Anda di halaman 1dari 7

Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya,

membutuhkan penerangan. Baik penerangan / pencahayaan alami (pada siang hari) dan
penerangan / pencahayaan buatan(pada malam hari). Disini kita akan membahas tentang
penerangan / pencahayaan buatan.

Apa yang dimaksud dengan penerangan / pencahayaan buatan?
Penerangan / pencahayaan buatan adalah suatu penerangan yang dibuat / disain oleh manusia.
Seperti lilin, lampu, obor, senter dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan hasil penerangan /
pencahayaan yang baik dan merata, kita harus dipertimbangkan iluminasi (kuat penerangan),
sudut penyinaran lampu, jenis dan jarak penempatan lampu yang diperlukan sesuai dengan
kegiatan yang ada dalam suatu ruangan atau fungsi ruang tersebut.

Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi oleh
benyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding, type
armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi.

Contoh :
Pencahayaan pada gudang di rumah kita, akan berbeda dengan pencahayaan pada ruang tamu
atau kamar tidur. Ini dikarenakan fungsi dari ruang tersebut dan berdasarkan tingkat kegiatan
yang akan dilakukan pada ruang tersebut.

Sekarang Pertanyaannya, bagaimana kita dapat menghitung jumlah lampu?


Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2.
Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk toko 20-
40 watt/m2, hotel 10-30 watt/m2, sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit 10-30 watt/m2 ). Coba
terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dan dirata-rata.
Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampu harus di bawah 360
watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu atau gunakan jenis lampu hemat
energi.

Jumlah lampu pada suatu ruang ditentukan / dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
N =
E x L x W
x LLF x CU x n
Dimana :
N = jumlah titik lampu
E = Kuat Penerangan /target kuat penerangan yang akan dicapai (Lux)
L = Panjang Ruang(Meter)
W = Lebar Ruang (Meter)
= Total Lumen Lampu / Lamp Luminous Flux
LLF = Light loss factor / Faktor Cahaya Rugi (0,7-0,8)
CU = coeffesien of utilization / Faktor Pemanfaatan (50-65 %)
n = Jumlah Lampu dalam 1 titik Lampu

KUAT PENERANGAN (E)
Perkantoran = 200 - 500 Lux
Apartemen / Rumah = 100 - 250 Lux
Hotel = 200 - 400 Lux
Rumah sakit / Sekolah = 200 - 800 Lux
Basement / Toilet / Coridor / Hall / Gudang /
Lobby
= 100 - 200 Lux
Restaurant / Store / Toko = 200 - 500 Lux

= W x L/w

Dimana :

W = daya lampu,
L/w= Luminous Efficacy Lamp / Lumen per watt (dapat dilihat pada box lampu yang kita
beli).

Contoh,

Untuk lampu PL 18W dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V mempunyai
Luminous Efficacy Lamp sebesar 61 Lm/W, jadi :

= W x L/w

= 18 x 61 = 1098 lumen.

Sekarang coba kita hitung sebuah ruang tamu dengan panjang 7 meter dan lebar 4 meter, akan
dipasang dengan lampu PL 18 watt. Berapa jumlah lampu yang akan dipasang pada ruanga
tersebut.

Diketahui :

E = 150 (antara 100 300 Lux),
L = 7 meter,
W = 4 meter,
N = 1 bh,
LLF = 0,8 (Antara 0,7-0,8),
CU = 65% (antara 50-65 %),
= 1098 lumen

Ditanya N :

Jumlah Titik Lampu yang akan dipasang pada ruang 7 x 4 meter dengan menggunakan jenis
lampu PL 18 w (ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V)

Penyelesaiannya :
N = E x L x W
x LLF x CU x n
=
150 x 7 x 4
1098 x 0,8 x 65% x 1
=
4200
570,96
= 7,36
= 8 Titik Lampu

Menurut standart SNI, untuk penerangan rumah tidak melebihi 10 W/M,
maka :
Jumlah W/M2 =
Jumlah Titik lampu x Watt
lampu
Luas Ruang

=

8 x 18

7 x 4

=

144

28
= 5,14 w/m2

Dari perhitungan diatas, kita mengetahui bahwa dengan ruangan 7 x 4 meter yang akan dipasang
lampu PL 18W dengan type ESSENTIAL 18W CDL E27 220-240V memerlukan paling tidak 8
titik lampu. Apabila hasil dari perhitungan diatas dirasa terlalu terang atau kurang terang, kita
dapat menyiasati dengan mengganti lampu dengan watt yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Read more: http://jasainstalistrik.blogspot.com/2011/07/cara-menghitung-jumlah-titik-lampu-
pada.html#ixzz2k22bMDiS









Mari Belajar Menghitung Kebutuhan Jumlah Lampu Di Ruangan Kita
Selasa, Juli 16, 2013 Electrical 1 comment



Lampu penerangan merupakan komponen penting di dalam ruangan / rumah kita.
Tanpa lampu, ruangan kita akan terasa mati dan gelap. Lampu bisa menghidupkan
suasana ruangan kita. Namun penggunaan lampu yang berlebihan juga tidak baik,
sebab saat ini kita sedang digalakkan penghematan energi termasuk penggunaan
lampu di ruangan / rumah kita. Selain itu penggunaan lampu secara berlebihan juga
akan membuat tagihan listrik kita membengkak.

Pada kesempatan ini kami berusaha untuk menguraikan rumus menghitung kebutuhan
jumlah lampu di ruangan / rumah kita agar tidak berlebihan maupun kurang.

Pada dasarnya dalam perhitungan jumlah titik lampu pada suatu ruang dipengaruhi
oleh benyak faktor, antara lain : dimensi ruang, kegunaan / fungsi ruang, warna dinding,
type armature yang akan digunakan, dan masih banyak lagi.

Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum untuk beberapa ruang berbeda-beda.
Berikut kami sajikan data daya pencahayaan maksimum untuk beberapa ruangan, yaitu
:
1. Ruang Kantor / Industri = 15 watt/ m2.
2. Rumah = 10 watt/m2.
3. Toko = 20-40 watt/m2.
4. Hotel = 10-30 watt/m2.
5. Sekolah = 15-30 watt/m2.
6. Rumah Sakit = 10-30 watt/m2.

Kita kembali lagi ke bahasan apabila kita akan menghitung jumlah titik lampu ruangan
di rumah kita. Maka rumusnya :

N = E x L x W
Q x LLF x CU x n

Keterangan :
N = Jumlah titik lampu
E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
L = Panjang ruangan
W = Lebar ruangan
Q = Total lumen lampu (w x L/w: daya lampu x luminous efficacy lamp dapat dilihat
pada box lampu yang dibeli)
LLF (Light Loss Factor) = Faktor cahaya hilang rumah atau apartemen standardnya 0,7-
0,8
CU (Coeffesien of utilization) = Faktor pemanfaatan rumah atau apartemen (50% -
65%)
n = Jumlah lampu dalam 1 titik lampu (jumlahnya 1)

Contoh Perhitungan :
Untuk ruang keluarga sebesar 4m x 8m dan jenis lampu yang digunakan adalah tipe TL
40 watt, berapa titik lampu yang harus dipasang?

Diketahui :
E : Karena ruang keluarga butuh lebih terang nilainya 250 lux.
L : 8m; W:4m; LLF:0,8; CU:65%; n:1
Q : Untuk lampu TL 40 watt mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 75 Lm/w (ada
di box lampu)
Q = w x Lm/w : 40 x 75 = 3.000 lumen

Jawab :

N = E x L x W
Q x LLF x CU x n
N = 250 x 8 x 4
3.000 x 0,8 x 65% x 1
N = 8.000
1.560
N = 5,13

Jadi, Jumlah titik lampu di ruang keluarga anda, idealnya harus sejumlah 5 buah.

Demikian, Mari kita cek bersama jumlah lampu di rumah kita masing-masing. Apakah
terlalu berlebihan atau malah kurang. Semoga bermanfaat....

RUMUS MENGHITUNG TITIK LAMPU
Menurut data dari Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang lampu, daya pencahayaan
maksimum untuk rumah tidak lebih dari 10watt/m2, begitu juga menurut data Krido Leksono,
Executive Lighting Fixture Sales Group ECM project, PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales
Indonesia. Pencahayaan standar yang pasti. Kebutuhannya tergantung pemilik rumah dan tiap
ruang berbeeda pencahayaan. Hanya, jika distandarkan, kebutuhan lampu untuk rumah biasanya
10watt/m2.

Jumlah lampu pada suatu ruang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

N = E x L x W
Q x LLF x CU x n

Keterangan :

N = Jumlah titik lampu
E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux
L = Panjang ruangan
W = Lebar ruangan
Q = Total lumen lampu (w x L/w: daya lampu x luminous efficacy lamp dapat dilihat pada box
lampu yg dibeli)
LLF (Light Loss Factor) = Faktor cahaya hilang rumah atau apartemen standardnya 0,7-0,8
CU (Coeffesien of utilization) = Faktor pemanfaatan rumah atau apartemen (50% - 65%)
n = Jumlah lampu dalam 1 titik lampu (jumlahnya 1)

Contoh Perhitungan :

Untuk ruang keluarga sebesar 4m x 8m dan jenis lampu yang digunakan adalah tipe TL 25watt,
berapa titik lampu yang harus dipasang?

Diketahui :
E : Karena ruang keluarga butuh lebih terang nilainya 250 lux.
L : 8m; W:4m; LLF:0,8; CU:65%; n:1
Q : Untuk lampu TL 25watt mempunyai Luminous Efficacy Lamp sebesar 61Lm/w (ada di box
lampu)
Q : w x Lm/w : 25 x 61 : 1.525 lumen

Jawab :

N = E x L x W
Q x LLF x CU x n
N = 250 x 8 x 4
1525 x 0,8 x 65% x 1
N = 8000
793
N = 10,08

Jadi, Jumlah titik lampu di ruang keluarga anda, idealnya harus sejumlah 10buah.

Catatan: Apabila secara desain jumlah titik lampu kebanyakan, anda dapat menaikkan watt,
hingga jumlah titik lampu berkurang atau anda dapat mengganti jenis lampu, misal dari
flourecent ke lampu hemat energi, anda juga dapat menggabungkan titik lampunya.

Anda mungkin juga menyukai