dengan IUP Eksplorasi Nomor !!"#$%&#'%((#%)(( dan *odel Pen+elesaian Konflik +ang Tepat Untuk *eminimalisir Beni, Konflik Terkait Izin Pertambangan di -ompu November 26, 2012 by filsufgaul Konflik Lambu " A" Penda,uluan Kabupaten Bima memiliki sejumlah potensi kekayaan sumber daya alam, bahan galian berupa emas, mangan, tembaga hingga pasir besi. otensi itu menyebar hampir di seluruh !ilayah ke"amatan di Kabupaten Bima. otensi ini tentunya tidak di sia#siakan oleh pemerintah daerah Bima untuk menarik investor guna mengeksplorasi potensi tambang tersebut. $ksplorasi tambang di Bima digadang# gadang mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat, membuka lapangan kerja bagi tenaga pengangguran, dan tentunya akan menghasilkan pendapatan bagi pemerintah daerah. Berdasarkan tujuan tersebut, Bupati Bima %erry &ulkarnain '(. )engeluarkan 1* +,in -saha enambangan untuk mengeksplorasi potensi tambang di Bima, 1* +- tersebut di antaranya./10 1. ( )ineral Nusantara 1itra ersada dengan +- eksplorasi nomor 122.*345*6400*42010, masa berlaku tanggal 22 6pril 2010 hingga 1 )ei 2013, dengan luas !ilayah 1*.*05 hektare. )eliputi !ilayah Ke"amatan )adapangga yaitu 7esa 1ampa, (onda, )puri, 8ade, 9oro. Kemudian Ke"amatan Bolo di 7esa (umpu dan Ke"amatan 9oha di 7esa Keli dan 8isa. Bahan galian jenis tembaga. 2. ( +ndomineral 1itra ersada dengan +- $ksplorasi nomor 122.*345*2400*42010, dengan luas !ilayah 50.321 hektare. Berada di Ke"amatan )onta, meliputi 7esa Baralau, ela, (olo -!i, 9ilama"i dan Ke"amatan arado, meliputi 7esa arado 9ane dan :ere. 7engan jenis bahan galian tembaga. 5. ( +ndomineral 1itra ersada, +- $ksplorasi (embaga nomor 122.*345*;400*42010, luas !ilayah 1*.512 hektare, berada di Ke"amatan :ambu, meliputi 7esa )angge, :anta dan 'impasai, serta Ke"amatan :anggudu pada desa 9a!orada. *. ( +ndomining Karya Buana mengantongi tujuh +- <perasi roduksi, dengan jenis bahan galian berupa mangan dan pasir besi. -ntuk mangan berada di !ilayah desa 9a!orada, Karumbu, 8upe Ke"amatan :anggudu, 7esa )puri, (onda dan 1ampa, Ke"amatan )adapangga, 7esa ela, Ke"amatan )onta, 7esa Ka!u!u, Ke"amatan :anggudu, 7esa 'ambori, Ke"amatan :ambitu, 7esa Kombo, Kambilo, )aria dan Ntori, Ke"amatan 9a!o. 3. 'edangkan untuk bahan galian pasir besi diberikan ( +ndomining Karya Buana mengantongi +- di 7esa <i (ui, (a!ali dan (engge, Ke"amatan 9era dan 7esa )a!u, Nipa, Nangaraba dan (ololai, Ke"amatan 6mbala!i. 6. ( =agad )ahesa Karya mengantongi +- <perasi roduksi bahan galian pasir besi dengan 'K Nomor 122.*345*3400*42010 untuk !ilayah 7esa 'angiang, <i (ui, (ade!a, Ke"amatan 9era dan 7esa )a!u, Ke"amatan 6mbala!i. ;. -ntuk bahan galian emas, pemerintah kabupaten keluarkan +- eksplorasi pada ( Bima utera )inerals dengan 'K Nomor 122.*345**400*42010, pada !ilayah 7esa )aria, esa dan Kambilo, Ke"amatan 9a!o. 2. Kemudian untuk biji besi dikeluarkan +- $ksplorasi 122.*34536400*42010 pada ( Bima %eroindo, pada !ilayah 7esa Karampi, 9aduruka, Ke"amatan :anggudu. Kenyataannya, kehadiran investor tersebut justru melahirkan reaksi penolakan dari !arga setempat. 'alah satunya, penolakan dari !arga Ke"amatan :ambu, terhadap ( 'umber )ineral Nusantara >')N? yang melahirkan beberapa peristi!a besar berskala nasional. )ulai dari pembakaran kantor 1amat :ambu sekitar ebruari 2011 lalu, kemudian kasus pendudukan elabuhan 'ape, hingga jatu korban, dua orang !arga meninggal dunia >2* 7esember 2011? dan kejadian terakhir, 26 =anuari 2012 lalu, pembakaran Kantor Bupati Bima. Kehadiran kegiatan eksplorasi di Bima memang "enderung mengakibatkan reaksi dari masyarakat sekitar, terutama bagi masyarakat yang terkena langsung dampak penambangan tersebut. )asyarakat seketika dikagetkan hadirnya perusahaan pertambangan yang akan mengelola sumber daya alam di !ilayah mereka. 'ementara, tidak ada informasi a!al dari pemerintah dan instansi teknis, apa kegiatan dari perusahaan itu, apa manfaat yang akan diterima !arga dan lainnya. enolakan !arga sebenarnya tidak memiliki dasar yang kuat. Karena perusahaan baru masuk pada tahapan eksplorasi, masih men"ari titik#titik potensi yang akan digarap ketika perusahaan mengantongi i,in eksploitasi. @ang terjadi di lapangan adalah masyarakat merasa kha!atir terhadap dampak#dampak yang akan terjadi jika kegiatan pertambangan tersebut dilakukan. +dealnya masyarakat di sekitar lokasi pertambangan harus lebih a!al mengetahui kehadiran perusahaan tambang. 'ehingga ketika ada aktifitas pertambangan, !arga tidak kaget. (ermasuk sebelum i,in diberikan pada perusahaan tersebut. Kenyataannya, masyarakat justru dikagetkan dengan adanya aktifitas pertambangan berupa penggalian pen"arian potensi. " B" Kornologis Konflik Lambu 9alaupun Bima memiliki potensi sumber daya tambang yang melimpah. 'e"ara Aeografis Bima telah dikenal sebagai penghasil ba!ang dengan kualitas terbaik. Ba!ang Keta mon"a saat ini menjadi komoditi unggul nasional, dan bersama bidang usaha pertanian lainnya telah memberikan sumbangan "ukup signifikan dalam perekonomian Kabupaten Bima. 'elain produksi yang besar, ba!ang Keta mon"a dikenal memiliki mutu dan "iri khas sendiri, serta banyak diminati konsumen baik dari Bali, =a!a, )akassar dan Banjarmasin maupun luar negeri, seperti )alaysia dan 'ingapura. Bahkan sejak 200B lalu, Kabupaten Bima dijadikan sentra benih ba!ang merah nasional. 'umbangan perekonomian lainnya berasal dari peternakan terutama sapi dan kambing, serta perikanan. roduksi ba!ang merah Kabupaten Bima pada 200B men"apai 115.3*2 ton, meningkat *B,*1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 'ebagian produksi ba!ang merah Kabupaten Bima merupakan komoditi ekspor guna memenuhi kebutuhan daerah lainnya utamanya ulau :ombok >B', 200B?. :uas lahan untuk pengembangan ba!ang merah di kabupaten Bima ter"atat 15.665 hektare, yang telah dimanfaatkan seluas 6.;10 ha tersebar di 'ape, :ambu,9era, 6mbala!i, Belo dan )onta./20 Karena aktivitas mata pen"aharian utama inilah yang menjadi alasan !arga menolak kegiatan pertambangan. ertambangan akan membuat susutnya debit air irigasi lahan pertanian, khususnya tanaman ba!ang merah, mata pen"aharian mereka. 'elain melindung sumber air, mereka belajar dari potret buruk tambang emas raksasa di Batu Cijau milik Ne!mont, tetangga di pulau yang sama. Ke"amatan :ambu adalah ke"amatan pemekaran dari Ke"amatan 'ape yang kini menjadi salah satu dari delapan belas ke"amatan yang ada di Kabupaten Bima, Nusa (enggara Barat. Ke"amatan ini memiliki dua belas desa dan terletak di ujung timur Kabupaten Bima. 'alah satu desanya adalah 7esa 'umi yang merupakan tempat eksplorasi tambang yang di dilakukan oleh (. 'umber )ineral Nusantara dengan dikantonginya +- bernomor 1224*3453;400*42010, dan pengoperasiannya dilakukan di lokasi seluas 2*. B20 Ca. 6ktivitas (. ')N kehadirannya ternyata tidak diketahui lebih a!al oleh sebagian besar masyarakat ke"amatan :ambu. $ksistensi mereka mulai dipertanyakan apalagi di dusun Baku 7esa 'umi sudah dilakukan penggalian oleh ( tersebut. Tabel " Kronologis Tanggal Peristi.a Keterangan <ktober 2010 6ksi !arga terjadi bentrok berdarah yang menyebabkan jatuhnya 53 orang korban luka berat dan ringan >amputasi, gegar otak dll? dr !arga. 7esember 2010 ertemuan dengan 1amat :ambu 9arga meminta "amat :ambu >)uhaimin, '.'os? untuk menolak kehadiran ( 'umber )ineral Nusantara. 1amat berjanji akan menyampaikan aspirasi !arga kepada Bupati Bima. 2 =anuari 2011 7emo )assa 9arga mempertanyakan janji 1amat, !arga yang menamai diri %ront 8akyat 6nti (ambang >%86(? ke"e!a karena "amat tidak mau menemui mereka. 51 =anuari 2011 7emo massa 1300 orang >%86(? kembali mendatangi kantor "amat dan meminta 1amat :ambu untuk menandatangani surat pernyataan penolakan adanya penambangan emas yang telah dioperasikan oleh (. ')N. 'etelah perdebatan alot per!akilan massa diterima oleh 1amat, namun "amat belu bisa menandatangani pernyataan penolakan tersebut karena harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Bupati Bima. B %ebruari 2011 'ekretaris 1amat mengumumkan melalui pengeras suara )esjid 6gung :ambu agar masyarakat tidak melakukan demo 'ekretaris 1amat hampir di amuk massa 10 %ebruari 2011 7emo ke 5, ;000 orang dari 12 7esa massa aksi melakukan long mar"h dari lapangan 'ura desa 8ato yang jaraknya sekitar dua kilometer hingga sampai ke kantor "amat :ambu. )asa tetap meminta 1amat menandatangani 'urat ernyataan enolakan. engamanan aksi unjuk rasa yang dika!al oleh 230 personil aparat olres Kota Bima, 60 personil gabungan intel dan Bareskrim dan 60 personil Brimob olda N(B, kembali memediasi per!akilan dari %86( dengan pihak 1amat. 1amat seakan mengulur#ulur !aktu dan menjelaskan bah!a Bupati masih belum bisa ditemui. 'etelah itu aksi masa ri"uh, ). Nasir >25? terkena peluru polisi >aksi tambah parah? ditambah ulah preman ke"amatan yang membuat situasi memanas. massa memukul mundur aparat dan melampiaskan keke"e!aan terhadap pemerintah dan aparat kepolisian serta preman peliharaan "amat dengan merusak dan membakar 'atu unit tru"k ol 1amat :ambu, satu unit mobil kijang patroli ol 1amat :ambu, satu unit mobil dinas 1amat :ambu, satu unit mobil pemadam kebakaran Kota Bima, satu unit mobil avan,a, satu unit rumah jabatan 1amat :ambu, satu unit kantor 1amat :ambu, delapan unit sepeda motor serta sepuluh unit komputer dan ruang aula "amat lambu as"a kerusuhan emkab Bima melaporkan kerusakan dan anarkisme rakyat :ambu ke )apolres Kota Bima Bukannya membuka ruang diskusi, pemkab Bima membuat :aporan ke )apolresta, dan meminta aparat menindak tegas oknum yang menjadi provokator >3 orang dijadikan tersangka?. Ke"ematan :ambu pun terus men"ekam, intimidasi serta s!iping pun terus digelar, hampir diseluruh "abang jalan se#ke"amatan :ambu dipenuhi oleh aparat bersenjata lengkap pada pekan pertama pas"a pengrusakan 20 7esember 2012 )ediasi ertama 7ilakukan pertemuan dan dialog di ruangan 1amat 'ape antara 2 >delapan? orang per!akilan masyarakat :ambu dengan Bupati Bima dan difasilitasi 9akil Kepala Kepolisian 7aerah >9akapolda? N(B dan rombongan, Kepala 7inas erhubungan Kominfo ropinsi N(B, Kapolresta Bima, 7andim 1602 Bima, Kepala 7inas ertambangan dan $nergi Kabupaten Bima, Kabag Cukum 'etda Bima, 1amat 'ape, 1amat :ambu dan Kapolsek 'ape )& -esember )( <"upa"y ort 'ape pemblokiran elabuhan 'ape oleh !arga :ambu hingga dilakukan pembubaran paksa oleh aparat polisi yang menyebabkan tiga nya!a melayang )& -esember )( en"abutan i,in sementara Keputusan Bupati Bima Nomor. 122.*34;*5400*42011 tanggal 25 7esember 2011 tentang enghentian 'ementara +jin $ksplorasi $mas oleh (. 'umber )ineral Nusantara di Ke"amatan :ambu, 'ape dan Ke"amatan :anggudu Kabupaten Bima 2* 7esember 2011 pemblokiran jalan kebupaten penghubung antara Ke"amatan 'ape, :ambu dan Parado
7esember 2011 8apat konsultasi 787 Bima Bupati tetap bersikukuh tidak akan men"abut /K 12242010 dikarenakan tidak ada alasan yang mendasar untuk melakukan itu. Bupati berdalih, ada tiga hal yang bisa men"abut /K itu, yakni jika perusahaan pemegang ijin tidak melaksanakan k!ajibannya, terlibat masalah pidana dan dinyatakan pailit. 26 =anuari 2012 embakaran Kantor Bupati Bima dengan 20.000 massa un"ak amarah !arga pas"a 3 hari sebelumnya Bupati bersedia menemui !arga, namun hingga hari itu Bupati tak kunjung mau menemui !arga 22 =anuari 2012 Bupati "abut tetap +- No 12242010 en"abutan se"ara tetap +- No 12242010 melalui 'K 122.*346*400*42012 " A" Analisa Resolusi Konflik =ika kita "oba menganalisa lebih jauh terhadap penyelesaian konflik :ambu ini, terlihat kelambanan Bupati Bima dalam men"abut i,in ( ')N sebagai penyebab meluasnya eskalasi konflik. Bupati terlalu lamban mengantisipasi aspirasi masyarakat. 6ksi protes itu dianggap sepele. as"a peristi!a di elabuhan 'ape Bupati tidak langsung men"abut i,in ( ')N. Baru setelah terjadi eskalasi, pembakaran kantor, baru Bupati men"abut i,in tersebut. Bupati Bima terkesan sangat tidak peka melihat perkembangan ekskalasi konflik yang kian membesar dari pergerakan !arga sejak akhir 2010 lalu. =ika kita "oba menganalisis konflik :ambu ini dari ka"amata terori konflik sosial, maka hakikat konflik itu sendiri adalah merupakan perselisihan yang terjadi antara paling tidak oleh dua pihak, di mana kebutuhan keduanya tidak dapat dipenuhi dengan sumber daya yang sama pada saat yang bersamaan. Kondisi ini merupakan suatu kondisi ketidak"o"okkan (incompatibility). osisi kedua pihak juga tidak "o"ok satu sama lain. 7i mana ada bentuk#bentuk kelangkaan yang terjadi di antara kedua pihak tersebut./10 'elain itu, )enurut Kartono D Aulo >1B2;?, konflik berarti ketidaksepakatan dalam satu pendapat emosi dan tindakan dengan orang lain. Keadaan mental merupakan hasil impuls#impuls, hasrat#hasrat, keinginan#keinginan dan sebagainya yang saling bertentangan, namun bekerja dalam saat yang bersamaan. Konflik biasanya diberi pengertian sebagai satu bentuk perbedaan atau pertentangan ide, pendapat, faham dan kepentingan di antara dua pihak atau lebih. ertentangan ini bisa berbentuk pertentangan fisik dan non#fisik, yang pada umumnya berkembang dari pertentangan non#fisik menjadi benturan fisik./20 7ari definisi tersebut di atas sangat jelas bah!a masing#masing pihak yang berkonflik memiliki kepentingan masing#masing, !arga yang merasa memiliki kepentingan atas tanah dan masa depan penghidupan mereka yang diperkirakan akan terganggu jika proses penambangan berlangsung, dan di lain sisi kepentingan pemerintah kabupaten Bima yang di gadang#gadang ingin mensejahterakah daerahnya dengan dalih mengeksplorasi bahan tambang yang ada di daerahnya. 'ebenarnya niat Bupati Bima ini sah#sah saja karena juga tertuang dalam --7 1B*3 pasal 55 ayat 2 yang menyatakan bah!a EBumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar#besar kemakmuran rakyatE. =ika memang tujuan dari diberikannya +- oleh Bupati tersebut adalah murni untuk kemakmuran rakyat harusnya masyarakat juga diharapkan mendukung keputusan Bupati tersebut. Ketidak "o"okan penggunaan lahan4'76 ini disinyalir karena emKab tidak pernah melakukan kegiatan sosialisasi kepada !arga perihal ren"ana penambangan di daerah tersebut. Cal inilah yang menimbulkan perspektif masyarakat bah!a ada kemungkinan kepentingan politis dan pribadi dari pengesahan +,in -saha enambangan di :ambu tersebut. Konflik yang terjadi pada manusia ada berbagai ma"am ragamnya, bentuknya, dan jenisnya. 'oetopo mengklasifikasikan jenis konflik, dipandang dari segi materinya menjadi empat, yaitu./10 1. Konflik tujuan Konflik tujuan terjadi jika ada dua tujuan atau yang kompetitif bahkan yang kontradiktif. 1. Konflik peranan Konflik peranan timbul karena manusia memiliki lebih dari satu peranan dan tiap peranan tidak selalu memiliki kepentingan yang sama. 1. Konflik nilai Konflik nilai dapat mun"ul karena pada dasarnya nilai yang dimiliki setiap individu dalam organisasi tidak sama, sehingga konflik dapat terjadi antar individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan organisasi. 1. Konflik kebijakan Konflik kebijakan dapat terjadi karena ada ketidaksetujuan individu atau kelompok terhadap perbedaan kebijakan yang dikemuka# kan oleh satu pihak dan kebijakan lainnya. 7ari pembabakan tersebut jelaslah bah!a konflik :ambu merupakan konflik kebijakan yang bersumber dari keputusan sepihak Bupati Bima yang menerbitkan 'urat +,in enambagan No. 12242010 kepada ( )ineral Nusantara 1itra ersada, tanpa terlebih dahulu mengkomunikasikan dan mensosialisasikannya kepada masyarakat. Konflik kebijakan ini kerap kali terjadi jika pemegang kebijakkan tidak melibatkan stakeholdernya dalam proses pengambilan keputusan. +ni tentunya akan menimbulkan ketidakpuasan dari masyarakat terhadap pemegang kebijakan yang bisa berimplikasi terhadap terjadinya konflik# koflik sosial. " " Proses Pen+elesaian Konflik 8esolusi konflik merupakan suatu kondisi di mana pihak#pihak yang berkonflik melakukan suatu per0an0ian (agreement)yang dapat meme"ahkan ketidak"o"okkan (incompatibility) utama di antara mereka, menerima keberadaan satu sama lain sebagai dan menghentikan tindakan kekerasan satu sama lain. +ni merupakan suatu kondisi yang selalu mun"ul setelah konfliknya terjadi. 8esolusi konflik ini merupakan suatu upaya perumusan kembali suatu solusi atas konflik yang terjadi untuk men"apai kesepakatan baru yang lebih diterima oleh pihak# pihak yang berkonflik. 9allensteen dalam bukunya Understanding Conflict Resolution: War, Peace and the Global ystem! memberikan beberapa langkah# langkah yang biasanya dilalui dalam resolusi konflik./20 1. erjanjian yang dilakukan dalam resolusi konflik ini biasanya merupakan suatu pema,aman resmi, di mana suatu dokumen +ang di,asilkan ditandatangani ole, pi,ak1pi,ak +ang berkonflik dalam kondisi yang serius. Namun, perjanjian ini dapat bersifat lebih informal, yakni terjadi pemahaman yang implisit di antara mereka. erjanjian yang seperti itu mungkin terjadi dan disimpan dalam sebuah dolumen rahasia, misalnya saja, sebuah perjanjian yang dibuat sebagai prakondisi pengaturan resmi, atau sebagai kesepakatan antar pihak yang berkonflik se"ara eksplisit. ada kasus konflik lambu jelas tidak pernah terjadi agreement antara emkab Bima dengan masyarakat. @ang terjadi adalah keputusan untuk menghetikan kegiatan penambangan sementara le!at 122.*34;*5400*42011 tanggal 25 7esember 2011 tentang enghentian 'ementara +jin $ksplorasi $mas oleh (. 'umber )ineral Nusantara di Ke"amatan :ambu, 'ape dan Ke"amatan :anggudu Kabupaten Bima. Cal ini tetap tidak disetujui oleh masyarakat karena Karena sifatnya yang sementara maka pada dasarnya tidak ada upaya perumasan kembali atas konflik yang berlangsung. Kondisi ini tak layaknya sebuah penguluran !aktu agar bisa menenangkan masyarakat yang kian memanas emosinya. Karena tidak ada kesepakatan, maka dapat dikatakan bah!a resolusi konflik atas dasar pen"abutan sementara +- No 12242010 juga hanya bersifat sementara atau bisa juga dikatakan tidak terjadi. @ang ada hanyalah sebuah upaya peredaman konflik namun tidak menyelesaikan akar permasalahannya. 9arga hanya seakan diberikan kelegaan atas kekha!atiran lahannya di eksploitasi dalam beberapa !aktu saja hingga dirasa emKab menemukan formulasi dan legitimasi yang tepat untuk memutuskan nasib ( )ineral Nusantara 1itra ersada. Cingga pada akhirnya diterbitkan 'K 122.*346*400*42012 yang berarti bah!a +- 12242010 di"abut se"ara tetap oleh Bupati barulah tuntutan masyarakat terpenuhi. 1. )asing#masing pihak yang berkonflik menerima keberadaan masing1 masing setelah perjanjian dilakukan merupakan suatu elemen yang penting untuk membedakan antara perjanjian perdamaian (peace agreement)dan perjanjian kapitulasi, namun esensi dari perjanjian ini adalah untuk mengakhiri partisipasi masing#masing pihak dalam konflik. 7alam kasus ini terlihat pihak#pihak yang berkonflik berupaya untuk keluar dan mengakhiri masing#masing perannya dalam konflik tersebut. (erlihat dengan dikeluarkannya 'K 122.*346*400*42012 emerintah Kabupaten Bima ingin konflik dengan masyarakat ini lekas selesai. 7an di sisi masyarakat pas"a dikeluarkannya 'K tersebut masyarakat mulai menarik dari dari konflik tersebut menuju suatu rekonsiliasi ke depan yang lebih baik untuk mendiskusikan lebih jauh terkait dengan potensi tambang yang harusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. 1. erumusan peng,entian semua tindakan kekerasan yang dilakukan satu sama lain selama konflik berlangsung merupakan hal yang paling penting dalam suatu perjanjian damai. Kesepakatan penghentian tindakan kekerasan biasanya merupakan bagian dari perjanjian damai yang dilakukan, tetapi dapat juga dilakukan se"ara terpisah. 'eringkali, penghentian tindakan kekerasan antara pihak yang berkonflik diumumkan pada saat yang sama ketika perjanjian damai di"apai. 7engan demikian, perang telah berakhir dan bahaya terjadinya pembunuhan berkurang. as"a keluarnya keputusan pen"abutan +- 12242010 dengan dikeluarkannya 'K 122.*346*400*42012 pada tanggal 22 =anuari 2012 jelas tidak terjadi lagi friksi# friksi yang menimbulkan tindak kekerasan. as"a pembakaran kantor Bupati Bima yang ada adalah ketegangan karena polisi men"ari dan menangkapi beberapa !arga yang diduga menjadi provokator dalam aksi pembakaran kantor Bupati Bima. 1. Resolusi konflik tidak selalu identik dengan perdamaian. 6da tumpang tindih antara kedua konsep tersebut. Namun gagasan paling umum tentang kondisi damai adalah ketiadaan atau berakhirnya perang yang terjadi. erlu ditegaskan bah!a sebuah konflik tidak dapat diakhiri sebelum perjuangan bersenjata juga berakhir. 7engan demikian, perdamaian tidak "ukup hanya dengan berakhirnya pertempuran dan peperangan. 8esolusi konflik ini lebih kepada definisi atau kondisi damai yang terbatas. =ika konsep damai di sini adalah tidak terjadinya suatu perang >kontak fisik?, maka dapat dikatakan kondisi :ambu terkait dengan konflik i,in pertambangan dapat dikatakan kondusif. Belakangan tidak terlihat lagi aksi massa yang menimbulkan kontak fisik karena !arga merasa tuntutan mereka telah dipenuhi oleh Bupati. )enurut 9allase dan 6lison, konflik memiliki tiga asumsi utama yang saling berhubungan ./10 1. )anusia memiliki kepentingan#kepentingan yang asasi dan mereka berusaha untuk merealisasikan kepentingan#kepentingannya itu. 2. Fo!erE bukanlah sekedar barang langka dan terbagi se"ara tidak merata, po!er juga bisa merupakan sumber konflik, sebagai sesuatu yang bersifat memaksa >coerci"e?. 'ebagian menguasai sumber, sedangkan yang lainnya tidak memperolehnya sama sekali. 5. +deologi dan nilai#nilai dipandangnya sebagai senjata yang dipergunakan oleh berbagai kelompok yang berbeda untuk meraih tujuan dan kepentingan mereka masing#masing. 7ari definisi konflik menurut 9allase dan 6lison jelas dalam kasus :ambu masing#masing pihak yang berkonflik memiliki kepentingannya masing#masing. 9arga yang merasa teran"am mata pen"ahariannya dan kha!atir akan nasib tanahnya pas"a penambangan akan bersifat reaktif terhadap kegiata penambangan tersebut. Karena kegiatan penambangan aka mematikan mata pen"aharian mereka sebagai petani ba!ang. 9arga seakan menyadari betul bah!a kegiatan penambangan sifatnya hanyalah sementara, karena barang tambang adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, berbeda halnya dengan pertanian yang bisa terus diupayakan sepanjang hayat. Kepentingan ini ternyata bertentangan dengan kepentingan pemerintah Kabupaten Bima yang menghendaki Bima menjadi daerah dengan potensi pertambangan. Cal ini tentunya tidak bisa disalahkan sepenuhnya, mengingat --7 1B*3 juga mengisyarakan untuk mengeksplorasi potensi '76 yang ada. 'ebagai penentu kebijakan pemberian i,in usaha tambang, emKab Bima seakan memiliki kekuasaan penuh untuk menentukan nasib Bima ke depan. 7i sinilah Epo!erE berproses menjadi sesuatu yang sifatnya memaksa dan sekehendak hati sendiri tanpa mengindahkan faktor#faktor dan kepentingan lainnya. 6ksi sepihak inilah yang menimbulkan reaksi masyarakat terhadap kebijakan yang dibuat oleh emKab setempat. Keputusan yang di buat emKab dirasa tidak mengindahkan kepentingan masyarakat yang sudah sejak lama bergantung mata pen"ahariannya kepada sektor pertanian. )erujuk teori konflik 7ahrendorf, pada dasarnya sistem sosial terbentuk bukan oleh kerjasama sukarela atau pun oleh konsensus, tetapi oleh Fketidakbebasan dan dipaksakanE yang bersumber dari adanya distibusi otoritas./20 7alam teori konfliknya, masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan yang ditandai oleh pertentangan yang terus menerus di antara unsur#unsurnya. (eori konflik menilai keteraturan yang terdapat dalam masyarakat itu hanyalah disebabkan karena adanya tekanan atau pemaksaan kekuasaan dari atas oleh golonganyang berkuasa. 7ahrendorf juga menyatakan bah!a, konflik dibedakan menjadi * ma"am./50 1. Konflik antara atau dalam peran sosial >intrapribadi?, misalnya antara peranan#peranan dalam keluarga atau profesi >konflik peran >role?. 2. Konflik antara kelompok#kelompok sosial >antar keluarga, antar gank?. 5. Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir >polisi mela!an massa?. *. Konflik antar satuan nasional >perang saudara?. Karena konflik merupakan bagian kehidupan sosial, maka dapat dikatakan konflik sosial merupakan sebuah kenis"ayaan yang tidak dapat dita!ar. 7ahrendorf >1B26?, membuat * postulat yang menunjukkan kenis"ayaan itu, yaitu. 1. 'etiap masyarakat tunduk pada proses perubahan, perubahan sosial terdapat di mana#mana. 2. 'etiap masyarakat memperlihatkan konflik dan pertentangan, konflik terdapat di mana#mana. 5. 'etiap unsur dalam masyarakat memeberikan kontribusi terhadap desintegrasi dan perubahan. *. 'etiap masyarakat di"irikan oleh adanya penguasaan sejumlah ke"il orang terhadap sejumlah besar lainnya. 7ari postulat tersebut jelas bah!a konflik :ambu adalah proses dari suatu perubahan sosial itu sendiri. Konflik tidak bisa begitu saja dilepaskan dari keseharian masyarakat, tanpa adanya konflik masyarakat tidak akan pernah tau bagaimana memperjuangkan hak dan kepentingannya. Karena pada dasarnya setiap hak dan kepentingan itu harus diperjuangkan. )ungkin jika tidak dengan konflik ini masyarakat :ambu tidak pernah tahu se"ara detil bagaimana kapitalisme >perusahaan? menguasai aset sumber daya mereka. 7engan adanya konflik ini, mereka >masyarakat? akan belajar bagaimana kelak harus mengelola aset sumber daya yan dimilikinya Konflik :ambu utamanya peristi!a ort 'ape dan pembakaran kantor Bupati Bima yang dilakukan oleh ribuan massa menjadi indikator bah!a setiap unsuur lapisan masyarakat pada dasanya beperan dalam proses perubahan tersebut. )ayoritas masyarakat ini akan terus bergerak menyuarakan aspirasinya kepada pihak#pihak minoritas yang memegang kendali kekuasaan. 'ehingga pada hakikatnya, !alaupun kekuasaan memiliki legitimasi kekuatan, tetap saja kekuatan massa bisa memberikan perla!anan yang signifikan untuk menandingi kekuatan penguasa tersebut. Konflik pastilah menimbulkan suatu hasil yang bisa menyebabkan suatu perubahan sosial. Casil dari sebuah konflik dapat berupa berikut. 1. )eningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok >in#group? yang mengalami konflik dengan kelompok lain. 2. Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. 5. erubahan kepribadian pada individu, misalnya timbul nya rasa dendam, ben"i, saling "uriga dan sebagainya. *. Kerusakan harta benda dan hilangnya ji!a manusia. 3. 7ominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. Konflik :ambu adalah pelajaran yang sangat berharga bagi masyarakat Bima. Berbagai ma"am kerugian materil dan non materil jelas sangat besar jumlahnya. (erjadinya kasus tersebut setidaknya men"erminkan tingkat solidaritas yang tinggi dari para !arga dalam menanggapi hal yang sekiranya akan merugikan kehidupan mereka. Carapan terhadap rekonsiliasi kedepan, bah!a masyarakat tidak kehilangan keper"ayaan kepada pemerintah kabupaten. Bah!a sekiranya potensi tambang yang terdapat di :ambu memang sejatinya dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat :ambu sendiri. " A" Pola Penanganan Konflik +ang /e,arusn+a -ilakukan )enurut Nasikun, pola penyelesaian konflik dapat dilakukan dalam 5 pendekatan, di antaranya./*0 1. Negosiasi adalah proses ta!ar#mena!ar dengan jalan berunding guna men"apai kesepakatan bersama antara satu pihak >kelompok atau organisasi? dan pihak >kelompok atau organisasi? lain. Negosiasi juga diartikan suatu "ara penyelesaian sengketa se"aradamai melalui perundingan antara pihak yang berperkara. 7alam hal ini, negosiasi merupakan komunikasi dua arah yang diran"ang untuk men"apai kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki berbagai kepentingan yangsama maupun yang berbeda. 2. Conciliation, engendalian konflik dengan "ara konsiliasi, ter!ujud melalui lembaga#lembaga tertentu yang memungkinkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan di antara pihak#pihak yang berkonflik. :embaga yang dimaksud diharapkan berfungsi se"ara efektif, yang sedikitnya memenuhi empat hal. 1. Carus mampu mengambil keputusan se"ara otonom, tanpa "ampur tangan dari badan#badan lain. 2. :embaga harus bersifat monopolistis, dalam arti hanya lembaga itulah yang berfungsi demikian 5. :embaga harus mampu mengikat kepentingan bagi pihak#pihak yang berkonflik. *. :embaga tersebut harus bersifat demokratis. konsiliator nantinya memiliki hak dan ke!enangan untuk menyampaikan pendapat se"ara terbuka dan tidak memihak kepada yang bersengketa. 'elain itu, konsiliator tidak berhak untuk membuatputusan dalam sengketa untuk dan atas nama para pihak sehingga keputusan akhir merupakan proses konsiliasi yang diambil sepenuhnya oleh para pihak dalam sengketa yang dituangkan dalam bentuk kesempatan di antara mereka. 1. #ediation,pihak#pihak yang berkonflik bersepakat untuk menunjuk pihak ketiga yang akan memberikan nasihat#nasihat, berkaitan dengan penyelesaian terbaik terhadap konflik yang mereka alami. bah!a mediasi merupakansalah satu bentuk negosiasi antara para pihak yang bersengketa dan melibatkan pihak ketiga dengan tujuan membantu demi ter"apainya penyelesaian yang bersifat kompromistis. 'ementara itu, pihak ketiga yang ditunjuk membantu menyelesaikan sengketadinamakan sebagai mediator. <leh karena itu, pengertian mediasi mengandung unsur#unsur, antara lain . 1. )erupakan sebuah proses penyelesaian sengketa berdasarkan perundingan 2. )ediator terlibat dan diterima oleh para pihak yang bersengketa di dalamperundingan 5. )ediator bertugas membantu para pihak yang bersengketa untuk men"aripenyelesaian *. (ujuan mediasi untuk men"apai atau menghasilkan kesepakatan yang dapatditerima pihak G pihak yang bersengketa guna mengakhiri sengketa. 7engan demikian, putusan yang diambil atau yang di"apai oleh mediasi merupakan putusan yang disepakati bersama oleh para pihak yang dapat berbentuk nilai#nilai atau norma#norma yang menjadi tatanan dalam masyarakat. 1. 6rbitration, pihak#pihak yang berkonflik bersepakat untuk menerima pihak ketiga, yang akan berperan untuk memberikan keputusan#keputusan, dalam rangka menyelesaikan yang ada. Berbeda dengan mediasi, "ara arbitrasi mengharuskan pihak#pihak yang berkonflik untuk menerima keputusan yang diambil oleh pihak arbitrer. Beberapa !aktu dikabarkan beberapa media di :ombok bah!a pen"abutan +- 12242010 le!at 'K 122.*346*400*42012adalah suatu bentuk rekonsiliasi. namun kenyataannya hingga saat ini !a"ana terhadap kelanjutan kegiatan pertambangan di :ambu masih gen"ar untuk di lakukan. (entunya proses yang nanti dilakukan akan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan !arga se"ara intensif. 7engan diberlakukannya erda engelolaan (ambang )inerba oleh 787 juga membuka kemungkinan kegiatan penambangan di :ambu bisa terealisasi kembali. Berdasarkan pilihan solusi yang dita!arkan tersebut jelas bah!a negosiasi adalah "ara terbaik untuk meyelesaikan konflik :ambu. Karena pihak Bupati sendirilah yang memegang keputusan akhir untuk men"abut atau tidak men"abut +- tersebut >masalah utama dalam konflik ini adalah pemberian +- oleh Bupati?. )aka perlu ada pihak lain yang bisa memfasilitasi masyarakat untuk bisa mengajak Bupati duduk bersama dan berunding untuk menghasilkan suatu kesepakatan yang tetap memperhatikan kepentingan masyarakat. as"a aksi massa pertama pada <ktober 2010 dan pas"a beberapa kali pertemuan dengan 1amat :ambu harusnya proses negosiasi ini mulai bisa dijalankan. Negosiator dalam hal ini 787 Bima dapat melakukan tugasnya sebagai fungsi penga!asan terhadap suatu produk kebijakan dan hak +nterpelasi yang melekat kepadanya. =ika di a!al Bupati tidak kooperatif dengan permintaan masyarakat, maka masyarakat dapat langsung mengajukan permohonan dipertemukan oleh Bupati melalui 787 Bima untuk meminta penjelasan langsung terkait keputusan Bupati mengeluarkan +- 12242010 itu, dan meminta untuk di"arikan solusi terhadap tuntutan masyarakat tersebut. 7alam kondisi ini, 787 memiliki ke!enangan untuk memanggil Bupati Bima untuk memberi penjelasan terkait keluarnya +- 12242010, dan untuk mempertanyakan tanggung ja!ab Bupati terkait penanganan konflik di ba!ah kekuasaannya. 'elai negosiasi, sebenarnya proses mediasi juga bisa digen"arkan oleh para penegak hukum. ihak kepolisian harusnya bisa memfasilitasi untuk memdiasikan kedua belah pihak untuk berdiskusi menyelesaikan masalah yang terjadi. Cal ini sangat dimungkinkan karena konflik ini sudah melibatkan beberapa tindakan kriminal dari !arga seperti pembakaran kantor 1amat, pendudukan pelabuhan 'ape, dll. Karena tindak kriminalitas inilah penegak hukum dapat masuk berperan dalam memediasi pihak#pihak yang berkonflik agar konflik tidak meluas dan berkepanjangan. BAB II Konflik Penambangan Pasir Besi -ompu " A" Kornologis -ompu Tanggal Peristi.a Keterangan 2 3eb )() Aerakan Bersama emuda dan )ahasis!a 7ompu >A$B)67? dengan mendatangi kantor Aubernur N(B. *asa menginginkan di ,entikann+a kegiatan pertambangan ( 'umba!a (imur )ining >'()? di Ke"amatan C-Hu dan pen"abutan 'K 112 dan +jin -saha ertambangan >+-? yang ada di Ke"amatan ekat )! 3eb )() %ront 8akyat 6nti (ambang >%86(?, di kantor "amat Kempo 6ksi sempat ri"uh dengan aparat ihak ke"amatan berjanji akan memfasilitasi !arga untuk menemui bupati 7ompu 11 =uli 2012 -emo Anti Tambang di Kantor -PR- NTB
6ksi mahasis!a berakhir bentrok dengan aparat. )ahasis!a meminta engKab Bima untuk )engevaluasi +,in ertambangan
Kasus pertambangan di 7ompu selayaknya tidak berbeda dengan di :ambu Bima. 'etali tiga uang, karena potensi alam berupa tambang yang sangat potensial di N(B enyebabkan beberapa pemerintah Kabupaten mengeluarkan beberapa i,in usaha penambangan dengan dalih untuk meningkatka kesejahteraan masyarakat. (ambang di gadang#gadang akan mampu men"iptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan menghasilkan pendapatan bagi daerah. +barat sebuah ekspektasi yang tidak selamanya mulus, i,in pertambangan tersebut ternyata berbuntut atas penolakan !arga terhadap kegiatan penambangan itu. Bagi !arga di 7ompu misalnya, eksplorasi tambang pasir besi dapat mengan"am ekonomi rakyat. Karena mata pen"aharian masyarakat 7ompu adalah bertani dan berladang. Kegiatan pertambangan disinyalir akan mengganggu bahkan mengalihfungsikan kegiatan men"ari nafkah masyarakat. selain itu, masyarakat 7ompu sadar betul bah!a kehadiran tambang pasir besi akan berpotensi memba!a ben"ana lingkungan bagi !arga sekitar. Karena karakteristik Bima dan 7ompu kurang lebih sama, sehingga biasanya masyarakat N(B akan berka"a pada saudaranya di !ilayah lain dalam penanganan masalah pertambangan seperti ini. 'ejak 2011#2012 setidaknya telah terjadi banyak aksi massa terkait penolakan !arga terhadap pertambangan pasir besi tersebut, namun hingga saat ini belum ada upaya penyelesaian yang signifikan dari pihak pemerintah kabupaten 7ompu itu sendiri. " B" Alternatif Pen+elesaian Konflik as"a konflik :ambu, 787 N(B telah menetapkan erda engelolaan (ambang )inerba. erda ini setidaknya mengatur beberapa hal#hal penting terkait pemberian i,in penambangan, pengelolaan, dan penga!asan. 7i antaranya sebagai berikut./10 1. <ptimalisasi potensi usaha penambangan lokal, penyelesaian konflik tambang, dan keterbukaan informasi publik atau jaminan transparansi. 2. )empertegas soal !ilayah usaha pertambangan pada setiap tahapan kegiatan, yang sekarang masih dirasakan multitafsir sehingga memi"u aksi#aksi massa yang berujung tindakan anarkis. Batas !ilayah pertambangan pada setiap tahapan kegiatan harus jelas. (ahapan eksplorasi, misalnya, yang boleh men"akup !ilayah mana saja agar tidak melibatkan lokasi permukiman dalam areal !ilayah tambang pada tahapan itu. 7emikian pula pada tahapan eksploitasi, harus jelas definisi !ilayah usaha pertambangannya pada tahapan itu, agar menutup ruang protes pihak#pihak tertentu. 5. permasalahan FsmelterE atau penampungan konsentrat hasil eksploitasi. *. ke!enangan pemerintah provinsi dalam penga!asan lingkungan tambang dan keberlanjutan usaha penambangan, dan ke!enangan pemerintah provinsi dalam pemberdayaan !arga miskin di lingkar tambang, dan ke!enangan penga!asan dana tanggungja!ab sosial perusahaan tambang. )enga"u pada erda tersebut harusnya emerintah Kabupaten dapat menyikapi kasus#kasus konflik yang terjadi di masyarakat selama ini terkait dengan i,in usaha penambangan. Namun kenyataan yang ada dilapangan adalah, perda ini lahir setelah banyaknya pemberian i,in penambangan yang dinilai bermasalah. ada kasus#kasus tertentu seperti di 7ompu ini, pemberlakuan erda ini tidak serta merta menyelesaikan masalah yang sudah terlanjur men"uat ke permukaan. =ika sekiranya emerintah Kabupaten belum merevisi +- yang diberikan kepada ( 'umba!a (imur )ining terkait dengan tuntutan masyarakat, maka kemungkinan benih#benih konflik akan memungkinkan terjadi. Berdasarkan hal tersebut strategi penyelesaian konflik antara masyarakat 7ompu dan emerintah Kabupaten 7ompu dapat berupa Negosiasi yang di motori oleh 787 setempat. 'eperti kita ketahui bah!a 787 memili beberapa fungsi mendasar seperti. 1. %ungsi legislasi yang di!ujudkan dalam membentuk eraturan 7aerah bersama#sama Kepala 7aerah. 2. %ungsi anggaran di!ujudkan dalam membahas, memberikan persetujuan dan menetapkan 6B7 bersama emerintah 7aerah. 5. %ungsi penga!asan di!ujudkan dalam bentuk penga!asan terhadap pelaksanaan -ndang#undang, eraturan erundangan yang ditetapkan oleh emerintah, eraturan 7aerah, eraturan Kepala 7aerah, Keputusan Kepala 7aerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh emerintah 7aerah. 'elain memiliki fungsi 787 juga memiliki hak sebagai berikut. 1. Cak +nterpelasiI ialah hak 787 untuk meminta keterangan kepada kepala daerah mengenai kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara. 2. Cak 6ngketI ialah pelaksanaan fungsi penga!asan 787 untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu kepala daerah yang penting dan strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, daerah dan Negara, yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang#undangan. 5. Cak menyatakan pendapatI ialah hak 787 untuk menyetakan pendapat terhadap kebijakan kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket. *. endapat diatur dalam eraturan (ata (ertib 787 yang berpedoman pada peraturan perundang#undangan. Ketika fungsi legislasi telah dilakukan oleh 787 dengan penerbitan erda engelolaan )inerba tersebut sudah berjalan namun faktanya dilapangan masih terdapat friksi dan benih#benih konflik maka fungsi penga!asan dapat dioptimalkan. 7i samping itu 787 berhak menggunakan hak interpelasinya untuk meminta keterangan lebih jauh terhadap produk kebijakan yang ditetapkan pemerintah daerah, dan lebih jauh dengan "ara meminta Bupati dan masyarakat duduk bersama dan melakukan proses negosiasi Negosiasi adalah diskusi antara dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu perbedaan kepentingan dan berusaha untuk keluar dari konflik sosial. pihak >yang biasa disebut pemberontak atau orang yang berbeda kepentingan? dapat berupa individu, kelompok, organisasi, atau unit politik seperti bangsa. erbedaan suatu kepentingan sama saja berarti bah!a ada pihak yang memiliki ketidak"o"okan preferensi di antara suatu tatanan pilihan yang sudah ada. ruitt menginterpretasikan negoisasi sebagai. Fa process through $hich agreement may be reached on matters of mutual interest, is essentially the art of persuasion%& Negosiasi merupakan suatu proses untuk meraih tujuan tertentu, dimana di dalamnya melibatkan seni persuasi. Berbeda dengan ruitt, fisher D -ry memberikan pengertian pada negoisasi sebagai bentuk 'integrati"e bargaining&% 6tau dapat dikatan lebih lanjut negoisasi sebagai !ujud. F$in($in negotiation $here both or all parties in"ol"ed can end up $ith e)ually beneficial or attracti"e outcomes.E engertian ini lebih tepat digunakan pada pendekatan Eproblem sol"ing&, dimana ada 2 pihak yang memiliki kepentingan dalam proses yang melibatkan satu dengan yang lainnya. 7alam suatu pandangan yang tidak memihak biasanya lebih bersifat integratif, negoisasi mengindikasikan posisi deal yang hendak dituju oleh orang#orang yang berkepentingan di dalamnya. 7engan negosiasi pihak#pihak yang mempunyai kepentingan akan lebih mudah mendapatkan tujuan dan me!ujudkan keinginannya se"ara kolektif. /20 Beberapa tahap dalam negosiasi di antaranya. 1. (ahap persiapan. 2. (ahap orientasi dan mengatur posisi atau ta!aran a!al. 5. (ahapan argumentasi atau pemberian konsesi atau ta!ar mena!ar. *. (ahap penutupanI meran"ang kesepakatan. 7alam bernegosiasi ada beberapa strategi yang bisa digunakan untuk men"apai tujuan a!al dari diadakannya negosiasi itu sendiri, seperti. 1. Concession making, mengurangi suatu gol >membuat kelonggaran?, memintanya, atau mena!arkan. 2. Contending, men"oba untuk membujuk pihak lain untuk mengakui atau men"oba untuk mela!an upaya#upaya serupa oleh pihak lain. 5. Problem sol"ing, men"oba untuk men"ari solusi lain atau men"oba untuk mengadopsi pilihan yang dapat memuaskan kedua belah pihak. *. *naction, tidak melakukan apa#apa. 1ontohnya. menghentikan pertemuan, berbi"ara hanya berputar#putar dan tidak ada usaha untuk men"apai titik penyelesaian yang pasti. 3. Withdra$al, memutuskan untuk mengakhiri proses negosiasi. 7alam kasus 7ompu ini mungkin strategi Concession making dirasa tepat untuk membantu menyelesaikan konflik pemberian +- di 7ompu tersebut. Cal ini dengan pertimbangan bah!a masing#masing pihak yang berkonflik memiliki kepentingan masing#masing untuk diperjuangkan. 7an oleh karena itu, dalam proses menuju kesepakatan akan ada pihak yang diminta untuk memberikan kelonggaran terhadap tuntutannya. 'ebelum men"apai pada tahap pemberian konsesi terlebih dahulu dilakukan mengatur posisi a!al dalam hal ini inventarisasi kepentingan masing#masing pihak. 1. )asyarakat 1. enolakan tambang pasir karena mematikan mata pen"aharian >pertanian D perkebunan?. 2. enambangan akan merusak lingkungan. 5. emerintah Kabupaten 1. otensi tambang dapat meningkatkan pendapatan daerah. 2. Kegiatan pertambangan dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Berdasarkan inventarisasi kepentingan pihak#pihak tersebut. )aka proses pengambilan keputusan melalui Concession making dapat dilakukan dengan strategi ta!ar mena!ar sebagai berikut. 1. otensi penambangan dapat dilakukan dengan pemerintah daerah memberikan jaminan bah!a kegiatan penambangan dapat membuka peluang kerja baru yang lebih potensial bagi masyarakat. Namun yang perlu di"ermati adalah bah!a pemerintah daerah harus bisa mensosialisasikan dampak positif dari pertambangan sehingga mampu merubah transformasi pola pikir masyarakat dari pertanian ke sektor pertambangan. =ika tahap ini disepakati maka ada kelonggaran dari masyarakat untuk menerima kemungkinan perubahan mata pen"aharian dari bertani menjadi bekerja di sektor tambang. 2. =ika terdapat masyarakat yang tidak ingin bergabung dalam sektor pertambangan namun masih berada dalam lingkungan pertambangan maka ke!enangan pemerintah provinsi dalam pemberdayaan !arga miskin di lingkar tambang. Cal ini bisa memanfaatkan dana 1'8 perusahaan untuk memberdayakan masyarakat. 5. emerintah daerah harus mempertegas batas !ilayah pertambangan yang boleh men"akup !ilayah mana saja agar tidak melibatkan lokasi permukiman dalam areal !ilayah tambang pada tahapan itu.hal ini menga"u pada erda engelolaan *. (erkait dengan tuntutan masyarakat terhadap kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan. emerintah 7aerah nantinya harus ketat menga!asi kegiatan pertambangan dan pengolahan limbah, lebih jauh dari itu dalam pemberian +- harus tegas menjelaskan bah!a perusahaan harus menerapkan prinsip pertambangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (idak mudah memang untuk menghasilkan kesepakatan dengan "ara Concession making ini, karena pola pikir dan mata pen"aharian masyarakat yang sejak dulu terpatri pada sektor pertanian dan perkebunan. Namun, jika pemerintah daerah mampu memberikan alasan#alasan yang logis terhadap potensi tambang yang dapat mensejahterakan !arga dan daerah, maka tidak menutup kemungkinan peralihan itu bisa saja terjadi tanpa ada konflik#konflik yang berarti. Kun"i utamanya adalah sosialisasi dan diskusi yang intensif antara pemerintahan Kabupaten dan )asyarakat. PENUTUP " A" Kesimpulan Konflik adalah bagian dari kehidupan masyarakat, keberadaan konflik menegaskan suatu proses perubahan sosial dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. =ika tidak ada konflik tidak ada suatu bentuk peme"ahan terhadap suatu permasalahan sosial. (idak terlepas dari :ambu dan 7ompu sebagai salah satu !ilayah di N(B. otensi kedua daerah tersebut dalam pertambangan membeuat para pemangku kebijakan membuat kebijakan untuk mengeluarkan i,in pertambangan. Cal ini tentunya tidak salah mengingat dalam amandeman --7 1B*3 juga dijelaskan bah!a '76 dikuasi oleh negara dan sebesar#besarnya untuk kemakmuran rakyat. emerintah Kabupaten sebagai representasi dari masyarakat tentunya memiliki hak dalam menentukan pemberdayaan potensi alam di daerahnya. Ketika suatu daerah memiliki potensi tambang yang besar, maka upaya untuk melakukan eksplorasi terhadap sumber daya tersebut oleh pemerintah sangat dimungkinkan. )asalah timbul ketika, pembuatan kebijakan terkait pertambangan itu tidak melibatkan masyarakat sebagai subjek yang sejak lama memanfaatkan potensi alam tersebut dalam bentuk lain >pertanian dan perkebunan?. Cal ini jika tidak melalui komunikasi dan sosialiasi yang baik tentunya akan menimbulkan benih# benih konflik. )engubah tatanan kehidupan masyarakat pada dasarnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. emerintah Kabupaten harusnya melakukan berbagai ma"am "ara yang intensif untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat, bukan serta merta mengeluarkan kebijakan yang di lain pihak merugikan masyarakat. =ika yang terjadi di lapangan adalah konflik tengah berlangsung karena masalah tersebut, maka "ara penyelesaian konflik yang terbaik adalah melalui negosiasi yang di negosiatori oleh 787 setempat. 7engan beberapa fungsi dan hak nya 787 memiliki !e!enang untuk mempertemukan kedua belah pihak untuk berdiskusi dan bernegosiasi untuk men"apai suatu kesepakatan bersama yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
-A3TAR PU/TAKA
7hrendorf, 8alf. 1B26. +onflik dan +onflik dalam #asyarakat *ndustri, ebuah ,nalisa(+ritik% =akarta. 1J 8aja!ali. +artono, Gulo% -./0% +amus Psikologi. Bandung. ionir =aya. Konflik Bima 7iselesaikan dengan 8eformasi 6graria. !!!.tempo."o.id. 7iakses 20 November 2012. Nasikun. 1BB3. istem osial *ndonesia. =akarta. 8aja!ali ers. ruitt, 7ean A. D eer =. 1arnevale. 1BB;. 1egotiation in ocial Conflict% Bu"kingham. <pen -niv ress. 8it,er, Aeorge D Aoodman, 7ouglas =. 200*. F)odern 'o"ilogi"al (heoryE, 6th edition, terj. 6limandan, (eori 'osiologi )odern. =akarta. renada )edia. 'oetopo, Cendyat. 1BBB. #ana2emen konflik% )alang . -niversitas Negeri )alang. 9alla"e, 8uth 6, 9olf 6lison. 1B26. Contemporary sociological theory% Ne! @ork. renti"e#Call. 9allensteen, eter. Understanding Conflict Resolution: War, Peace and the Global ystem% 2002. :ondon. 'age ubli"ation.