Anda di halaman 1dari 18

REPRODUKSI II

IKTERUS NEONATORUM

Di Susun Oleh :
Kelompok 5
DIAH AYU ANGGRAINI
IGA DIAH RATNASARI
INDAH SRI WAHYUNIK
NUNUNG ERNIA
WIDYASTUTIK
Kels ! " A
PROGRAM STUDI S# KEPERAWATAN
SEKO$AH TINGGI I$MU KESEHATAN
% INSAN &ENDEKIA MEDIKA %
'OM(ANG
)*#+
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr. Wb
Segala puji kami panjatkan terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa adanya
rintangan yang berarti.
Makalah ini kami susun dengan tujuan:
1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah E!"#U$S% & %kterus 'e(nat(rum &
). Agar para pemba*a pada umunya dapat mengetahui kebijakan pemerintah dalam
kepera+atan.
Sesuai dengan tujuan kami tersebut maka kami akan menyusun dengan sebaik,baiknya
meskipun masih banyak kekurangannya. #an tidaklupa pula kami mengu*apkan terimakasih
yang sebanyak,banyak kepada:
1. #(sen pembimbing akademik ST%$ES %-ME ."M/A'01
). #(sen penanggung ja+ab mata kuliah epr(duksi )
2. Semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Atas rahmat Tuhan yang Maha$uasa3 kami berharap Sem(ga makalah ini berman4aat bagi
pemba*a.Serta saran dan kritik kami harapkan3 karena kami menyadari bah+a makalah ini
banyak kekurangannya dan masih belum sempurna.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
.(mbang311 April )516
!enulis
(A( #
PENDAHU$UAN
1.1 $,- (elkn.
%kterus ne(nat(rum merupakan 4en(mena bi(l(gis yang timbul akibat tingginya
pr(duksi dan rendahnya ekskresi bilirubin selama masa transisi pada ne(natus. !ada
ne(natus pr(duksi bilirubin ) sampai 2 kali lebih tinggi dibanding (rang de+asa n(rmal.
7al ini dapat terjadi karena jumlah erit(sit pada ne(natus lebih banyak dan usianya lebih
pendek.
$eadaan bayi kuning 8ikterus9 sangat sering terjadi pada bayi baru lahir3 terutama
pada //: 8/ayi /erat :ahir endah9. /anyak sekali penyebab bayi kuning ini. Yang
sering terjadi adalah karena belum matangnya 4ungsi hati bayi untuk mempr(ses eritr(sit
8 sel darah merah9. !ada bayi usia sel darah merah kira,kira ;5 hari. 7asil peme*ahannya3
eritr(sit harus dipr(ses (leh hati bayi. Saat lahir hati bayi belum *ukup baik untuk
melakukan tugasnya. Sisa peme*ahan eritr(sit disebut bilirubin3 bilirubin ini yang
menyebabkan kuning pada bayi. $ejadian ikterus pada bayi baru lahir 8//:9 sekitar <5=
pada bayi *ukup bulan dan ><= pada bayi kurang bulan 8//:9. $ejadian ini berbeda,
beda untuk beberapa negara tertentu dan beberapa klinik tertentu di +aktu tertentu. 7al ini
disebabkan (leh perbedaan dalam pengel(laan //: yang pada akhir,akhir ini mengalami
banyak kemajuan. //: menjadi ikterus disebabkan karena sistem en?im hatinya tidak
matur dan bilirubin tak terk(njugasi tidak dik(njugasikan se*ara e4isien 6,< hari berlalu.
%kterus dapat diperberat (leh p(lisitemia3 memar3 in4eksi3 dan hem(lisis.
//: ini merupakan 4akt(r utama dalam peningkatan m(rtalitas3 m(rbiditas3 dan
disabilitas ne(natus3 bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap
kehidupan di masa depan.
1.) Rumusn Mslh
1)1 Apa pengertian dari %kterik @
1)1 Apa penyebab dan 4akt(r resik( dari %kterik @
1)1 Apa tanda dan gejala dari %kterik @
1)1 /agaimana pengananan dari %kterik @
1.2 Tu/un
121 !engertian %kterik
121 !enyebab dari %kterik
121 Tanda dan gejala %kterik
121 !enanganan dari %kterik
(A( )
TEORI KONSEPTUA$
).1 De0inisi
%kterus adalah +arna kuning yang tampak pada kulit dan muk(sa karena adanya
bilirubin pada jaringan tersebut akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah
8/r((ker3 )5519.
%kterus adalah +arna kekuningan pada kulit yang timbul pada hari ke ),2 setelah lahir3
yang tidak mempunyai dasar pat(l(gis dan akan menghilang dengan sendirinya pada hari
ke 15. 8 'ursalam3)55<9.
%kterus atau 7iperbilirubinemia pada //: adalah meningginya kadar bilirubin didalam
jaringan ekstraAaskuler sehingga kulit3 k(njungtiAa3 muk(sa dan alat tubuh lainnya
ber+arna kuning. %kterus pada bayi baru lahir terdapat pada )<,<5= ne(natus *ukup bulan
dan lebih tinggi lagi pada ne(natus kurang bulan. %kterus pada bayi baru lahir merupakan
suatu gejala 4isi(l(gis atau dapat merupakan hal pat(l(gis. %kterus atau +arna kuning pada
bayi baru lahir dalam batas n(rmal pada hari ke ),2 dan menghilang pada hari ke,15.
).) Klsi0iksi Ik,e-us
%kterik ne(nat(rum dikel(mp(kkan menjadi dua yaitu :
aB Ik,e-us 0isiolo.is
Umumnya terjadi pada bayi baru lahir3 kadar bilirubin tak terk(njugasi pada
minggu pertama C )mgDd:. !ada bayi *ukup bulan yang mendapat susu 4(rmula kadar
bilirubin akan men*apai pun*aknya sekitar E F G mgDd: pada hari ke,2 kehidupan dan
kemudian akan menurun *epat selama ),2 hari diikuti dengan penurunan yang lambat
sebesar 1 mgDd: selama 1 F ) minggu. !ada bayi *ukup bulan yang mendapat AS% kadar
bilirubin pun*ak akan men*apai kadar yang lebih tinggi 8 > F 16 mgDd: 9 dan penurunan
terjadi lebih lambat. /isa terjadi dalam +aktu ) F 6 minggu bahkan dapat men*apai
+aktu E minggu.
bBIk,e-us p,olo.is
%kterus terjadi sebelum umur )6 jam. !eningkatan kadar bilirubin t(tal serum 53<
mgDd:Djam. %kterus diikuti dengan adanya tanda F tanda penyakit yang mendasari pada
setiap bayi 8 muntah3 letargis3 malas menetek3 penurunan berat badan yang *epat3 apnea3
takipnea atau suhu yang tidak stabil 9. %kterus bertahan setelah G hari pada bayi *ukup
bulan atau setelah 16 hari pada bayi kurang bulan.
).2 Pen1e22 Dn 3k,o- Resiko
$uning pada bayi timbul karena adanya timbunan bilirubin 8?atD k(mp(nen yang
berasal dari peme*ahan hem(gl(bin dalam sel darah merah9 di ba+ah kulit. !ada saat
masih dalam kandungan3 janin membutuhkan sel darah merah yang banyak karena paru,
parunya belum ber4ungsi. Sel darah merah mengangkut (ksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi
melalui plasenta. Sesudah bayi lahir3 paru,parunya sudah ber4ungsi3 sehingga darah merah
ini tidak dibutuhkan lagi dan dihan*urkan. Salah satu hasil peme*ahan itu adalah bilirubin.
aB A4 2e2e-p 0k,o- 1n. 4p, men1e22kn ,e-/4in1 ik,e-us5 1i,u :
1B!rahepatik 8ikterus hem(litik9
%kterus ini disebabkan karena pr(duksi bilirubin yang meningkat pada pr(ses
hem(lisis sel darah merah 8ikterus hem(litik9. !eningkatan bilirubin dapat
disebabkan (leh beberapa 4akt(r3 diantaranya adalah in4eksi3 kelainan sel darah
merah3 dan t(ksin dari luar tubuh3 serta dari tubuh itu sendiri.
)B!as*ahepatik 8(bstrukti49
Adanya (bstruksi pada saluran empedu yang mengakibatkan bilirubin k(njungasi
akan kembali lagi ke dalam sel hati dan masuk ke dalam aliran darah3 kemudian
sebagian masuk dalam ginjal dan diekskresikan dalam urine. Sementara itu3
sebagian lagi tertimbun dalam tubuh sehingga kulit dan sklera ber+arna kuning
kehijauan serta gatal. Sebagai akibat dari (bstruksi saluran empedu menyebabkan
ekresi bilirubin ke dalam saluran pen*ernaan berkurang3 sehingga 4ases akan
ber+arna putih keabu,abuan3 liat3 dan seperti dempul.
2B7epat(seluler 8ikterus hepatik9
$(njugasi bilirubin terjadi pada sel hati3 apabila sel hati mengalami kerusakan
maka se*ara (t(matis akan mengganggu pr(ses k(njugasi bilirubin sehingga
bilirubin dire*t meningkat dalam aliran darah. /ilirubin dire*t mudah dieksresikan
(leh ginjal karena si4atnya mudah larut dalam air3 namun sebagian masih tertimbun
dalam aliran darah.
bB3k,o- -isiko un,uk ,im2uln1 ik,e-us neon,o-um :
1BHakt(r Maternal :
aB as atau kel(mp(k etnik tertentu 8Asia3 'atiAe Ameri*an3Yunani9
bB$(mplikasi kehamilan 8#M3 ink(mpatibilitas A/" dan h9
*B !enggunaan in4us (ksit(sin dalam larutan hip(t(nik.
dBAS%
)BHakt(r !erinatal :
aB Trauma lahir 8se4alhemat(m3 ekim(sis9
bB%n4eksi 8bakteri3 Airus3 pr(t(?(a9
2BHakt(r 'e(natus :
aB !rematuritas
6BHakt(r genetik :
aB !(lisitemia
bB"bat 8strept(misin3 kl(ram4enik(l3 ben?yl,alk(h(l3 sul4is(Ia?(l9
*B endahnya asupan AS%
dB7ip(glikemia
eB 7ip(albuminemia
).6 3isiolo.i
Segera setelah lahir bayi harus mengk(njugasi /ilirubin 8merubah bilirubin yang
larut dalam lemak menjadi bilirubin yang mudah larut dalam air9 di dalam hati. Hrekuensi
dan jumlah k(njugasi tergantung dari besarnya hem(lisis dan kematangan hati3 serta
jumlah tempat ikatan albumin 8Albumin binding site9. !ada bayi yang n(rmal dan sehat
serta *ukup bulan3 hatinya sudah matang dan menghasilkan En?im 0luk(r(nil Trans4erase
yang memadai sehingga serum bilirubin tidak men*apai tingkat pat(l(gis.
).< P,o0isiolo.i
Segera setelah lahir bayi harus mengk(njugasi /ilirubin 8merubah bilirubin yang
larut dalam lemak menjadi bilirubin yang mudah larut dalam air9 di dalam hati. Hrekuensi
dan jumlah k(njugasi tergantung dari besarnya hem(lisis dan kematangan hati3 serta
jumlah tempat ikatan albumin 8Albumin binding site9. !ada bayi yang n(rmal dan sehat
serta *ukup bulan3 hatinya sudah matang dan menghasilkan En?im 0luk(r(nil Trans4erase
yang memadai sehingga serum bilirubin tidak men*apai tingkat pat(l(gis.
/ilirubin adalah pr(duk peme*ahan hem(gl(bin yang berasal dari pengrusakan sel darah
merah D/-s. $etika /-s rusak maka pr(duknya kan masuk sirkulasi3 dimana
hem(gl(bin pe*ah menjadi heme dan gl(bin. 0l(bin 8pr(tein 9 digunakan kembali (leh
tubuh sedangkan heme akan dirubah menjadi bilirubin unk(njugata dan berikatan dengan
albumin.
#idalam liAer bilirubin berikatan dengan pr(tein plasma dan dengan bantuan ensim
gluk(r(nil trans4erase dirubah menjadi bilirubin k(njugata yang akan dikeluarkan le+at
saluran empedu ke saluran intestinal. #i %ntestinal dengan bantuan bakteri saluran
intestinal akan ddirubah menjadi ur(bilin(gen dan star*(bilin yang akan memberi +arna
pada 4ae*es. Umumnya bilirubin akan diekskresi le+at 4ae*es dalam bentuk stak(bilin dan
sedikit melalui urine dalam bentuk ur(bilin(gen.
!ada //: bbilirubin direk dapat dirubah menjadi bilirubin indirek didalam usus karena
terdapat beta Fgluk(r(nidase yang berperan penting terhadap perubahan tersebut. /ilirubin
inddirek diserap lagi (leh usus kemudian masuk kembali ke hati .
).E Mni0es,si klinik
0ejala utamanya adalah kuning di kulit3 k(njungtiAa dan muk(sa. #isamping itu dapat
pula disertai dengan gejala,gejala:
aB #ehidrasi: Asupan kal(ri tidak adekuat 8misalnya: kurang minum3 muntah,muntah9
bB!u*at : Sering berkaitan dengan anemia hem(litik 8mis. $etidak*(*(kan g(l(ngan
darah A/"3 rhesus3 de4isiensi 0E!#9 atau kehilangan darah ekstraAaskular.
*B Trauma lahir: /ruising3 se4alhemat(m 8perdarahan kepala93 perdarahan tertutup
lainnya.
dB!let(rik 8penumpukan darah9: !(lisitemia3 yang dapat disebabkan (leh
keterlambatan mem(t(ng tali pusat3 bayi $M$
eB :etargik dan gejala sepsis lainnya
4B !etekiae 8bintik merah di kulit9 . Sering dikaitkan dengan in4eksi *(ngenital3 sepsis
atau eritr(blast(sis
gBMikr(se4ali 8ukuran kepala lebih ke*il dari n(rmal9 . Sering berkaitan dengan
anemia hem(litik3 in4eksi k(ngenital3 penyakit hati
hB7epat(splen(megali 8pembesaran hati dan limpa9
iB "m4alitis 8peradangan umbilikus9
jB 7ip(tir(idisme 8de4isiensi aktiAitas tir(id9
kBMassa abd(minal kanan 8sering berkaitan dengan duktus k(led(kus9
lB Heses dempul disertai urin +arna *(klat !ikirkan ke arah ikterus (bstrukti43
selanjutnya k(nsultasikan ke bagian hepat(l(gi.
).> Pen,lksnn
/erdasarkan pada penyebabnya3 maka manejemen bayi dengan 7iperbilirubinemia
diarahkan untuk men*egah anemia dan membatasi e4ek dari 7iperbilirubinemia.
aB 3o,o,he-pi
H(t(therapi dapat digunakan sendiri atau dik(mbinasi dengan Trans4usi !engganti
untuk menurunkan /ilirubin. Memaparkan ne(natus pada *ahaya dengan intensitas
yang tinggi 8 a b(un (4 4lu(ren*ent light bulbs (r bulbs in the blue,light spe*trum9
akan menurunkan /ilirubin dalam kulit. H(t(therapi menurunkan kadar /ilirubin
dengan *ara mem4asilitasi eksresi /iliar /ilirubin tak terk(njugasi. 7al ini terjadi jika
*ahaya yang diabs(rsi jaringan mengubah /ilirubin tak terk(njugasi menjadi dua
is(mer yang disebut H(t(bilirubin. H(t(bilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh
darah melalui mekanisme di4usi. #i dalam darah H(t(bilirubin berikatan dengan
Albumin dan dikirim ke 7ati. H(t(bilirubin kemudian bergerak ke Empedu dan
diekskresi ke dalam #e(denum untuk dibuang bersama 4eses tanpa pr(ses k(njugasi
(leh 7ati 8AAery dan Taeus*h 1;G69. 7asil H(t(degradasi terbentuk ketika sinar
meng(ksidasi /ilirubin dapat dikeluarkan melalui urine. H(t(therapi mempunyai
peranan dalam pen*egahan peningkatan kadar /ilirubin3 tetapi tidak dapat mengubah
penyebab $ekuningan dan 7em(lisis dapat menyebabkan Anemia.
Se*ara umum H(t(therapi harus diberikan pada kadar /ilirubin %ndirek 6 ,< mg D dl.
'e(natus yang sakit dengan berat badan kurang dari 1555 gram harus di H(t(therapi
dengan k(nsentrasi /ilirubun < mg D dl. /eberapa ilmuan mengarahkan untuk
memberikan H(t(therapi !r(pilaksis pada )6 jam pertama pada /ayi esik( Tinggi
dan /erat /adan :ahir endah.
bBT-n0usi Pen..n,i
1BTrans4usi !engganti atau %mediat diindikasikan adanya 4akt(r,4akt(r :
aB Titer anti h lebih dari 1 : 1E pada ibu.
bB!enyakit 7em(lisis berat pada bayi baru lahir.
*B !enyakit 7em(lisis pada bayi saat lahir perdarahan atau )6 jam pertama.
dBTes -((mbs !(siti4
eB $adar /ilirubin #irek lebih besar 23< mg D dl pada minggu pertama.
4B Serum /ilirubin %ndirek lebih dari )5 mg D dl pada 6G jam pertama.
gB7em(gl(bin kurang dari 1) gr D dl.
hB/ayi dengan 7idr(ps saat lahir.
iB /ayi pada resik( terjadi $ern %kterus.
)BTrans4usi !engganti digunakan untuk :
aB Mengatasi Anemia sel darah merah yang tidak Suseptible 8rentan9 terhadap
sel darah merah terhadap Antib(di Maternal.
bBMenghilangkan sel darah merah untuk yang Tersensitisasi 8kepekaan9
*B Menghilangkan Serum /ilirubin
dBMeningkatkan Albumin bebas /ilirubin dan meningkatkan keterikatan
dengan /ilirubin
!ada h %nk(mptabiliti diperlukan trans4usi darah g(l(ngan " segera 8kurang dari )
hari93 h negati4 +h(le bl((d. #arah yang dipilih tidak mengandung antigen A dan
antigen / yang pendek. setiap 6 , G jam kadar /ilirubin harus di*ek. 7em(gl(bin harus
diperiksa setiap hari sampai stabil.
*B The-pi O2,
!hen(barbital dapat menstimulasi hati untuk menghasilkan en?im yang
meningkatkan k(njugasi /ilirubin dan mengekresinya. "bat ini e4ekti4 baik diberikan
pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum melahirkan.
!enggunaan pen(barbital pada p(st natal masih menjadi pertentangan karena e4ek
sampingnya 8letargi9. -(listrisin dapat mengurangi /ilirubin dengan mengeluarkannya
le+at urine sehingga menurunkan siklus Enter(hepatika.
).G Peme-iksn penun/n.
aB $adar bilirubin serum 8t(tal9
bB#arah tepi lengkap dan gambaran apusan darah tepi
*B !enentuan g(l(ngan darah dan h dari ibu dan bayi
dB!emeriksaan kadar en?im 0E!#
eB !ada ikterus yang lama3 lakukan uji 4ungsi hati3 uji 4ungsi tir(id3 uji urin terhadap
galakt(semia.
4B /ila se*ara klinis di*urigai sepsis3 lakukan pemeriksaan kultur darah3 urin3 %T rasi(
dan pemeriksaan - reakti4 pr(tein 8-!9
).; Kompliksi
$(mplikasi Terjadi kerni*terus yaitu kerusakan (tak akibat perlengketan bilirubin indirek
pada (tak dengan gambaran klinik:
aB :etargiDlemas
bB$ejang
*B Tak mau menghisap
dBT(nus (t(t meninggi3 leher kaku dan akhirnya (pist(t(nus
eB /ila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat terjadi spasme (t(t3 epist(t(nus3 kejang
4B #apat tuli3 gangguan bi*ara3 retardasi mental.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1BPen.k/in
Anamnese (rang tuaDkeluarga : %bu dengan rhesus 8 , 9 atau g(l(ngan darah " dan
anak yang mengalami ne(natal ikterus yang dini3 kemungkinan adanya erytr(last(sis4etalis
8 h3 A/"3 in*(mpatibilitas lain g(l(ngan darah9. Ada sudara yang menderita penyakit
hem(litik ba+aan atau ikterus3 kemungkinan suspe* spher(*hyt(sis herediter kelainan
en?im darah merah. Minum air susu ibu 3 ikterus kemungkinan kaena pengaruh
pregnanedi(l
)BRi61, kelhi-n:
aB $etuban pe*ah dini3 kesukaran kelahiran dengan manipulasi berlebihan merupakn
predisp(sisi terjadinya in4eksi
bB!emberian (bat anestesi3 analgesik yang berlebihan akan mengakibatkan gangguan
na4as 8hyp(ksia9 3 a*id(sis yang akan menghambat k(njugasi bilirubn.
*B /ayi dengan apgar s*(re rendah memungkinkan terjadinya 8hyp(ksia9 3 a*id(sis yang
akan menghambat k(njugasi bilirubin.
dB$elahiran !rematur berhubungan juga dengan prematuritas (rgan tubuh 8hepar9.
2BPeme-iksn 3isik Dn Ak,i0i,s
aB $eadaan umum
$eadaan umum tampak lemah3 pu*at dan ikterus dan aktiAitas menurun
bBAktiAitas D %stirahat
1B:etargi3 malas.
)BSirkulasi
aB Mungkin pu*at3 menandakan anemia
bB/ertempat tinggal di atas ketinggian <55 4t
2BEliminasi
aB /ising usus hip(akti4
bB!asase mek(nium mungkin lambat
*B Heses mungkin lunak D *(klat kehijauan selama pengeluaran bilirubin
dBUrine gelap pekat1 hitam ke*(klatan 8sindr(ma bayi br(n?e9
6B Makanan D -airan
aB i+ayat pelambatan D makan (ral buruk3 lebih mungkin disusui dari pada
menyusu b(t(l
bB!alpasi abd(men dapat menunjukkan pembesaran limpa3 hepar
<B'eur(sens(ri
aB Se4al(hemat(ma besar mungkin terlihat pada satu atau kedua tulang parietal
yang berhubungan dengan trauma kelahiran D kelahiran ekstraksi Aakum.
bBEdema umum3 hepat(splen(megali3 atau hidr(ps 4etalis mungkin ada
dengan ink(mpatibilitas h berat.
*B $ehilangan re4leI M(r( mungkin terlihat.
dB"pist(t(nus dengan kekuatan lengung punggung3 4(ntanel men(nj(l3
menangis lirih3 aktiAitas kejang 8tahap krisis9.
EB!ernapasan
aB i+ayat as4iksia.
bB$rekels3 mu*us ber*ak merah muda 8edema pleura3 hem(ragi pulm(nal9
>B$eamanan
aB i+ayat p(siti4 in4eksiDsepsis ne(nates.
bB#apat mengalami ekim(sis berlebihan3 petekie3 perdarahan intra *ranial
*B #apat tampak ikterik pada a+alnya pada +ajah dan berlanjut pada bagian
distal tubuh1 kulit hitam ke*(klatan 8sindr(m bayi br(n?e9 sebagai e4ek
samping 4(t(terapi.
GBSeksualitas
aB Mungkin praterm3 bayi ke*il untuk usia gestasi 8S0A93 bayi dengan
reterdasi pertumbuhan intrauterus 8%U093 atau bayi besar untuk usia
gestasi 8:0A93 seperti bayi dengan ibudiabetes.
bBTrauma kelahiran dapat terjadi berkenaan dengan stress dingin3 as4iksia3
hip(ksia3 asid(sis3 hip(glikemia3 hip(pr(teinemia.
*B Terjadi lebih sering pada bayi pria dari pada bayi +anita.). en*ana
Asuhan $epera+atan
6BDi.nos Kepe-6,n :
aB esik( gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan bilirubin
bB$ekurangan A(lume *airan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake *airan3
*B isik( tinggi hip(termia dan hipertermia berhubungan dengan sistem pengaturan
suhu tubuh yang belum matang
<BIn,e-7ensi Kepe-6,n
aB esik( gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan bilirubin
1BTu/un Kepe-6,n : !ertukaran gas kembali adekuat setelah dilakukan
tindakan kepera+atan.
)BK-i,e-i Hsil :
aB bayi tidak sesak napas
bB:euk(sit dalam batas n(rmal.
*B Menunjukkan perbaikan Aentilasi dan (ksigenasi jaringan adekuat.
2BIn,e-7ensi
aB "bserAasi tanda,tanda Aital tiap 6 jam.
bBM(nit(r kedalaman dan 4rekuensi pernapasan.
*B "bserAasi kulit dan membran muk(sa.
dB$(lab(rasikan dengan d(kter dalam pemberian ").
eB $(lab(rasi dengan d(kter dalam pemberian terapi T/-.
bB$ekurangan A(lume *airan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake *airan3
1BTu/un : -airan tubuh ne(natus adekuat.
)BK-i,e-i hsil :
aB Turg(r kulit baik.
bB Muk(sa lembab.
*B Mata tidak *ekung
dB Tidak ada penurunan urine (ut put 8 1,2 **DkgD//Djam9.
eB !enurunan // dalam batas n(rmal.
4BTidak ada perubahan kadar elektr(lit tubuh.
2BIn,e-7ensi
aB !emberian *airan dan elekt(lit sesuai pr(t(k(l.
bB$aji status hidrasi3 ubun,ubun3 mata3 turg(r3 membran muk(sa
*B $aji pemasukan dan pengeluaran *airan
dBM(nit(r TTJ
eB $aji hasil test elektr(lit.
*B isik( tinggi hip(termia dan hipertermia berhubungan dengan sistem
pengaturan suhu tubuh yang belum matang
1BTujuan kepera+atan : Menjaga suhu tubuh dalam batas n(rmal yaitu 2E F 2> < (
-
)B$riteria hasil : /ayi akan :
aB Mempertahankan suhu tubuh n(rmal 2E F 2> < ( -
bBAkral hangat
*B Tidak sian(sis
dB/adan ber+arna merah
1B%nterAensi
aB "bserAasi suhu dengan sering3 ulangi setiap < menit selama penghatan ulang
bB!erhatikan adanya takipnea atau apnea3 *yan(sis3 umum3 akr(sian(si atau kulit
belang3 bradikardia3 menangis buruk3 letargi3 eAaluasi derajat dan l(kasi i*terik.
*B Tempatkan bayi pada penghangat3 is(lette3 in*ubat(r3 tempat tidur terbuka
dengan penyebar hangat3 atau tempat tidur bayi terbuka dengan pakaian tepat
untuk bayi yang lebih besar atau lebih tua
dB0unakan lampu pemanas selama pr(sedur. Tutup penyebar hangat atau bayi
dengan penutup plasti* atau kersta aluminum bila tepat. "bjek panas berk(ntak
dengan tubuh bayi seperti stet(sk(p.
eB 0anti pakaian atau linen tempat tidur bila basah. !ertahankan kepala bayi tetap
tertutup
(A( 8
PENUTUP
2.1 Kesimpuln
%kterus adalah +arna kuning pada kulit3 k(njungtiAa3 dan muk(sa akibat penumukan
bilirubin3 sedangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan k(nsentrasi bilirubin serum
yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus atau ense4al(pati bilirubin bila kadar
bilirubin tidak dikendalika
2.) S-n
+aspadai tanda dan gejala sedini mungkin anak mengalami ikterus3(rang tua perlu
perhatikan pada anak jika terjadi #ehidrasiDAsupan kal(ri tidak adekuat 8misalnya: kurang
minum3 muntah,muntah93!u*at Sering berkaitan dengan anemia hem(litik 8mis.
$etidak*(*(kan g(l(ngan darah A/"3 rhesus3 de4isiensi 0E!#9 atau kehilangan darah
ekstraAaskular3Trauma lahir:/ruising3 se4alhemat(m 8peradarahn kepala93 perdarahan
tertutup lainnya.!let(rik 8penumpukan darah9 : !(lisitemia3 yang dapat disebabkan (leh
keterlambatan mem(t(ng tali pusat3 bayi $M$ :etargik dan gejala sepsis lainnya serta
!etekiae 8bintik merah di kulit9.jika bayi dalam keadaan seperti ini maka (rang tua perlu
men*urigai akan tanda,tanda bah+a bayi mengalami ikterus dan segera k(nsultasikan ke
d(kter atau d(kter spesialis anak.

Anda mungkin juga menyukai