: Bapa pengarang. Paman guru. A Pola pikir kalimat disebut kalimat nominal atau kalimat ekuasional. Kalimat ini mengandung kata ker"a Bantu, seperti: adalah, men"adi, merupakan. -. pola kalimat V 9pola tambahan: = kata benda!ad7erbial. <ontoh: bu ke pasar. Ayah dari kantor. Pola kalimat V disebut kalimat ad7erbial. D, 6enis Kalimat ), Kalimat Tunggal kalimat tunggal adalah kalimat hanya terdiri atas dua unsure inti pmbentukan kalimat 9sub"ek dan predikat: dan boleh diperluas dengan salah satu atau lebih unsur!unsur tambahan itu tidak membentuk pola kalimat baru. Kalimat tunggal Susunan pola kalimat Ayah merokok. Adik minum susu. bu menyimpan uang di dalam laci S!P S!P!1 S!P!1!K (, Kalimat Ma7emuk Kalimat ma"emuk adala kalimat!kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih. Kalimat ma"emukterdiri dari: a. sebuah kalimat tunggal yang bagian!bagiannya diperluas sedemikian rupa sehingga perluasan itu membentuk satu atau lebih pola kalimat baru, disamping pola yang sudah ada. )isalnya: Anak itu membaca puisi. 9kalimat tunggal: 1B Anak yan menyapu di perpustakaan itu sedang membaca puisi. 9sub"ek pada kalimat pertama diperluas: b. penggabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal sehingga kalimat yang baru mengandung dua atau lebih pola kalimat. )isalnya: Susi menulis surat 9kalimat tunggal : Bapa membaca koran 9kalimat tunggal : Susi menulis surat dan Bapak membaca koran. Berdasarkan si$at hubungannya, kalimat ma"emuk dapat dibedakan atas kalimat ma"emuk setara, kalimat ma"emuk bertingkat, dan kalimat ma"emuk campuran. 1: Kalimat )a"emuk Setara kalimat ma"emuk setara adalah kalimat ma"emuk yang hubungan antara pola!pola kalimatnya sedera"at. Kalimat ma"emuk setara terdiri atas: a. kalimat ma"emuk setara menggabungkan. Biasanya menggunakan kata!kata tugas: dan, serta, lagipula, dan sebagainya. )isalnya: Sisca anak yang baik lagi pula sangat pandai. b. Kalimat ma"emuk serta memilih. Biasanya memakai kata tugas: atau, baik, maupun. )isalnya: Bapak minum teh atau bapak makan nasi. c. Kalimat ma"emuk setara perla0anan. Biasanya memakai kata tugas: tetapi, melainkan. )isalnya: %ia sangat ra"in, tetapi adiknya sangat pemalas. 11 2: Kalimat )e"emuk Bertingkat Kalimat ma"emuk yang terdiri dari perluasan kalimat tunggal, bagian kalimat yang diperluas sehingga membentuk kalimat baru yang disebut anak kalimat. Sedangkan kallimat asal 9bagian tetap: disebut induk kalimat. %itin"au dari unsure kalimat yang mengalami perluasan dikenal adanya: a. Kalimat ma"emut beringkat dengan anak kalimat pengganti seb"ek. )isalnya: %iakuinya hal itu. S P %iakuinya bah0a ia yang memukul anak itu. anak kalimat tunggal pengganti sub"ek. b. Kalimat ma"emuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti predikat. )isalnya: Katanya begitu Katanya bah0a ia tidak senga"a men"atuhkan gelas it. anak kalimat pengganti predikat c. Kalimat ma"emuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti ob"ek. )isalnya: )ereka sudah mengetahui hal itu S P 1 )erekasudah mengetahui bah0a saya yang mengambilnya. anak kalimat pengganti ob"ek d. Kalimat ma"emuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan. 12 )isalnya: Ayah pulang malam hari. S P K Ayah pulang ketika kami makan malam. anak kalimat pengganti keterangan. ': Kalimat )a"emuk <ampuran. Kalimat ma"emuk campuran adalah kalimat ma"emuk hasil perluasan atau hasil gabungan beberapa kaluimat tunggal yang sekurang! kurangya terdiri atas tiga pola kalilmat. )isalnya: ketika ia duduk minum!minum, dating seorang pemuda berpakaian bagus, dan mengguakan kendaraan soda empat. Ketika iaduduk minum!minum Pola atasan %ating seorang pemuda berpakaian bagus Pola ba0ahan %ating menggunakan kendaraan roda empat. Pola ba0ahan ', Kalimat Inti4 Luas4 an T5ans8!5masi a. Kalimat nti kalimat inti adalah kalimat mayor yang hanya terdiri atas dua kata dan sekaligus men"adi inti kalimat. <iri!ciri kalimat inti: 1: hanya terdiri atas dua kata 2: kedua kata itu sekaligus men"adi inti kalimat 1' ': tata urutannya adalah sub"ek mendahului predikat. -: ntonasinya adalah intonasi >berita yang netral?. Artinya: tidak boleh menyebabkan perubahan atau pergeseran makna laksikalnya. b. Kalimat luas Kalimat luas adalah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata!kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata, tetapi lebih. c. Kalimat trans$ormasi Kalimat trans$ormasi merupakan kalimat inti yang sudah mengalami perubahan atas keempat syarat diatas yang berarti mencakup "uga kalimat luas. 6amun, kalimat trans$ormasi belum tentu kalimat luas. <ontoh kalimat inti, luas, dan trans$ormasi. a: Kalimat inti. <ontoh: Adik mengangis. b: Kalimat luas. <ontoh: (adha, Arie$, Shinta, )amas, dan )ila sedang bela"ar dengan serius, se0aktu pela"aran matematika. c: Kalimat trans$ormasi. <ontoh: %engan penambahan "umlah kata tanpa menambah "umlah inti, sekaligus "uga adalah kalimat luas: Adik menangis tersedu! sedu kemarin pagi. %engan penambahan "umlah inti sekaligus "uga adalah kalimat luas: Adik menangis dan merengek kepada ayah untuk dibelikan computer. %engan perubahan kata urut kata. <ontoh: )enagis adik. 1- %engan perubahan intonasi. <ontoh: Adik menangisC E, K!n7ugasi K!7ugasi anta5 klausa4 anta5 kalimat4 an anta5 pa5ag5aph, Kon"ugasi atau kata sambung adalah kata!kata yang menghubungkan bagian! bagian kalimat, menghubungkan antar kalimat, antar klausa,antar kata, dan antar paragraph. 1. Kon"ugasi antar klausa a. Dang sedera"at: dan, atau, tetapi, lalu, kemudian. b. Dang tidak sedera"at: ketika, nah0a, karena, meskipun. .ika, apabila. 2. Kon"ugasi antarkalimat: akan tetapi, oleh karena itu, "adi, dengan demikian. '. Kon"ugasi antar paragraph: selain itu, adapun, namun. 12 DA-TAR $USTAKA Als"ahbana, S. ,akdir. 1A3B. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia jilid 1 dan 2. %"akarta: Pustaka (akyat. Ari$in, Eaenal 4. 2BB3. Urat Bahasa Indonesia. .akarta: Akademika Preinda. <haer, Abdul. 2BB'. Seputar Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. .akarta: (ineka <ipta. %epdikbud. 2BBB. Kamus Besar Bahasa Indonesia. .akarta: Balai Pustaka. http:&&en$onesia.0ordpress.com&bahasa!indonesia&$rase!klausa!dan kalimat& Kencono, %esi (etno. 1AA2. Apresiasi Bahasa Indonesia. Surabaya: Kendang Sari. Kera$, @orys. 1A;B. Komposisi Pengantar Kemahiran Bahasa. *nde, #lores: 6usa ndah 13 KATA $ENGANTAR %engan meman"atkan pu"i dan syukur kehadirat ,uhan Dang )aha 4sa, penulis dapat menyelesaikan sebuah makalah Bahasa ndonesia, mungkin masih ada kesalahan dan kekurangannya. ,ugas pembuatan makalah ini dibuat sebagai tugas mandiri pendidikan bahasa ndonesia. Kritik dan saran dari semua piha" terutama pada rekan!rekan yang membaca yang si$atnya membangun kami terima dengan senang hati dan ak lupa kami ucapkan terima kasih kepada samua pihak yang membuat penulisan makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan, semoga makalah ini dapat berman$aat bagi yang membaca. Peureulak, 1 6o7ember 2B11 $enulis 18 ii DA-TAR ISI HALAMAN SAM$UL,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, i KATA $ENGANTAR,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ii DA-TAR ISI,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, iii BAB I TENIK MEMBA0A 0E$AT,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ) A. /ambatan )embaca <epat............................................................. 1 B. )odel )embaca <epat................................................................... 1 <. ,eknik )embaca <epat.................................................................. 2 %. *angkah )embaca <epat............................................................... 2 4. *atihan )embaca <epat................................................................. ' BAB II -RASAE4 KLAUSA4 DAN KALIMAT,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 9 A. #rase .........................................................................- B. Klausa .........................................................................3 <. Kalimat .........................................................................8 %. .enis Kalimat .........................................................................; 4. Kon"ugasi ........................................................................1' DA-TAR $USTAKA 1; iii