Proposal Penelitian PJK
Proposal Penelitian PJK
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan ilmu pengetahuan tentang kardiovaskuler berguna dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kardiovaskuler yang cenderung
semakin bertambah. Menurut estimasi para ahli badan kesehatan sedunia PBB
(WHO), setiap tahun sekitar !" penduduk dunia meninggal akibat penyakit #antung
dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan World Health Statistic 2008, tercatat $%,$
#uta orang meninggal di dunia akibat penyakit #antung koroner dan diperkirakan
angka ini akan meningkat terus hingga &!'! men#adi &',( #uta kematian di dunia.
Organisasi )esehatan *edunia (WHO) dan Organisasi +ederasi ,antung *edunia
(World Heart +ederation) memprediksi penyakit #antung akan men#adi penyebab
utama kematian di negara-negara .sia pada tahun &!$!. *aat ini, sedikitnya %/"
kematian global akibat penyakit #antung ter#adi pada kalangan masyarakat miskin dan
menengah. Berdasarkan kondisi itu, dalam keadaan ekonomi terpuruk maka upaya
pencegahan merupakan hal terpenting untuk menurunkan penyakit kardiovaskuler
pada &!$!. 0i negara berkembang dari tahun $11! sampai &!&!, angka kematian
akibat penyakit #antung koroner akan meningkat $'% " pada laki-laki dan $&!" pada
2anita, sedangkan di negara ma#u peningkatannya lebih rendah yaitu (/" pada laki-
laki dan &1" pada 2anita. 0i tahun &!&! diperkirakan penyakit kardiovaskuler
men#adi penyebab kematian & orang setiap tahunnya. Oleh karena itu, penyakit
#antung koroner men#adi penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di dunia.
$-&
Penyakit #antung koroner (P,)) merupakan sosok penyakit yang sangat
menakutkan dan masih men#adi masalah, baik di negara ma#u maupun berkembang
Penyakit #antung merupakan penyebab kematian nomor satu di .merika. 0i .merika
pada tahun $11& penyakit #antung koroner menyebabkan 1&$.!!! kematian, atau
merupakan (" penyebab kematian di negara tersebut. *etiap tahunnya, di .merika
*erikat sekitar (%/.!!! orang meninggal karena penyakit #antung koroner, $, #uta
1
orang mengalami serangan #antung, (!%.!!! orang mengalami operasi peralihan,
'!!.!!! orang men#alani angioplasti. 0i 3ropa diperhitungkan &!.!!! 4 (!.!!! orang
dari $ #uta penduduk menderita P,). Penyakit #antung, stroke, dan aterosklerosis
merupakan penyakit yang mematikan. 0i 5nggris penyakit #antung koroner telah
menyebabkan lebih dari $/!.!!! kematian setiap tahun. 0i ,epang pada tahun &!!6
didapatkan dari '.!/$ pasien yang turut dalam studi ,ikei, tercatat ($ " yang
menderita #antung koroner. 0i seluruh dunia, #umlah penderita penyakit ini terus
bertambah dan tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat, yang banyak dilakukan
seiring dengan berubahnya pola hidup.
$-&
5ndonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan
beragam. 7entu sa#a mulai dari in8eksi klasik dan modern, penyakit degenerati8 serta
penyakit psikososial yang men#adikan 5ndonesia saat ini yang menghadapi 9 threeple
burden diseases9. :amun tetap sa#a penyebab angka kematian terbesar adalah akibat
penyakit #antung koroner 9the silence killer9. 7ingginya angka kematian di 5ndonesia
akibat penyakit #antung koroner (P,)) mencapai &6". Berdasarkan hasil *urvei
)esehatan ;umah 7angga :asional (*);7:), dalam $! tahun terakhir angka
tersebut cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun $11$, angka kematian akibat
P,) adalah $6 ". kemudian di tahun &!!$ angka tersebut melon#ak men#adi &6,( ".
.ngka kematian akibat P,) diperkirakan mencapai ', per $!!.!!! penduduk di
negara kita.
$
0i Provinsi ,a2a 7engah berdasarkan laporan dari ;umah *akit, kasus
tertinggi Penyakit ,antung )oroner adalah di )ota *emarang yaitu sebesar (.%/(
kasus (&6,!!") dibanding dengan #umlah keseluruhan kasus Penyakit ,antung
)oroner di kabupaten<kota lain di ,a2a 7engah. .pabila dilihat berdasarkan #umlah
kasus keseluruhan P7M lain di )abupaten )laten adalah ',/&". *edangkan kasus
tertinggi kedua adalah )abupaten Banyumas yaitu sebesar &.!!( kasus ($!,/1") dan
apabila dibanding dengan #umlah keseluruhan P7M lain di )abupaten Banyumas
adalah sebesar 1,/%". )asus ini paling sedikit di#umpai di )abupaten 7egal yaitu &
2
kasus (!,!$"). *edangkan kabupaten *emarang dan )abupaten =ilacap belum
melaporkan. ;ata-rata kasus ,antung )oroner di ,a2a 7engah adalah &6& kasus.
$
0i Makassar, didasari data yang dikumpulkan .lkatiri di empat ;umah sakit
selama tahun ($1/-$1/1), ternyata penyakit kardiovaskuler menempati urutan ke
sampai 6 dengan persentase berkisar antara %, sampai /,6 ". .dapun data penyakit
#antung koroner di ;umah *akit 0r.Wahidin *udirohusodo tahun &!!( sebanyak ''6
kasus, tahun &!! sebanyak '$$ kasus tahun &!!6 sebanyak ''& kasus (data
morbiditas rekam medik ra2at inap), sedangkan data morbiditas ra2at #alan P,)
tahun &!!( sebanyak $'6 kasus baru dengan #umlah kun#ungan %.'&/ orang, tahun
&!! sebanyak &! kasus baru dengan #umlah kun#ungan .(!& orang, tahun &!!6
sebanyak &$6 kasus baru.
Menurut hasil penelitian oleh *olo pada tahun &!!/,
didapatkan penderita P,) lebih banyak pada laki-laki yaitu sebanyak /',6 "
dibanding pada perempuan, $6,( " terutama pada kelompok lan#ut usia.
$-'
Menurut hasil penelitian tahun &!!/ di =>=? ;*W* oleh *olo, didapatkan
kebanyakan penderita P,) mempunyai ri2ayat penyakit hipertensi (6 "), ri2ayat
merokok (6%,& ") dan ri2ayat dislipidemia ((,' "), dimana 8aktor risiko merokok
sangat berperan dalam patogenesis P,). Menurut hasil penelitian 0all dan Peto pada
tahun $1%6, mengatakan bah2a apabila berhenti merokok, penurunan resiko P,)
akan berkurang ! " dalam 2aktu tahun setelah berhenti merokok.
&-'
7anpa terapi a2al, sekitar -$! persen penderita berlan#ut men#adi 5n8ark
Miokard .kut atau meninggal dalam '! hari pertama dan lebih dari $& " dalam 6
bulan pertama. Bahkan dengan terapi optimal sekitar hampir ! " penderita
mengalami iskemia berulang dan membutuhkan tindakan revaskularisasi.
&
Pada banyak penderita P,), didapatkan adanya 8aktor-8aktor risiko yang
belum mampu men#elaskan secara keseluruhan tentang P,) pada tingkat sosial yang
berbeda atau si8at-si8at khas dari individu. 0engan demikian, penting untuk
mengadakan penelitian lebih lan#ut mengenai 8aktor-8aktor risiko penyebab P,)
sehingga dapat dilakukan diagnosis dengan baik disertai pencegahan penyakit
tersebut ke depannya.
$-&
3
Berdasarkan teori-teori dan kenyataan di atas, maka akan mendorong
diadakan penelitian @+aktor ;isiko Penyakit ,antung )oroner pada Pasien ;a2at
5nap di Cardiovascular Care Unit (=>=?) =ardiac =entre ;*?P 0r.Wahidin
*udirohusodo Makassar Periode ,anuari 4 ,uli &!!/A. .dapun alasan mengambil
;*?P 0r. Wahidin *udirohusodo sebagai tempat penelitian karena rumah sakit ini
merupakan ;* tipe . dan men#adi pusat ru#ukan medis untuk 5ndonesia Bagian
7imur. *elain itu, lokasi rumah sakit ini yang mudah di#angkau untuk mengadakan
survei pada penderita Penyakit )ardiovaskuler khususnya karateristik penderita
Penyakit ,antung )oroner (P,)).
&
1.2 RUMUSAN MASALAH
0ari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan masalah
dari penelitian ini adalah bagaimana 8aktor risiko Penyakit ,antung )oroner pada
Pasien ;a2at 5nap di Cardiovascular Care Unit (=>=?) =ardiac =entre ;*?P
0r.Wahidin *udirohusodo Makassar Periode ,anuari 4 ,uli &!!/.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Umum
?ntuk mengetahui 8aktor risiko Penyakit ,antung )oroner pada pasien
ra2at inap di Cardiovascular Care Unit (=>=?) =ardiac =entre ;*?P
0r.Wahidin *udirohusodo Makassar Periode ,anuari 4 ,uli &!!/.
1.3.2 Tujuan Khusus
$) ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit ,antung )oroner (P,))
menurut #enis kelamin.
&) ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit ,antung )oroner (P,))
menurut umur.
') ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit ,antung )oroner (P,))
menurut ri2ayat merokok.
4
() ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit ,antung )oroner (P,))
menurut ri2ayat hipertensi.
) ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit ,antung )oroner (P,))
menurut ri2ayat 0M.
6) ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit ,antung )oroner (P,))
menurut ri2ayat keluarga menderita P,).
%) ?ntuk mengetahui distribusi penderita P,) menurut ri2ayat dislipidemia.
/) ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit ,antung )oroner (P,))
menurut status giBi (obesitas).
1) ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit #antung )oroner (P,))
menurut #enis P,).
$!) ?ntuk mengetahui distribusi penderita Penyakit #antung )oroner (P,))
menurut #umlah 8aktor risiko.
1.3 MANFAAT PENELITIAN
$. Masyarakat umum, untuk memberikan gambaran umum dan pemahaman
kepada masyarakat tentang 8aktor resiko koroner pada penderita Penyakit
,antung )oroner, yang mungkin dapat menimbulkan kesadaran untuk
mencegah dengan menghindari 8aktor resiko yang bisa menyebabkan
Penyakit ,antung )oroner ini.
&. =ardiac =entre ;*?P 0r. Wahidin *udirohusodo, sebagai pelaksana
pelayanan pada penderita penyakit #antung koroner, diharapkan agar hasil
penelitian ini dapat memberikan masukan yang berarti bagi diagnosa dini
dan penanganan pasien Penyakit ,antung )oroner.
'. 0epartemen kesehatan dan berbagai instansi terkait lainnya, diharapkan
agar hasil penelitian ini dapat memberi masukan dalam rangka untuk
mencegah komplikasi dan mengurangi kematian akibat Penyakit ,antung
)oroner.
5
(. Penelitian ini #uga semoga dapat berman8aat sebagai bahan bacaan, acuan
ataupun perbandingan bagi peneliti-peneliti selan#utnya.
. Bagi peneliti sendiri pada khususnya, semoga proses serta hasil penelitian
ini dapat memberikan masukan dan pembela#aran yang sangat berharga
terutama untuk perkembangan keilmuan peneliti.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENYAKIT JANTUNG KRNER
2.1.1 Ana!"m# $an F#s#"%"&# Jan!un&
,antung terdiri dari tiga lapisan yaitu epicardium, miokardium dan
endokardium. ,antung normal yang dibungkus oleh perikardium terletak pada
mediastinum medialis dan sebagian ditutup oleh paru. Bagian depan dibatasi oleh
sternum dan iga ', (, dan . Hampir dua pertiga bagian #antung terletak di sebelah kiri
garis median sternum. ,antung terletak di atas diag8ragma miring ke depan kiri dan
apeks kordis berada paling depan dalam rongga dada. .peks dapat diraba pada sela
iga ( 4 dekat garis medioklavikularis kiri. Batas kranial dibentuk oleh aorta
desendens, arteri pulmonal dan vena kava superior. ?kuran dan berat ,antung
tergantung pada usia, #enis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium dan nutrisi
seseorang. +ungsi utama #antung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana
pada saat memompa #antung otot-otot #antung (miokardium) yang bergerak. ?ntuk
8ungsi tersebut, otot #antung mempunyai kemampuan untuk menimbulkan rangsangan
listrik.
(
'as(u%a)#sas# jan!un&
,antung mendapat vaskularisasi dari arteri coronaria deCtra dan sinistra, yang
berasal dari aorta ascendens tepat diatas valva aortae. .rteri coronaria dan
percabangan utama terdapat di permukaan #antung, terletak di dalam #aring ikat
subepicardial. .rteria coronaria deCtra berasal dari sinus anterior aorta dan ber#alan
ke depan di antara trunkus pulmonalis dan auricula deCtra.
(-
7
Gam*a) 1. Ana!"m# Jan!un&
.rteri ini ber#alan turun hampir ventrikel di dalam sulcus atrio-ventrikulare
deCtra. =abang4cabangnya yakni ramus coni arteriosis, mendarahi 8acies anterior
conus pulmonalis (in8undibulum ventrikulare deCter) dan bagian atas dinding
anterrior ventrikulare deCter. ;amus ventriculare anteriores menperdarahi 8asies
anterior ventrikulus deCter. ;amus marginalis deCterr adalah cabang yang terbesar
dan ber#alan sepan#ang pinggir ba2ah 8asies kostalis untuk mencapai apeC cordis.
ramus ventrikulare posterior menperdarahi 8acies diaphragmatica ventrikulus deCter,
ramus 5nterventrikulare posterior (desendens), ber#alan menu#u apeks pada sulkus
interventrikulare posterior. Memberikan cabang4cabang ke ventrikulus deCter dan
sinister termasuk dinding in8eriornya. Memberikan percabangan untuk bagian
posterior septum ventrikulare tetapi tidak untuk bagian apeks yang menerima
pendarahan dari ramus inventrikulus anterior arteria coronaria sinister. *ebuah
cabang yang besar mendarahi nodus atrioventrikularis. ;amus atrialis, beberapa
cabang menperdarahi permukaan anterior dan lateral atrium deCter. .tria nodus
sinuatrialis menperdarahi nodus dan atrium deCtrum dan sinistra.
(-
8
.rteria coronaria sinistra, lebih besar dibandingkan dengan arteria coronaria
deCtra, memperdarahi sebagian besar #antung, termasuk sebagian besar atrium kiri,
ventrikel kiri dan septum ventrikular. .rteri ini berasal dari posterior kiri sinus aorta
ascendens dan ber#alan ke depan di antara trunkus pulmonalis dan aurikula sinister.
)emudian pembuluh ini ber#alan di sulcus atrioventrikularis dan bercabang dua
men#adi ramus interventrikular anterior dan ramus circum8leCus. ;amus
interventrikularis (descendens) anterior, ber#alan ke ba2ah di dalam sulcus
interventrikularis anterior menu#u apeC cordis. Pada kebanyakan orang pembuluh ini
kemudian ber#alan di sekitar apeks cordis untuk masuk ke sulkus interventrikular
posterior darn beranastomosis dengan cabang4cabang terminal arteria coronaria
deCtra. ;amus circum8leCus, pembuluh ini melingkari pinggir kiri #antung di dalam
sulkus atrioventrikular. ;amus marginalis merupakan cabang yang terbesar
menperdarahi batas kiri ventrikule sinistra dan turun sampai apeks kordis.
(-
2.1.2 D+,#n#s#
Penyakit #antung koroner adalah penyempitan atau penyumbatan arteri
koronaria, yaitu arteri yang menyalurkan darah ke otot #antung. Bila aliran darah ke
otot #antung lambat, maka #antung tidak mendapatkan oksigen dan Bat nutrisi yang
cukup. Hal ini biasanya mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina. Bila satu atau
lebih dari arteri koronaria mengalami sumbatan total, akibat yang ter#adi adalah
kerusakan pada otot #antung.
&
. B
Dambar &E .) Mekanisme pembentukan plak akibat trombosis. B) 7rombus koroner
akut. (sumber dari kepustakaan 1)
9
.rteri koronaria yeng mengalami penyempitan atau tersumbat sering
diakibatkan oleh penimbunan plak di dinding arteri. Plak terbentuk dari kelebihan
kolesterol serta Bat-Bat lain yang mengalir dalam pembuluh darah, seperti sel-sel
radang, protein dan kalsium. Biasanya banyak terdapat endapan plak adalah keras di
bagian luar dan plak yang lunak di bagian dalam.
)lasi8ikasi P,) sampai saat ini masih belum ada yang spesi8ik, hal ini
disebabkan karena mani8estasi klinisnya yang berbeda dan bervariasi diantara satu
penderita dengan penderita yang lain. *aat timbulnya #uga tidak menentu, ge#ala yang
ditimbulkan #uga tidak sesuai dengan penemuan patologik. 0engan demikian
penderita P,) mungkin tampil dengan E
(
$) .ngina Pektoris *tabil
&) .ngina Pektoris 7idak *tabil (.7*)
') 5n8ark Miokard tanpa *7-elevasi (:*73M5)
() 5n8ark Miokard dengan *7-elevasi (*73M5)
*elain bisa #uga bermani8estasi sebagai payah #antung atau gangguan irama #antung.
-1. An&#na s!a*#%
0isebut #uga angina klasik, ter#adi #ika arteri koronaria yang
arterosklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan alirannya se2aktu
kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan ker#a #antung dapat menyertai
aktivitas misalnya berolah raga atau naik tangga.
.pabila plak ateroma yang berada di .rteri )oronaria stabil, maka
serangan angina pektoris selalu timbul pada kondisi yang sama yaitu pada
2aktu ter#adi peningkatan beban #antung. 0engan demikian diagnosis angina
pektoris stabil dapat ditegakkan pada anamnesis apabila didapati bah2a
serangan timbul setiap kali melakukan aktivitas 8isik dan hilang dengan
istirahat atau dengan pemberian nitrat, lamanya serangan tidal lebik dari
menit, tidak disertai keluhan sistemik, ge#ala angina pektoris sudah dialami
lebih dari $ bulan, dan beratnya tidak berubah dalam masa beberapa tahun
terakhir.
(-
10
-2. An&#na P+(!")#s T#$a( S!a*#% -ATS.
.ngina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering men#alar
ke lengan kiri. :yeri dada tersebut biasanya timbul pada saat melakukan
aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan. Merupakan kompleks
ge#ala tanpa kelainan mor8ologik permanen miokardium yang disebabkan oleh
insu8isiensi relati8 yang sementara di pembuluh darah koroner.
(-
:yeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang
atau ke daerah abdomen. Penyebab angina pektoris adalah suplai oksigen
yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium dibandingkan kebutuhan. ,ika
beban ker#a suatu #aringan meningkat maka kebutuhan oksigen #uga
meningkat. Pada #antung yang sehat, arteria koronaria berdilatasi dan
mengalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot #antung. :amun #ika
arteria koronaria mengalami kekakuan atau menyempit akibat arterosklerosis
dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon peningkatan kebutuhan akan
oksigen, maka ter#adi iskemi miokardium. *el-sel miokardium mulai
menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
=ara ini tidak e8isien dan menyebabkan terbentuknya asam laktat. .sam laktat
menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri yang berkaitan dengan
angina pektoris. .pabila kebutuhan energi sel-sel #antung berkurang, maka
suplai oksigen men#adi adekuat dan sel-sel otot kembali ke proses 8os8orilasi
oksidati8 untuk membentuk energi. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat.
0engan hilangnya penimbunan asam laktat, maka nyeri angina pektoris
berkurang. 0engan demikian, angina pektoris merupakan suatu keadaan yang
berlangsung singkat.
&
.ngina pektoris tidak stabil adalah kombinasi angina stabil dengan
angina prinBmetal. 0i#umpai pada individu dengan perburukan penyakit arteri
koronaria. .ngina ini biasanya menyertai peningkatan beban ker#a #antung.
Hal ini tampaknya ter#adi akibat arterosklerosis koronaria, yang ditandai oleh
11
trombus yang tumbuh dan mudah mengalami spasme. .pabila keadaan plak
pada arteria koronaria men#adi tidak stabil, misalnya mengalami pendarahan,
ruptur atau ter#adi 8issura, sehingga terbentuk trombus di daerah plak yang
menghambat aliran darah koronaria dan ter#adi serangan angina pektoris.
*erangan angina pektoris #enis ini datangnya tidak tentu 2aktu, dapat ter#adi
pada 2aktu penderita sedang melakukan aktivitas 8isik atau dalam keadaan
istirahat, dan ge#alanya bervariasi tergantung bentuk ukuran dan keadaan
trombus.
&
Beberapa kriteria dapat dipakai untuk mendiagnosis angina pektoris
tidak stabil, yaituE
a. .ngina pektoris kresendo yaitu angina yang ter#adi peningkatan dalam
intensitas, 8rekuensi, dan lamanya episode angina pektoris yang dialami
selama ini.
b. .ngina at rest < nocturnal.
c. Ane2-onset eCertional .nginaA yaitu yang baru timbul dalam kurang &
bulan.
d. :yeri dada yang timbul & minggu sebelum ke#adian in8ark miokard akut
(5M.).
-3. In,a)( M#"(a)$ !an/a ST0+%+1as# -NSTEMI.
.ngina tidak stabil dikelompokkan bersama-sama :*73M5 dimana
:*73M5 ditemukan bukti kimia2i yang menun#ukkan adanya nekrosis
miokard.
&,(-
-2. In,a)( M#"(a)$ $+n&an ST0+%+1as# -STEMI 3 IMA.
5n8ark miokard akut (5M.) adalah nekrosis miokard akibat aliran drah
ke otot #antung terganggu.
a. 5n8ark *ubendokard
5n8ark yang ter#adi pada sepertiga sampai seperdua dari ketebalan
dinding ventrikel. ?mumnya diakibatkan oleh hipoper8usi dari #antung
12
seperti pada stenosis aorta, syok hemoragik, dan dapat pula akibat trombus
pada arteri koronaria yang lisis sebelum ter#adi nekrosis pada miokard.
b. 5n8ark 7ransmural
:ekrosis miokard yang ter#adi pada seluruh atau hampir seluruh
ketebalan dinding miokard (endokardium sampai epikardium). ?mumnya
disebabkan oleh aterosklerosis arteri koronaria, perubahan plak secara
akut, dan trombosis.
&,(
Pada publikasi akhir-akhir ini lebih laBim dipergunakan sebutan
5n8ark Miokard :on F 2ave daripada 5n8ark Miokard *ubendokard, atau
7ransmural. *ebutan ini #uga membedakan diri daripada in8ark miokard
dengan gelombang F yang patologis.
6
2.2 EPIDEMILGI
Prevalensi P,) di 5ndonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut
estimasi WHO, sekitar ! " dari $& #uta penduduk dunia meninggal akibat penyakit
kardiovaskuler. *urvei kesehatan rumah tangga (*);7) yang dilakukan secara
berkala oleh 0epartemen )esehatan menun#ukkan P,) memberi kontribusi $1,/"
dari seluruh penyebab kematian pada tahun $11', meningkat men#adi &(,( " pada
tahun $11/. Hasil *);7 pada tahun &!!$, P,) menempati urutan pertama dalam
deretan penyebab utama kematian di 5ndonesia.
&,(-6,1
Penderita dengan *indrom )oroner .kut (*).) yang merupakan mani8estasi
klinis akut dari P,), mempunyai resiko mendapat komplikasi yang serius bahkan
kematian. *). merupakan penyebab kematian yang utama di 5ndonesia menurut
*urvei )esehatan ;umah 7angga oleh 0epartemen )esehatan. *). #uga
menyebabkan angka pera2atan ;umah *akit yang sangat besar di Pusat ,antung
:asional dibandingkan penyakit #antung lainnya.
&,(,/-$!
*);7 pada tahun $11 di Pulau ,a2a dan Bali didapatkan kematian akibat
penyakit kardiovaskuler tetap menempati urutan pertama dan persentasenya semakin
meningkat (& ") dibandingkan *);7 tahun $11&. 0i Makassar, didasari data yang
13
dikumpulkan .lkatiri di empat ;umah sakit selama tahun ($1/-$1/1), ternyata
penyakit kardiovaskuler menempati urutan ke sampai 6 dengan persentase berkisar
antara %, sampai /,6 ". .dapun data penyakit #antung koroner di ;umah *akit
0r.Wahidin *udirohusodo tahun &!!( sebanyak ''6 kasus, tahun &!! sebanyak '$$
kasus tahun &!!6 sebanyak ''& kasus (data morbiditas rekam medik ra2at inap),
sedangkan data morbiditas ra2at #alan P,) tahun &!!( sebanyak $'6 kasus baru
dengan #umlah kun#ungan %'&/ orang , tahun &!! sebanyak &! kasus baru dengan
#umlah kun#ungan (!& orang, tahun &!!6 sebanyak &$6 kasus baru.
/
2.3 ETILGI
Penyebab P,) secara umum dibagi atas dua, yakni menurunnya asupan
oksigen yang dipengaruhi oleh aterosklerosis, tromboemboli, vasopasme, dan
meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. 0engan perkataan lain, ketidak
seimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan masukannya. 0ikenal &
keadaan ketidakseimbangan masukan terhadap kebutuhan oksigen itu, yaitu
hipoksemia (iskemia) yang ditimbulkan oleh kelainan vaskuler (arteri koronaria) dan
hipoksia (anoksia) yang disebabkan kekurangan oksigen dalam darah. Perbedaannya
ialah pada iskemia terdapat kelainan vaskuler sehingga per8usi ke #aringan berkurang
dan eliminasi metabolit yang ditimbulkannya (misal asam laktat) menurun #uga
sehingga ge#alanya akan lebih cepat muncul.
&,(-,$$
;uptur dari plak aterosklerosis dianggap penyebab terpenting dari angina
pektoris tidak stabil (APTS) sehingga tiba-tiba ter#adi oklusi (sumbatan) subtotal atau
total dari arteri koronaria yang sebelumnya mempunyai penyumbatan<penyempitan
minimal. Biasanya ruptur ter#adi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang
normal. 7er#adinya ruptur menyebabkan aktivasi, adhesi, dan agregasi platelet dan
menyebabkan aktivasi timbulnya trombus. Bila trombus menutup pembuluh darah
$!!" akan menyebabkan in8ark dengan elevasi segmen *7, sedangkan bila trombus
tidak menyumbat $!!", dan hanya menimbulkan stenosis yang berat akan ter#adi
angina tak stabil.
&,(-,$$
14
2.2 PATFISILGI
P,) dimulai dengan adanya ruptur plak arteri koronaria, aktivasi kaskade
pembekuan dan platelet, pembentukan trombus, serta aliran darah koroner yang
mendadak berkurang. Hal ini ter#adi pada plak koronaria yang kaya lipid dengan
fibrous cap yang tipis (vulnerable plaue). 5ni disebut 8ase plaue disruption
Gdisrupsi plakH. *etelah plak mengalami ruptur maka tissue factor dikeluarkan dan
bersama 8aktor >55a membentuk tissue factor !""a co#ple$ mengakti8kan 8aktor I
men#adi 8aktor Ia sebagai penyebab ter#adinya produksi trombin yang banyak.
.danya adhesi platelet, aktivasi, dan agregasi, menyebabkan pembentukan trombus
arteri koronaria. 5ni disebut 8ase Gtrombosis akutH . Proses in8lamasi yang melibatkan
aktivasi makro8age dan sel 7 lim8osit, proteinases, dan sitokin, menyokong ter#adinya
ruptur plak serta trombosis tersebut. *el in8lamasi tersebut bertanggung #a2ab
terhadap destabilisasi plak melalui perubahan dalam antiadesi8 dan antikoagulan
men#adi prokoagulan sel endotelial, yang menghasilkan 8aktor #aringan dalam
monosit sehingga menyebabkan ruptur plak.
&,(-,$$
Oleh karena itu, adanya leukositosis dan peningkatan kadar =;P merupakan
petanda in8lamasi pada ke#adian koroner akut (5M.) dan mempunyai nilai
prognostik. Pada $ " pasien 5M. didapatkan kenaikan =;P meskipun troponin-7
negati8. Haidari, dkk. meneliti hubungan antara serum =;P dengan penyakit #antung
koroner (P,)) secara angiogra8i terhadap (! individu. 7ernyata, secara bermakna
kadar =;P dengan P,) lebih tinggi daripada kontrol (&,$( mg<J dibanding $,(
mg<J) dan hubungan tersebut menandakan adanya proses in8lamasi pada P,).