1. Definisi1
Lemari adalah salah satu dari mebel atau furnitur yang digunakan untuk
menyimpan pakaian dan barang-barang lainnya yang disesuaikan dengan
kebutuhannya. Sejarah lemari pakaian terbentuk dari cerita yang panjang, berawal
dari abad pertengahan di Inggris.
Awalnya, Lemari berasal dari peti kecil yang digunakan untuk menyimpan
pakaian. Lemari tersebut tersimpan di tempat tinggal dari keluarga bangsawan,
seperti banyak ditemukan di ruang di kastil, istana abad pertengahan. Pada
mulanya lemari pakaian berupa loker yang dipasang pada dinding yang digunakan
baik sebagai ruang ganti dan ruang penyimpanan untuk pakaian.
Ruangan itu kadang-kadang digunakan untuk menyimpan barang-barang
lainnya seperti perhiasan koin, bulu dan rempah-rempah dan kegiatan lain seperti
rambut dan pembuatan gaun sering berlangsung di ruang pakaian. Dengan
berjalannya waktu, loker tersebut berubah menjadi lemari pakaian modern
mandiri dengan rak yang menarik dan ruang tempat menggantung pakaian.
2.
Sejarah Lemari
Pada awal abad ketujuh belas lemari pakaian mulai dibuat menjadi bentuk
yang modern sebagai bagian dari mebel kayu berdiri yang dirancang untuk
menyimpan pakaian. Karena saat itu hutan di Inggris sudah kehabisan pohon kayu
maka bahan dasar lemari kayu diimpor dari Amerika. Lemari dibuat dari
kayu ek yang kokoh,sangat besar dan rumit tapi diukir dengan front yang
dekoratif.
Pada abad kedelapan belas kenari telah menggantikan pohon jati sebagai
kayu pilihan untuk pembuatan mebel meskipun jenis kayu tersebut masih
tergolong berat.
1 Dewi Komla Sari. 2014. Sejarah dan asal usul lemari pakaian, diakses dari
http://www.desainic.com/14-/sejarah-dan-asal-usul-lemari-pakaian.html, pada 11 Januari
2015 pukul 11.17
3.
Perkembangan Lemari
Selama abad kesembilan belas lemari pakaian mulai mengambil bentuk
modern dengan tambahan ruang untuk menggantung pakaian di setiap sisi. Tak
ketinggalan, sebuah cermin terpasang sebagai penambah kegunaan untuk berhias.
Kini lemari banyak yang terbuat dari kayu mahoni namun dengan satin
wood yang halus proses pembuatan lemari menjadi lebih mudah. Pembuat furnitur
terkenal seperti Thomas Chippendale memiliki desain yang indah yang diukir
pada potongan kayu dan yang lain seperti Thomas Sheraton dan George
Hepplewhite menggunakan artistik dari kayu yang sangat halus untuk efek yang
besar.
Seiring perkembangan teknologi, dan akses yang mudah antar negara, kini
lemari dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan fungsi dan Keindahan yang
bernilai tinggi, di Indonesia lemari yang terkenal dengan keunikan, antik dan
bercitarasa tinggi adalah lemari yang terbuat dari kayu jati, namun jenis kayu ini
sudah sulit didapat seiring berkurangnya hutan jati di Indonesia.
4.
1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan gambar sketch dan gambar detail setiap komponen dari
lemari yang akan dibuat beserta ukurannya.
b. Menyiapkan bahan baku kayu dengan ketebalan yang dibutuhkan
c. Menyiapkan bahan penunjang seperti Lem kayu, paku, sekrup
d. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
2. Tahap pembuatan komponen
a. Komponen Sisi samping Lemari ( dua buah, kiri dan kanan)
1)
Membuat frame
2) Membuat tenon pada ujung- ujung rail
2)
Membuat tenon pada kedua ujung papan bagian sudut dan bagian
tengah untuk penyatuan dengan sisi samping lemari
2) Menambahkan penyangga rak pada sisi kiri dan sisi kanan lemari
kemudian membuat mortise pada bagian tengahnya
3) Membuat penyangga bagian belakang lemari, penyatuan dengan
bagian sisi kiri dan kanan dengan mortise dan tenon joint
4) Membuat penghubung sisi bagian depan atas dan tengah terhadap sisi
kiri dan kanan lemari dengan mortise dan tenon joint
5) Membuat tatakan rak berbentuk dengan kombinasi sambungan rabbet
pada persilangannya dan sambungan mortise dan tenon pada sisi
sisinya terhadap sisi- sisi case lemari
6) Menambahkan penghubung rangka atas depan terhadap rangka atas
belakang
7)
Menyusun dan fitting setiap komponen- komponen yang telah dibuat bertahap,
dan cek keselarasan ukurannya dengan meteran serta siku- sikunya dengan
penggaris siku.
a. Amplas lemari dengan amplas nomor kasar, misal no.100 hingga halus
b. Melapis lemari dengan filler
c. Amplas dengan amplas nomor sedang, misalnya 240, hingga halus
d. Melapis dengan polytur tahap pertama
e. Amplas dengan amplas nomor besar, misal no. 400 hingga halus
f. Melapis dengan polytur tahap kedua
g. Haluskan dengan kain bal
5.1.
Model Standard
Sumber: http://www.tokofurnituresimpati.com/lemari.html
konsep swing buka tutup atau penggunaan pintu geser atau dorong (sliding door),
desain yang aero dinamis dengan penggunaan pintu frame kaca tranparan maupun
cermin, membuat pola ini banyak di sukai, tinggi lemari dapat mencapai 2,5 meter
yang fungsional untuk kebutuhan berbagai macam penempatan pakaian. Konsep
pada pemilihan lemari memiliki perbedaan diantarannya rak yang tersusun,
penempatan laci dibawah atau terlihat diluar, luas yang tergantung kebutuhan baik
3 pintu sampai 5 pintu, pola warna yang dinamis dengan menggunakan berbagai
macam desain tema warna.
Sumber: http://www.tokofurnituresimpati.com/lemari.html
penempatan untuk televisi model ini bisa menjadi sebuah rekomendasi penting
untuk ruangan yang tidak begitu besar, atau mungkin lebih cermat lagi untuk meja
kantor. Lemari ini memiliki panjang body antara 2,5 - 3 meter, ukuran standar 2,2
meter merupakan cara yang baik untuk menggunakan ruangan dan akan memiliki
pilihan penyimpanan internal interior. Beberapa kesan mewah pada warna cerah
maupun penggunaan pintu swing, struktur body dalam yang memiliki laci di
bagian bawah, atau dibagi menjadi 2 bagian dalamnya, dengan rak-rak serta rel
laci.
Sumber: http://www.tokofurnituresimpati.com/lemari.html
Kabinet yang memiliki tinggi 2,9 meter, mencapai atap atau plafon yang
berarti dapat menutupi sebagian besar ruangan yang tersedia dan karena lemari
memiliki begitu banyak jenis penyimpanan maka dapat dipergunakan untuk
membuat tata letak yang sangat efisien. Lemari juga dipengaruhi oleh perubahan
pada teknologi, perkembangan terbaru termasuk model atas dapat menjadi
penyimpanan tas, sepatu khusus, koper besar, dan lain-lain. Model ini biasanya
terpasang lampu yang akan memberi pencahayaan ketika membuka pintu. Model
pintu lemari yaitu buka-tutup, pintu geser dan banyak fitur berguna lainnya.
Sumber: http://www.tokofurnituresimpati.com/lemari.html
bagian bawah dan memiliki. konsep yang tidak memakai pintu memang tidak
lazim bagi tipikal lemari di Indonesia, posisi yang terbuka dan terlihat memang
sangat begitu efesien dan terkontrol. Banyak di negara Eropa baik di Belanda,
maupun di Jerman menerapkan model ini, apalagi saat ini menjadi tren terbaru di
negara Cina.
Sumber: http://www.tokofurnituresimpati.com/lemari.html