Anda di halaman 1dari 16

Andre Silaban

Fadylla Ramadhani
Savudan N. Sihombing
Elisabeth Nainggolan
Sanggra Gunawan

120403048
120403049
120403051
120403053
120403059

Oleh
Kelompok X
Alexander Agung dan Makedonia itu
dikatakan telah mempraktekkan naik dan
turun dari atas kuda kayu. Pada abad ke-4
Vegetius menggambarkan tentara Romawi
menggunakan kuda-kuda kayu untuk latihan
di "Overview of the Army Roman".
Model pelana kuda terus berkebang mulai
dari model vieth 1795, tingginya bisa
disesuaikan, model guts muths sekitar
1800, dengan kaki besi, model jaeger sekitar
1860, pelana kayu dan model
belgian, dengan kaki jamak simetris.

Pada 14 Juli 1963 Iidirikan induk organisasi
yaitu PERSANI, yang merupakan singkatan
dari Persatuan Senam Indonesia.
Ketua PB Persani pertama adalah Bapak R.
Suhadi.
Peristiwa penting kedua terjadi pada tahun
1964, di mana cabang senam menjadi salah
satu cabang olahraga yang dipertandingkan
dalam GANEFO (Games of the New Emerging
Forces) yang bisa diartikan sebagai pekan
olahraga negara-negara yang baru muncul
Itulah tonggak awal perkembangan senam di
Indonesia hingga sekarang. Dari peristiwa
Ganefo itulah senam artistik mulai dikenal
luas di Indonesia, sehingga pada tahun 1969,
senam dipertandingkan untuk pertama
kalinya di PON VII di Surabaya. Namun
demikian, karena kekhususan alat serta
minimnya sumber daya manusia yang
terlibat, perkembangan cabang olahraga
senam di Indonesia seolah berjalan lamban.

Kuda pelana adalah sebuah peralatan senam
artistik. Peralatan ini digunakan oleh
pesenam pria. Umumnya kuda pelana terbuat
dari rangka logam (baja dan besi) dengan
badan pelana yang terbuat dari kayu yang
dilapisi dengan kulit. Kuda pelana modern
memiliki badan pelana yang terbuat dari
logam yang dilapisi dengan karet busa atau
kulit, dengan gagang pegangan yang terbuat
dari plastik.

Kuda Pelana Fungsi Tambahan
Uji Validitas untuk Produk Kelompok X
Pengujian validitas dapat menggunakan
persamaan korelasi Product Moment, dengan
rumus adalah sebagai berikut:

H
0
: kuesioner merupakan instrumen yang
valid dan dapat digunakan dalam
pengumpulan.

H
1
: kuesioner bukan merupakan
instrumen yang valid.

Taraf signifikan yang dipilih = 0,05

Wilayah kritis

Product Moment dengan = 0,05
dan n = 38, dan r = 0,361.

Kesimpulan: karena r
hitung
> r
tabel
, maka
H
0
diterima, berarti kuesioner merupakan
instrumen yang valid dan dapat digunakan
dalam pengumpulan data.
Untuk uji reliabilitas digunakan metode
Alpha Cronbach. Metode Alpha dapat
digunakan untuk melakukan estimasi
reliabilitas. Teknik untuk mengetahui
reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :

Uji realibilitas dengan menghitung varians
masing-masing, rumusnya adalah sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai