Kegiatan Kuliah Kerja Tematik di Desa Sidorejo dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2 Maret 2012. Desa Sidorejo telah memiliki wadah wadah pengembangan masyarakatnya seperti Puskesdes (Pusat Kesehatan Desa) dibidang kesehatan, Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) pada bidang pendidikan, namun wadah tersebut dinilai terlalu sempit untuk mengembangkan masyarakat sidorejo yang luas serta terbagi menjadi dua dusun sehingga timbulah pemikiran dari kelompok 51 untuk membentuk Posdaya Krajan dan Posdaya Gumuk Kembar. Pembentukan kedua posdaya ini bertujuan agar sasaran pengembangan posdaya jauh lebih meluas, tidak hanya dilingkup komunitas-komunitas tertentu. Pembentukan program di tiap-tiap posdaya disusun berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada saat observasi.
3.1 Program Posdaya 3.1.1 Posdaya Gumuk Kembar di Desa Sidorejo a. Bidang Kesehatan Sosialisasi Keterampilan Memilih Obat dengan Metode CBIA Pengobatan sendiri (self medication) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mereka memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/ petugas kesehatan. Lebih dari 60 % masyarakat mempraktekkan self-medication ini, dan lebih dari 80 % di antara mereka mengandalkan obat modern (Flora, 1991). Apabila dilakukan dengan benar, maka self-medication merupakan sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah, terutama dalam pemeliharaan kesehatan secara nasional. Untuk dapat melaksanakan self-medication secara baik dan benar terdapat beberapa hal yang harus diketahui sebagai dasar self-medication. Kegiatan Sosialisasi Keterampilan Memilih Obat dengan Metode CBIA bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat sebagai dasar untuk melakukan self-medication. Beberapa hal yang disampaikan pada saat kegiatan sosialisasi ini adalah golongan obat , informasi pada kemasan dan etiket obat, cara pemilihan dan 22
mendapatkan obat, perhatian dan peringatan, dosis obat, cara penggunaan obat, efek samping obat, cara penyimpanan, serta kadaluarsa dan obat rusak. Pelaksanaan sosialisasi informasi obat di dusun gumuk kembar dilaksanakan saat kobilah ibu-ibu di salah satu rumah warga pada tanggal 27 januari 2012. Penyuluhan ini dihadiri oleh 32 orang , serta cukup mendapat respon positif dari masyarakat dusun gumuk kembar, terbukti dengan antusiasme peserta penyuluhan dalam mendengarkan materi dan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta animo masyarakat yang besar saat mempraktekkan cara bagaimana cara membaca informasi obat dalam kemasan obat. Dari hasil kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan selama kuliah kerja ini dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat dusun gumuk kembar terhadap penggunaan obat yang rasional untuk pengobatan sendiri masih kurang. Hal ini terlihat dari masih banyaknya peserta penyuluhan yang tidak tahu bagaimana cara memilih obat yang benar berdasarkan sakitnya. Setelah diadakannya penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu yang mengikuti kegiatan kobilah di dusun gumuk kembar dapat menerapkan pengetahuan mereka tentang pemilihan obat yang rasional dan pengobatan sendiri secara benar baik untuk diri sendiri maupun keluarga.
Sosialisasi TOGA dan Penanaman Teknik Vertikultur pada Masyarakat di Desa Sidorejo Kegiatan mandiri yang telah penulis lakukan adalah penyuluhan tentang pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai salah satu obat alternatif dan cara penanaman dengan teknik Vertikultur. Penyuluhan tentang TOGA ini dilakukan karena masyarakat di Desa Sidorejo dalam masalah pengobatan masih terpaku pada pengobatan modern. Oleh sebab itu kesadaran masyarakat Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari akan pengobatan tradisional dirasa masih kurang. Untuk itu perlu adanya pemahaman masyarakat mengenai manfaat tanaman obat dan pengobatan tradisional. Selain itu juga penyuluhan tentang cara penanaman dengan teknik Vertikultur yang tujuanya agar pekarangan masyarakat yang kosong bisa dimanfaatkan untuk penanaman. Karene keuntungan teknik ini adalah tidak begitu banyak memakan lahan dan bisa d pidah-pindahkan.
23
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan yaitu pemberian informasi berupa pengetahuan tentang TOGA dan cara penanaman dengan teknik Vertikultur serta diskusi/tanya jawab. Diskusi/tanya jawab dilakukan sebelum dan setelah penulis memberikan penyuluhan. Diskusi/tanya jawab ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat mengenai TOGA dan cara penanaman dengan teknik Vertikultur sekaligus untuk mengevaluasi sejauh mana daya tangkap peserta dalam memahami materi yang telah disampaikan. Selain itu penulis juga membagikan leaflet yang berisi tentang resep-resep pengobatan dengan menggunakan TOGA kepada peserta. Pemberian leaflet ini bertujuan untuk mempermudah peserta dalam memahami materi yang telah disampaikan. Leaflet dibuat dengan gaya bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan diberi gambar yang menarik agar para peserta tidak jenuh dalam membaca leaflet. Selain itu juga diberikan pengetahuan tentang cara penanaman secara vertikultur yang bisa ditanam dipekarangan rumah. Agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan rumah.
b. Bidang Pendidikan Mengadakan Bimbingan Belajar pada Murid SD di Posko Para mahasiswa KKT melaksanakan bimbingan belajar di Posko dalam rangka membantu para siswa untuk dapat memanfaatkan waktu belajar. Kelas yang didampingi adalah kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Namun selama proses pembelajaran tidak dilakukan kegiatan ulangan mengingat mahasiswa KKT tidak berkompeten untuk pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Namun kegiatan lebih fokus pada proses belajarnya, bukan pada evaluasinya. Selain itu selama pelaksanaan proses bimbingan belajar KKT kelompok 51 juga diminta partisipasi serta bantuan dalam mempersiapkan murid SDN Sidorejo 2 yang telah ditunjuk pihak sekolah untuk mengikuti perlombaan Cerdas Cermat tingkat kecamatan yang nantinya akan dikirim di tingkat kabupaten. Sehingga selain membantu proses belajar murid SDN Sidorejo 2 juga membantu pihak SDN Sidorejo dalam persiapan lomba. Beberapa murid yang ditunjuk sebagai perwakilan SDN Sidorejo 2 telah berhasil memenangkan juara untuk beberapa bidang dan nantinya akan dikompetisikan lagi ditingkat kabupaten Jember.
24
Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam Pada kegiatan Sosialisasi Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Alam (Mitigasi Bencana Alam) ini pemateri menyampaikan tentang pengertian dari bencana alam dan macam-macam bencana alam yang merupakan dasar dari materi yang disampaikan. Tanda-tanda akan terjadinya bencana alam juga dijelaskan dalam hal ini bencana alam yang dibahas hanya gempa bumi, tsunami, badai & angin rebut, serta banjir. Agar peserta penyuluhan mengerti cara kesiapan menghadapi bencana alam, pemateri juga memberikan tips praktis menghadapi ancaman bencana alam. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di rumah salah satu warga yang biasanya ditempati sebagai tempat pengajian tiap minggunya. Peserta yang mengikuti sosialisasi yaitu kelompok pengajian dengan jumlah 39 orang. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana alam serta gejala- gejala menyertainya selain itu juga disosialisasiakan tips praktis menghadapi bencana alam. Kegiatan dilakukan selama 30 menit dengan hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemberian materi diusahakan sebaik mungkin agar peserta sosialisasi dapat mengerti dan memahami apa yang disampaikan. Pemberian brosur (lieflet) juga membantu peserta agar dapat membaca materi yang disampaikan. Peserta sosialisasi diharapkan dapat lebih mengerti apa yang dijelaskan dengan membaca materi dari brosur yang diberikan. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan adalah tentang bagaimana kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana alam. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada bapak-bapak pengajian Dusun Gumuk Kembar, Desa Sidorejo. Sosialisasi ini ditujukan pada bapak-bapak dengan beberapa alasan yaitu bapak-bapak merupakan kepala dalam suatu keluarga sehingga dapat menjadikan contoh yang baik maupun dapat melatih dan memberikan pengetahuan mengenai bahayanya bencana alam dan cara-cara untuk siap siaga menghadapi bencana alam. Hal ini dikarenakan sasaran kegiatan ini adalah kelompok paling kecil dalam masyarakat yang tidak lain adalah keluarga. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan setiap anggota keluarga dapat siap dan tau kemana dan apa yang harus dilakukan pada saat terjadinya bencana alam. Sehingga timbulnya kerusakan dan korban dapat lebih diminimalisir. 25
Sosialisasi Kesadaran Membayar Pajak Tepat Waktu untuk Merubah Pandangan Masyarakat Tentang Manfaat Pajak Kegiatan sosiolisasi tentang fungsi dan manfaat pajak, serta pentingnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu ini diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 31 Januari 2012 di Posdaya Gumuk Kembar (di mushola setempat pada acara Qobillah bapak- bapak di dusun Gumuk Kembar, desa Sidorejo). Peserta yang hadir berjumlah 40 orang, yang terdiri dari bapak bapak anggota Qobillah dusun Gumuk Kembar, desa Sidorejo serta rekan-rekan KKT kelompok 51. Sosialisasi ini dilaksanakan secara bersamaan dengan Qobillah rutin yang diadakan masyarakat setempat dengan tujuan untuk mengefisiensikan waktu dan biaya, dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Sosialisasi ini bersifat persuasif dan informatif, dimana penyaji materi berusaha mengajak masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak tepat waktu. Selain itu, penyaji materi juga memberikan informasi berupa pengetahuan sesuai dengan bidangnya dan berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat, yakni mengenai keterlambatan atau kurang tertibnya masyarakat dalam membayar pajak. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini, tidak ditemukan kendala yang cukup berarti. Hanya terdapat sedikit kesulitan bagi penyuluh untuk berkomunikasi dengan peserta qobillah yang anggotanya kebanyakan usia lanjut, untuk itu penyuluh menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin agar peserta dapat memahami materi yang telah disampaikan. Hasil yang didapat, peserta terlihat cukup antusias dalam menyimak penyampaian materi, serta terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan peserta. Sosialisasi Penggunaan Google melalui Handphone sebagai Peningkatan Infomasi dan Pengetahuan Masyarakat Usia Dewasa Internet adalah salah satu bentuk perkembangan teknologi. Berinternet saat ini sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sudah menjadi kebutuhan dan kewajiban. Dengan adanya internet kita bisa mendapatkan berbagai informasi dari belahan dunia manapun. Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. pengguna di seluruh dunia 26
mempunyai akses Internet yang mudah untuk mencari bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku. Perkembangan Internet juga telah memengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Pengenalan penggunaan internet melalui handphone ini merupakan suatu bentuk sosialisasi untuk meningkatkan tingkat informasi yang akan diperoleh masyarakat, pada kegiatan ini penulis memberikan materi pengenalan internet melalui handphone pada masyarakat dusun umuk Kembar melalui tahap penyampaian materi kemudian praktek langsung dengan demonstrasi dan peragaan. Dengan penyampaian materi, masyarakat diberikan penjelasan mengenai definisi internet serta kegunaannya, sedangkan pada prakteknya masyarakat ditunjukkan peragaan penggunaan internet melalui handphone. Dalam pelaksanaannya, progam ini ditujukan kepada masyarakat dusun Gumuk Kembar desa Sidorejo. Pertimbangan yang digunakan adalah melihat masyarakat tersebut memiliki pengetahuan yang lebih rendah mengenai teknologi informasi dari pada masyarakat dusun lain sehingga masyarakat tidak terlalu tertinggal dengan perkembangan dari teknologi itu sendiri. kegiatan ini sendiri telah berjalan lancar dan tergolong berhasil, hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta yang dalam hal ini adalah masyarakat dusun Gumuk Kembar. Dari pelaksanaan program ini pula dapat diketahui bahwa pengetahuan tentang teknologi yang didapat oleh masyarakat dusun Gumuk Kembar ini sendiri masih sangat kurang. Hal ini dapat diketahui saat pelaksanaan progam ini masih terdapat masyarakat yang kurang memahami penggunaan internet. Sosialisasi Pengenalan Rambu-Rambu Lalu Lintas Sosialisasi pengenalan rambu-rambu lalu lintas yang dilakukan di SDN Sidorejo 2 mendapat tanggapan positif dari para siswa-siswi kelas 5 SDN Sidorejo 2. Para siswa sangat antusias ketika para kakak-kakak mulai masuk kedalam kelas. Pada awalnya pemateri memberikan pengetahuan dasar mengenai pengertian dan pentingnya rambu-rambu lalu lintas. Hal ini bertujuan agar para siswa-siswi SDN Sidorejo 2 dapat memahami arti dari setiap rambu-rambu lalu lintas yang ada 27
sehingga nantinya berguna ketika mereka telah memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah penyampaian materi dengan bantuan leaflet macam-macam rambu dan artinya yang dibagikan kepada setiap siswa. Sedangkan pemateri memakai bantuan poster untuk menjelaskan arti dari masing-masing gambar rambu yang ada. Setelah materi ini disampaikan, dilanjutkan dengan pemateri memberikan pertanyaan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman para siswa tentang arti rambu-rambu yang ada. Dari jawaban yang dilontarkan terlihat bahwa siswa-siswi tersebut sudah mulai paham dengan materi yang disampaikan. Hanya beberapa siswa saja yang belum begitu paham. Untuk menambah antusiasme para siswa, pemateri memberikan kuis dengan cara memberikan pertanyaan secara langsung dan yang bisa menjawab akan mendapatkan hadiah menarik. Antusiasme siswa begitu besar sehingga setiap pertanyaan yang dilontarkan dapat terjawab dan siswa yang bisa menjawab mendapatkan hadiah. Secara umum pelaksanaan kegiatan berjalan lancer dan pemateri sangat berharap materi yang disampaikan dapat bermanfaat kelak. Sosialisasi Pendewasaan Usia Pernikahan Kegiatan penyuluhan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan ini dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan Pengajian atau Qobillah ibu ibu di Posdaya Gumuk Kembar. Kegiatan sosialisasi ditujukan untuk memberikan informasi tentang program mandiri yang akan dilaksanakan yaitu Penyuluhan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa Sidorejo, khususnya masyarakat yang berada di wilayah Posdaya Gumuk Kembar, Dusun Gumuk Kembar, mengenai pentingnya pendewasaan usia perkawinan khususnya bagi para remaja. Kegiatan Penyuluhan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan dilakukan pada hari Rabu tanggal 08 Pebruari 2012 pada kegiatan ibu-ibu pengajian atau Qobillah yang dihadiri oleh kurang lebih 40 orang, di mana sasaran yang dituju adalah ibu-ibu yang mengikuti kegiatan pengajian atau Qobillah yang bertempat di wilayah Posdaya Gumuk Kembar, Dusun Gumuk Kembar, Desa Sidorejo. Sosialisasi yang dilakukan mendapat respon yang baik dari ibu-ibu. Hal ini terlihat dari banyaknya ibu-ibu yang mendengarkan dan bertanya pada sesi tanya jawab. Dilihat dari antusiasme atau 28
ketertarikan dari sasaran atau ibu-ibu bahwa program kegiatan sosialisasi di Posdaya Gumuk Kembar, Dusun Gumuk Kembar, Desa Sidorejo pada kegiatan KKT periode kali ini dapat dikatakan berjalan dengan baik. Dengan kegiatan ini, masyarakat dapat mendapat pengetahuan yang baru mengenai pentingnya pendewasaan pada usia pernikahan.
c. Bidang Ekonomi Pembuatan Kripik Bayam Ala Sidorejo Penyuluhan mengenai bagaimana cara membuat kripik bayam serta cara yang sederhana untuk pemasarannya, merupakan suatu langkah untuk memotivasi ibu-ibu rumah tangga usia produktif (anggota kobila) yang sebagian besar tidak bekerja agar lebih kreatif untuk menciptakan usaha sendiri. Dengan penyuluhan kepada masyarakat diharapkan dapat menerapkan pola pikir yang kreatif untuk menciptakan suatu lapangan usaha yang dapat meningkatkan perekonomian mereka sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga mereka. Setelah diadakannya kegiatan penyuluhan berwirausaha kripik bayam yang diselenggarakan di Desa Sidorejo diharapkan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga (anggota kobila) Dusun Gumuk Kembar dan dapat mengerti, memahami, dan mempraktekkan cara pembuatan kripik bayam yang telah kami berikan dengan telaten dan penuh kesabaran. Karena keberhasilan akan didapat apabila kita mau berusaha dan mencoba. Sehingga peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kewirausahaan dapat tercapai dengan baik. Sosialisasi Kesadaraan Menabung Sejak Dini Kegiatan Sosialisasi Menabung Sejak Usia Dini ini dilakukan di SDN Sidorejo 2, yakni pada para siswa- siswi kelas IV. Kegiatan awal dari sosialisasi tersebut adalah dengan memberikan pengertian tentang pentingnya menabung sejak usia dini. Para siswa- siswi di arahkan untuk selalu menabung sejak kecil. Dan diharapkan nantinya mampu memahami pentingnya menabung untuk kepentingan di masa depan. Materi yang disampaikan secara lisan adalah materi mengenai gemar menabung. Pengertian menabung itu sendiri adalah menyisihkan dan menyimpan sisa uang yang kita punya untuk kepentingan di masa depan. Menabung memiliki manfaat yang besar bagi diri pribadi maupun lingkungan. Dengan menabung 29
nantinya tidak akan kesulitan apabila ada keperluan yang mendadak dan membutuhkan uang secara tiba- tiba. Selain materi yang disampaikan secara lisan, materi juga disampaikan dengan diikuti praktek ketrampilan membuat celengan pemanfaatan kaleng bekas. Materi ini diharapkan agar para murid-murid mampu membuat celengan semenarik mungkin sesuai dengan keinginan mereka dengan tujuan agar mereka menjadi termotivasi dan menjadi gemar menabung. Penyampaian materi lainnya dilakukan dengan pembagian stiker, yang tentunya dengan penyampaian materi yang singkat, padat dan jelas sesuai dengan sasaran yang dituju. Selain itu menabung juga bisa membantu meringankan beban orang tua, karena rata- rata siswa- siswa tersebut belum mempunyai pekerjaan dan masih menggantungkan kebutuhannya pada orang tua. Sehingga dengan membiasakan menabung dan membiasakan membeli keperluan sehari- hari seperlunya dapat meningkatkan pemahaman bahwasannya dalam kehidupan sehari- hari kita pasti membutuhkan uang dalam hitungan mendadak. Artinya ada persiapan atau cadangan dana yang suatu saat nanti pasti kita butuhkan. Kegiatan Sosialisasi Menabung Sejak Usia Dini ini dilakukan pada hari senin tanggal 15 Februari 2012 yaitu di SDN Sidorejo 02 di dusun Gumuk Kembar desa Sidorejo. Dilaksanakan sekitar 2 jam, yaitu pukul 09.00 11.00 WIB . Kegiatan ini dilakukan pada jam-jam pembelajaran, dimana pesertanya sebanyak 22 siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar yang betempat di Dusun Gumuk Kembar. Semua kegiatan yang dilakukan mendapat respon yang baik dari para siswa siswi, banyak dari mereka yang antusias ingin mencoba mempraktekkan ketrampilan membuat celengan di rumahnya dan hal tersebut sesuai dengan harapan agar para siswa siswi mempraktekkan di rumah masing-masing. Dilihat dari antusiasme atau ketertarikan dari sasaran atau siswa siswi SDN Sidorejo 02 bahwa program kegiatan sosialisasi dan praktek di SDN Sidorejo 02 Dusun Gumuk Kembar pada kegiatan KKT periode kali ini dapat dikatakan berjalan dengan baik
3.1.2 Posdaya Krajan di Desa Sidorejo a. Bidang Kesehatan Sosialisasi Keterampilan Memilih Obat dengan Metode CBIA
30
Pengobatan sendiri (self medication) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mereka memutuskan mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/ petugas kesehatan. Lebih dari 60 % masyarakat mempraktekkan self-medication ini, dan lebih dari 80 % di antara mereka mengandalkan obat modern (Flora, 1991). Apabila dilakukan dengan benar, maka self-medication merupakan sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah, terutama dalam pemeliharaan kesehatan secara nasional. Untuk dapat melaksanakan self-medication secara baik dan benar terdapat beberapa hal yang harus diketahui sebagai dasar self-medication. Kegiatan Sosialisasi Keterampilan Memilih Obat dengan Metode CBIA bertujuan untuk memberikan pengetahuan pada masyarakat sebagai dasar untuk melakukan self-medication. Beberapa hal yang disampaikan pada saat kegiatan sosialisasi ini adalah golongan obat , informasi pada kemasan dan etiket obat, cara pemilihan dan mendapatkan obat, perhatian dan peringatan, dosis obat, cara penggunaan obat, efek samping obat, cara penyimpanan, serta kadaluarsa dan obat rusak. Pelaksanaan sosialisasi informasi obat di dusun krajan dilaksanakan saat kebaktian ibu-ibu gereja di salah satu rumah warga. Penyuluhan ini dihadiri oleh 41 orang , serta cukup mendapat respon positif dari masyarakat dusun krajan, terbukti dengan antusiasme peserta penyuluhan dalam mendengarkan materi dan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta animo masyarakat yang besar saat mempraktekkan cara bagaimana cara membaca informasi obat dalam kemasan obat. Dari hasil kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan selama kuliah kerja ini dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat dusun krajan terhadap penggunaan obat yang rasional untuk pengobatan sendiri masih kurang. Hal ini terlihat dari masih banyaknya peserta penyuluhan yang tidak tahu bagaimana cara memilih obat yang benar berdasarkan sakitnya. Setelah diadakannya penyuluhan ini, diharapkan ibu-ibu yang mengikuti kegiatan kebaktian wanita di dusun krajan dapat menerapkan pengetahuan mereka tentang pemilihan obat yang rasional dan pengobatan sendiri secara benar baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja Putra & Putri Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek 31
yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Adapula yang menyebutkan suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman. Masyarakat desa sidorejo masih menganggap sex education sebagai suatu hal yang tabu, hal ini menyebabkan banyaknya remaja yang belum memahami berbagai proses perubahan yang akan terjadi pada dirinya sehingga akan lebih siap menghadapi persoalan pubertas, seksualitas dan kesehatan reproduksi. Penyebaran informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja masih sangat dibutuhkan. Pelaksanaan Sosialisasi Kesehatan Remaja Putra-Putri dilakukan saat acara kebaktian pemuda-pemudi pada hari minggu 12 Februari 2012, peserta yang hadir sebanyak 26 orang. Sosialisasi dilakukan dengan memutarkan film kesehatan reproduksi, setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi tentang Penyakit Menular Seksual yang disampaikan oleh bu. Bidan (bu. Laksmini), kemudian pemateri membuka cerme tanya jawab. Respon dari para remaja cukup antusias, namun saat di beri kesempatan untuk berdiskusi dan tanya jawab, tidak ada yang mengajukan pertanyaan hal ini mungkin disebabkan para remaja masih malu untuk membahas hal tersebut. Setelah diadakannya penyuluhan ini, diharapkan para remaja yang mengikuti kegiatan dapat mengetahui proses reproduksi serta menjaga kesehatan sistem reproduksi dengan baik dan benar.
b. Bidang Pendidikan Mengadakan Outbond pada murid SDN Sidorejo I, sebagai upaya peningkatan produktivitas dan kerja sama tim Kegiatan outbond sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kerjasama tim dilakukan di SDN Sidorejo 01 pada kegiatan ektrakulikuler sekolah yaitu pramuka. Kegiatan outbond ditujukan untuk melatih siswa-siswi dalam membangun kebersamaan, menunjukkan untuk kesuksesan tim, diperlukan pengorbanan, perlunya anggota tim untuk menyatu dengan kelompok, pengaturan strategi dalam pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Kegiatan outbond ini dilakukan karena di desa Sidorejo masih kurangnya pendidikan informal seperti outbond yang dapat mendukung 32
pendidikan formal seperti pendidikan di sekolah. Sehingga akan tercipta pendidikan yang seimbang antara pendidikan formal dan informal di luar sekolah. Kegiatan outbond ini dilakukan dengan sistem kompetisi antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Sehingga dari sini terlihat kelompok mana yang memiliki kekompakan paling baik. Kompetisi ini didaarkan pada kelompok yang memiliki kekompakan paling baik itulah kelompok yang menang dan diberikan hadiah yang sudah di siapkan oleh pelaksanaan. Kegiatan outbond ini dilakukan pada hari jumat tanggal 17 Februari 2012 di kegiatan ekstrakulikuler sekolah di SDN Sidorejo 01 dengan peserta sebanyak 24 siswa. Yang di bagi menjadi 2 tim yaitu tim putra dan tim putri, kegiatan outbond ini dilakukan selama 2 jam. Semua kegiatan yang dilakukan mendapat respon yang baik dari para siswa siswi, banyak dari mereka yang antusias dan senang mengikuti kegiatan outbond ini bahkan dari sebagian siswa merasa waktu pelaksanaan kurang. Dilihat dari antusiasme atau ketertarikan dari sasaran atau siswa siswi SDN Sidorejo 1 bahwa program kegiatan Outbond sebagai upaya Meningkatkan Produktivitas dan Kerjasama Tim SDN Sidorejo 1 Dusun Krajan pada kegiatan KKT periode kali ini dapat dikatakan berjalan dengan baik. Kegiatan Outbond sebagai upaya Meningkatkan Produktivitas dan Kerjasama Tim ini dilakukan dengan berbagai games yang masing-masing games mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Diantara games-games yang dilakukan adalah sebagai berikut : Titanic (kapal tenggelam)
Semua anggota tim diminta untuk berdiri di atas kain, seakan akan mereka berada dia atas sebuah kapal yang akan tenggelam. Tidak ada bagian dari kaki berdiri diluar kain. Setelah mereka berhasil berdiri, maka instruktur outbound menghitung satu sampai lima hitungan. Apabila berhasil, kain dilipat menjadi lebih kecil. Kemudian dilakukan kembali proses seperti semula. Kelompok yang mampu berdiri di atas kain yang terkecil adalah pemenangnya. Teaching point : 33
Membangun kebersamaan, menunjukkan untuk kesuksesan tim, diperlukan pengorbanan, perlunya anggota tim untuk menyatu dengan kelompok, pengaturan strategi dalam pemecahan masalahdan berfikir kreatif. Blind Train
Tujuan dari permainan ini adalah Melatih kekompakan team/tim, melatih kepercayaan kepada pemimpin, pengaturan strategi dan menempatkan orang di tempat yang tepat. Permainan ini dilakukan oleh dua tim cewek dan tim cowok yang saling berkompetisi dan masing masing tim berjumlah 12 siswa. Permainan ini dilakukan dengan menutup mata dari leader tim dan anggota tim menunjukan rute yang sudah ditentukan dengan menggunakan aba-aba tepuk bahu kanan untuk belok kanan, tepuk bahu kiri untuk belok kiri dan tepuk kedua-duanya untuk lurus. Pemenang dari permainan ini di tentukan dengan melihat kecepatan tim untuk mencapai finis dan juga kejujuran dan kekompakan masing-masing tim. Who Is Survive Tujuan dari permainan ini adalah melatih konsentrasi, kecepatan dan ketangkasan dari masing-masing siswa dan dilakukan secara individu. Sistem dari permainan ini adalah menggunakan hitungan yang diberikan intruktur, misalkan pada hitungan satu siswa harus memperagakan bentuk patung pancoran, pada hitungan dua siswa harus mencari pasangan untuk di ajak bergandengan tangan dan siswa yang tidak mendapat gandengan maka dianggap sudah gugur, selanjutnya pada hitungan tiga siswa diharuskan mencari pasangan sebanyak tiga siswa untuk membentuk rampu-rampu lalulintas dengan bentuk bersap, dan untuk hitngan ke empat para siswa harus mencari pasangan sebanyak empat siswa untuk memperagakan mendayung perahu. Dan bagi siswa-siswa yang tidak mendapat pasangan dari masing- masing hitungan diatas maka dianggap gugur. Pemenang dari permainan ini adalah siswa yang dapat bertahan sampai akhir permainan. Dan mendapat hadiah yang telah di sediakan oleh pelaksana. Kegiatan Outbond sebagai upaya Meningkatkan Produktivitas dan Kerjasama Tim ini berjalan dengan lancar meskipun terdapat kendala, tetapi dapat teratasi. Hal ini dapat teratasi dan berjalan dengan lancar atas dukungan dan 34
partisipasi dari pihak SDN Sidorejo 01 serta koordinasi yang baik antara mahasiswa KKT dengan kepala sekolah. Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di rumah salah satu warga yang biasanya ditempati sebagai tempat pengajian maupun kebaktian tiap minggunya. Peserta yang mengikuti sosialisasi yaitu kelompok kebaktian dengan jumlah 42 orang. Materi penyuluhan yang diberikan meliputi kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana alam serta gejala-gejala menyertainya selain itu juga disosialisasiakan tips praktis menghadapi bencana alam. Kegiatan dilakukan selama 30 menit dengan hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan adalah tentang bagaimana kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana alam. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada kebaktian bapak dan ibu di Dusun Krajan, Desa Sidorejo. Sosialisasi ini ditujukan pada orang tua terutama bapak-bapak dengan beberapa alasan yaitu bapak-bapak merupakan kepala dalam suatu keluarga sehingga dapat menjadikan contoh yang baik maupun dapat melatih dan memberikan pengetahuan mengenai bahayanya bencana alam dan cara-cara untuk siap siaga menghadapi bencana alam. Hal ini dikarenakan sasaran kegiatan ini adalah kelompok paling kecil dalam masyarakat yang tidak lain adalah keluarga. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan setiap anggota keluarga dapat siap dan tau kemana dan apa yang harus dilakukan pada saat terjadinya bencana alam. Sehingga timbulnya kerusakan dan korban dapat lebih diminimalisir. Metode yang digunakan yaitu ceramah, dan diskusi yang diselingi dengan tanya jawab, serta pemberian leaflet sehingga para peserta sosialisasi dapat lebih memahami materi yang telah disampaikan. Sosialisasi Pengenalan Rambu-Rambu Lalu Lintas Sosialisasi pengenalan rambu-rambu lalu lintas yang dilakukan di SDN Sidorejo 1 mendapat tanggapan positif dari para siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN Sidorejo 1. Para siswa sangat antusias ketika para kakak-kakak mulai masuk kedalam kelas. Pada awalnya pemateri memberikan pengetahuan dasar mengenai pengertian dan pentingnya rambu-rambu lalu lintas. Hal ini bertujuan agar para siswa-siswi SDN Sidorejo 1 dapat memahami arti dari setiap rambu-rambu lalu lintas yang ada 35
sehingga nantinya berguna ketika mereka telah memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah penyampaian materi dengan bantuan leaflet macam-macam rambu dan artinya yang dibagikan kepada setiap siswa. Sedangkan pemateri memakai bantuan poster untuk menjelaskan arti dari masing-masing gambar rambu yang ada. Setelah materi ini disampaikan, dilanjutkan dengan pemateri memberikan pertanyaan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman para siswa tentang arti rambu-rambu yang ada. Dari jawaban yang dilontarkan terlihat bahwa siswa-siswi tersebut sudah mulai paham dengan materi yang disampaikan. Hanya beberapa siswa saja yang belum begitu paham. Untuk menambah antusiasme para siswa, pemateri memberikan kuis dengan cara memberikan pertanyaan secara langsung dan yang bisa menjawab akan mendapatkan hadiah menarik. Antusiasme siswa begitu besar sehingga setiap pertanyaan yang dilontarkan dapat terjawab dan siswa yang bisa menjawab mendapatkan hadiah. Secara umum pelaksanaan kegiatan berjalan lancer dan pemateri sangat berharap materi yang disampaikan dapat bermanfaat kelak. Sosialisasi Pendewasaan Usia Pernikahan Kegiatan penyuluhan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan ini juga dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan Kebaktian Pemuda Pemudi Gereja Kristen Jawi Wetan di Posdaya Krajan. Kegiatan sosialisasi ditujukan untuk memberikan informasi tentang program mandiri yang akan dilaksanakan yaitu Penyuluhan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa Sidorejo, khususnya masyarakat yang berada di wilayah Posdaya Krajan, Dusun Krajan, mengenai pentingnya pendewasaan usia perkawinan khususnya bagi para remaja. Kegiatan Penyuluhan tentang Pendewasaan Usia Perkawinan dilakukan pada hari Minggu tanggal 12 Pebruari 2012 pada Kebaktian Pemuda Pemudi Gereja Kristen Jawi Wetan yang dihadiri oleh kurang lebih 30 orang, di mana sasaran yang dituju adalah pemuda pemudi yang mengikuti kegiatan Kebaktian Pemuda Pemudi Gereja yang bertempat di wilayah Posdaya Gumuk Kembar, Dusun Gumuk Kembar, Desa Sidorejo. Sosialisasi yang dilakukan mendapat respon yang baik dari pemuda pemudi. Hal ini terlihat dari banyaknya pemuda pemudi yang 36
mendengarkan dan bertanya pada sesi tanya jawab. Dilihat dari antusiasme atau ketertarikan dari sasaran atau pemuda pemudi bahwa program kegiatan sosialisasi di Posdaya Krajan, Dusun Krajan, Desa Sidorejo pada kegiatan KKT periode kali ini dapat dikatakan berjalan dengan baik. Dengan kegiatan ini, masyarakat dapat mendapat pengetahuan yang baru mengenai pentingnya pendewasaan pada usia pernikahan .
c. Bidang Ekonomi Sosialisasi Kesadaraan Menabung Sejak Dini Kegiatan Sosialisasi Menabung Sejak Usia Dini ini dilakukan di SDN Sidorejo 1, yakni pada para siswa- siswi kelas III dan IV. Kegiatan awal dari sosialisasi tersebut adalah dengan memberikan pengertian tentang pentingnya menabung sejak usia dini. Para siswa- siswi di arahkan untuk selalu menabung sejak kecil. Diharapkan nantinya mampu memahami pentingnya menabung untuk kepentingan di masa depan. Materi yang disampaikan secara lisan adalah materi mengenai gemar menabung. Pengertian menabung itu sendiri adalah menyisihkan dan menyimpan sisa uang yang kita punya untuk kepentingan di masa depan. Menabung memiliki manfaat yang besar bagi diri pribadi maupun lingkungan. Dengan menabung nantinya tidak akan kesulitan apabila ada keperluan yang mendadak dan membutuhkan uang secara tiba- tiba. Selain materi yang disampaikan secara lisan, materi juga disampaikan dengan diikuti praktek ketrampilan membuat celengan pemanfaatan kaleng bekas. Materi ini diharapkan agar para murid-murid mampu membuat celengan semenarik mungkin sesuai dengan keinginan mereka dengan tujuan agar mereka menjadi termotivasi dan menjadi gemar menabung. Penyampaian materi lainnya dilakukan dengan pembagian stiker, yang tentunya dengan penyampaian materi yang singkat, padat dan jelas sesuai dengan sasaran yang dituju. Kegiatan Sosialisasi Menabung Sejak Usia Dini ini dilakukan pada hari senin tanggal 13 Februari 2012 yaitu di SDN Sidorejo 1 di dusun Krajan desa Sidorejo. Dilaksanakan sekitar 2 jam, yaitu pukul 11.00 13.00 WIB . Kegiatan ini dilakukan pada jam-jam pembelajaran, dimana peserta yang mengikuti adalah 15 siswa untuk kelas III dan 17 untuk siswa kelas IV yang mengikuti kegiatan belajar 37
mengajar yang betempat di Dusun Krajan. Semua kegiatan yang dilakukan mendapat respon yang baik dari para siswa siswi, banyak dari mereka yang antusias ingin mencoba mempraktekkan ketrampilan membuat celengan di rumahnya dan hal tersebut sesuai dengan harapan agar para siswa siswi mempraktekkan di rumah masing-masing. Dilihat dari antusiasme atau ketertarikan dari sasaran atau siswa siswi SDN Sidorejo 1 bahwa program kegiatan sosialisasi dan praktek di SDN Sidorejo 1 Dusun Krajan pada kegiatan KKT periode kali ini dapat dikatakan berjalan dengan baik. Sosialisasi Pembuatan Dawet Arang sebagai Pemanfaatan Tanaman Pisang di Desa Sidorejo Sosialisasi pembuatan dawet arang dilakukan saat pelaksanaan rapat rutin PKK Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari, tepatnya pada hari selasa 14 Februari 2012. Sosialisas dawet arang ini dihadiri oleh anggota PKK sebanyak 25 orang Metode yang digunakan adalah pemberian leaflet dan pemberian contoh produk dawet arang. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi tentang pembuatan dawet arang ini dapat bermanfaat untuk anggota kelompok PKK Desa Sidorejo sebagai produk yang ungkin dapat dikembangkan menjadi usaha lokal yang menjanjikan. Cara pembuatan dawet arang yaitu sediakan daun pisang yang kering kemudian dibakar sampai jadi arang dan selanjutnya diayak. Sediakan tepung beras mawar 1 kg, selanjutnya di campur dengan ayakan arang dengan ditambah air dan di aduk sampai merata. Untuk campuranya, cairkan gula merah 1 kg dan air santan yang sudah direbus, sebagai aroma menggunakan daun pandan. Campuran lainnya yaitu menggunakan irisan nangka dan mutiara. Langkah yang terakhir dawet arang siap disajikan dengan tambahan es batu.
3.2 Program Kelompok 3.2.1 Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja Putra & Putri Desa Sidorejo Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Adapula yang 38
menyebutkan suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman. Masyarakat desa sidorejo masih menganggap sex education sebagai suatu hal yang tabu, hal ini menyebabkan banyaknya remaja yang belum memahami berbagai proses perubahan yang akan terjadi pada dirinya sehingga akan lebih siap menghadapi persoalan pubertas, seksualitas dan kesehatan reproduksi. Penyebaran informasi mengenai kesehatan reproduksi remaja masih sangat dibutuhkan. Pelaksanaan Sosialisasi Kesehatan Remaja Putra-Putri dilakukan saat acara kebaktian pemuda-pemudi pada hari minggu 12 Februari 2012, peserta yang hadir sebanyak 26 orang. Sosialisasi dilakukan dengan memutarkan film kesehatan reproduksi, setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi tentang Penyakit Menular Seksual yang disampaikan oleh bu. Bidan (bu. Laksmini), kemudian pemateri membuka cerme tanya jawab. Respon dari para remaja cukup antusias, namun saat di beri kesempatan untuk berdiskusi dan tanya jawab, tidak ada yang mengajukan pertanyaan hal ini mungkin disebabkan para remaja masih malu untuk membahas hal tersebut. Setelah diadakannya penyuluhan ini, diharapkan para remaja yang mengikuti kegiatan dapat mengetahui proses reproduksi serta menjaga kesehatan sistem reproduksi dengan baik dan benar.
3.2.2 Sosialisasi Pengenalan Rambu-Rambu Lalu Lintas Sosialisasi pengenalan rambu-rambu lalu lintas yang dilakukan di SDN Sidorejo 1 & 2 mendapat tanggapan positif dari para siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN Sidorejo 1 & 2. Para siswa sangat antusias ketika para kakak-kakak mulai masuk kedalam kelas. Pada awalnya pemateri memberikan pengetahuan dasar mengenai pengertian dan pentingnya rambu-rambu lalu lintas. Hal ini bertujuan agar para siswa-siswi SDN Sidorejo 1 & 2 dapat memahami arti dari setiap rambu-rambu lalu lintas yang ada sehingga nantinya berguna ketika mereka telah memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah penyampaian materi dengan bantuan leaflet macam-macam rambu dan artinya yang dibagikan kepada setiap siswa. Sedangkan pemateri memakai bantuan poster untuk menjelaskan arti 39
dari masing-masing gambar rambu yang ada. Setelah materi ini disampaikan, dilanjutkan dengan pemateri memberikan pertanyaan untuk mengukur seberapa jauh pemahaman para siswa tentang arti rambu-rambu yang ada. Dari jawaban yang dilontarkan terlihat bahwa siswa-siswi tersebut sudah mulai paham dengan materi yang disampaikan. Hanya beberapa siswa saja yang belum begitu paham. Untuk menambah antusiasme para siswa, pemateri memberikan kuis dengan cara memberikan pertanyaan secara langsung dan yang bisa menjawab akan mendapatkan hadiah menarik. Antusiasme siswa begitu besar sehingga setiap pertanyaan yang dilontarkan dapat terjawab dan siswa yang bisa menjawab mendapatkan hadiah. Secara umum pelaksanaan kegiatan berjalan lancer dan pemateri sangat berharap materi yang disampaikan dapat bermanfaat kelak.
3.2.3 Mengadakan Bimbingan Belajar pada Murid SD di Posko Para mahasiswa KKT melaksanakan bimbingan belajar di Posko dalam rangka membantu para siswa untuk dapat memanfaatkan waktu belajar. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari di posko KKT kelompok 51, setiap pukul 13.00 15.00, namun bila anggota kelompok ada kegiatan pada waktu siang hari maka pelaksanaan bimbingan belajar dilaksanakan pada pukul 18.30 20.30. Kelas yang dibimbing adalah kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Jumlah siswa yang datang secara rutin berjumlah 31 anak. Namun selama proses pembelajaran tidak dilakukan kegiatan ulangan mengingat mahasiswa KKT tidak berkompeten untuk pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Namun kegiatan lebih fokus pada proses belajarnya, bukan pada evaluasinya. Selain itu selama pelaksanaan proses bimbingan belajar KKT kelompok 51 juga diminta partisipasi serta bantuan dalam mempersiapkan murid SDN Sidorejo 2 yang telah ditunjuk pihak sekolah untuk mengikuti perlombaan Cerdas Cermat tingkat kecamatan yang nantinya akan dikirim di tingkat kabupaten. Sehingga selain membantu proses belajar murid SDN Sidorejo 2 juga membantu pihak SDN Sidorejo dalam persiapan lomba. Beberapa murid yang ditunjuk sebagai perwakilan SDN Sidorejo 2 telah berhasil memenangkan juara untuk beberapa bidang dan nantinya akan dikompetisikan lagi ditingkat kabupaten Jember.
40
3.2.4 Mengadakan Outbond pada murid SDN Sidorejo I, sebagai upaya peningkatan produktivitas dan kerja sama tim Kegiatan outbond sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kerjasama tim dilakukan di SDN Sidorejo 01 pada kegiatan ektrakulikuler sekolah yaitu pramuka. Kegiatan outbond ditujukan untuk melatih siswa-siswi dalam membangun kebersamaan, menunjukkan untuk kesuksesan tim, diperlukan pengorbanan, perlunya anggota tim untuk menyatu dengan kelompok, pengaturan strategi dalam pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Kegiatan outbond ini dilakukan karena di desa Sidorejo masih kurangnya pendidikan informal seperti outbond yang dapat mendukung pendidikan formal seperti pendidikan di sekolah. Sehingga akan tercipta pendidikan yang seimbang antara pendidikan formal dan informal di luar sekolah. Kegiatan outbond ini dilakukan dengan sistem kompetisi antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. Sehingga dari sini terlihat kelompok mana yang memiliki kekompakan paling baik. Kompetisi ini didaarkan pada kelompok yang memiliki kekompakan paling baik itulah kelompok yang menang dan diberikan hadiah yang sudah di siapkan oleh pelaksanaan. Kegiatan outbond ini dilakukan pada hari jumat tanggal 17 Februari 2012 di kegiatan ekstrakulikuler sekolah di SDN Sidorejo 01 dengan peserta sebanyak 24 siswa. Yang di bagi menjadi 2 tim yaitu tim putra dan tim putri, kegiatan outbond ini dilakukan selama 2 jam. Semua kegiatan yang dilakukan mendapat respon yang baik dari para siswa siswi, banyak dari mereka yang antusias dan senang mengikuti kegiatan outbond ini bahkan dari sebagian siswa merasa waktu pelaksanaan kurang. Dilihat dari antusiasme atau ketertarikan dari sasaran atau siswa siswi SDN Sidorejo 1 bahwa program kegiatan Outbond sebagai upaya Meningkatkan Produktivitas dan Kerjasama Tim SDN Sidorejo 1 Dusun Krajan pada kegiatan KKT periode kali ini dapat dikatakan berjalan dengan baik. Kegiatan Outbond sebagai upaya Meningkatkan Produktivitas dan Kerjasama Tim ini dilakukan dengan berbagai games yang masing-masing games mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Diantara games-games yang dilakukan adalah sebagai berikut :
41
Titanic (kapal tenggelam) Semua anggota tim diminta untuk berdiri di atas kain, seakan akan mereka berada dia atas sebuah kapal yang akan tenggelam. Tidak ada bagian dari kaki berdiri diluar kain. Setelah mereka berhasil berdiri, maka instruktur outbound menghitung satu sampai lima hitungan. Apabila berhasil, kain dilipat menjadi lebih kecil. Kemudian dilakukan kembali proses seperti semula. Kelompok yang mampu berdiri di atas kain yang terkecil adalah pemenangnya. Teaching point : Membangun kebersamaan, menunjukkan untuk kesuksesan tim, diperlukan pengorbanan, perlunya anggota tim untuk menyatu dengan kelompok, pengaturan strategi dalam pemecahan masalahdan berfikir kreatif. Blind Train Tujuan dari permainan ini adalah Melatih kekompakan team/tim, melatih kepercayaan kepada pemimpin, pengaturan strategi dan menempatkan orang di tempat yang tepat. Permainan ini dilakukan oleh dua tim cewek dan tim cowok yang saling berkompetisi dan masing masing tim berjumlah 12 siswa. Permainan ini dilakukan dengan menutup mata dari leader tim dan anggota tim menunjukan rute yang sudah ditentukan dengan menggunakan aba-aba tepuk bahu kanan untuk belok kanan, tepuk bahu kiri untuk belok kiri dan tepuk kedua-duanya untuk lurus. Pemenang dari permainan ini di tentukan dengan melihat kecepatan tim untuk mencapai finis dan juga kejujuran dan kekompakan masing-masing tim. Who Is Survive Tujuan dari permainan ini adalah melatih konsentrasi, kecepatan dan ketangkasan dari masing-masing siswa dan dilakukan secara individu. Sistem dari permainan ini adalah menggunakan hitungan yang diberikan intruktur, misalkan pada hitungan satu siswa harus memperagakan bentuk patung pancoran, pada hitungan dua siswa harus mencari pasangan untuk di ajak bergandengan tangan dan siswa yang tidak mendapat gandengan maka dianggap sudah gugur, selanjutnya pada hitungan tiga siswa diharuskan mencari pasangan sebanyak tiga siswa untuk membentuk rampu-rampu 42
lalulintas dengan bentuk bersap, dan untuk hitngan ke empat para siswa harus mencari pasangan sebanyak empat siswa untuk memperagakan mendayung perahu. Dan bagi siswa-siswa yang tidak mendapat pasangan dari masing- masing hitungan diatas maka dianggap gugur. Pemenang dari permainan ini adalah siswa yang dapat bertahan sampai akhir permainan. Dan mendapat hadiah yang telah di sediakan oleh pelaksana. Kegiatan Outbond sebagai upaya Meningkatkan Produktivitas dan Kerjasama Tim ini berjalan dengan lancar meskipun terdapat kendala, tetapi dapat teratasi. Hal ini dapat teratasi dan berjalan dengan lancar atas dukungan dan partisipasi dari pihak SDN Sidorejo 01 serta koordinasi yang baik antara mahasiswa KKT dengan kepala sekolah.
3.2.5 Sosialisasi Pembuatan Dawet Arang sebagai Pemanfaatan Tanaman Pisang di Desa Sidorejo Sosialisasi pembuatan dawet arang dilakukan saat pelaksanaan rapat rutin PKK Desa Sidorejo Kecamatan Umbulsari, tepatnya pada hari selasa 14 Februari 2012. Sosialisas dawet arang ini dihadiri oleh anggota PKK sebanyak 25 orang Metode yang digunakan adalah pemberian leaflet dan pemberian contoh produk dawet arang. Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi tentang pembuatan dawet arang ini dapat bermanfaat untuk anggota kelompok PKK Desa Sidorejo sebagai produk yang ungkin dapat dikembangkan menjadi usaha lokal yang menjanjikan. Cara pembuatan dawet arang yaitu sediakan daun pisang yang kering kemudian dibakar sampai jadi arang dan selanjutnya diayak. Sediakan tepung beras mawar 1 kg, selanjutnya di campur dengan ayakan arang dengan ditambah air dan di aduk sampai merata. Untuk campuranya, cairkan gula merah 1 kg dan air santan yang sudah direbus, sebagai aroma menggunakan daun pandan. Campuran lainnya yaitu menggunakan irisan nangkan dan mutiara. Langkah yang terakhir dawet arang siap disajikan dengan tambahan es batu.