Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus 2014 DATA PASIEN I dentitas pasien Nama : Tn.S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 33 tahun Agama : Islam Suku bangsa : Jawa Status pernikahan : Menikah Alamat : Hadiwarno, Mejobo, Kudus Pekerjaan : Buruh Masuk Rumah Sakit Mardi Rahayu : 6 April 2014 Ruang : Betani B Dikasuskan tanggal : 9 April 2014 Diperiksa tanggal : 9 April 2014 A. Anamnesis Diambil dari autoanamnesis: Tanggal 9 April 2014 jam 15.00 Keluhan utama : Nyeri perut sejak 3 hari SMRS
Riwayat penyakit sekarang 9 tahun SMRS, pasien pernah dirawat di rumah sakit karena keluhan mual dan muntah. Muntahan berupa cairan dan makanan yang baru dimakannya. Pasien merasakan nafsu makannya mulai menurun dan setiap makanan yang masuk dimuntahkan. Pasien juga merasakan badannya berubah menjadi kuning dan kencing seperti teh. Saat itu pasien didiagnosa hepatitis B. Dalam satu tahun pasien dirawat selama 2 kali dengan diagnosa yang sama. 3 hari SMRS, pasien kembali merasakan keluhan nyeri pada seluruh bagian perutnya tetapi pasien merasakan nyeri paling berat pada bagian ulu hati seperti diremas remas. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah berkali-kali namun keluhan BAB cair disangkal. Pasien mengeluhkan BAK berwarna seperti teh namun tidak terasa nyeri ataupun panas saat berkemih selain itu pasien merasa matanya terlihat agak lebih kuning dari biasanya. Pasien juga mengeluhkan adanya demam yang dirasakan mulai meninggi pada sore dan malam hari, Pasien merasakan suhu tubuhnya sangat tinggi tetapi pasien tidak mengukurnya dengan thermometer sampai badan pasien terasa menggigil. Pasien juga merasa perutnya terasa agak membuncit dan nafsu makan semakin menurun, setiap kali pasien makan pasien selalu mual dan muntah. Pasien memutuskan untuk membawanya berobat ke dokter. 1hari SMRS pasien merasa demam tidak kunjung turun tetapi demam justru semakin meninggi. Keluarga pasien akhirnya memutuskan untuk membawanya ke IGD RSMR untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Kebiasaan minum alkohol disangkal oleh pasien. Pasien juga menyangkal pernah menerima transfusi darah sebelumnya. Pasien mengatakan sering memforsir dirinya untuk berkerja dan selalu makan sembarangan Riwayat penyakit dahulu Pasien memiliki riwayat hepatitis B 9 tahun yang lalu, kencing manis (-), gastritis (-), hipertensi (-). Riwayat penyakit keluarga Pasien menyangkal keluarganya ada yang pernah terkena hepatitis sebelumnya. Riwayat hipertensi (-), kencing manis (-) B. PEMERI KSAAN J ASMANI 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum : Tampak lemah dan kesakitan Kesadaran : Compos mentis Tanda Vital : Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi : 76 kali / menit Nafas : 18 kali / menit Suhu aksila : 37,0 o
C Berat badan : 58 kg
2. Pemeriksaan Fisik Kepala : Normocephali, tidak terdapat benjolan ataupun lesi, distribusi rambut merata, warna hitam, rambut tidak mudah dicabut turgor dahi cukup Mata : Pupil isokor dengan diameter 3mm, konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik +/+, edema palpebra -/-, refleks cahaya +/+, subconjunctiva bleeding -/- Hidung : Pernafasan cuping hidung (-), deviasi septum (-), sekret (-), epistaksis (-) Mulut : Bibir sianosis (-), papil lidah atrofi (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1 Leher :Trakea lurus di tengah, tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening maupun tiroid. Tidak ada retraksi suprasternal maupun hipertrofi otot sternocleidomastoideus, JVP (5-2 cmH 2 O) tidak meningkat. Dada : Thoraks Inspeksi : Spider nevy (+) di dada, ginekomastia (+), bentuk dada normal, pernapasan torako-abdominal.
Depan Belakang Inspeksi Kiri Pergerakan kedua paru simetris saat statis dan dinamis, retraksi intercostal (-) Bentuk punggung simetris Pergerakan statis dan dinamis Kanan Pergerakan statis dan dinamis retraksi sela iga (-) Sela iga tidak melebar Bentuk punggung simetris Pergerakan statis dan dinamis Palpasi Kiri dan kanan Sela iga tidak melebar Fremitus simetris Sela iga tidak melebar Fremitus simetris Perkusi Kiri Sonor Sonor Kanan Sonor Batas paru hati relatif : linea midclavicula dextra intercosta V Batas paru hati absolute: linea midclavicula dextra intercosta VI Sonor Auskultasi Kiri Suara dasar vesikuler, rhonki (-), wheezing (-) Suara dasar vesikuler, rhonki (-), wheezing (-) Kanan Suara dasar vesikuler, rhonki (-), wheezing (-) Suara dasar vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Cor Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba di 1 cm medial linea midclavicula sinistra ICS V, tidak kuat angkat Perkusi : Batas kanan: linea parasternal dekstra ICS IV Batas atas: linea parasternal sinistra ICS II Batas kiri : 1 cm medial linea midclavicula sinistra ICS V Batas pinggang: ICS II linea parasternalis ICS III 1 cm lateral linea parasternal sinistra ICS IV 1 cm medial linea midclavicula sinistra Auskultasi : BJ I&II normal, reguler, pulsus defisit (-), HR 84 x/menit. Katup aorta : A2 > P2, murmur (-) Katup pulmonal : P2 < A2, murmur (-) Katup trikuspid : T1 > T2, murmur (-) Katup mitral : M1 > M2, murmur (-)
Abdomen Inspeksi : Cembung , caput medusa (-), bekas operasi (-) Auskultasi : Bising usus (+) normal Perkusi : Redup, shifting dullness (+), nyeri ketok CVA (+) Palpasi : Nyeri tekan (-), undulasi (+), hepar tidak teraba, lien teraba membesar pada schuffner, permukaan rata, tepi tumpul, konsistensi keras. Genitalia, anus, dan rectum : Tidak diperiksa Ekstremitas : EKSTREMITAS Superior Inferior Sianosis -/- -/- Edema -/- -/- Akral Hangat +/+ +/+ Clubbing Finger -/- -/-
EKSTREMITAS SUPERIOR Dextra Sinistra Otot : Tonus Normotonus Normotonus Sendi Pergerakan baik Pergerakan baik Gerakan Bebas Bebas Kekuatan +++++ +++++
Palmar eritema (+) di tenar dan hipotenar Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan hematologi (dilakukan pada tanggal 07 April 2014)
Pemeriksaan kimia darah PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL Ureum 32 Mg/dl 11,0 - 55,0 Creatinin SGOT SGPT Gamma GT Calcium Kalium Natrium 1.08 28 23 29.9 7.53 3.46 136.2
Mg/dl U/L U/L U/L mmol/L mmol/L mmol/L 0,6 - 1,36 < 37 < 41 < 55 8.5-10.1 3,6 - 5,5 135 155 Pemeriksaan imunoserologi : HbsAg 6624 Reaktif PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL Leukosit 2,98 10/ mm 3,5-10 Eosinofil 0.7 % 1 3 Basofil 0.3 % 0 1 Neutrofil 70.5 % 50 70 Limfosit 15.1 % 25 40 Monosit 13.4 % 2 - 8 Eritrosit Hemoglobin 4.04 12.9 10 6 / mm g/dl 3.8 - 5.8 11.0 - 16.5 Hematokrit Trombosit 37.0 45 L % 10/ mm 35 - 50 150 - 390 MCV 87.3 m 80-97 MCH 30.4 Pg 26.5-33.5 MCHC 34.9 g/dl 31.5 35 RDW 14.8 % 10 15 MPV 11.0 m 6.5 11 LED 23/50 mm/jam 0 - 10 Follow up tanggal 10 April 2014 S: Pasien mengatakan sudah tidak ada keluhan lagi O: Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi : 80 kali / menit, Nafas : 18 kali / menit, Suhu aksila :36,8 o
C Mata : sklera ikterik +/+ Toraks : spider nevy (+) di dada dan ginekomastia (+) Abdomen Inspeksi : Cembung Perkusi : Redup, shifting dullness (+) Palpasi : Undulasi (+) Lien: Teraba pembesaran Schuffner 2, permukaan rata, tepi tumpul, konsistensi keras, nyeri tekan (-) Ekstremitas : Palmar eritema (+) DAFTAR MASALAH Anamnesis : 1. Nyeri perut seluruh lapang perut terutama daerah uluhati kanan atas 2. Mual 3. BAK seperti teh 4. Anoreksia 5. Lemes 6. Riwayat hepatitis B 9 tahun yang lalu
Pemeriksaan Fisik : 1. Keadaan umum : tampak lemas dan sakit sedang 2. Mata : sklera ikterik +/+ 3. Toraks : spider nevy (+) di dada dan ginekomastia (+) 4. Abdomen Inspeksi : Cembung Perkusi : Redup, shifting dullness (+) Palpasi : Undulasi (+) Lien: Teraba pembesaran Schuffner 2, permukaan rata, tepi tumpul, konsistensi keras, nyeri tekan (-) 5. Ekstremitas : Palmar eritema (+) Pemeriksaan Penunjang : Hematologi dan Kimia Darah 1. Leukosit menurun 2. Eosinofil menurun 3. Neutrofil meningkat 4. Limfosit menurun 5. Monosit meningkat 6. Calcium menurun 7. HbsAg reaktif
DIAGNOSIS 1. Sirosis Hepatis Dekompensata e.c Hepatitis B kronis Pada anamnesa didapat nyeri perut kanan atas, mual, BAK seperti teh, anoreksia, lemes, perut dirasa semakin membuncit, riwayat hepatitis B 9 tahun yang lalu Pada pemeriksaan fisik ditemukan sklera ikterik, spider nevy di dada, ginekomastia, asites, hepatomegali, splenomegali, dan palmar eritem. Pada pemeriksaan lab ditemukan adanya HbsAg (+) Initial plan diagnosis (IPDX) - Cek darah rutin - Cek faal hati (albumin, globulin, bilirubin direk/indirek, SGOT, SGPT) - Cek HbsAg, Anti HCV - Radiologi : USG Abdomen - Biopsi hati
Initial plan terapi (IPTX) - Istirahat yang cukup - IVFD RL 20 tetes/menit - Diet kalori cukup , protein 1gr/kgBB/hari - Diet rendah garam - Methicol 3 x 1 tab - Curcuma 3 x 1 tab - Lansoprazole 1 x 30 mg - Furosemide 1x1 - Dulcolax 3 x 1 C - Pembatasan asupan natrium, kalium dan fosfat Initial plan monitoring (IPMX) - Keluhan subjektif - Pemeriksaan fisik - Balance cairan
Kesimpulan Dari anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang kemungkinan pasien menderita sirosis hepatis e.c hepatitis B kronis Prognosis - Ad vitam : dubia - Ad functionam : dubia - Ad Sanationam : dubia