Dokter Pembimbing : dr. M. Bir! Ri!"di # S$.O%. Di&'&'n O"e(: S!)itri R!(!*'# S.Ked KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN %INEKOLO%I R+MAH SAKIT TK II. MOHAMMAD RID,AN MA+REKSA FAK+LTAS KEDOKTERAN +NI-ERSITAS .ARSI /0 NO-EMBER 01/0 2AKARTA BAB I PENDAH+L+AN TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV, Herpes simple! virus "" and Others# "nfeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas baik pada $anita maupun pria sehingga menyebabkan sulit ter%adinya kehamilan# &,',( "nfeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat)obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio# *eberapa kecacatan %anin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang $anita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru)paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosefalus, dan lain sebagainya# &,',( +iagnosis dilakukan dengan tes ,-"./# +itemukan bah$a antibodi "gM menun%ukkan hasil positif 01 (&1#2'3 untuk toksoplasma, &1' ('4#53 untuk Rubella, (' (5#0'3 untuk CMV dan &0 ((#43 untuk H.V)""# /ntibodi "g6 menun%ukkan hasil positif &41 (0'#&13 untuk To!oplasma, '(( (4&#(3 untuk Rubella, (04 (7{ untuk CMV dan &02 (((#253 untuk H.V)""# &,',( BAB II TIN2A+AN P+STAKA 0./. TOKSOPLASMOSIS 0././. De)ini&i Toksoplasmosis adalah penyakit 8oonosis, disebabkan oleh parasit To!oplasma gondii# Toksoplasmosis kongenital adalah infeksi pada bayi baru lahir yang berasal dari ibu yang terinfeksi# *ayi tersebut biasanya asimptomatik, namun manifestasi selan%utnya bisa men%adi korioretinitis, strabismus, epilepsy dan retardasi psikomotor# &,',( 0./.0. Etio"ogi Toxoplasma gondii adalah suatu proto8oa obligat intraseluler yang menginfeksi burung dan beberapa %enis mamalia terutama kucing di seluruh dunia# &,',( 0./.3. P!togene&i& Tahap utama daur hidup parasit adalah pada kucing (hospes definitif# +alam sel epitel usus kecil kucing berlangsung daur aseksual (ski8ogoni dan daur seksual (gametogoni, sporogoni yang menghasilkan ookista yang dikeluarkan melalui tin%a# *ila ookiosta tertelan oleh hospes perantara maka pada berbagai %aringan akan ter%adi pembelahan cepat men%adi taki8oit 9 bereplikasi pada seluruh sel kecuali di eritrosit 9 bradi8oit (masa infeksi laten 9 stadium istirahat (kista %aringan# &,',( :ada manusia taki8oit ditemukan pada infeksi akut dan dapat memasuki tiap sel yang berinti# Taki8oit pada manusia adalah parasit obligat intraseluler# Taki8oit berkembang biak dalam sel secara endodiogeni# *ila sel pennuh dengan tak8oit maka sel men%adi pecah dan taki8oit memasuki sel sekitarnya atau di fagositosis oleh makrofag# ;ista %aringan dibentuk didalam sel hospes bila taki8oit yang membelah telah membentuk dinding# ;ista %aringan ini bisa bertahan seumur hidup terutama di otak, otot %antung, dan otot lurik# &,',( *ila kista %aringan yang mengandung bradi8oit atau ookista yang mengandung sporo8oit terlelan oleh hospes, parasit akan bebas dari kista 9 didalam eritrosit, parasit transformasi, peningkatan invasif taki8oit 9 parasit menyebar ke %ar# -imfatik, otot lurik, miokardium, retina, plasenta, dan ..: 9 ter%adi infeksi 9 replikasi 9 invasi sel sekitar 9 kematian sel dan nekrosis fokal < inflamasi akut# &,',( :ada hospes imunokompromais atau pada %anin, faktor)faktor imun yang dbutuhkan untuk mengontrol penyebaran penyakit %umlahnya rendah# ter%adi kegagalan organ# &,',( To!oplasma gondii dapat menular ke manusia melalui beberapa rute, yaitu= > Pada toksoplasmosis kongenital transmisi terjadi in utero melalui plasenta, bila ibu mengalami infeksi primer saat hamil. > Pada infeksi akuisita infeksi dapat terjadi bila makan daging mentah atau kurang matang. > Infeksi dapat terjadi dengan transplantasi organ dari donor yang menderita toksoplasmosis laten. > Transfusi darah lengkap juga dapat menginfeksi > Transmisi melalui ookista juga dapat menginfeksi, seekor kucing yang terinfeksi dapat mengeluarkan sampai dengan 10juta butir ookista setiap hari selama 2 minggu. okista menjadi matang dalam !aktu 1"#$hari dan dapat lebih dari 1tahun di tanah yang panas atau lembab. okista mati pada suhu %$"#$$&. Toksoplasma menginfeksi hospes melalui mukosa saluran cerna, hal ini akan merangsang sistem imun untuk membentuk "g/ spesifik# T.gondii dengan cepat akan merangsang "gM dan "g6# "mmunoglobulin ini dapat membunuh taki8oit ekstraseluler# "g6 dapat terdeteksi se%ak dua sampai tiga minggu setelah infeksi, mencapai puncak pada enam sampai delapan minggu dan kemudian menurun perlahan sampai batas tertentu dan bertahan seumur hidup# "gM dapat terdeteksi kurang lebih satu minggu setelah infeksi akut dan menetap selama beberapa minggu atau bulan, bahkan antibody ini dapat masih terdeteksi sampai lebih dari satu tahun# "g/ terdeteksi segera setelah "gM, dan bertahan selama 4)? bulan# &,',( /kibatnya taki8oit menetap dan penghancuran progresif berlangsung 0./.4. M!ni)e&t!&i K"ini& Tok&o$"!&mo&i& 6e%ala yang dapat timbul pada toksoplsmosis adalah fatigue, nyeri otot dan kadang)kadang limfadenopati, tetapi seringkali infeksi ter%adi subklinis# #"nfeksi to!oplasma berbahaya bila ter%adi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita /"+., pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun# &,',( retardasi mental, ke%ang)ke%ang dan ensefalitis# &,',( ge%ala dapat muncul setelah de$asa, misalnya kelinan mata dan .edangkan bila %anin lahir setelah ibu terinfeksi selama kehamilan, bayi bisa lahir dalam keadaan hidrosefalus, berat bayi lahir rendah, hepatospleenomegali, ikterus dan anemia# 6e%ala defisit neurologis seperti ke%ang)ke%ang, kalsifikasi intracranial, retardasi mental dan hidrosefalus atau mikrosefalus# :ada kedua kelompok biasanya ter%adi korioretinitis# &,',( > Second half of pregnancy ' (ingan)asymtomatic, demam *flu like syndrome, limfadenopati ser+ikal ataupun aksila, namun tidak sakit. > ,ejala"#gejala ini beberapa minggu s)d bulan. -nemia, leukopenia, kadang leukositosis. .apat terjadi chorioretinitis dan kelainan pada &/0 setelah beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian. > Congenital Toxoplasmosis ' -nak hidup dengan kemunduran mental yang parah, kejang"#kejang, strabismus dan kebutaan. 0./.5. Di!gno&i& Pren!t!" Tok&o$"!&mo&i& +iagnosis pranatal umumnya dilakukan pada usia kehamilan &0)'? minggu# /ktivitas diagnosis meliputi @ &,',( 1. 1ordosentesis *pengambilan sampel darah janin melalui tali pusat2 ataupun amniosentesis *aspirasi cairan ketuban2 dengan tuntunan 3ltrasonografi. 2. Pembiakan darah janin ataupun cairan ketuban dalam kultur sel fibroblast, ataupun diinokulasi ke dalam ruang peritoneum dan diikuti isolasi parasit. Pemeriksaan dengan P&( untuk mendeteksi adanya ./- Toksoplasma gondii pada darah janin ataupun cairan ketuban. Pemeriksaan dengan teknik 45I0- pada darah janin guna mendeteksi antibodi Ig6 janin spesifik *antitoksoplasma2 Po"! (!&i" $emerik&!!n inte$ret!&i koment!r S!r!n Ig%6 IgM7 Rentan infeksi akut Rentan infeksi akut :encegahan dan infeksi berkala Ig%7 igM6 "nfeksi lama Tidak ada risiko *"la ter%adi pada infeksi kongenital mengindikasikan infeksi akut sebelum kons Ig%6 igM7 1. infeksi akut *eresiko infeksi -akukan tes 2. antibody kongenital konfirmasi alami b)c tidakada resiko 7. positif palsu infeksi kongenital Ig%7 igM7 1. infeksi akut 1. berisiko :erhatikan usia atau lama infeksi kandungan# -akukan 2. positif palsu kongenital tes konfirmasi# 2. tidak ada resiko infeksi kongenital Dikutip dari : Montoya JG dan sensini A. 0.0. R+BELA 0.0./ De)ini&i "nfeksi ini %uga dikenal dengan campak Aerman dan sering diderita anak)anak# Rubela yang dialami pada tri semester pertama kehamilan 71 persennya menyebabkan kebutaan, tuli, kelainan %antung, keterbelakangan mental, bahkan keguguran# "bu hamil disarankan untuk tidak berdekatan dengan 0.0.0. Etio"ogi :enyakit ini disebabkan oleh virus Rubella, sebuah togavirus yang menyelimuti dan memiliki genom RB/ beruntai tunggal# (,0,2 Virus ini ditularkan melalui rute pernapasan dan bereplikasi dalam nasofaring dan kelen%ar getah bening# Virus ini dapat ditemukan dalam darah 2 sampai ? hari setelah infeksi dan menyebar ke seluruh tubuh# Virus memiliki sifat teratogenik dan mampu menyeberangi plasenta dan menginfeksi %anin di mana sel)sel berhenti dari berkembang atau menghancurkan mereka# 0,2,4 0.0.3. M!ni)e&t!&i K"ini& 0,2,4 1. 6e%ala yang di timbulkan adalah demam, ruam pada kulit , batuk, nyeri sendi, nyeri kepala, limfadenopati post auricular and suboccipital '# 6e%ala klinis biasanya ringan dan 21)?23 kasus, ge%ala tdk tampak 1. Tidak berdampak terhadap bayi dan janin dilahirkan dalam keadaan normal 2. -bortus spontan 7. 0indroma (ubella kongenital .ecara spesifik, infeksi pada trimester " berdampak ter%adinya sindroma rubella kongenital sebesar '23 ( 213 resiko ter%adi pada 0 minggu pertama , resiko sindroma rubella kongenital turun men%adi &3 bila infeksi ter%adi pada trimester "" dan """ = +ampak)dampak .indroma Rubela ;ongenital= 1. Intra uterine gro!th retardation simetrik, gangguan pendengaran, kelainan jantung 'P.- *Patent .uctus -rteriosus2 dan hiplasia arteri pulmonalis 2. ,angguan 6ata ' 1atarak, (etinopati, 6ikroptalmia 7. 8epatosplenomegali, gangguan sistem saraf pusat, mikrosepalus, panensepalus, kalsifikasi otak, retardasi psikomotor, hepatitis, trombositopenik purpura "nfeksi rubella tidak merupakan kontra indikasi pemberian /."# Caktu terinfeksi (mgg Drekuensi %anin terkena (3 1)0 21 +era%at penyakit terhadap ibu tidak berdampak terhadap resiko infeksi %anin# "nfeksi yang ter%adi pada trimester " memberikan 0)5 E'2 5)&' &1 F&' E & 0.0.5 Di!gno&i& 0,2,4 +iagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium# :emeriksaan -aboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan /nti)Rubella "g6 dan "gM# :emeriksaan /nti)rubella "g6 dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil# Aika ternyata belum memiliki kekebalan, dian%urkan untuk divaksinasi# :emeriksaan /nti)rubella "g6 dan "gM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan E &5 minggu dan risiko infeksi rubella ba$aan# 0,2,4 +eteksi "gM mencapai puncak pd ?)&1 hari setelah onset dan perlahan )lahan menurun selama 0)5 minggu# "nfeksi %anin dpt dideteksi dgn memeriksa "gM dlm darah %anin setelah usia kehamilan '' minggu# 0,2,4 Mereka yang non)imune harus memperoleh vaksinasi pada masa pasca persalinan# Tindak lan%ut pemeriksaan kadar rubella harus dilakukan oleh karena '13 yang memperoleh vaksinasi ternyata tidak memperlihatkan adanya respon pembentukan antibodi dengan baik# 0.3. C*tomeg!"o8ir'& 9CM-: 0.3./. De)ini&i 4,?,5 Cytomegalovirus infeksi sitomegalovirus adalah penyakit yang disebabkan oleh sitomegalovirus# Virus ini termasuk dalam keluarga besar virus herpes# :enyakit ini termasuk penyakit yang me$abah di seluruh negara dan menular melalui kontak manusia# Hampir 0 dari 2 orang yang berumur (2 tahun pernah terinfensi CMV# 4,?,5 0.3.0. Etio"ogi 4,?,5 .itomegalovirus termasuk virus asam deokisiribunokleat dan sensitif G eter# 4,?,5 0.3.4. M!ni)e&t!&i K"ini& 4,?,5 1. Mononukleos sitomegaloviru disertai dengan demam tinggi yang tidak teratur selama 3 minggu atau lebih (orang dewasa). Infeksi CMV terdisemisasi bisa menyebabkan koriorenitis (kebutaan), koloitis atau ensafilitis (ika !asien uga mengalami acquired immunedeficiency syndrome). Infeksi virus CMV !ada bayi yang berusia 3 " # bulan, biasanya terinfeksi , se!erti $ asimtomati%disfungsi he!atitik, he!atos!lenomegali, angioma laba " laba, !neumonitis, imfadenoteno!ati, kerusakan otak 0.3.5. In)ek&i CM- $!d! ke(!mi"!n 4,?,5 dalam pola imunologik seronegatif, dan nonprimer bila ibu hamil dalam keadaan seropositif# "nfeksi endogenous adalah hasil dari reaktivasi virus yang sebelumnya dalam keadaan paten# "nfeksi maternal primer akan memberikan akibat klinik yang %auh lebih buruk pada %anin dibandingkan infeksi rekurens# :emeriksaan laboratorium dapat ditegakkan baik dengan metode serologik atau dengan virologik# +engan metyode serologik, diagnosis infeksi maternal primer dapat ditu%ukkan degan adanya perubahan dari seronegatif men%adoi seropositif (tampak adanya "gM dan "g6 anti CMV sebagai pemeriksaan hasil serial dengan iinterval kira)kira (minggu# +alam metode serologik infeksi primer bisa %uga ditentukan dengan -o$ "g6 /vidity , yaitu antibodi klas "g6 menun%ukan fungsional aviditasnya yang rendah serta berlangsung selama '1minggu setelah infeksi primer# +engan metode virologik, viremia maternal dapat ditegakkan dengan menggunakan u%i imuno floresens# H%i ini menggunakan monoklonal antibodi yang mengikat antigen :p 42, suatu protein polipetida dengan berat molekul 42kilo dalton dari CMV di dalam sel leukosit ibu# 0.3.;. Di!gno&i& Pr!n!t!" Citomeg!"o8ir'& .aat ini terminasi kehamilan merupakan satu)satunya terapi intervensi karena pengobatan dengan antivirus (ganciclovir tidak efektif dan memuaskn# +iagnosis pranatak dilakukan dengan metode :CR dan isolasi virus pada cairan ketuban yang diperoleh setelah amniosentesis# /mniosentesis pada hubungan ini palong baik diker%akan pada usia kehamilan '&)'( minggu karena tiga hal berikut= 1. 6encegah hasil negatif palsu sebab diuresis janin belum sempurna sebelum usia 20minggu sehingga janin belum optimal mengeksresikan +irus melalui urine ke dalam cairan ketuban. 2. .ibutuhkan !aktu 9"#:minggu setelah terjadinya infeksi 7. Infeksi janin yang berat akibat transmisi &6; pada umumnya bila infeksi maternal terjadi pada umur kehammila 12 minggu. 1. 0.4. HEPATITIS DALAM KEHAMILAN 0.4./ De)ini&i 7,&1,&& Hepatitis adalah peradangan pada sel)sel hati karena to!in, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi seperti virus# Hepatitis yang berlangsung kurang dari 4 bulan disebut Ihepatitis akutI, hepatitis yang berlangsung lebih dari 4 bulan disebut Ihepatitis kronisI# VirusGvirus hepatitis yang dapat menyebabkan hepatitis akut yaitu virus hepatitis / (VH/, * (VH*, C (VHC, , (VH, dan virus)virus hepatitis yang menyebabkan hepatitis kronis yaitu hepatitis * dan C# 7,&1,&& "nfeksi virus hepatitis yang sering menimbulkan masalah yang berhubungan dengan kehamilan adalah, Virus Hepatitis * (VH* dan Virus Hepatitis , (VH,# Meskipun masalah yang ditimbulkan pada kehamilan oleh VH* dan VH, hampir sama, tetapi terdapat perbedaan pada endemisitas, cara penularan, cara pencegahan dan morbiditas serta mortalitas# 7,&1,&& Hepatitis * disebabkan oleh virus hepatitis * (VH*# Virus ini pertama kali ditemukan oleh *lumberg tahun &742 dan dikenal dengan nama antigen /ustralia yang termasuk +B/ virus# VH* merupakan partikel ' lapis berukuran 0' nm yang disebut J:artikel +aneK, -apisan luar terdiri atas antigen H*s/g yang membungkus partikel inti (core# :ada partikel ini terdapat hepatitis * core antigen (H*c/g dan hepatitis * antigen (H*e/g# /ntigen permukaan (H*s/g terdiri atas lipoprotein dan menurut sifat imunologiknya protein virus hepatitis * dibagi men%adi 0 subtipe yaitu ad$, adr, ay$, dan aye# .ubtype ini secara epidemiologis penting karena menyebabkan perbedaan geografikdan rasio dalam penyebaran# 7,&1,&& pengidap virus kepada orang lain disekitarnya, misalnya melalui hubungan seksual# 7,&1,&& 0.4.3 P!togene&i& :ada manusia hati merupakan target organ bagi virus hepatitis # Virus hepatitis mula)mula melekat pada reseptor spesifik di membran sel hepar kemudian mengalami penetrasi ke dalam sitoplasma sel hepar# +alam sitoplasma virus hepatitis melepaskan mantelnya, sehingga melepaskan nukleokapsid# .elan%utnya nukleokapsid akan menembus dinding sel hati# +i dalam inti asam nukleat virus hepatits akan keluar dari nukleokapsid dan akan menempel pada +B/ hospes dan berintegrasi@ pada +B/ tersebut# .elan%utnya +B/ virus hepatits memeritahkan hati untuk membentuk protein bagi virus baru dan kemudian ter%adi pembentukan virus baru# Virus ini dilepaskan ke peredarahan darah, mekanisme ter%adinya kerusakan hati yang kronik disebabkan karena respon imunologik penderita terhadap infeksi# 7,&1,&& 0.4.4 Ke(!mi"!n Deng!n In)ek&i -ir'& He$!tit& B :revalensi pengidap VH* pada ibu hamil berkisar antara &)2 3# :enularan VH* Vertikal dapat dibagi men%adi= 7,&1,&& > Penularan in"#utero atau intra uterine * pada saat bayi didalan kandungan2. 1alau ini terjadi umumnya tidak dapat dicegah dengan imunisasi. > Penularan perinatal , terjadi pada persalinan, karena terkontaminasi darah ibu yang mengandung ;8<. > Penularan post natal, penularan ini tidak begitu penting artinya karena selain membutuhkan titer +irus dalam jumlah yang tinggi, +aksinasi yang diberikan segera setelah lahir dapat menghasilkan anti 8bs yang dapat mengeliminasi ;8<. =aktor prediposisi terjadinya penularan +ertikal' a. Titer ./-"#;8< tinggi atau 8be-g positif pada ibu, makin tinggi jumlah ;8< makin besar kemungkinan bayi tertular. trimester ketiga. c. Persalinan lama cenderung meningkatkan penularan +ertikal * lebih dari : jam2. 0.4.5 M!&!"!( .!ng Ditimb'"k!n P!d! Ib' d!n B!*i :ada pengidap kronik VH*, kehamilan tidak akan memperberat infeksi virus hepatitis# Tetapi %ika ter%adi infeksi akut pada kehamilan bisa mengakibatkan ter%adinya hepatitis fulminan yang dapat menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu dan bayi# :ada ibu dapat menimbulkan abortus dan ter%adinya perdarahan pasca persalinan (H:: akibat adanya gangguan pembekuan darah karena gangguan fungsi hati yang berat# 7,&1,&& :ada bayi masalah yang serius, tidak ter%adi pada masa neonatus,tetapi pada masa de$asa karena %ika ter%adi penularan vertikal VH* 41)71 3 bayi kemungkinan akan men%adi :engidap kronik VH*, dan (1 3 kemungkinan akan mengidap kanker hati atau sirosis hati sekitar 01 tahun kemudian # 7,&1,&& 0.4.;. Pen!ng!n!n $!d! Ke(!mi"!n d!n Per&!"in!n dengan penanganan persalinan umumnya# Tetapi %ika ibu hamil dengan ikterus, $aspadai kemungkinan infeksi akut VH* dan adanya hepatitis fulminan ( sangat ikterik, nyeri perut kanan atas, kesadaran menurun dan hasil periksaan urine @ $arna seperti teh pekat , urobilin dan bilirubin posif, sedangkan pemeriksaan darah selain urobilin dan bilirubin positip .6OT dan .6:T sangat tinggi (biasanya diatas &111# :ersalinan pada ibu hamil dengan titer VH* tinggi ( (,2 pg Lm- atau H*e/g positif lebih baik seksio .esarea pada persalinan yang lebih dari &0 %am# :ada infeksi akut persalinan per vaginam usahakan dengan trauma sekecil mungkin dan ra$at bersama dengan /hli :enyakit +alam (Hepatoloog# 7,&1,&& Mengenai menyusui bayi, tidak ada masalah untuk menyusui bayinya# Aika bayi telah divaksinasi segera setelah lahir, maka tubuh bayi akan membentuk antibodi sehingga tidak ter%adi penularan dari ibu ke bayi # :ada penelitian telah dibuktikan bah$a penularan melalui saluran cerna membutuhkan titer virus yang %auh lebih tinggi dari penularan parenteral# 7,&1,&& 0.5. SIFILIS 0.5./. De)ini&i .ifilis kongenital adalah penyakit yang didapatkan %anin dalam uterus dari ibunya yang menderita sifilis# ( "nfeksi sifilis terhadap %anin dapat ter%adi pada setiap stadium sifilis dan setiap masa kehamilan# +ahulu dianggap infeksi tidak dapat ter%adi sebelum %anin berusia &5 minggu, karena lapisan -anghans yang merupakan pertahanan %anin terhadap infeksi masih belum atrofi# Tetapi ternyata dengan mikroskop elektron dapat ditemukan Treponema pallidum pada %anin berusia 7)&1 minggu# &',&(,&0 .ifilis kongenital dini merupakan ge%ala sifilis yang muncul pada dua tahun pertama kehidupan anak, dan %ika muncul setelah dua tahun pertama kehidupan anak disebut dengan sifilis kongenital lan%ut# &',&(,&0 0.5.0. Etio"ogi :ada tahun &712 penyebab sifilis ditemukan oleh .shaudinn dan Hoffman ialah Treponema pallidum! yang termasuk ordo "piroc#aetales, familia "piroc#aetaceae dan genus Treponema# *entuk seperti spiral teratur, pan%angnya antara 4)&2 um, lebar 1,&2 um, terdiri dari delapan sampai dua puluh empat lekukan# 6erakannya berupa rotasi sepan%ang aksis dan ma%u seperti gerakan pembuka botol# Membiak secara pembelahan melintang, pada stadium aktif ter%adi setiap tiga puluh %am# :embiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan di luar badan# +i luar badan kuman tersebut cepat mati, sedangkan dalam darah untuk transfusi dapat hidup tu%uh puluh dua %am# &',&(,&0 :enularan sifilis dapat melalui cara sebagai berikut = 1. 1ontak langsung ' "# sexually tranmited diseases *0T.2 2. /on"#sexually ' Transplasental, dari ibu yang menderita sifilis ke janin yang dikandungnya. 7. Transfusi ' 0yphilis d> emblee, tanpa primer lesi ?,:
0.5.3. P!to)i&io"ogi .ifilis dapat ditularkan oleh ibu pada $aktu persalinan, namun sebagian besar kasus sifilis kongenital merupakan akibat penularan in utero# Resiko sifilis kongenital berhubungan langsung dengan stadium sifilis yang diderita ibu semasa kehamilan# -esi sifilis kongenital biasanya timbul setelah 0 bulan in utero pada saat %anin sudah dalam keadaan imunokompeten# :enularan inutero ter%adi transplasental, sehingga dapat di%umpai Treponema pallidum pada plasenta, tali pusat, serta cairan amnion# &',&(,&0 Treponema pallidum melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah %anin dan menyebar ke seluruh %aringan# ;emudian berkembang biak dan menyebabkan respons peradangan selular yang akan merusak %anin# ;elainan yang timbul dapat bersifat fatal sehingga ter%adi abortus atau lahir mati atau ter%adi gangguan pertumbuhan pada berbagai tingkat kehidupan intrauterin maupun ekstrauterin# .eperti 0.5.4 T!nd! d!n %e<!"! ,fek sipilis pada kehamilan dan %anin tergantung pada lamanya infeksi tersebut ter%adi, dan pada pengobatannya# Aika segera diobati dengan baik, maka ibu akan melahirkan bayinya sengan keadaan sehat# Tetapi sebaliknya %ika tidak segera diobati akan menyebabkan abortus dan partus prematurus dengan bayi meninggal di dalam rahim atau menyebabkan sipilis kongenital# .ifilis ;ongenital ter%adi pada bulan ke) berupa kondisi berikut ' 12,17,1%
1. Pertumbuhan intrauterine yang terlambat 2. 1elainan membrane mukosa ' Mucous patch dapat ditemukan di bibir, mulut, farings, laring dan mukosa genital. (initis sifilitika *snuffles2. 8idung menjadi tersumbat sehingga menyulitkan pemberian makanan. 3. 1elainan kulit, rambut dan kuku .apat berupa makula eritem, papula, papuloskuamosa dan bula. <ula dapat sudah ada sejak lahir, tersebar secara simetris, terutama pada telapak tangan dan telapak kaki. 6akula, papula atau papulomatous tersebar secara generalisata dan simetris. Pada kasus yang berat tampak kulit menjadi keriput sehingga bayi tampak seperti orang tua. (ambut jarang dan kaku, alopesia areata terutama pada sisi dan belakang kepala. nikosifilitika yaitu kuku menjadi terlepas. 1uku baru yang tumbuh ber!arna suram, tidak teratur dan menyempit pada bagian dasarnya. 4. 1elainan tulang Pada 9 bulan pertama, osteokondritis, periostitis, dan osteitis pada tulang"#tulang panjang merupakan gambaran yang khas. 5. 1elainan kelenjar getah bening ' terdapat limfadenopati generalisata 6. 1elainan alat"#alat dalam ' hepatomegali, splenomegali, nefritis, nefrosis, pneumonia 7. 1elainan mata ' 1orioretinitis, glaukoma dan u+eitis 0. Si)i"i& kongenit!" "!n<'t : .ifilis ini biasanya timbul setelah umur ' tahun, 6ambaran klinis dari sifilis kongenital dapat di bedakan dalam ' tipe = &',&(,&0 a. $n%lamasi si%ilis kongenital lan&ut. :ada keadaan ini yang paling pentig adalah adanya lesi kornea, tulang, dan sistem saraf pusat# b. "tigmata si%ilis kongenital /danya trias Hutchinson, yaitu = 1. Perubahan pada gigi insisi+us menjadi datar dan seperti gergaji 2. pasitas kornea *kornea ditutupi kabut ber!arna putih2 tanpa ilserasi permukaan kornea. 7. 1etulian karena ganguan ner+us akustikus */.;III2. 1etulian biasanya terjadi mendekati 0.5.5 Di!gno&tik 6e%ala klinis harus dikonfirmasikan dengan pemeriksaan laboratorium berupa= &',&(,&0 1. Preparat basah yang diambil dari lesi dengan pemeriksaan lapangan gelap *dark field microscope2, akan tampak bayangan treponema. 2. <ahan apusan dari lesi difiksasi dan diberi label fluoresensi dan diperiksa dengan mikroskop fluoresensi. 7. Penentuan antibodi dalam serum' 1. uji yang menentukan antibodi nonspesifik ' uji @asserman, uji 1ahn, uji ;.(5 *;eneral .iseases (esearch 5aboratory2, uji (P( *(apid Plasma (eagin2 dan uji -utomated (eagin. 2. -ntibodi terhadap kelompok antigen yaitu' uji (P&= *(eiter Protein &omplement =iAation2 7. 3ji yang menentukan antibodi spesifik yaitu' uji TPI *Treponema Pallidum ImmobiliBation2C uji =T-"#-<0 *=luorescent Treponema -bsorbed2 C uji TP8- *Treponema Pallidum 8aemogglutination -ssay2 dan uji 4lisa *4nByme linked immuno sorbent assay2 Casserman);ahn, V+R- dan R:R dan dilakukan ulang pada umur kehamilan '5 G (' minggu# .emua u%i ini akan positif (G4 minggu setelah adanya infeksi# H%i positif palsu bisa disebabkan oleh = penyakit kolagen, infeksi mononukleosus, malaria, lepra, penyekit dengan panas, akibat vaksinasi, pecandu obat dan umur tua# /kan tetapi bila u%i positif harus dilan%utkan dengan u%i antibodi yang spesifik# &',&(,&0 BAB III PEN+T+P 3./ Ke&im$'"!n TORCH adalah singkatan dari To!oplasma gondii (To!o, Others (H"V, .ifilis, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV, Herpes .imple! Virus (H.V yang terdiri dari H.V& dan H.V' serta kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles, Varicella, ,chovirus, Mumps, virus Vaccinia, virus :olio, dan virus Co!sackie)*# :enyakit ini sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan keguguran, cacat pada bayi, %uga pada $anita belum hamil bisa akan sulit mendapatkan kehamilan# "nfeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat)obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio# *eberapa kecacatan %anin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang $anita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru)paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosefalus, dan lain sebagainya# 3.0 S!r!n Hntuk selalu $aspada terhadap penyakit TORCH dengan cara mengetahui media dan cara penyebaran penyakit ini kita dapat menghindari kemungkinan tertular# Hidup bersih dan makan makanan yang dimasak dengan matang# Rencanakan skrining TORCH untuk pranikah untuk menghindari kemungkinan tertular infeksi TORCH# DAFTAR P+STAKA 1. &ubey '(, )eattie C(. *o+o!lasmosis of animals and man. )o,a -aton, ./$ CRC Press, 1011. 2. 3vans -. /ife ,y,le and animal infe,tion. In$ 4o56en &7, 'oss 89/, editors. 4uman to+o!lasmosis. Oxford: Oxford University Press, 1002. !!. 2#5::. 3. Christine 8), 8llam 88, 8ref M;, 3l5Muntasser I4, 3l5<ageh M $ (regnan,y he!atitis in /ibya. /an,et 10=:> 2 $ 12=. ?, &@CruA I8, )alani BC, Iyer /B $ Infe,tious he!atitis and !regnan,y. 7bstet Cyne,ol 10#1> 31 $ ??0. :. (eretA 8, (aldi 3, )randstaedter B, )arAilai & $ Infe,tious he!atitis in !regnan,y. 7bstet Cyne,ol 10:0> 1? $ ?3:. #. Biegler 8M, ;eyser 4. 8,ute 4e!atitis in (regnan,y. 8m ' 7bstet Cyne,ol 10#3> 1# $ 1D#1. =. Biregaar, .8., 4e!atitis ) ditinau dari kesehatan masyarakat dan u!aya !en,egahan. .akultas kesehatan masyarakat. Eniversitas Bumatera Etara, 2DD3. 5# Cunningham 6, 6rant BD, -eveno ;A, 6ilstrap -C, Hauth AC, Cestrom ;+, et al# Cilliams Obstetrics MebookN# ,disi ke)'&# Be$ Oork= Mc6ra$)Hill@ '11?# 7# ;liegman RM, *ehrman R,, Aenson H*, .tanton *D# Belson Te!tbook of &1# /lpers C,, /nthony +C, /ster AC, Cra$ford AM, Crum C:, 6irolami H+# Robbins and Cotran :athologic *asis of +isease MebookN# ,disi ke)?# :hiladelphia= ,lsevier@ '112# &&# ;aur R, 6upta B, Bair +, ;akkar M, Mathur M+#.creening for TORCH "nfections in :regnant Comen= / Report from +elhi# .outheast /sian A Trop Med :ublic Health# &777 Aun@ (1('='50)4# Mdiunduh ? /pril '1&'N# Tersedia dari= http=LL$$$#ncbi#nlm#nih#govLpubmedL&1??0474 &'# Turbadkar +, Mathur M, Rele M# .eroprevalence of TORCH "nfection in Obstetric History# "ndian Aournal of Medical Microbiology# '11(@ '& ('=&15)&&1# Mdiunduh 2 /pril '1&'N# Tersedia dari= http=LLmedind#nic#inLiauLt1(Li'Liaut1(i'p&15#pdf &(# ;arkata ;, .u$arde$a T6/# "nfeksi TORCH pada "bu Hamil di R.H: .anglah +enpasar# -abL.MD Obstetri 6inekologi Dakultas ;edokteran Hniversitas Hdayana L R.H: .anglah +enpasar, *ali, "ndonesia# Cermin +unia ;edokteran '114@ &2&# Mdiunduh 2 /pril '1&'N# Tersedia dari= http=LL$$$#kalbe#co#idLfilesLcdkLfilesL12P&2&P"nfeksiTorch:ada"buHamil#p dfL12P& 2&P"nfeksiTorch:ada"buHamil#pdf &0# Oayasan bina pustaka .ar$ono pra$irohard%o 'uku (anduan (raktis (elayanan )ese#atan Maternal dan *eonatal. Aakarta '11'