Anda di halaman 1dari 10

RENCANA KEGIATAN PUSKESMAS

Disusun oleh


Islahul Ummah (086105001)
Ida Bagus Indra (0861050004)
Frincia Bunga R.A (0861050)
Vanessa Mutiara (0861050)
Mauren Lusi Selfiana (0961050115)
I Gusti Agung Putu Restu M (0961050137)



KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 16 Desember 2013 18 Januari 2014
JAKARTA
RENCANA KEGIATAN KEPANITERAAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS

Pendahuluan
Perkembangan sosial dari masyarakat sederhana menjadi masyarakat yang modern
membentuk komunitas yang berbagai ragam, dalam kelompok geografis, kebutuhan, pekerjaan.
Menghadapi hal inilah diperlukan bentuk pelayanan kesehatan yang disesuaikan dengan kondisi
sosial dan komunitas kelompoknya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memulai programnya
Health for All in 2000 yaitu pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama
dalam pengembangan perencanaan pemerintah. Program tersebut menitikberatkan pelayanan
kesehatan yang komprehensif. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Dokter
Keluarga Dunia (WONCA) telah merumuskan sebuah visi global dan rencana tindakan (action
plan) untuk meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat yang tertuang dalam tulisan
Making Medical Practice and Education More Relevant to Peoples Needs: The Role of Family
Doctor.
Definisi dokter keluarga (DK) atau dokter praktek umum (DPU) adalah dokter yang
mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi semua orang yang mencari pelayanan
kedokteran dan mengatur pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dimana dokter tersebut
merupakan dokter yang menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan kedokteran tanpa
adanya pembatasan usia, jenis kelamin ataupun jenis penyakit. Dokter yang mengasuh individu
sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari individu tersebut tanpa
membedakan ras, budaya dan tingkatan sosial. Secara klinis dokter ini berkompeten untuk
menyediakan pelayanan dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar budaya,
sosial ekonomi dan psikologis pasien. Sebagai tambahan, dokter ini bertanggung jawab atas
berlangsungnya pelayanan yang komprehensif dan berkesinambungan bagi pasiennya. Dokter
keluarga ini memiliki fungsi sebagai five stars doctor dan memiliki organisasi yang telah
dibentuk yaitu PDKI yang telah diketahui oleh IDI.
Pelayanan kesehatan lini pertama di Indonesia dalam bentuk Puskesmas. Dimana
Puskesmas mempunyai peranan sebagai unit fungsional terdepan yang mandiri dalam
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas memiliki fungsi sebagai pusat
pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pembinaan peran serta masyarakat dan
sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Oleh karena itu, Puskesmas memilki peranan
besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia.
Dalam Kepaniteraan Kedokteran Keluarga memiliki kurikulum yang diarahkan untuk
menghasilkan dokter keluarga, tidak lagi dokter komunitas atau dokter Puskesmas seperti
sekarang. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 916/Menkes/Per/VIII/1997
tentang Pelayanan Dokter Umum yang diarahkan menjadi pelayanan dokter keluarga. Oleh
karena itu, dokter muda dapat melakukan pelayanan kesehatan dengan memandang manusia
sebagai makhluk biologis yang meluas ke semua aspek ilmu kedokteran yang mengutamakan
pelayanan kesehatan tingkat primer yang bersifat menyeluruh dalam konteks pendalaman
manusia dalam kehidupan keluarganya, kehidupan sosialnya, lingkungan dan spiritual. Juga
melakukan manajemen penatalaksanaan medis maupun administrative yang dapat dilakukan
dalam Puskesmas.

TUJUAN
Tujuan Umum:
Meningkatkan PENGETAHUAN dan mendapatkan KETERAMPILAN dalam pelayanan
kesehatan yang dilakukan di Puskesmas sehingga dapat menerapkan pelayanan kesehatan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga (family medicine approach). Dengan mengaplikasikan
kedokteran keluarga berarti menguatkan sistem Pelayanan Kesehatan Primer (primary health
care) sebagai pondasi sistem kesehatan yang kokoh dalam suatu wilayah.

Tujuan Khusus:
1. Kemampuan Keterampilan Interpretasi
Dokter muda diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan untuk:
Mendengarkan dan berkomunikasi dengan pasien atau keluarga,
melakukan pencatatan informasi, keluhan saat ini (riwayat perkembangan
penyakit/ permasalahan kesehatan.)
Memperoleh informasi yang cukup dan relevan dari individu tentang
resiko/faktor pencetus, penyebab masalah dalam keluarga.
Melakukan pemeriksaan fisik secara umum (Inspeksi, palpasi, auskultasi,
pemeriksaan dasar)
Melakukan pemeriksaan khusus, lokal, sesuai dengan kasus.
Menjelaskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Menegakkan diagnosis, merumuskan rencana tindakan penyelesaian
masalah klinik pasien dan anggota keluarga
Melakukan pemantauan klinis dan keluarga secara menyeluruh paripurna
dan terpadu dengan memanfaatkan kemampuan/sumber
keluarga/resources.

2. Kemampuan Ketrampilan memberikan tindakan dan penyelesaian masalah
Dokter muda diharapkan memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk:
Pengobatan atau pemulihan
Kesinambungan pelayanan (pemantauan klinis)
Tanggung jawab serta argumentasi klinis dan sosial
Pembinaan dan pencegahan (PJPK dan keluarga).

3. Kemampuan Memperoleh Data
Dari kemampuan memperoleh data yang cukup relevan meliputi:
Profil keluarga
Identifikasi masalah keluarga :
o Morbiditas
o Fisik
o Mental/psikologikal/spiritual
o Ekonomi
o Sosial
o Lingkungan rumah tangga
Menyusun rencana penyelesaian masalah keluarga



4. Kemampuan memberi tindakan dan penyelesaian dalam keluarga
Dokter muda diharapkan mampu untuk melakukan sebuah tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang ada dari segi:
Morbiditas dan lingkungan
Fisik
Mental/ psikological /spiritual
Sosial dan ekonomi

5. Kemampuan berkomunikasi
Dokter muda mampu untuk :
Mendengarkan dan berkomunikasi dengan keluarga
Membina partisipasi dalam masalah penyakit dan lingkungan rumah
tangga
Membina partisipasi keluarga dalam pemantapan kesehatan fisik, budaya
keluarga sehat.
Membina potensi ekonomi social-spiritual.
Sasaran Kegiatan
Adapun sasaran dari kegiatan ini ialah pasien (tujuan khusus 1-3) dan keluarganya
(tujuan khusus 4) beserta dokter muda sendiri (tujuan khusus 5).

Bentuk Kegiatan
Berikut merupakan bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh dokter muda selama
berada di Puskesmas tempat dokter muda bertugas:
1. Mengikuti Kegiatan di Balai pengobatan :
Melakukan anamnesa dan pemeriksaan jasmani yang tepat pada pasien
Membina hubungan dan komunikasi dengan pasien secara baik dan sopan
Melakukan prosedur tindakan (mencuci tangan dengan benar,
menggunakan alat dengan tepat, dan memberitahukan kepada pasien
jadwal kontrol ulangnya)
Memilih dan melakukan pemeriksaan penunjang sesuai dengan
ketersediaannya yang dilakukan sendiri
Melakukan pemeriksaan laboratorium (mengambil spesimen, melakukan
pemeriksaan kultur kuman) yang dilakukan sendiri
Menegakkan Diagnosa
Memberikan terapi yang rasional
Melakukan konsultasi dan rujukan ( bila diharuskan dan memungkinkan)
Melakukan kegiatan di Apotek (membuat sediaan obat, membaca resep
obat, mengecek ulang resep, dan memberitahu pasien cara minum obat)

2. Mengikuti Kegiatan di KIA & Gizi
Melakukan pemeriksaan ANC dan pemberian informasi untuk kontrol
Melakukan pemeriksaan KIA ( IVA, Imunisasi, dan PAP Smear)
Melakukan penyuluhan secara individual
Berkomunikasi dengan baik kepada pasien
Menemukan masalah Gizi pasien
Melakukan konseling gizi sesuai kondisi pasien
Berkomunikasi dengan baik kepada pasien

3. Mengikuti Kegiatan KB
Mengadakan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) (penyuluhan)
Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana, Pil KB, suntikan KB dan
AKDR

4. Mengikuti Kegiatan Kesehatan Lingkungan
Melaksanakan inspeksi sanitasi kesekolah sekolah seperti sarana air
bersih, kamar mandi / WC, tempat tempat pengelolaan makanan /
minuman, pembuangan sampah.
Pengawasan dan pemberian pada kelompok masyarakat mengenai
pemakai air, tempat pengelolaan makanan / minuman.
5. P2M
Melakukan pemeriksaan suspek, penemuan dan pengobatan penderita TB
Paru dengan DOTS, baik dengan pemeriksaan BTA Positif, BTA Negatif
dengan Rongen Positif ataupun anak anak dengan gejala klinis.
Pengobatan dengan dehidrasi dan pemberian oralit.
Menemukan tersangka penderita DBD dan pengobatan kasus serta
melaksanakan penyelidikan epidemiologi.
Melakukan fongging untuk kasus yang memenuhi standart ( swadaya )
6. Home Visit
Bersedia melakukan kunjungan ke rumah pasien
Mengumpulkan data keluarga pasien (Family Folder)
Melakukan anamnesa dan pemeriksaan jasmani terhadap anggota keluarga
pasien lainnya
Menegakkan diagnosa dan Rencana Penatalaksanaan
Berkomunikasi dengan baik kepada pasien dan keluarganya
Melakukan obeservasi pada rumah dan lingkungan rumah
Memberikan edukasi kesehatan keluarga berdasarkan identifikasi masalah

Jumlah Peserta
Jumlah dokter muda yang mengikuti kegiatan ini ialah sebanyak 6 orang dengan susunan
organisasi sebagai berikut :
Ketua Kelompok Puskesmas : I Gusti Agung Putu Restu M
Wakil Ketua : Ida Bagus Indra
Sekretaris : Islahul Ummah
Bendahara : Vanessa Mutiara
Anggota : Frincia Bunga R.A
Anggota : Mauren Lusi Selfiana



Biaya Kegiatan
Adapun biaya untuk kegiatan ini ditanggung secara personal dan kelompok. Untuk
kegiatan sehari-hari dokter muda bertanggung jawab penuh atas pengeluarannya dan untuk
kegiatan yang bersifat kelompok maka pendanaan berasal dari uang kas yang dikumpulkan
secara kolektif dari tiap-tiap anggota. Perincian pemasukan dan pengeluaran terlampir.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan kegiatan dimulai dari hari Senin tanggal 23 Desember 2013 sampai
dengan Sabtu 10 Januari 2014.
2. Tempat Pelaksanaan kegiatan Puskesmas Kelurahan dari Puskesmas Kecamatan Duren
Sawit, Jakarta Timur.

Jadwal Kegiatan
Minggu I (23 Desember - 3 Januari 2013)

Bagian Sen Sel Rabu Kms Jmt
BP 1,5 3,6 4,2 4,5 1,2
KIA dan
Gizi
3,6 4,2 1,5 - 3,6
KB 4 1 6 2,3 5
KesLing &
P2M
2 5 3 1,6 4
Home Visit - - - - -















Tabel kompetensi yang akan dicapai :


Tujuan khusus Kegiatan Lokasi
3
1

1
2
1

1
Melakukan anamnesa dan pemeriksaan jasmani
Memilih dan melakukan pemeriksaan penunjang
sesuai dengan ketersediaannya.
Menegakkan Diagnosa
Memberikan terapi yang rasional
Memanggil pasien dengan sopan dan
berkomunikasi yang baik dengan pasien
Melakukan konsultasi dan rujukan ( bila ada)
Balai pengobatan (BP)
2
1

1

1
1
Memberikan konseling KB
Melakukan pemeriksaan ANC dan pemberian
informasi untuk kontrol
Melakukan pemeriksaan KIA ( IVA, Imunisasi,
dan PAP Smear)
Melakukan penyuluhan secara individual
Berkomunikasi dengan baik kepada pasien
KIA,KB
3

2

3

4
Mengumpulkan dan menganalisa data tentang
penyakit
Melaporkan penyakit menular
Menyelidiki kebenaran laporan yang masuk
tentang kasus (wabah/KLB)
Tindakan permulaan untuk menahan
P2M
penjalarannya
1
3
1

1

1

5
Bersedia melakukan kunjungan ke rumah pasien
Mengumpulkan data keluarga pasien
Melakukan anamnesa dan pemeriksaan jasmani
terhadap anggota keluarga pasien lainnya
Melakukan observasi rumah pasien berdasarkan
syarat rumah sehat
Menegakkan diagnosa dan rencana
penatalaksanaan terhadap keluarga pasien
Berkomunikasi dengan baik kepada pasien dan
keluarganya
Home visit

Anda mungkin juga menyukai