Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik, di mana kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa (the Founding Fathers) yang meletakkan dasar pembentukan negara Indonesia, setelah terapainya kemerdekaan pada tanggal !" #gustus !$%&. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau besar dan keil, di bawah payung 'egara (esatuan Republik Indonesia ('(RI). Indonesia pernah menjalani sistem pemerintahan )ederal di bawah Republik Indonesia *erikat (RI*) selama tujuh bulan (+" ,esember !$%$ - !" #gustus !$&.), namun kembali ke bentuk pemerintahan republik. *etelah jatuhnya /rde Baru (!$$0 - !$$"), pemerintah merespon desakan daerah-daerah terhadap sistem pemerintahan yang bersi)at sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep /tonomi ,aerah untuk mewujudkan desentralisasi kekuasaan. Undang-undang Dasar 1945 (onstitusi 'egara Indonesia adalah 1ndang-undang ,asar (11,) !$%&, yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara negara2 kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara (legislati), eksekuti), dan yudikati)). 11, !$%& juga mengatur hak dan kewajiban warga negara. 3embaga legislati) terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang merupakan lembaga tertinggi negara dan ,ewan Perwakilan Rakyat (,PR). 3embaga 4ksekuti) terdiri atas Presiden, yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil presiden dan kabinet. ,i tingkat regional, pemerintahan pro5insi dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan di pemerintahan kabupaten6kotamadya dipimpin oleh seorang bupati6walikota. 3embaga 7udikati) menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh Mahkamah #gung (M#) sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan-badan kehakiman lain yang berada di bawahnya. Fungsi M# adalah melakukan pengadilan, pengawasan, pengaturan, memberi nasehat, dan )ungsi adminsitrasi. *aat ini 11, !$%& dalam proses amandemen, yang telah memasuki tahap amandemen keempat. #mandemen konstitusi ini mengakibatkan perubahan mendasar terhadap tugas dan hubungan lembaga-lembaga negara. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR Fungsi pokok MPR selaku lembaga tertinggi negara adalah menyusun konstitusi negara2 mengangkat dan memberhentikan presiden6wakil presiden2 dan menyusun 8aris-garis Besar 9aluan 'egara (8B9'). Fungsi pokok MPR yang disebut di atas dapat berubah bergantung pada proses amandemen 11, !$%& yang sedang berlangsung. :umlah anggota MPR adalah ".. orang, yang terdiri atas &.. anggota ,PR dan +.. anggota 1tusan 8olongan dan 1tusan ,aerah, dengan masa jabatan lima tahun. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR *elaku lembaga legislati), ,PR ber)ungsi mengawasi jalannya pemerintahan dan bersama-sama dengan pemerintah menyusun 1ndang-undang. :umlah anggota ,PR adalah &.. orang, yang dipilih melalui Pemilihan 1mum setiap lima tahun sekali. Presiden!"akil Presiden Presiden Republik Indonesia memegang pemerintahan menurut 11, !$%& dan dalam melaksanakan kewajibannya, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden. ,alam sistem politik Indonesia, Presiden adalah (epala 'egara sekaligus (epala Pemerintahan yang kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya. Presiden juga berkedudukan selaku mandataris MPR, yang berkewajiban menjalankan 8arisgaris Besar 9aluan 'egara yang ditetapkan MPR. Presiden mengangkat menteri-menteri dan kepala lembaga non departemen (;'I6Polri6:aksa #gung) setingkat menteri untuk membantu pelaksanaan tugasnya. ,alam 11, !$%& (5ersi sebelum amandemen) disebutkan bahwa Presiden dan <akil Presiden dipilih oleh MPR dengan suara yang terbanyak. Presiden dan <akil Presiden memegang jabatan selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali. Ma#kma# $gung Mahkamah #gung (M#) adalah pelaksana )ungsi yudikati), yang kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya. M# bersi)at independen dari inter5ensi pemerintah dalam menjalankan tugasnya menegakkan hukum dan keadilan, meski penunjukan para hakim agung dilakukan Presiden. %em&aga 'inggi (egara %ainnya 3embaga tinggi negara lainnya adalah Badan Pengawas (euangan (BP() dan ,ewan Pertimbangan #gung (,P#). Fungsi utama BP( adalah melakukan pemeriksaan keuangan pemerintah. ;emuan-temuan BP( dilaporkan ke ,PR, selaku badan yang menyetujui #nggaran Pendapatan Belanja 'egara (#PB'). ,P# ber)ungsi untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan Presiden yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, termasuk dalam masalah politik, ekonomi, soial budaya, dan militer. ,P# juga dapat memberi nasehat atau saran atau rekomendasi terhadap masalah yang berkaitan dengan kepentingan negara. #nggota ,P# diusulkan oleh ,PR dan diangkat oleh Presiden untuk masa bakti lima tahun. :umlah anggota ,P# adalah %& orang. Pemerinta# Daera# ,i tingkat daerah, sebuah pro5insi dikepalai oleh seorang gubernur sedangkan kabupaten6kotamadya dikepalai oleh seorang bupati6walikota. *aat ini terdapat =. pro5insi dan =0. kabupaten6kotamadya. *ejak diberlakukannya 11 'omor ++6!$$$ tentang pelaksanaan /tonomi ,aerah pada tanggal ! :anuari +..!, kewenangan pengelolaan daerah dititikberatkan ke (abupaten, sehingga hubungan antara pemerintah pro5insi dan pemerintah kabupaten lebih bersi)at koordinasi. 9ubungan lembaga legislati), eksekuti), dan legislati) di tingkat daerah sama halnya dengan hubungan antarlembaga di tingkat nasional. >ontohnya, tugas ,PR ;ingkat I adalah mengawasi jalannya pemerintahan di tingkat pro5insi dan bersama-sama dengan 8ubernur menyusun peraturan daerah. 3embaga yudikati) di tingkat daerah diwakili oleh Pengadilan ;inggi dan Pengadilan 'egeri. P)M)RI('$*$( Pro+il (egara Ketika pecahnya PD II di Eropa yang menyebar hingga ke pasifik, Jepang berhasil menduduki Hidia Timur Belanda pada aret !"#$, setelah menyerahnya tentara kolonial Belanda mengikuti %atuhnya Hongkong, anila, dan &ingapura' Pada ! (pril !"#) pasukan amerika mendarat di *kina+a' Kemudian pada , dan " agustus (merika &erikat men%atuhkan bom atom ke atas dua kota di Jepang, hiroshima dan nagasaki' &ekian hari kemudian pada !# agustus !"#), Jepang menyerah kepada tentara sekutu' Peristi+a tersebut membuka peluang bagi rakyat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya' Tiga hari setelah menyerahnya Jepang secara mutlak, pada !- agustus !"#) pemimpin nasional Indonesia Ir' &oekarno dan Drs' ohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di hadapan rakyat' Proklamasi mengambil tempat pada Jalan Pegangsaan Timur ). Jakarta, didengar oleh ribuan rakyat Indonesia di seluruh negeri karena teks tersebut disiarkan secara rahasia oleh operator radio Indonesia menggunakan pemancar milik stasion radio Jepang, Jakarta Hoso Kyoku' Ter%emahan proklamasi dalam bahasa Inggris %uga disiarkan ke luar negeri' Dasar (,alsa+a# (egara Pancasila adalah falsafah dasar negara Indonesia' Pancasila terdiri dari dua kata sansekerta, Panca berarti lima, dan sila memiliki arti prinsip' Pancasila mengandung lima dasar yang tidak terpisahkan dan saling terkait satu dengan yang lainnya' ereka adalah/ !' Ketuhanan 0ang aha Esa $' Kemanusiaan 0ang (dil dan Beradab 1' Persatuan Indonesia #' Kerakyatan 0ang Dipimpin oleh Hikmat Kebi%aksanaan dalam Permusya+aratan Per+akilan )' Keadilan &osial Bagi &eluruh 2akyat Indonesia Undang Undang Dasar 1945 Konstitusi 2epublik Indonesia selalu meru%uk kepada 3ndang 3ndang Dasar !"#)' Hal ini disebabkan karena konstitusi negara disusun dan diadaptasi pada tahun !"#) ketika pendirian republik, dan secara %elas membedakannya dari konstituso lainnya yang diperkenalkan bebas di Indonesia' 4ebih lan%ut, muatan danri 33D !"#) menuliskan %elas tu%uan dan sasaran untuk kemerdekaan yang diproklamasikan pada !- (gustus !"#) dan mempertahankannya di kemudian hari' Hal ini merefeleksikan semangat dan kekuatan masa tersebut ketika merancang konstitusi' Ini menginspirasikan urgensi untuk persatuan dan kesamaan tu%uan serta demokrasi yang dibangun atas konsep +arisan Indonesia dalam gotong5royong dan musya+arah mencapai mufakat' Dia+ali dengan sebuah pembukaan, undang undang dasar republik indonesia terdiri atas 1- pasal, empat aturan peralihan dan dua peraturan tambahan' Pembukaan disusun dalam empat paragraf dan mengandung sebuah kutukan terhadap segala bentuk pen%a%ahan di dunia, sebuah keterangan per%uangan Indonesia untuk kemerdekaan, sebuah deklarasi kemerdekaan dan pernyataan prinsip5prinsip dan tu%uan5tu%uan dasar negara' &elan%utnya %uga menyatakan bah+a kemerdekaan nasional Indonesia didirikan ke dalam sebuah negara kesatuan 2epublik Indonesia dengan kekuasaan berada di tangan rakyat' 6egara miliki dasar falsafah hidup sebagai berikut/ Ketuhanan 0ang aha Esa, Kemanusiaan 0ang (dil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan 0ang Dipimpin oleh Hikmat Kebi%aksanaan dalam Permusya+aratan Per+akilan, dan Keadilan &osial Bagi &eluruh 2akyat Indonesia' Dibimbing oleh falsafah fundamental tersebut, tu%uan dasar negara adalah me+u%udkan sebuah pemerintahan Indonesia yang melindungi seluruh rakyat dan bumi perti+i Indonesia, meningkatkan kese%ahteraan masyarakat, mengembangkan kehidupan intelektualitas negara dan berkontribusi me+u%udkan sebuah tata dunia yang berdasar kepada kemerdekaan, kedamaian dan keadilan sosial' $mandemen UUD 1945 &e%ak era reformasi, 33D !"#) mengalami beberapa amandemen, tambahan dan penyempurnaan sebanyak empat kali pada sidang tahunan P2 tahun !""", $777, $77! dan $77$' (mandemen berdasarkan meliputi sekian tema yang di antaranya adalah sebagai berikut/ 1. -ekuasaan Konstitusi 33D !"#) se%ak a+al menganut sebuah ideologi yang menyatakan bah+a kekuasaan berada di tangan rakyat dan didelegasikan secara mutlak oleh a%elis Pertimbangan 2akyat' Hal ini menganut sebuah ideologi kekuasaan P2, men%adikan P2 men%adi sebuah institusi negara yang memiliki ke+enangan tidak terbatas karena P2 men%adi sebuah Institusi yang merupakan pen%elmaan seluruh rakyat Indonesia' Kebesaran dan kekuasaan tanpa batas ini menyebabkan P2 men%adi tidak bisa dikontrol oleh Institusi negara manapun' Hal ini menyebabkan P2 men%adi sebuah organ terhebat institusi kenegaraan yang dalam tatanan institusi kenegaraan pemerintahan republik indonesia dan diposisikan sebagai lembaga tertinggi negara' enyikapi era perubahan, pandangan5pandangan 33D !"#) yang asli tidak lagi cocok terhadap ideologi demokrasi yang membutuhkan implementasi sistem kontrol dan keseimbangan di antara institusi internal negara' 3ntuk itu, keputusan pasal $ ayat ! diubah men%adi kekuasaan di tangan rakyat dan didelegasikan menurut konstitusi' 2. Struktur dan kewenangan anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat &ebelum amandemen, struktur keanggotaan P2 terdiri dari anggota De+an Per+akilan 2akyat 8DP29 termasuk utusan iliter dan Polisi Indonesia, 3tusan Daerah 83D9, dan 3tusan :olongan 83:9' (nggota DP2 dipilih dalam pemilihan umum, sementara 3D dan 3: adalah hasil undangan' 3ndangan terhadap seluruh anggota P2 dirasakan tidak sesuai dengan pembela%aran dan semangat demokrasi, oleh sebab itu formulasinya dirubah dengan penyesuaian bah+a seluruh anggota P2 harus dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum' Dengan amandemen ini, struktur keanggotaan P2 meliputi anggota DP2 dan De+an Per+akilan Daerah, sebuah institusi per+akilan baru dalam tatanan kenegaraan republik indonesia 3. -ewenangan Presiden 33D !"#) menganut prinsip pemerintahan presidentil' Baik dalam hal teori maupun praktek ketatanegaraan dalam pemerintahan mengikuti sistem pemerintahan presidentil menurut konstitsui tersebut, presiden memiliki kekuasaan dan peran yang besar dan penting' Itulah yang ter%adi di Indonesia' *leh sebab itu, sangat logis bila cukup banyak artikel yang terkait terhadap otoritas kepresidenan dalam 33D !"#), yang tersebar dalam berbagai macam pasal dan ayat, terutama yang berkaitan terhadap keuasaan mulai dari mengumumkan perang hingga mengabulkan permohonan maaf' 4. Pemili#an langsung Presiden dan "akil Presiden ole# rakyat &e%ak berdirinya 2epublik Indonesia, pemilihan presiden dan +akil presiden dilaksanakan oleh P2 dengan sebuah mekanisme per+akilan tidak langsung' &ehubungan dengan semangat demokrasi yang menyaratkan ba+ah rakyat diberikan hak untuk memilih presiden dan +akil presiden secara langsung, sehingga sistem pemilihan oleh P2 hari diganti men%adi sistem pemilihan langsung oleh rakyat'Jika kondisi pada putaran pertama pemilu tidak terpenuhi, putaran kedua dilaksanakan dengan mencalonkan pasangan dengan suara terbanyak nomor urut satu dan nomor dua pada putaran pertama' Pasangan yang mendapatkan suara terbanyak akan dilantik men%adi presiden dan +akil presiden' 5. Masa ja&atan Presiden dan "akil Presiden &ebelum diamandemen, formulasi masa %abatan presiden dan +akil presiden di dalam 33D #) tidak secara tegas atai kongkrit mengatur freukuensi masa %abatan' Konsekuensinya, hal ini membuka kesempatan untuk berbagai macam interpretasi' 33D !"#) yang diamandemen mengatur bah+a presiden dan +akil presiden men%abat selama lima tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa berikutnya' Hal ini mengartikan bah+a +arga negara Indonesia hanya dapat dipiluh sebagai presiden dan +akil presiden untuk !7 tahun masa %abatan' 6. Pem&er#entian Presiden dan "akil Presiden dalam masa ja&atan &elama ini tidak ada pasal dalam 33D !"#) yang mengatur pemberhentian presiden dan;atau +akil presiden dari %abatan mereka' 33D hanya menetapkan sebuah pasal terhadap pertanggung%a+aban presiden sebelum sidang luar biasa P2 yang didasari dengan undangan dari DP2' Hal ini di%alankan bila DP2 merasa presiden benar5benar melakukan pelanggaran terhadap garis besar haluan negara' &aat ini 33D !"#) yang telah diamandemen memuat faktor5faktor dan prosedur5 prosedur resmi yang menyebabkan pemberhentian presiden dan;atau +akil presiden dari %abatannya' 7. Pengantian Presiden di tenga# masa ja&atan ole# "akil Presiden enurut 33D !"#), posisi +akil presiden adalah untuk membantu presiden men%alankan tugasnya' Posisi tersebut men%adikan +akil presiden secara otomatis menggantikan presiden hingga akhir masa %abatannya bila presiden meninggal, mengundurkan diri, atau tidak mampu men%alankan tugasnya selama masa %abatannya' 8. Pelaksana tugas ke.residenan eskipun tidak mungkin, terdapat %uga kemungkinan lain pada kondisi darurat yang disebabkan oleh, misalnya, presiden dan +akil presiden meninggal secara bersamaan, mengundurkan diri, dan diturunkan atau tidak mampu men%alankan ke+a%ibannya selama masa %abatannya' Dalam konsisi ini, pengambil kebi%akan yang memiliki legal formal yang kokoh amat dibutuhkan'engantisipasi kasus5kasus seperti ini 33D !"#) yang telah diamandemen, menetapkan bah+a dalam kondisi demikian maka pelaksana tugas5tugas kepresidenan terdiri dari tiga anggota kabinet yaitu/ enteri 4uar 6egeri, enteri Dalam 6egeri dan enteri Pertahanan' 9. Pem&entukan Dewan Penasi#at Presiden dan .eng#a.usan Dewan Pertim&angan $gung Keberadaan DP( sebagai sebuah lembaga negara, dahulu adalah setara dengan presiden dan memiliki tugas memberikan masukan dan pertimbangan ke presiden yang pada akhirnya dinilai kurang effekti< dan effisien' Hal tersebut karena masukan dan pertimbangan yang diberikan ke presiden bersifat tidak mengikat'Berdasarkan pertimbangan tersebut, 33D !"#) yang diamandemen menghapus keberadaan DP(' enggantikan hal tersebut konstitusi yang baru memberikan +e+enang ke presiden untuk membentuk de+an penasihat yang memiliki tugas memberikan masukan dan pertimbangna ke presiden' 10. Menteri negara &ebagai konstitusi yang menganut ideologi sistem pemerintahan presidentil, 33D !"#) yang diamandemen menegaskan bah+a menteri5menteri negara, yang dipilih dan ditugaskan oleh presiden, adalah pembantu presiden' 11. Pemerinta#an daera# Daerah diberikan kebebasan dan +e+enang untuk memanfaatkan dan mengatur sumber daya alam yang dimiliki, dengan produk perundang5undangan yang dapat meningkatkan kema%uan dan kese%ahteraan daerah' *tonomi daerah di%alankan dan ter+u%ud di ba+ah negara kesatuan 2epublik Indonesia'Konstitusi baru yang telah diamandemen %uga mengatur pengakuan negara serta penghormatan terhadap unit administrasi daerah, yang memiliki status khusus dan istime+a' 12. Dewan Perwakilan Daera# 33D !"#) yang diamandemen memperkenalkan sebuah institusi per+akilan baru dalam struktur pemerintahan Indonesia' Institusi tersebut adalah De+an Per+akilan Daerah 8DPD9 seperti tertuang dalam pasal =II ( berta%uk DPD' /endera (asional Bendera nasional Indonesia adalah >&ang &aka erah Putih?' Bendera itu terdiri dari dua +arna, merah di atas +arna putih' Dimana lebarnya adalah dua pertiga dari pan%angnya, atau dua meter dan tiga meter' Dikibarkan di depan istana kepresidenan, gedung5gedung pemerintahan dan kantor per+akilan Indonesia dan di luar negeri' Bendera pertama berkibar gagah pertama kalinya di tengah5tengah pen%a%ahan Jepang pada upaca hari kemerdekaan di depan istana kepresidenan di ibukota Jakarta' Bendera berse%arah ini, atau >bendera pusaka?, dikibarkan terakhir kalinya pada !- (gustus !",.' &e%ak itu bendera tersebut disimpan dan digantikan oleh sebuah replika yang dira%ut dari sutera asli Indonesia' %am&ang (egara 4ambang negara Indonesia adalah sebuah elang emas, disebut %uga dengan >garuda? yang merupakan sebuah figur epik Indonesia kuno' 4ambang ini %uga digambarkan dalam banyak candi5candi dari abad ke ,' Elang adalah sebuah simbol energi yang kreati<' @arna dasarnya adalah emas, me+atakkan kehebatan sebuah bangsa' @arna hitam me+akili alam' Terdapat !- helai pada setiap sayapnya, . helai pada ekor dan #) pada bulu leher' Hal ini menu%ukkan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia/ !- (gustus !"#)' &emboyan, >Bhinneka Tunggal Ika? 8Berbeda5beda tapi satu %ua9, ini tertulis pada pita yang digenggam oleh cakar garuda' %agu -e&angsaan 4agu kebangsaan Indonesia adalah >Indonesia 2aya?' 4agu ini dikarang pada tahun !"$.' Kelahiran Indonesia 2aya menandai permulaan gerakan nasionalis Indonesia' 4agu ini diperkenalkan pertama kalinya oleh sang pengarang, @age 2udolf &upratman, pada Kongres Pemuda Indonesia kedua pada $. oktober !"$. di Bata<ia, sekarang Jakarta esei Peru&a#an -onstitusi dan Demokrasi Bambang Widjajanto &etengah abad lalu, ketika banyak bangsa melepaskan diri dari pen%a%ahan, konstitusi dimaknai sebagai hukum dasar yang memberikan dasar identitas dan legitimasi baru bagi sang penguasa baru' &atu5dua dekade belakangan ini, konstitusi 55bagi negara yang baru menumbangkan reAim diktator dari bangsanya sendiri55 dimaknai sebagai era baru menu%u sistem kekuasaan yang demokratis' Tapi nampaknya, %alan yang tengah diretas Indonesia melalui perubahan konstitusi %ustru mengarah pada pembentukan supremasi legislatif yang %elas berbeda dengan pembentukan sistem kekuasaan demokratis' &ecara umum, %ika bicara soal Konstitusi bisa %adi memang tak menarik' Dalam konteks Indonesia, lihat sa%a dari berita5berita di berbagai media B perbincangan konstitusi hanya men%adi ecek5ecek berita' emang bagi sebagian kalangan political scientist, konstitusi Cagak diabaikanC keberadaannya' Dasar logikanya sangat menuruti akal sehat, yaitu konstitusi hanya memuat kumpulan teks, sementara permainan politik acapkali tidak didasarkan atas aturan di dalam konstitusi, sebab konstitusi kerapkali tak diperlukan dalam perebutankekuasaan' Dontoh paling kongkrit bisa dilihat dalam kasus di Eilipina dan Indonesia' Diktator arcos dan &uharto ditumbangkan bukan karena aturan yang tersebut didalam konstitusi' Bahkan bagi sebagian kalangan hukum, konstitusi hanya dimaknai sebagai ketentuan normatif yang mengatur relasi antara suatu institusi dan +arga negara di dalam suatu pemerintahan' Hingga tak begitu berarti bagi kepentingan langsung persoalan penegakan hukum sehari5hariB %uga tak begitu perlu untuk diperdebatkan apakah penegakan hukum itu akan berkaitan erat dengan format dan struktur kekuasaan yang seharusnya diatur di dalam konstitusi' Berpi%ak dari faktor ini, maka bisa %adi bicara konstitusi seolah bicara soal fiksi, karena tak langsung menyentuh persolan sehari5hari' (tau mungkin malah bicara sesuatu yang kurang berarti' Eakta diatas mungkin ada benarnya, apalagi %ika diletakkan dalam konteks transisi Indonesia' 4ihat sa%a, pemberitaan perseteruan :us Dur dan beberapa kalangan De+an Per+akilan 2akyat' Pemberitaan cenderung meliput pertikaian politiknya sa%a, dan perseteruan itu dianggap tak berkaitan dengan problem format kekuasaan, dimana konstitusi yang ada memang tak mengatur bagaimana mengelola konflik seperti itu' &ehingga solusi yang dita+arkan hanya berkisar pada kompromi politik sa%a, ketimbang mendesain suatu sistem kekuasaan yang bisa mengelola konflik antar lembaga kekuasaan' Disatu sisi, dinamika intensif antar lembaga negara memang penting, namun alau itu tak berarti terus ter%adi konflik yang berkepan%angan dan tak terselesaikan Itu sebabnya tak ada diskursus yang diperdebatkan secara mendalam untuk menyusun suatu format politik guna mengelola konflik antara institusi negara secara demokratik' Diskursus itulah yang tidak masuk ke dalam perubahan konstitusi yang ter%adi di Indonesia' Juga, tak terlihat ada usaha yang komprehensif, agar rakyat mempunyai akses untuk mengontrol otoritas kekuasaan agar tidak berbuat se+enang5+enang' Kesemua soal itu, nampaknya tak begitu penting untuk didesakan di dalam perubahan konstitusi' (kibatnya, perubahan konstitusi men%adi isu yang tak diminati dan dianggap tak berarti bagi masa depan Indonesia' Padahal, konstitusi boleh %adi merupakan Cpo+er mapsC dari format dan struktur politik suatu kekuasaan' Karena disanalah diatur bagaimana suatu kekuasaan beker%a didalam suatu pemerintahan' Dimana, struktur, sistem, karakter serta beker%anya suatu mekanisme kekuasaan, bisa diformat dan dilacak melalui konstitusi' Bahkan perangkat lunak kekuasaan berupa ideologi atau filsafat suatu negara, seharusnya %uga bisa ditemukan melalui konstitusi' Juga, di dalam konstitusilah, pembatasan kekuasaan suatu pemerintahan diatur secara limitatif, selain hubungan antara institusi negara' Dari sini kelak %uga bisa dilacak apakah sistem kekuasaan suatu negara mengakomodasi sistem pemerintahan yang bercirikan check and balances sistem' &ecara umum hendak dikatakan bah+a konstitusi seharusnya mengatur dan memuat kerangka organisasional suatu kekuasaan, ketentuan hukum dasar suatu pemerintahan dan aturan5aturan yang men%amin hak5hak +arga negara dari kese+enang5+enangan kekuasaan' &ingkatnya, konstitusi men%adi hukum dasar yang mengatur suatu mekanisme kekuasaan beker%a dan kekuasaan itu harus diarahkan bagi kepentingan dan kemaslahatan rakyat secara keseluruhan' Pada titik inilah, sistem kekuasaan mungkin bisa disebut sebagai demokratis' Kalau konstitusi dimaknai seperti hal diatas, maka terlalu riskan dan sangatlah naFf bila perubahan konstitusi di Indonesia hanya diserahkan pada kelompok tertentu yang %ustru mempunyai <ested interest untuk kepentingan kelompoknya sa%a' (palagi mereka tidak secara sungguh5sungguh me+akili kepentingan seluruh rakyat karena sistem pemilihan anggota De+an 55yang sebagian besarnya men%adi anggota a%elis dan secara normatif punya ke+enangan merubah konstitusi55 tidak dipilih langsung oleh rakyat sang pemilik kedaulatan se%ati' (da kemungkinan, kendati harus dibuktikan, beberapa kalangan De+an secara senga%a memonopoli proses perubahan konstitusi' (rgumen normatif yang selalu dia%ukan adalah Pasal 1 3ndang53ndang Dasar dan Ketetapan P2 6o' IG;P2;$777, dimana perundangan itu secara tegas menyatakan bah+a perubahan konstitusi dilakukan oleh P2' Dalam perspektif positif, motif dibalik tindakan monopoli adalah mengembalikan proporsi atas fungsi dan ke+enangan parlemen di dalam format dan sistem pemerintahan' Karena hampir lebih dari tiga dekade, De+an hanya men%adi instrumen politik bagi kepentingan eksekutif sa%a' Dalam perspektif lain, ada indikasi kuat kini ter%adi suatu proses yang disebut sebagai supremasi legislatif' Proses seperti ini, mungkin sa%a secara potensi sama tidak baiknya dengan eksekutif hea<y yang pernah ter%adi selama tiga decade lalu' 3ntuk membuktikan sinyalemen ini, beberapa indikasi bisa dilihat dari proses Perubahan Pertama Konstitusi tahun !"""' Dari " pasal perubahan, , pasal perubahan berkaitan dengan peran dan ke+enangan DP2 dan P2' Keseluruhan proses perubahan itu mengeliminasi berbagai ke+enangan presiden disatu sisi, namun memperluas ke+enangan de+an disisi lainnya' Dilakanya lagi, perubahan ini tidak berpretensi menciptakan check and balances sistem diantara lembaga tinggi negara' Begitupun di dalam Perubahan Kedua Konstitusi, ada sekitar empat tema perubahan, yaitu / soal hak asasi, otonomi pemerintahan daerah, pertahanan dan keamanan negara serta soal +ilayah, lambang negara dan +arga negara' Dalam perubahan ini, ada sekitar ) pasal yang kian mengukuhkan berbagai ke+enangan dari De+an' &ebut sa%a misalnya, de+an akan mempunyai berbagai hak lain yang akan diatur oleh 3ndang5undang selain yang telah disebutkan secara limitati<e dalam konstitusi seperti/ hak interplasi, hak angket, hak menyatakan pendapat, hak menga%ukan pertanyaan, hak menyampaikan usul dan pendapat, hak imunitas, selain mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan penga+asan' &ementara, pemberhentian anggota De+an akan diatur dalam undang5undang 8yang tak %elas kapan akan dibuat9' elalui Ketetapan P2 6o' III;P2;$777, hak untuk melakukan Judicial 2e<ie+ atas ketentuan perundangan yang laAimnya dimiliki oleh lembaga %udikatif diambil alih oleh P2' Pasal ) Ketetapan diatas menyatakan bah+a P2 lah yang ber+enang mengu%i undang5undang terhadap 33D dan Ketetapan P2, sedangkan ( hanyalah mengu%i peratauran diba+ah 3ndang5undang' Berbagai fakta diatas menun%ukan bah+a parlemen dengan segala ke+enangan yang melekat pada dirinya, tengah mengarahkan proses rekonstruksi politik melalui perubahan konstitusi menu%u supremasi legislatif, dengan mengabaikan pembentukan sistem kekuasaan yang mengarah pada check and balance sistem' Itu sebabnya, dalam dua perubahan konstitusi yang telah dilakukan, tidak ada satupun mekanisme yang bisa mengontrol ke+enangan anggota de+anB dan itu artinya rakyat tak memiliki akses untuk mengontrol penyalahgunaan ke+enangan yang kelak dilakukan anggota de+an dan ma%elis' Kalau fakta5fakta diatas bisa digunakan untuk memperkuat sinyalemen bah+a memang kini ter%adi suatu tendensi yang mengarah pada supremasi legislatif, maka %elas kalangan De+an dan a%elis akan mengeliminasi segala kepentingan yang berusaha untuk mempersoalkan ke+enangannya di dalam melakukan perubahan atas konstitusi' Karena dengan begitu, parlemen akan bisa mengontrol proses perubahan sesuai dengan kepentingannya sendiri' Jadi, dengan begitu, parlemen secara sadar akan menolak segala usaha yang menginginkan proses perubahan konstitusi tidak ditangani oleh mereka' Padahal, perubahan konstitusi yang dilakukan di Thailand dan Philipina, %ustru dilakukan oleh bukan kalangan parlemen' Partisipasi publik didorong untuk merancang dan mengambil keputusan di dalam perubahan konstitusi' &edangkan hal lain yang berkenaan dengan apakah supremasi legislatif itu bertentangan dengan sistem kekuasaan yang demokratis tentu harus dielaborasi lebih %auh lagi' Tapi yang pasti, dua perubahan konstitusi yang telah dilakukan dan tendensi yang mengarah pada supremasi legislatif tu telah mengabaikan pembentukan sistem kekuasaan yang bercirikan check and balances' Padahal, sistem ini men%adi salah satu ciri dalam pembentukan sistem kekuasaan yang demokratis' Kalau begitu ada indikasi kuat P2 55melalui Badan Peker%a P2, kususnya Panitia (d Hoc II55 telah gagal mengemban amanat untuk melakukan perubahan konstitusi guna menciptakan sistem dan format kekuasaan yang demokratis' Kalau begitu, kita semestinya tahu apa yang harus dilakukanH Perbedaan Negara Dan Pemerintahan By : M. Tasar Karimuddin Negara dan pemerintahan merupakan dua istilah yang hampir sama, akan tetapi jauh berbeda. Beberapa pemikir barat memahami istilah tersebut cenderung sama, dimana raja- raja dan para dictator juga menyamakan Negara dan pemerintahan. Raja francis Louis XIV mengatakan: Aku adalah Negara. Dilain pihak Adolph Hitler berseru aku adalah german. Sedangkan pelajar ilmu politik sangat sensitive dalam memahami makna keduanya. Negara merupakan segala oknum masyarakat, sedangkan pemerintahan merupakan kumpulan orang yang berjumlah kecil. Perbedaan Negara dan pemerintahan: 1. Negara adalah seluruh komunitas secara tetap mendiami wilayah tertentu dan berhak untuk berdaulat dalam urusan internal maupun eksternal. Sedangkan pemerintahan merupakan bagian dari Negara, bisa diartikan pemerintahan adalah mesin untuk mencapai tujuan Negara. 2. Negara merupakan persatuan yang kekal, dimana pemerintahan bersifat sementara. Bagaimanapun persatuan komunitas dalam Negara tidak bisa di taklukkan oleh siapa pun, walaupun Negara tersebut telah terjajah. Sedangkan pemerintahan bisa berubah sewaktu- waktu dalam persatuannya, layak lahirnya partai- partai baru maka berubahlah pemerintahan tersebut. 3. Negara adalah kedaulatan, kedaulatan adalah sifat dasar yang diperlukan untuk mendirikan Negara. Sedangkan kedaulatan bukanlah atribut pemerintahan, jelasnya kedaulatan bukan miliknya pemerintahan. Kita akui pemerintahan memiliki kekuasaan atas Negara, tetapi perlu diingat kekuasaan tersebut diberikan oleh Negara dan terbatas pula masanya. 4. Karakter- karakter Negara diseluruh dunia adalah sama. Dimana komunitas menempati suatu wilayah secara tetap, memiliki pemerintahan dan memperoleh kedaulatan Negara. Sedangkan pemerintahan memiliki karakter yang berbeda, misalnya, sistem pemerintahan demokrasi berbeda dengan sistem pemerintahan dictator, sistem pemerintahan kepresidenan jauh berbeda dengan sistem pemerintahan parlementer. 5. Belum pernah kita mendengar atau melihat demontrasi rakyat terhadap Kedaulatan Negara mereka, jika pun ada itupun memperjuangkan kedaulatan dari penjajahan. Sedangkan aksi perlawanan yang sering diluncurkan oleh rakyat bertemakan melawan pemerintahan, dan ini sering dan sangat akrab musimnya dewasa ini. Walaupun perbedaan Negara dan pemerintahan terlihat jelas, tetapi Negara dan pemerintahan tidak berjalan tampa dukungan satu sama lain. Secara logis saya artikan Negara adalah sang Adam dimana pemerintahan sebagai Hawanya. 1. Mirriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, ram!dia, 1977. 2. "!d!ri#k Marti$, %osiolo&i '!kuasaa$, "aja(ali P!rs, 1993. 3. %o!rjo$o %o!kamto, %osiolo&i %uatu P!$&a$tar, "aja(ali, 1986. 4. %o!jo$o %o!kamto, M!m)!rk!$alka$ %osiolo&i, "aja(ali 1986. 1. %o!djo$o Dirdjosis(oro, *sas-asas %osiolo&i, armo#o, 1986. 2. +om Bottomor!, %osiolo&i Politik, ri$!ka ,i)ta, 1992. 3. ,-!)). /ari ,a-.o$o, Ilmu Politik, +iara 0a#a$a, 1991. Cidadaun l 6o' !7, inggu II, *ktober $77! 5 hal ! l